"Pangeran, silahkan naik."
Aku sedikit terkesan dengan apa yang kulihat. Itu adalah mobil tanpa roda, mirip seperti yang ada di kerajaan sihir. Kendaraan itu terbang tanpa roda, menggunakan sihir terbang. Namun ini adalah wilayah robot. Jadi cara kerja kendaraan ini benar-benar berbeda dari yang ada di kerajaan sihir. Aku pernah membaca di sebuah artikel, bahwa mobil di wilayah robot
menggunakan Levitasi elektromagnetik kuat untuk melayang di atas permukaan tanah, dan yang paling rumit adalah anti gravitasi. Aku tak tahu cara kerjanya secara detail, namun sudah bisa dipastikan itu sangatlah canggih karena tak ada embel-embel sihir.
"Pangeran?"
Tia memanggilku dengan wajah heran. Oh, aku kebanyakan melamun.
"M-Maaf. Kalau begitu aku masuk dulu."
Kemudian aku masuk di kursi belakang. Di kursi depan, yaitu kursi pengendara... Disitu tak ada pengendaranya. Akupun mengernyit heran. Untuk Tia, dia menutup pintu dan duduk disampingku.
"Tia, siapa yang akan mengendarai mobil ini?"
"AI, pangeran."
Eh? AI? AI atau kecerdasan buatan memanglah teknologi canggih yang saat ini marak digunakan. Kecanggihan mereka terus berkembang tanpa batas, seolah mereka bisa melakukan apapun. Namun aku ragu akan keamanannya dalam mengendarai kendaraan ini.
"Tapi... Tidakkah berbahaya bila tidak dikendarai manusia yang lebih profesional?" Tanyaku dengan khawatir.
"Anda tak perlu khawatir pangeran. Di wilayah robot, terutama Republik Brinain Serikat, AI bisa digunakan untuk berbagai hal. Dan AI di negara ini 30 tahun lebih canggih dibandingkan dengan negara lainnya. Soal keamanan, mereka bisa lebih baik dari manusia."
Aku tak berhenti terkejut. Aku tahu kalau Wilayah robot, atau Republik Brinain Serikat adalah sepuhnya teknologi AI, namun 30 tahun lebih maju adalah hal yang terdengar berlebihan. Tapi... Kalau dipikir-pikir... Dari sejarah yang kubaca, memang negara ini adalah yang tercanggih kalau soal teknologi robot dan AI.
"Yah... kalau begitu, baiklah. Mari kita mulai perjalanannya."
"Siap, pangeran. Ekhm... Vamo, aktifkan dirimu."
Hanya dengan perintah suara, AI pada mobil ini langsung menjawab.
[Vamo, diaktifkan. Hai nona Tia dan... pangeran, ada yang bisa saya bantu?]
"Kami ingin berkeliling desa dan tempat-tempat menarik."
[Kalian ingin berkeliling? Saya bersedia untuk mengantar kalian dalam perjalanan yang nyaman dan menyenangkan.]
"Kalau begitu, lakukanlah."
[Perintah diterima. Mesin: dinyalakan, sistem keamanan: aktif, kaca digital: aktif. Perjalanan dimulai!]
Tak lama kemudian, mobil mulai melayang setinggi 1 meter. Kemudian m7elaju, meninggalkan halaman mansion yang luas.
Brumm..
Mesin mobil menderu dengan samar. Mobil yang dikendarai AI melaju melalui jalan aspal halus dengan kecepatan 60 km/jam. Kulihat jalanan yang kami lalui berada di tengah pepohonan hijau yang rindang. Tak terlihat adanya satu pun bangunan. Suasananya sangat menenangkan.
Setelah kami melalui pepohonan, kami sampai di tempat yang luar biasa. Disamping kiri kami, tepatnya di sebelah barat, terlihat ada sungai yang cukup besar dengan air biru yang menyegarkan. Jauh lebih ke barat, terdapat deretan pegunungan salju yang berada di ujung cakrawala. Di tapi sungai terlihat ada beberapa perumahan. Disamping kanan kami atau di sebelah timur, kami melihat padang rumput yang luas dengan pohon-pohon yang jarang. Lalu terdapat juga bukit-bukit berumput. Di sana juga terlihat adanya kompleks perumahan yang tata letaknya sangat bagus. Aku bisa melihat kendaraan seperti Trem dan kereta gantung yang bergerak dengan pelan. Jauh dari perumahan, aku bisa melihat binatang ternak seperti domba dan sapi yang berkeliaran bebas. Benar-benar menenangkan dan indah.
