Chereads / My Familiar Is The Strongest In The World (Webnovel Indonesia) / Chapter 23 - Chapter 22 : Guild Petualang Part 2

Chapter 23 - Chapter 22 : Guild Petualang Part 2

Pov : Gabriel

 

Di dalam ruang Meeting Guild Pusat, kami para ketua guild dari berbagai daerah telah dikumpulkan untuk membicarakan soal masa depan guild. Ada sekitar 23 orang yang ada di ruangan ini dan mereka semua tampak saling berbincang satu sama lain. Di saat seperti itu aku yang sedang duduk di kursi milikku tiba-tiba mendengar namaku di sebut.

"Hey, Gabriel. Bagaimana kabar Desa pertanianmu itu?"

Seseorang yang menyapaku dengan tiba-tiba adalah Ketua dari Guild Petualang cabang kota Kalinia, Tuan Gilford. Sebuah kota yang makmur dan relatif aman dibandingkan desa Donpapa. Penghasilan merekapun lebih banyak dari pada wilayah pedesaan seperti kami dan di sana juga ada banyak Petualang Rank A yang di sewa langsung oleh walikota. Itu menunjukan seberapa kayanya kota ini sampai bisa membeli kebebasan seorang Petualang.

"Baik-baik saja, seperti biasa." Jawabku singkat.

"Apa Goblin bau itu tidak menganggu kalian?" yang dia maksud adalah Goblin Shaman yang sebelumnya aku singgung. Sebenarnya monster itu adalah Monster yang berasal dari kawasan kota Kalinia, namun entah kenapa dia bisa bermigrasi ke wilayah kami. Banyak yang bilang kalau dia di usir oleh seorang petualang veteran, tapi aku tidak terlau memikirkannya.

"Untuk saat ini, kami berhasil membuatnya untuk tidak mendekati desa."

"Hah, kasihan sekali." Ucapnya tanpa rasa empati sama sekali, "Oh-benar juga, apa kau tidak punya petualang yang hebat? Kalau kamu punya satu tolong berikan aku satu. Kau tahukan wilayah yang ku kelola memiliki spot yang terkenal untuk para petualang."

Spot petualng yang paling terkenal dari Kota itu tidak lain dan tidak bukan adalah dugeon beginner, Dugeon Kalinia. Tempat itu menjadi tujuan para petualangan rank C-D untuk memulai petualangan mereka karena Monster dari lantai 1 sampai ke 50  tidak terlalu kuat, rata-rata para monster di lantai itu hanya mencapai level maksimal 20. Bahkan bila kita pergi lebih dalam, contohnya lantai 100, kita hanya akan menemukan bos dugeon dengan level 75.

Sebuah dugeon yang cocok untuk petualang yang baru memulai petualangan menjelajahi dugeon mereka.

"Saya akan dengan senang hati akan merekomendasikan itu." Aku tahu apa tujuannya, dia ingin membuat petualang di guildku pindah ke wilayahnya. Aku tahu tapi aku tidak bisa berbuat banyak, pada akhirnya para petualanglah yang memilih tempat mereka mengabdi. Kami hanya orang dibalik meja, kami tidak dapat memaksa mereka.

"Sudah lama sekali sejak pahlawan seperti tuan Ramos datang ke wilayahku."

"Pahlawan Ramos?" 

Party pemegang record tercepat menyelesaikan dugeon Kalinia adalah party yang saat ini mendapatkan titel sebagai Party Pahlawan Ke-7 Kerajaan Celestial, The Silver Hawk. Kalau tidak salah waktu itu mereka dapat menyelesaikannya hanya dalam waktu 20 hari saja dan dalam keadaan tak terluka sama sekali.

Memang terdengar berlebihan, tapi memang kenyataannya seperti itu. Mereka bilang monster di dalam dugeon itu sangat lemah dan dengan serampangan bilang kalau 'Kami tidak pernah mengalami luka serius walaupun terlempar, ditebas, ataupun ditembaki sihir oleh monster di dalam Dungeon.'.

Aku dan Istriku sendiri dulu saat masih berada di party Rank A sudah sangat kesulitan di lantai 65. Untuk party—yang waktu itu baru rank B seperti mereka dapat menyelesaikan Dugeon tanpa luka benar-benar hal yang aneh. Aku merasa ada hal yang aneh dengan party mereka, entah kenapa aku merasa seperti itu.

