Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Tower Fantasy

🇮🇩Sami78
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.2k
Views
Synopsis
Tower Fantasy, sebuah tower misterius yang terletak di sebuah pulau di wilayah kerajaan Gornus, dan sudah ada setelah perang besar melawan iblis. Banyak arkeolog yang meneliti dan ingin mengorek apa isi dari tower tersebut. Namun sayangnya tower begitu kuat, sehingga usaha para arkeolog sia-sia dan mustahil.di lakukan, yang bahkan meteorit tidak bisa menghancurkan bangunan itu. Namun setelah usaha sia-sia itu, para arkeolog ber spekulasi bahwa itu adalah markaa iblis. Mendengar itu, kelima kerajaaan setuju dengan itu, namun mereka tidak menyebarkan berita ini, karena tidak ingin membuat kepanikan di setiap penduduk. Namun secara diam-diam mereka mengumpulkan pasukan, dan melatihnya sebelum mereka muncul. Sebuah gate/portal muncul di kaki tower, dan menghadap keutara. bukan hanya itu 4 Gate lainnya muncul di 4 kerajaan lainnya. Tentu par raja mulai gelisah, sebelum memerintahkan ribuan pasukan untuk mengepung portal itu. Namun saat itu keluar, itu bukanlah sesuatu yang mereka pikirkan. Seorang yang mukin sejenis mereka keluar, dan itu juga terjadi di 4 kerajaan lainnya. dan total yang keluar dari portal saat itu, ada 9 orang. Tidak ada permusuhan dan perlawanan saat mereka datang, namun saat di introgasi, mereka memanggil diri mereka dengan sebutan: (Player) Apakah ini sejenis dunia game atau bukan. Jelas bukan, karena ini adalah hal yang nyata di dunia monarik ini. Semua yang mendengarnya tidak tahu apa itu, tapi taklama sejak kedatangan mereka, sesuatu yang mereka bawa membuat perubahan pada peradaban yang kuno ini. (Sistem Kebangkitan) Itulah salah satu yang mereka bawa, yang merubah dunia ini. Sejara mencatat ada ratusan orang yang di pilih oleh sistem, dan mereka di culik menggunakan kekuatan yang di sebut, "Black Holl". Sebuah benda semacam lubang hitam, menyerap segala sesuatu di sekitar mereka, dan menculik player baru dengan paksa dan tanpa persiapan. Dan memindahkan orang-orang yang mereka culik kedalam tower lantai satu. Sebuah lantai yang mereka sebut, sebagai (Lantai Tutorial Tower) Belum berhenti sampai disitu, introgasi terus berlanjut dimana salah satu player menjelaskan bahwa ada banyak monster di dalam sanah. Namun disana juga terdapat harta yang berlimpah, yang bahkan sebuah pendeta yang ta'at, akan tergiur oleh harta disana dan mati-matian untuk mendapatkannya. Namun tidak ada yang bisa memasuki tower, kecuali mereka seorang player. Tapi setelah arkeolog mencoba berbagai cara untuk menjadikan manusia sebagai player, itu hanya sia-sia. Dan tidak ada cara lain untuk bisa menjadi player, kecuali mereka mengandalkan keberuntungan untuk di culik oleh Black Holl. ***** Reon seorang pria 18 yatim piatu bekerja paruh waktu apapun untuk memenuhi kehidupannya. namun tragedi yang sulit di jelaskan terjadi, dimana dia terjatuh dari ketinggian karena sebuah ledakan besar di belakangnya. Namun sebelum kematiannya, seekor kucing hitam jalan di atas udara di depannya. dengan mata bersinar, dia masuk kedalam tubuhnya. Bisikan dan bisikan terdengar oleh Reon, yang mungkin kucing itu buat. sebelum, (Black Holl) Kucing itu membawa jiwa dan kesadarannya untuk memasuki tubuh pria lemah bernama Ferdnan yang sudah mati dengan menyedihkan. Saat bangun dari tempat tidur yang asing, dia sangat bingung dan pusing. namun ketika melihat dirinya di ceemin, dia hampir mati karena serangan jantung. Namun dia selamat, sebepum dia meratapi kesedihannya. Ferdnan dengan tubuh barunya itu, mencoba untuk menghilangkan rasa frustrasi yang dia rasakan dengan latihan. namun secara diam-diam, dia juga mencari asal usul dunia ini di ruang kerja miliknya. Dan setelah itu, dia akhirnya menyadari bahwa dunia ini benar-benar beda, bahkan sesuatu yang sulit di percaya adalah (sihir) yang hanya ada dalam cerita. Namun, Tower Fantasy, Itu membuat keraguannya hilang, dan dia lebih tertarik dengan keluarganya. Namun saat dia bertemu keluarganya, dia malah menemui neraka yang terlihat menyenangkan.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 0: Pembukaan!