Disaat aku memikirkan keindahan tempat ini, ada beberapa orang yang tampak di mataku. Mereka adalah 10 anak-anak dan 4 orang dewasa. Sepertinya mereka sedang jalan-jalan.
Tunggu... Bukankah mereka orang... Czechlavia?
"Pangeran, inilah satu dari sekian banyaknya desa yang menjadi tempat perlindungan Rakyat Czechlavia. Desa ini bernama Klinama, desa pertama yang kami bangun. Disaat penduduk sudah banyak, kami membangun desa lainnya, yang tak terlalu jauh dari desa ini. Disini, mereka hidup tenang tanpa adanya ancaman iblis." Jelas Tia.
Aku mendengar penjelasan Tia. Ya, tempat ini menenangkan. Aku senang bisa melihat lagi orang Czechlavia. Tapi... Mereka pasti mengalami trauma. Aku benar-benar ingat betapa sadisnya ketika ras iblis menginvasi kami. Rasanya seperti kiamat.
Aku yang tadinya tenang, sekarang malah cemas dan mual mengingat kejadian itu. Aku tak mau mengingatnya lagi untuk sekarang.
...
Mobil kami mulai melaju melewati jembatan sepanjang 90 meter diatas sungai. Disini mulai terlihat ada kendaraan lainnya, seperti bus dan beberapa mobil. Di jalur pejalan kaki yang ada di tepi jembatan, ada 14 orang yang sedang berfoto dan bercanda bersama. Mereka terlihat senang. Entah kenapa aku tersenyum melihat mereka.
"Oh iya, rakyat Czechlavia disini bekerja sebagai apa?" Tanya ku.
"Kebanyakan adalah petani dan peternak. Sisanya adalah pekerja kantoran, penambang, operator AI, supir, dan teknisi. Gaji disini tinggi, yaitu minimal 50.000 Reus, lebih tinggi dari kerajaan Sihir yang upah minimalnya adalah 14 koin perak, atau setara 20.000 Reus."
"Hmm, itu benar-benar gaji yang tinggi. Ditambah lagi, nilai Res lebih tinggi dari uang koin kerajaan sihir. Lalu apakah mereka ada yang memiliki bisnis sendiri?"
"Tidak pangeran. Republik Brinain Serikat tak mengizinkan kami untuk menjadi pengusaha. Itu adalah salah satu syarat supaya kami bisa tinggal disini."
Begitu ya. Mereka tak mau tersaingi oleh orang-orang Czechlavia. Jadi mereka membuat peraturan yang membuat orang Czechlavia harus bekerja untuk mereka. Ya, setidaknya mereka masih memperlakukan orang Czechlavia dengan baik, tak memperbudak mereka.
"Oh iya, POTCze adalah organisasi perlindungan Czechlavia, yang memiliki militer dengan tiga divisi. Dan juga berada dibawah naungan Republik Brinain Serikat. Jadi, apa saja yang dilakukan POTCze selain mencari orang Czechlavia lainnya yang masih hilang? Apakah POTCze juga menjalankan kepentingan dari Brinain?" Tanya ku.
"Iya. Karena kami berada dibawah naungan Republik Brinain Serikat, maka kami harus melakukan apa yang mereka perintahkan. Sudah banyak sekali misi-misi yang kami selesaikan atas kepentingan Brinain. Sebagai gantinya, mereka akan membayar kami dengan uang yang lebih dari cukup untuk penghidupan kami, fasilitas yang memadai, pendidikan gratis, dan memberi kami perlindungan. Mereka juga membiayai kami di bidang militer. Ya, kami mirip seperti tentara bayaran yang dapat perlakuan khusus."
"Hmm, aku mengerti."