Bukan hanya aku, tapi Istriku Reinee juga memiliki pemikiran yang sama denganku. Party dengan komposisi 3 penyerang, 1 tank dan 1 healer memang umum untuk digunakan, tapi kalau seperti itu, orang yang paling berjasa atas kemenangan tanpa luka mereka kemungkinan adalah tank mereka. Kalau tank mereka memang sekuat itu sampai bisa meng-aggro banyak monster sekaligus, pasti peralatan yang dia gunakan akan cepat hancur. Namun entah kenapa tank mereka terlihat seperti tidak bertarung sama sekali dengan perisai emas besar yang masih mulus dan tak terlihat ada bekas pertarungan sama sekali.

Beberapa orang mulai meragukan kebenaran klaim mereka tentang menyelesaikan dugeon tanpa terluka sama sekali. Tapi kenyataannya mereka benar-benar tidak terluka maupun mengalami kerusakan pada perlengkapan mereka. Satu-satunya yang bisa kami duga adalah ada seorang anggota misterius yang dapat menggunakan sihir support yang hebat.

Job Penyihir di dalam Party mereka yaitu Nova, tidak tidak memiliki riwayat menggunakan sihir supportif apapun. Dia adalah penyihir yang berfokus ke sihir serangan destruktif, jadi tidak mungkin dia menyukai pekerjaan sebagai suporter. (Tipe penyihir seperti ini lebih senang menyerang monster secara langsung dengan seheboh mungkin, jadi tidak mungkin mereka duduk diam dan membantu memberi teman mereka buff.)

Satu-satunya yang memiliki riwayat memilik sihir support adalah Healer mereka, Lilyana Nevertari. Sebagai seorang Priestess dia pasti memiliki beberapa sihir buff untuk memperkuat teman-temannya. Tapi kalau itu dia, dia pasti seorang penyihir support yang sangat luar biasa yang bisa membuat partynya aman bila bersamanya.

Namun pada akhirnya dia malah dipecat dari party tersebut. Sungguh malang sekali nasibnya.

Ngomong-ngomong yang membuat kami menerima Lily di wilayah kami waktu itu adalah tentang firasat yang aku ceritakan sebelumnya. Selain itu kami juga merasa terpana dengan sikap yang dia tunjukan saat wawancara dengan guild informan setelah partynya berhasil menyelesaikan dugeon. Dibanding dengan teman-temannya yang terlihat terbawa suasana dan menjadi sedikit sombong, dia malah terlihat sangat tenang dan berkata kalau dia akan berjuang lebih baik lagi.

Orang-orang mungkin berpikir kalau dia sangat lemah dan putus asa sampai harus menyemangati dirinya sendiri. Tapi di mataku dan istriku, dia terlihat seperti seorang gadis baik yang rendah hati. Karena itulah kami merasa ingin melindunginya dan menerima Lily di Guild kami.

"Hey, Gabriel. Kenapa diam saja? Apa kau tidak mendengarkan perkataanku sebelumnya?" Tuan Gilford menyadarkanku.

"Maaf, aku hanya sedang banyak pikiran."

"Haah, memangnya apa yang kau pikirkan? Apa kau masih berpikir tentang kedatangan Goblin Shaman? Tenang saja, akan aku beritahu pahlawan Ramos nanti tentang Goblin yang menggentayangi wilayahmu itu."

"Ya, terima kasih."

"Tapi kau tahu, Pahlawan Ramos akan kembali menantang Dugeon Kalinia dan menciptakan rekor baru dengan Priestess barunya."

"Priestess baru? Mereka sudah mendapatkannya?"

"Ya, katanya dia berasal dari sekte Axion."

Sekte Axion adalah fraksi agama Dewi Air Axion yang menjadi base dari pahlawan peringkat Ke-3, Nona Alicia Rosefelt. Sebuah sekte yang berfokus pada kemampuan penyembuhan mereka, sudah dipastikan kalau mereka pasti mengirim Healer terbaik mereka untuk membantu pahlawan Ramos.

"Sepertinya dengan priestess yang lebih hebat dari si tidak berguna itu, mereka akan mencatat rekor baru penyelesaian Dugeon."

Yang dia maksud tidak berguna pasti Lilyana, aku sangat kasihan padanya karena diberi nama julukan yang sangat bertolak belakang dengan kenyataan. Kebanyakan dari mereka yang menyebut Lilyana tidak berguna kebanyakan orang biasa dan petualang tingkat rendah. Bagiku, Para Petualang tingkat A, Party pahlawan lain dan juga para orang kuat lainnya menganggap kalau Lilyana sebagai sesuatu yang harus di awasi.

Ini bukan sekedar isapan jempol, tapi kenyataannya bagi beberapa Pahlawan yang lain selain party Ramos, Lilyana adalah sesuatu yang harus mereka waspadai. Sekarang Lilyana sudah tidak ada di party itu, aku yakin para Pahlawan lain mulai bersiap untuk menjatuhkan mereka. Sepertinya dikirimnya priestess baru dari Sekte Axion ada hubungannya dengan usaha melemahkan Parti Pahlawan Ramos.