Bab 0: Pembukaan

__________________________________________________

Berderak!

Berderak!

Sebuah langkah berat terdengar, sementara sebuah kaki berlapis armor baja perak mengenginjak tulang belulang di setiap langkahnya.

"Sigh... ini melelahkan, bagaimana caraku untuk menemukan orang yang masih hidup disini..."

Seorang pria yang mengenakan full armor dan pedang perak yang menganggumkan berkata dengan suara gading di balik helemnya yang menyembunyikan wajahnya.

Berjalan di jalan yang penuh dengan babatuan dan tulang belulang, jalan itu juga tidak rata. Bahkan area yang gelap hanya sedikit disinari oleh cahaya bulan purnama yang tersembunyi di balik awan hitam yang tidak pernah hilang.

"Guuh~"

"Ugh... bertahanlah si kecil~"

Seorang wanita menghibur, dan mengikuti di belakang pria itu bersama gadis 7 tahun di pelukannya, yang sedang murung karena lapar.

"Ayah, kapan kita akan makan?"

"Aku bukan ayahmu..."

Jawab pria itu, namun suaranya menghilang ketika sensasi dingin yang di buat oleh wanita itu, dan membuat tulang belakangnya menggigil.

"Baik, baik... ah, dan aku juga merasakan kehidupan di depanku, jadi bersabarlah."

"Wah~ Benarkah? Apakah kita akan bertemu dengan mahluk sejenis ayah lagi?"

"Manusia..."

Wanita yang mungkin ibunya mengoreksi.

"Ya, itu~"

Gadis kecil itu sudah mengembalikan senyumannya, dan taklama mereka berhenti berjalan, karena menemukan tebing curam di depannya.

Namun itu bukanlah yang mereka lihat di depannya, melainkan melihat di kejauhan, sekelompok petarung sedang berlari dan melawan ratusan mayat dan tengkorak hidup yang menyerang.

"Semuanya, jangan biarkan nona muda kedua terluka, kita harus mengulur waktu sampai nona muda pertama sampai!"

Wanita yang memegang sabit besar dengan bilah kemerahan berkata dengan tegas, sementara sabitnya menebas setiap mayat dan tengkorak hidup dengan mudah.

"Baik!"

Semuanya yang dia pimpin berkata serempak, sambil bertarung dan melindungi gadis muda, yang mungkin berusia 12 hingga 13 tahun.

"Betapa bodohnya mereka~"

Wanita yang mungkin ibu dari anak di pelukanya, berkata sambil menatap pertempuran di kejauhan.

"Ya, bukan hanya itu, mereka bahkan tidak membawa seorang priest untuk mendukung serangan mereka dengan Divine Power."

Pria itu menjawab sambil memperhatikan mayat dan tengkorak hidup yang terkena tebasan gadis sabit beberapa menit yang lalu. Namun taklama, itu hidup kembali dengan tubuh yang menyatu kembali, sebelum mereka menyerang kembali.

"Ya, tapi mereka memiliki pendukung di sisi mereka, yang bisa menghentikan pergerakan musuhnya."

Wanita itu melihat seorang wanita yang membekukan mayat dan tengkorak hidup yang sudah di kalahkan, sementara yang lainnya menglahakn lebih banyak untuknya.

"Sigh... meskipun begitu mereka tidak akan bertahan lama.

"Ya, mereka tidak akan bertahan lama. Juga, karena mereka spesies yang sama dengan ayah, ayah harus menolongnya."

Gadis di pelukan wanita itu berkata, sambil menatap pria yang dia anggap sebagai ayahnya.

"Ya, tentu saja... juga aku entah kenapa memiliki perasaan terhubung dengan mereka. Tapi yang lebih penting, itu adalah tiket makanan kita nanti..."