Ternyata begitu. Brinain memanfaatkan orang Czechlavia untuk mengerjakan berbagai kepentingan mereka. Aku merasa kasihan... Masih ada orang Czechlavia lain yang hilang, namun mereka sudah disuruh untuk mengerjakan sesuatu yang seharusnya bukan urusannya. Tapi kalau dipikir-pikir, Brinain juga memberikan imbalan yang setimpal. Bahkan juga senjata militer. Itu wajar. Lagipula kami hanya menumpang pada Brinain. Jadi tak ada pilihan lain selain menurut pada tuan rumah daripada hidup gelandangan.
.....
Saat ini, mobil kami naik ke sebuah bukit yang dipenuhi pepohonan. Kami bisa melihat pemandangan yang indah dari atas sini. Mobil melaju, melalui jalan bukit yang menanjak. Kemudian kami berhenti ketika hampir sampai di puncaknya. Kami parkir di depan sebuah pondok terbuka yang tak memiliki dinding. Kami bisa melihat adanya tanaman hias yang cantik disekitarnya.
"Kenapa kita berhenti disini?"
"Ini perintah dari nona Claire. Dia bilang, anda harus bersantai disini terlebih dahulu."
"Kenapa tak langsung kembali saja?"
Kemudian Tia menghela nafas. Lalu dia menatapku dengan gugup.
"Sebenarnya... Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan anda. Pangeran, apakah anda tak keberatan?"
"Tidak, lanjutkan."
"Kalau begitu, mari kita bicarakan ini sambil duduk di sana."
Kemudian kami turun dari mobil, dan kami duduk di kursi yang ada di pondok. Awalnya Tia ingin bercerita sambil berdiri, namun aku menyuruhnya untuk duduk saja untuk mengurangi kecanggungan. Disini, kami bisa memandang indahnya desa dari atas bukit sambil duduk santai. Namun, aku tak memedulikan itu sekarang.
"Baik, sekarang apa yang ingin kau ceritakan?"
"Ini tentang invasi ras iblis ke benua Tauriziei, yang berakhir dengan kehancuran Czechlavia."
Seketika jantungku berdegup kencang disaat Tia mulai membicarakannya. Tragedi itu... Adalah tragedi yang tak bisa kulupakan, dan selalu membuatku mimpi buruk ketika aku mengingatnya. Membicarakannya sedikit saja, seperti membuat jiwaku terpukul.
"Lalu?"
"Ras iblis di benua Hi'af, terpecah menjadi 6 negara yang masing-masingnya dipimpin raja/ratu iblis. yang menginvasi Benua Tauriziei waktu itu adalah kerajaan iblis Voliroth, yang dipimpin oleh raja iblis Gramus Voliroth. Dia bersama pasukannya menaklukan satu-persatu negara di benua Tauriziei. Pada akhirnya, Czechlavia jatuh ke tangan mereka. Padahal kerajaan Czechlavia memiliki individu-individu yang sangat kuat, karena kerajaan ini penduduknya adalah keturunan sang pahlawan beserta keturunan orang-orang lainnya yang diberkahi."
Oh... Aku hampir lupa dengan fakta ini. Benar sekali, kami... Adalah keturunan pahlawan yang pernah mengalahkan Sang Penguasa Kegelapan dan keturunan orang-orang yang diberkahi. Jadi, kami memiliki potensi besar untuk menjadi manusia sekuat pahlawan dan juga orang-orang yang diberkahi di masa lalu. Namun...
"Iblis-iblis itu juga tak kalah kuat. Serangan mereka seperti bencana." Kataku.
"Iya, itu benar. Namun apakah anda tahu, apa yang mereka gunakan untuk menyerang kita, selain dengan kekuatan sihir dan fisik? Sehingga kerusakannya benar-benar sangat masif?"
....
Oh... Akan kuingat lagi...
Waktu itu.... Aku tak sempat memikirkan senjata apa yang mereka gunakan disaat mereka menangkapku dan keluargaku. Aku sesaat bisa melihat senjata mereka yang waktu itu kuanggap sebagai benda aneh. Itu adalah...
"Senapan..."
"Ya, itu benar. Dan masih ada yang lain selain itu."
Oh... Coba kuingat lagi....
Waktu itu, disaat ras iblis menginvasi ibukota. Kami bersembunyi di ruang bawah tanah. Kami sempat mendengar gemuruh diatas langit. Seperti petir yang tak ada habisnya. Itu juga dibarengi dengan ledakan-ledakan dahsyat yang membuat istana bergetar.