"Haah, sejujurnya aku malah jadi merasa kasihan dengan Palawan muda itu." Aku langsung mengeluarkan isi hatiku. Jujur aku tidak bisa melihat talenta muda seperti itu mati muda.

"Apa yang kau bilang tentang Beliau?! Berani sekali kau meremehkan Pahlawan yang mengalahkan pahlawan peringkat pertama dan diakui Raja secara langsung seperti itu!" Gilford tampak naik pitam dan berteriak cukup kencang. Namun dia berhenti berkata saat seorang Pria besar berkepala plontos masuk ke dalam Ruangan Meeting.

Dia tampak seperti Petualang veteran dan dia tidak lain dan tidak bukan adalah General Manager Guild Petualang saat ini, Joseph Kardis. Dia adalah mantan petualan rank B yang dengan ajaib menjadi GM Guild petualang. Ada yang berkata kalau dia berafiliansi dengan salah satu pahlawan, tapi tidak ada yang bisa membuktikannya.

"Kalian sudah lama menunggu? Mari kita mulai rapat hari ini!"

Akhirnya rapat pun dimulai dan setiap ketua guild mulai memberikan laporan tentang apa yang terjadi di Daerah mereka. Ada beberapa ketua guild yang memberikan proposal untuk diberikan bantuan dari guild pusat tentang permasalahan di daerah mereka.

Aku juga salah satu dari orang-orang yang meminta bantuan pada guild pusat. Aku memberitahukan pada mereka tentang kejadian yang dijelaskan oleh Rainee tadi siang. Namun jawaban mereka...

"Bah, berani sekali kau meminta bantuan untuk sebuah laporan yang tak terpecaya seperti itu!" itulah kata Joseph dan proposalku tidak diterima oleh mereka.

Setelah rapat selesai, aku dengan kesal langsung keluar dari ruang meeting meninggalkan Joseph dan Gilford yang sepertinya sedang mengobrol sesuatu. Aku tidak percaya mereka menolak proposalku, padahal yang kuinginkan hanya ingin mereka menyiagakan para pahlawan atau petualang rank A untuk situasi terburuk.

"Mereka bahkan tidak membacanya sama sekali, dasar orang-orang ini..."

Saat sedang meluapkan kekecewaanku, Reinee kembali mengontakku lewat Alat sihir.

"Reinee ada apa? Kenapa baru menghubungiku?"

[Ah, maaf tadi aku harus mengurus sesuatu.]

"Gee, jadi bagaimana dengan keadaan Hutan Donpapa?"

[Oh, untuk itu kita sepertinya tidak usah khawatir.]

"Apa maksudmu dengan tidak usah khawatir? Bukannya tadi kamu bilang kalau sepertinya ada monster baru yang belum diketahui di sana."

[Untuk itu, kita tidak salah. Memang ada monster baru, tapi dia tidak berada di dalam hutan, melainkan tinggal di dalam desa.]

"Tunggu, apa maksudmu? Jangan menakutiku!"

[Haah, kamu pasti siapa monster yang aku maksud.]

"Tunggu, jangan bilang kalau..."

[Ya, Gadis itu berhasil menaklukan Goblin Shaman sendirian dan juga beberapa hal terjadi diluar pengawasan kita.]

"Rei, aku ingin penjelasan darimu sekarang juga! Apa kau bisa melakukannya?"

[Aku ingin melakukan itu, tapi lebih baik kamu kembali dan bicara langsung dengan gadis itu. Aku ingin melihat wajah terkejutmu.]

"Kenapa jadi seperti itu? Tapi kau yakin dia yang mengalahkannya?"

[Ya, seratus persen aku yakin. Makanya aku bilang padamu untuk cepat pulang. Juga, kalau bisa kamu harus merahasiakan ini!]

"Aku tahu itu, aku tidak ingin sesuatu terjadi pada Lilyana. Jadi lebih baik kita tetap lindungi dia seperti yang Ayah mertua katakan."

[Baiklah, aku akan berusaha membuatnya tetap berada di Desa sampai kamu kembali.]

"Terima kasih, Rei." Setelah itu kami menghentikan koneksi kami dan akupun hanya tersenyum lega mendengar kabar darinya.

Sudah kuduga, anak itu pasti akan melakukan sesuatu yang besar suatu hari nanti. Aku hanya tidak percaya dia akan melakukannya secepat ini. 

Aku jadi ingin cepat pulang ke Desa secepat mungkin!