Pria itu berjalan untuk mencapai titik di tepi tebing, dan berhentii dengan mengambil nafas yang panjang, sebelum dia mengeluarkan isi hatinya,

"SIALAAN!! AKU LAPAR!! KEMBALIKAN OTOTKU YANG LAYU INI!!!"

Berdebar!

Dan,

Ledakan!

Saat pria itu meraung keras, dengan kuat angin berhembus dan membuat ledakan kejut yang sangat luas kedepannya, dan bersekala ketika dia mengatakan berapa kalimat.

"Sialan! Aku lapar!"

"Jangan ikuti orang gila itu, nak! Dan kau, sudah kubilang jangan berkata seperti itu di hadapan putriku!!"

Ibu menegur anaknya dengan keras, dan marah pada pria di depannya.

Namun di sisi lain, tepat saat rentetan gelombang suara yang berlapis gelombang kejut menyapu area medan pertempuran,

Berderak!

Benturan Keras!

Hancur!

Berdentang!

"Bertahanlah!"

Seorang penyihir Es yang sangat peka terhadap suara sudah menyulap penghalang es di antara rekan-rekannya.

Sementara itu, mayat dan tengkorak hidup tersungkur, atau yang meiliki bobot lebih ringan akan berterbangan dan terjatuh dengan keras.

Fwoooosh...

Berhenti!

Rentatan badai gelombang kejut selsai, namum penghalang es di pertahankan.

"Apa yang terjadi..."

"A-apaka itu bos monster?"

Wanita dengan sabit besar memucat ketika menyadari lawannya lebih kuat dari mereka.

"Tidak... tidak ada pemberitahuan ada monster, yang berarti itu adalah...

Ding!

[Para Mayat Dan Tulang Hidup Teralihkan, Dan Menanggapi Niat Bertarung Seseorang!]

"Apa?!!"

Semuanya yang terkejut serempak, dan,

Bergemuruh!

Penghalang es menghilang, dan memperlihatkan monster-monster yang berbondong-bondong menuju kearah barat, menuju sebuah tebing dengan teriakan perang mereka.

Celoteh!

"Skrueeek!! (Manusia mana yang mengatakan kita tidak punya otak!!"

Mencicit!

"CKiiiik!! (Ayo serang dia saudaraku, aku akan menemukannya!!)

Bergemuruh!

"Kruong! (Lapar! Aku juga lapar!!)"

"Lihat, disana, di atas tebing!!"

Seorang pria pemanah menujuk tepat di atas tebing, dan mereka mengikutinya, dan,

[TANPA NAMA PLAYER LEVEL XXX]

Ding!

[Para Monter Menanggapi Niat Bertarung Anda!]

"Sigh... Argh... tenggrokanku sakit!"

"Manusia... aku bilang..."

Pria itu menggerutu karena rasa sakit di tenggorokannya, sementara di belakangnya, wanita yang kesal karena di abaikan mulai mengangkat kakinya, dan,

"...Dengarkan aku!"

Menendang!

Dan,

Ledakan!

Berdentang!

"Argh!"

"Ibu... itu terlalu keras... ayah sangat kesakitan..."

Anak, sangat menghawatirkan ayahnya,

"Biarlah!"

Ibu menjawab dengan jengkel, dan melompat untuk menuruni tebing.

Ding!

[Peringatan! Anda Telah Terkena Pukulan Telak, Dan Kesehatan Anda Di Bawah 50%]

"Aaargh!"

Berdentang!

Pria itu sangat kesakitan, dan jatuh dengan memalukan di hadapan para monster yang tercengang karena melihatnnya.

"Sialan, argh... aku hampir mati lagi karena wanita gila sepertinya..."

Pria itu yang menanggung rasa sakit bangkit.

"Ah... aku hampir lupa kalian, jadi lanjut sini, maju kalian..."

Mendengar itu monster-monster mendapatkan pikirannya kembali, dan berlari kearah musuhnya.

"Skrueek! (Kau benar itu dia!)"

"Ckiek! (Kalau begitu maju!)"

"Kruhg kuugh! (Ayo potong menjadi beberapa bagian! Agar kita bisa menikmatinya bersama!)

Ugh... bokongku... sakit... wanita tua sialan itu, andai saja aku bisa membalasamu...

Pria itu menangis dalam dirinya, dan dengan perasaan kesal meraih pedang di punggunya.