"Tunggu, jangan bilang... Kalau.... Mereka menggunakan..."
"Iya, teknologi modern. Mereka menggunakan kendaraan lapis baja, kapal logam, dan naga besi yang sekarang bisa disebut sebagai pesawat." Lanjut Tia.
Aku tak percaya ini. Kenapa aku baru sadar sekarang? Jadi waktu itu iblis menggunakan teknologi modern untuk menginvasi kami?
Kalau kuingat lagi.... Kerajaanku dan kerajaan lainnya di benua Tauriziei adalah kerajaan dengan peradaban yang masih kuno dan terisolasi dari benua lainnya. Sedangkan negara-negara di benua lain (kecuali benua Hi'af) sudah memiliki peradaban yang sangat maju dan modern. Lalu...
"Bagaimana bisa ras iblis mendapatkan teknologi modern? Bukankah seharusnya mereka dikucilkan oleh manusia di Benua Hi'af?"
"Intelejen kami telah mendapatkan informasi rahasia. Mereka telah melakukan perjanjian dengan beberapa negara untuk mendapatkan teknologi modern. Imbalannya, mereka harus menyerang negara-negara di benua Tauriziei termasuk Czechlavia. Jadi, ada dalang dibalik penyerangan Kerajaan iblis Voliroth ke Benua Tauriziei."
Dalang? Memangnya siapa yang mendalangi invasi mereka? Tidak mungkin kalau kerajaan sihir... Karena mereka membenci ras iblis sejak ribuan tahun lalu setelah apa yang dilakukan iblis pada mereka. Apakah kekaisaran Nortes yang ada di wilayah Esper? Memang apa tujuan mereka sehingga mereka melakukan itu? Sial... Siapa dalangnya?
"Apakah... Kerajaan Sihir atau Kekaisaran Nortes dalangnya?" Tanyaku dengan ragu.
"Sayangnya tak hanya mereka, namun seluruh negara blok Barat-Utara adalah dalangnya."
"Apa!?"
Mataku langsung terbelalak, dan mulutku terbuka lebar. Aku terkejut bukan main. Ternyata memang benar, kerajaan yang selama ini kutinggali adalah dalang dibalik invasi kerajaan Voliroth ke Benua Tauriziei. Ditambah lagi, semua negara di blok Barat-Utara juga terlibat! Emang apa alasan mereka? Kenapa mereka ingin menghancurkan kerajaan Czechlavia?
"Lalu... Kenapa mereka melakukan itu? Apa alasan mereka?" Tanyaku dengan bibir bergetar.
"Apakah anda tahu sejarah berdirinya kerajaan Sihir? Ribuan tahun lalu, sebelum kerajaan sihir berdiri, terdapat kerajaan yang bernama Vulcani. Kerajaan itu memiliki empat pangeran yang saling bersaing satu sama lain untuk merebut tahta. Namun tak lama kemudian, Sang Penguasa Kegelapan bersama pasukannya mulai bergerak untuk melakukan invasi, hingga kerajaan ini pun runtuh. Dua pangeran selamat, satu yang bersifat baik hati, satunya lagi jahat, serakah, kikir, dan egois.
Pangeran yang baik hati itu, terpilih menjadi pahlawan oleh dewa bintang dan diberi berkah. Semua pengikutnya juga tersalurkan berkah itu. Lalu mereka mulai melakukan perlawanan hingga berakhir menggulingkan Sang Penguasa Kegelapan. Namun setelah itu, terjadi bencana besar yang membuat tujuh dunia menyatu dan membentuk Tarthalus. Kemudian sang pahlawan menghilang bersama dengan beberapa pengikutnya, menyisakan keturunan mereka yang hidup dalam kebingungan. Karena saingannya telah menghilang, pangeran yang jahat itu memanfaatkan kesempatan itu untuk membangun sebuah negara bersama dengan para pengikutnya. Dia membuat seolah-olah dirinya adalah penyelamat umat manusia setelah pahlawan menghilang. Sementara itu keturunan saudaranya, yaitu sang pahlawan dan orang-orang yang diberkahi, di kucilkan di benua Tauriziei.
