Chereads / BUKU TAMU PT 1 "SEBUAH CATATAN TUTORIAL MEMASAK TELUR" / Chapter 6 - Rumah Berpagar Tinggi./6

Chapter 6 - Rumah Berpagar Tinggi./6

./1

Abis dari nikahan temen ngeliat kawan kawan lama udah bawa mobil padahal dulu gayanya pada tengil, jadi ikut senang mereka sudah bahagia.

./2

Rebutan harta sama keluarga?

Atau cari kesalahan teman biar keliatan masing masing hebat?

Atau juga ada saudara yang ngomongin kita dibelakang?

Namanya juga hidup

Ga papalah ya

Nanti juga mereka paham.

./3

Gapapa ga yakin sama diri sendiri

Wajar sekali kali mah

Asal jangan ga yakin sama pilihan

Makanya ada yang ngomong

"dipikiran dulu sebelum milih"

Bates yang dibuat itu karena keinginan kita

Padahal ada yang mau ating

Tapi kamu buat temboknya ketinggian

Jadi banyak yang minder deh.

Padahal kata kamu

"kalau niat mah dipanjat setinggi apapun".

./4

Alhamdulillah pelan pelan bisa menghidupi diri sendiri

Dengan keinginan dan tujuan yang dibuat dengan sebaik baiknya

Privilege emang harus digunakan dengan baik

Harta rumah atau bahkan kendaraan.

Semoga besok hadiah dari orang tua ini

Bisa berlipat lebih banyak dan banyak lagi.

Terus yang ga punya bagaimana?

./5

Aku selalu percaya bahwa kadang hidup bisa aja jadi lebih mudah

Atau kadang lagi sulit bisa aja jadi lebih disulitkan lagi

Dengan keadaan

Dan perasaan.

Semua balik lagi ke maunya kamu

Mau berhenti

Atau melangkah dengan pelan dan pelan.

./6

Bagaimana perahu ini berlayar lagi padahal tadi sore baru karam karena kecewa sama diri sendiri?

Ga sesuai sama ekspektasi kita

Arahnya bukan yang kita mau

Padahal semua sudah dipersiapkan

Tapi arahnya melenceng kemana mana

Kecewa.

./7

Bersama bukan berarti searah

Adakalanya semua yang kita bangun

Sama temen sama pacar sama saudara sekalipun

Itu akhirnya harus sendiri sendiri

Ya ga papa

Hidup kan banyak tujuannya

Ikutin aja.

Kapan aku bisa kerumah kamu lagi?

./8

Mau sampai kapan kita bergantung sama orang lain?

Jadi bangunan untuk diri kamu sendiri aja

Ga selamanya semua orang ngerti maunya kamu

Kalau sekarang iam au besok belum tentu iam au lagi

Jangan berharap.

./9

Kapal itu cuman perumpamaan aja sih

Saya sendiri selalu artiin itu kaya sebuah karya

Saya buat karya saya buat kapal

Biar itu berjalan nemuin mata angin dan pelabuhannya.

Cuman suka kesel aja

Mata angin yang udah disiapin ke timur

Malah berlayar ke barat

Tapi semoga isinya tidak terbuang Cuma Cuma.

./10

Pasangan yang menikah selalu punya kemungkinan untuk berpisah

Entah harus hidup masing masing atau ada yang harus pergi lebih dulu

Yang bertemu dan kenal

Yang sekedar sapa dan embali bertemu lagi.

Semua kemungkinan akan selalu terjadi didunia yang sempit ini

Jadi cukup dan terus berjalan lah

Karena setelah ini masih banyak perpisahan lainnya

Untuk yang lain lainnya.

./11

Kadang beberapa pertemuan ga berbuah hasil baik

Bisa jadi cuman sekedar pertemuan belaka

Atau tuhan pengen kasih liat bahwa ada loh orang kaya gini

Jadi kamu jangan kaya gini ya.

Tapi kata temanku di cafe tadi

Bahwa atas kehidupan didunia ini

Tidak pernah ada pertemuan yang sia sia

Semua akan punya maknanya sendiri sendiri.

./12

Sampai sekarang masih senang bisa banyak membantu teman teman dari jauh walau tidak banyak tapi setidaknya masih bisa berguna di hidup yang ga abadi ini, saya selalu yakin bahwa besok saya bisa aja udah ga ada yang tua muda berapapun umurnya selalu bisa pergi lebih dulu.

"Masih muda ngomong nya udah kaya orang tua", padahal sebenarnya hidup bukan tentang menjadikan keyakinanmu adalah sebuah kebenaran masing masing punya arti untuk menghidupi dirinya sendiri, cukup jalani apa yang buat kamu bahagia aja tanpa jadi beban untuk orang lain udah cukup.

./13

Setelah selesai dari sini pelan pelan saya mulai beranjak dari tempat tidur sendiri, kembali mandi gosok gigi dan merapikan buku buku untuk urusan esok hari dan berdoa sebelum beranjak melakukan aktivitas yang biasanya.

Rumah Berpagar Tinggi Berakhir