Tapi... karena sudah seperti ini...

Dia berkata dalam hatinya, dan bergumam,

"Bersekers..."

Ding!

[Anda Mengaktifkan Skill Bersekers! Kekuatan Anda Akan 10 Kali Di  Perkuat Ketika Kesehatan Anda Turun Di Bawah 50%]

Haah...

Meskipun telah berulang kali menggunakannya...

"Aku suka ini!"

Berdebar!

Dan,

Ledakan!

"Hahahahaha!!!"

Dengan matanya yang bersinar dengan warna merah, pria itu menerjang kedepan dengan kecepatan tinggi.

Dan saat hampir sampai di depan musuhnya, dia menarik pedangnya, bersiap untuk menusuk, dan,

Ledakan!

Ledakan!

Ledakan!

Dengan tawa gila, dia melancarkan rentetan tusukan pedang besar, dan membuat ledakan yang menghancurkan tanah dan monster di depannya.

Berhenti!

Dia berhenti di tengah segerombolan monster yang mengepungnya, dan...

"Huff..."

Pria itu mengambil nafas, dan,

Berdebar!

Fwooooosh!!

Pria itu berputar dengan pedangnya, membuat pusaran angin tajam besar yang menerbangkan dan mengiris monster-monster yang mengepungnya.

Siulan Tajam!

Memotong!

Siulan Tajam!

Memotong!

Tabrakan!

Hancur!

Fwosssh...

Pusaran angin tajam yang besar berhenti, dan semua area di sekitarnya benar-benar membuat cekungan kasar karena kelakuannya.

Namun, tidak mempermasalahkan itu, dia mengangkat salah satu kakinya yang di lapisi oleh aura putih, dan,

Menginjak!

Berderak!

Lantai membeku, dan mencakup area 50 meter di sekitarnya, dan membekukan semua monster yang akan bangkit kembali.

Ding!

[Anda Melumpuhkan Musuh-Musuh Anda Untuk Sementara Menggunakan Sihir Es.

Waktu Pencairan: 3 jam]

Yah, baiklah...

Pria itu dengan sorot tajam menatap orang-orang yang mendekatinya tanpa khawatari, tapi...

Berdebar!

Berdebar!

"Skrueeeek! Sreeeek! (Siapa! Siapa di antara kalian yang mengatakan aku adalah tulang bodoh?!)"

Berdebar!

Ding!

[Skeleton Soldier Menanggapi Niat Bertarung Anda!]

Sebuah tengkorak menggunakan full armor terbang dengan menunggangi tulang-belulang wyvern, yang memiliki api biru yang membentuk sayap untuk terbang.

"Ah! Bersiaplah!"

"Hati! Hati..."

Berderak!

Semuanya teralihkan oleh pria full armor. Kini dia memegang pedangnya  dengan tangan kiri, namun tangan kanannya memancarkan arus petir biru yang meluap dan mengancam untuk meledakannya.

Namun dengan fokus kuat, dia menahannya, dan membidik tulang terbang yang membuatnya kesal.

Dan,

Ledakan!

Berderak!

Petir dengan satu garis lurus seperti rangkaian tali melesat dengan cepat, dan,

Berderak!

"Skrueeek!!"

Meraung!!

Tepat sasaran, keduanya di kejutkan dan tersengat dalam volume tinggi dari petir. Namun tidak sampai disitu, pria itu mulai menariknya.

Berderak!

Fwooos!

Ledakan!

Dia menariknya sedikit, namun membanting tulang weyvern di depannya.

Melompat!

Dan,

Menendang!

Hancur!

Kepala tulang wyver itu hancur, dan berterbangan kesegala arah, sebelum dia meraih puncak kepala tulang yang mnungganginya,

Dan,

Membanting!

Ledakan!!

Dia membenturkan tulang itu ketubuh wyvern dengan kekuatan sedemikian rupa, dan menghancurkan tubuhnya, berserta tubuh tulang wyvernnya.

Dan,

Berderak!

Sebuah mantra es membekukan seluruh serpihan tulang, dan saat itu juga, pria itu bereaksi dengan cepat dan melompat menghindari pembekuan.

Berhenti!

Pembekuan berhenti, dan,

Berderak!

Pria itu melanjutkan pembekuan yang di hentikan, dan dengan sorot mata tajam menatap wanita es yang melakukannya di kejauhan.