Pada akhirnya, berdirilah kerajaan sihir yang dipimpin olehnya. Tak berhenti sampai di situ, dia juga meningkatkan kualitas peradaban kerajaannya, dengan bantuan negara-negara di wilayah Robot dan Esper. Akhirnya kerajaan sihir menjadi negara yang maju dan modern. Sedangkan keturunan pahlawan dan orang-orang yang diberkahi, masih berada dalam peradaban kuno dan primitif. Seiring berjalannya waktu, pemimpin kerajaan sihir selalu berganti. Namun sifat dan ambisi setiap pemimpin tetap sama. Dan ketakutan mereka juga sama. Apa ketakutan mereka? Ya, itu adalah para keturunan pahlawan dan orang-orang yang diberkahi yang telah mendirikan kerajaan Czechlavia beserta kerajaan lain di benua Tauriziei. Meski peradabannya kuno, namun potensi mereka untuk menjadi kuat sangatlah besar, bahkan tak terbatas. Jadi... Mereka mulai membuat rencana untuk menggenosida sebagian keturunan pahlawan dan orang-orang yang diberkahi, melalui kerajaan iblis Voliroth. Sebagian lagi diculik dan dijadikan bahan penelitian untuk mengambil berkah didalam diri mereka. Negara-negara lain di blok Barat-Utara juga melakukannya lantaran mereka juga ingin berkah itu untuk memperkuat militer mereka. Itulah, alasan mengapa negara-negara blok Barat-Utara mendalangi invasi kerajaan iblis Voliroth ke benua Tauriziei"
....
Aku terdiam mendengar penjelasan panjang dari Tia. Alasannya hanya karena keserakahan, ketakutan, dan iri dengki yang berawal dari satu orang saja? Itu terus berlanjut hingga pihak-pihak lain juga ikut mendalangi Kekejaman yang mereka lakukan?
Duar!
Aku memukul meja dengan tangan kananku, hingga membuatnya terbelah menjadi dua. Tia sontak terjatuh dari tempat duduknya, dan memandangiku dengan wajah ketakutan.
"Oh... Maaf Tia."
Aku dengan cepat membantu Tia untuk berdiri. Kulihat dia gemetar ketakutan, tak berani menatap mataku.
"Tidak apa-apa pangeran. Anda pasti marah karena mendengar cerita saya barusan."
"Benar, aku sangat marah! Bagaimana bisa Czechlavia yang hidup dalam kedamaian dan tak mengganggu siapapun, mereka hancurkan dengan begitu kejamnya?! Padahal kita sama-sama manusia, sama seperti mereka! Apakah mereka kehilangan rasa kemanusiaannya dan menjadi lebih kejam dari iblis itu sendiri?! Aku tak akan memaafkan mereka!
Kerajaan Sihir... Kekaisaran Nortes... Negara blok Barat-Utara... Suatu saat nanti akan kuhancurkan mereka dengan cara yang sama!"
Aku menyerukannya dengan keras dan penuh amarah yang membara.
Orang-orang biadab itu... Aku akan menghancurkan mereka! Kukira kehancuran Czechlavia murni karena iblis itu sendiri. Ternyata ada dalang dibaliknya, yang jauh lebih kejam dari iblis! Kalau mereka berani main dalang-dalangan, maka aku juga akan melakukannya!
"Pangeran... Tolong tenang dulu! Kami juga marah dengan tindakan mereka, dan berniat akan balas dendam. Namun... Keadaan kita belum memungkinkan untuk melakukan itu. Tolong jangan melakukan tindakan gegabah yang akan merugikan diri anda sendiri, pangeran. Kita akan melakukannya sedikit demi sedikit sambil menjaga rakyat Czechlavia yang hidupnya masih menumpang."
Tia mencoba menenangkanku. Aku yang awalnya terbakar oleh amarah, langsung reda sebagaimana api yang disiram air dingin. Tia benar, aku tak boleh gegabah. Sekarang, mereka boleh senang atas kemenangan mereka. Namun suatu saat nanti, akan kubuat mereka menangis dalam duka dan keputusasaan. Rakyatku nomor satu untuk saat ini. Aku harus mementingkan keselamatan mereka terlebih dahulu.
"Ya, aku tahu itu. Terima kasih telah mengingatkanku, Tia."
"Sama-sama pangeran."
"Apakah sekarang kita bisa kembali?"
Tia tidak menjawabku. Tia malah menempelkan jari telunjuknya ke samping kanan kepalanya. Aku tak mengerti apa yang dia lakukan. Apakah dia sakit kepala?
Ketika aku hendak memanggil namanya, Tia langsung berkata...
"Iya pangeran, kita bisa kembali. Nona Claire sudah mengizinkan."
"Ooh... Baik. Mari kita pulang."
Tak lama setelah itu, kami naik ke mobil dan kembali ke mansion. Aku masih punya pertanyaan yang ingin kutanyakan pada Claire...
.....
Di Jurang Terdalam, Kota iblis, Istana Sang Penguasa Kegelapan.
Di sebuah ruang yang merupakan ruang tahta yang pencahayaannya berasal dari api ungu redup, terdapat 30 sosok yang berkumpul. Mereka bukanlah manusia. Mereka adalah makhluk dengan penampilan yang bervariasi, sebagian besar menyeramkan. Namun yang paling familiar dari mereka adalah... Tanduk dan sayap mereka. Ya, mereka adalah iblis.
Lalu terdapat satu sosok yang duduk di tahta. Sosoknya masih berupa siluet hitam, yang tidak terkena pencahayaan. Namun yang jelas, dia memiliki dua tanduk panjang dan mata merah menyala. 30 iblis yang berusaha menghindari kontak mata dengannya, bergetar tak karuan. Padahal 30 iblis itu sudah jelas kuat, namun sosok di tahta itu berada di level lain.
Tak lama kemudian, pintu ruang tahta terbuka lebar, menciptakan suara gemeretak yang mengganggu.
Dari sana terlihatlah sesosok wanita cantik jelita dengan rambut putih salju, kulit putih bersih, mata merah delima, memiliki dua tanduk hitam, dan memiliki sepasang sayap hitam di punggungnya. Dia memakai gaun merah yang tertutup, yang dimana gaun merah itu terdapat kilauan-kilauan bagai taburan bintang. Penampilannya sempurna, seolah dia adalah malaikat meskipun dia sebenarnya iblis.
Dia melangkah ke depan, menuju ke depan sosok yang duduk di tahta. Ketika dia sudah berjarak 5 meter darinya, dia berlutut, mengarahkan pandangannya ke bawah, dan menutup matanya.
"Saya sudah disini, yang mulia." Ucap wanita itu dengan bibir gemetar.
Sosok yang ada di tahta hanya mengangguk. Kemudian dia berkata...
"Bagus... Rossaria. Sekarang, berdirilah."
Suaranya serak, sehingga tak jelas apakah dia pria atau wanita.
Menuruti perintah sosok itu, wanita cantik itu berdiri. Dia melakukan kontak mata dengan sosok itu. Dia merasa tak nyaman dan ketakutan terukir di wajahnya.
"Sekarang, laporkan tentang pengawasanmu terhadap anakmu, Rossaria."
"Baik yang mulia. Anak saya, Kalgallus Aaron Czechlavia... Telah selamat dari eksekusi mati di Kerajaan Sihir. Sekarang dia telah berada di wilayah Robot, lalu bergabung dengan POTCze, organisasi perlindungan rakyat Czechlavia. Selain itu, pecahan hati kosmik masih bersamanya. Dan yang paling mengejutkan.... Elemen Imajiner yang ada jauh dalam tubuhnya perlahan bangkit, dan siap untuk digunakan. Sekian laporan saya, yang mulia."
Sosok itu terdiam. Dia menatap Rossaria dengan seksama. Dia memainkan tangan kanannya, dengan mengetukkan jari-jarinya secara berurutan di samping kursi tahtanya.
"Bagus, sekarang mari kita beralih ke topik lain."
Rossaria beserta 30 iblis lainnya bersiap untuk membicarakan topik lain. Ini adalah topik penting tentang rencana mereka di masa depan nanti.
"Hari ini, adalah awal bagi kita untuk mempersiapkan kebangkitan ras iblis.
Sudah 2500 tahun lamanya, kita terkurung disini dan terinjak-injak dibawah kaki mereka. Mereka, umat manusia, telah bangkit menuju ke peradaban tingkat tinggi. Mari kita mulai rencana kebangkitan kita dan rencana penaklukan Tarthalus!"
Bersambung