"M-maaf... aku pikir kamu sudah kelelahan?"

"Y-ya... kami tidak memiliki niat buruk... jadi..."

"Daging... bisakah kalian memberikannya padaku?"

"Eh..."

*

"Ah, kami memilikinya!"

Wanita yang memegang senjata sabit besar bekata, dengan canggung melepas sabitnya, membiarkannya jatuh ketanah.

Mengeluarkan!

Mengendus!

Mengendus!

"Ohh! Ini!"

Aku berseru ketika mencium bau yang selalu menghantui isi kepalaku, dan aku menatap kotak hitam yang wanita itu keluarkan dari cincin penyimpanannya.

"Baiklah, berikan itu!"

Aku tidak sabaran, dan,

Bersiap!

Beberapa di antara mereka mengangat senjatanya kearahku, yang mungkin karena sikapku yang terburu-buru.

"Kalian... turunkan senjata kalian!"

Wanita itu marah pada bawahannya, sebelum merek menjawab.

"Tapi..."

"Diam!"

Kali ini dia memelototi mereka, membuat mereka menurut dan menurunkan senjatanya.

Berdehem! aku mengalihkan perhatian.

"Ah, maafkan mereka..."

"Tidak apa-apa, aku juga yang salah disini."

Aku menenangkannya, sebelum aku melepas pedangku, dan berjalan kearahnya.

Namun anehnya wanita itu tidak mengikutiku yang mulai berjalan menghampirinya.

"Ma-maaf, bisakah kamu juga menjatuhkan itu...?"

Wanita menghentikan langkahku, menunjuk kearah yang mungkin tangan kananku.

"Apakah ada sesuatu... apa? Sejak kapan ini ada disini?"

Aku menatap kepala skeleton soldier di tangan kananku. Aku selalu kesal karena kepalanya yang lebih keras dari tubuhnya sendiri, tapi yang membuatku bingung, adalah bobotnya yang ringan dan tidak seperti biasanya.

Merenung sejenak, aku mencari mana yang salah sebelum,

Tersentak!

Ding!

[Skill Bersekers Di Nonaktifkan!

Dan Anda Akan Menerima Dampak Ketika Selsai Menggunakannya!]

Persetan dengan semua itu!

Aku mengatupkan gigiku, sambil mempererat genggaman tangan kananku di kepala Skeleton Soldier. Sementara aku menahan terikanku, karena rasa sakit yang memuakan.

"Maaf?"

"Ah!"

Membuang kepala sialan itu, segera aku mendekati wanita itu, namun pijakanku yang tidak stabil membuatnya khawatir.

"Maaf, apakah anda baik-baik saja tuan muda ketiga?"

"...eh?"

"Huh...?"

Aku bingung ketika mendengar itu, mengabaikan rasasakitku, aku bertanya padanya.

"Maaf, apakah aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?"

"T-tidak... maafkan aku, aku hanya asal bicara karena merasakan sensasi yang familiar ketika berbicara dengan anda!"

Wanita itu berkata dengan tubuh bergetar dan sedih.

"Begitu, aku yakin orang itu penting bagimu..."

Aku yang memiliki hati lemah seperti ibuku sejak lahir, memegang bahunya dengan rasa simpati yang besar.

"Aku harap kamu bisa bertemu dengannya lagi."

Wanita itu yang mendengarku tersenyum lembut dengan mata yang bekaca-kaca. Namun entah kenapa sensasi ini sangat familiar, tapi karena sudah terlalu lama di tempat ini, semua itu tidak aku ingat sama sekali.

"Terimakasih atas rasa simpati anda, jadi ini... kami masih ada beberapa, jadi ambilah."

"Ah, baiklah, terimakasih."

Aku menerimanya, dan mengangkat kotak itu tinggi-tinggi dengan kedua tanganku, dan berseru,

"Akhirnya! Aku bertemu lagi denganmu..."

Aku berhenti, dan berlari kearah pedangku, sebelum meraihnya dan menatap kearah barat.

"Ugh... aku harus pergi untuk bersembunyi!"

Ding!

[Jiwa Dan Raga Anda Terikat Dengannya, Jadi Anda Tidak Bisa Bersembunyi!]

"Persetan! Aku hampir lupa soal itu, kau itu sengaja ya?!"

Aku mengutuk sambil memukul layar di depanku.

Ding!

[Pasangan Anda Merasakan Niat Buruk Anda Padanya!]

"Ugh... persetan... aku tidak peduli itu, aku sudah tau..."

Aku menatap wanita tua itu yang melompat dan melesat terbang kearahku.

"Oh, istriku... kumohon, biarkan aku berbicara dengan mereka dulu~"

Aku mengatakan dengan tulus, namun hatiku menangis dan berdoa agar cara ini benar-benar bekerja.

Ding!

[Pasangan Anda Merasakan Niat Tulus Anda Padanya!]

Tepat saat itu juga, wanita tua berputar di udara, dan mendarat dengan anggun dengan putrinya yang dalam pelukannya.

Dan dengan itu,

"Yeaaah!! Itu benar! Sayang!"

Aku berseru ketika menahan rasa mual ketika memanggilnya dengan sebuta"istri". Namun aku tidak peduli, karena di sisi wanita tua itu, otoku mulai mengecil kembali karena kurang makan, dan aku tidak ingin seperti waktu itu lagi.

Setelah berreinkarnasi, dan menempati tubuh seseorang yang sudah mati. Aku di biarkan hidup dengan tubuh lemah, dan sangat rapuh.

Mengingatnya saja sudah membuat hati lemahku ini menangis lebih keras!

Tapi yang paling menyeramkan adalah... apakah aku pernah ingin terlahir di sebuah keluarga yang melahirkan orang-orang kuat sebelumnya?

Ya, tentu saja aku mau! dan itu pernah!

Namun ketika lahir dengan keadaan sepeti ini... itu semua berubah seperti neraka...

Berjalan mendekati wanita itu dengan kelompoknya. Mereka yang menatap kejauhan mulai teralihkan kembali olehku, dan aku berkata.

"Bisakah kalian melindungiku? Tenang saja, aku hanya ingin membuat alasa agar dia menunggu..."

Aku berbisik, sementara mereka mendengarnya terkejut.

"B-baiklah... silahkan..."

Mereka mengizinkanku, dan aku duduk bersila sebelum membuka tututup kotak. Sementara di sisi lain, wanita itu dan yang lainnya mengikuti aku yang duduk dan diam.

Namun jika ini di lihat oleh wanita tua itu, itu akan meyakinkannya bahwa aku sedang berdiskusi dengan mereka.

Mengendus!

"Woah... sudah kuduga ini adalah tusuk daging rusa musim dingin!"

Aku berseru membuat yang lainnya terkejut, namun tetap diam.

"Hei, apakah kalian tidak ingin bertanya sesuatu padaku?"

Mereka yang mendengar itu ragu, namun segera salah satu bertanya.

"Maaf... berapa... level anda..."

Memukul!

"Ack!"

"Itu tidak sopan..!"

Wanita berambut hitam memukul pria pemanah. Dan aku yang mendengar itu tertawa, dan berkata.

"Tenang saja, aku tidak akan menjawab itu, dan tidak ada kesepakatan bahwa aku harus menjelaskan semuanya~"

"Ah, anda benar..."

Dia yang tadinya menatapku dengan mata yang berkaca-kaca, kini di gantikan dengan binar cerah.

"Tuan, mungkikah anda salah satu dari kami?! Orang yang menyukai daging BBQ?!"

"Oooh! Ohh! tentu saja!"

Aku berseru dengan semangat, sebelum kami tertawa bersama, dan bersanding seperti teman dekat.

"Hahaha! senang rasanya memiliki orang yang memilikiselera yang sama sepertiku!"

"Ya, aku juga, tapi bukan hanya itu, mereka juga!"

"Apa? Benarkah?! Kalau begitu kenapa tidak makan bersama-sama?!"

Ding!

[Pasangan Anda Mulai Mencurigai Anda!]

"Ugh..."

Segera aku menoleh kebelakang, dan menatap penuh harap. Namun tidak ada reaksi darinya. Hanya saja, dia merasa kesal dan menyulap sebuah kursi duduk dari batu, dan duduk sambil memangku putrinya.

"Ah... ayo, ayo lanjutkan..."

Aku berbalik kembali, dan menatap yang lainnya. Namun apa yang aku lihat dari mereka, hanya sedang melihat wanita tua itu.

"Maaf... apakah anda tidak akan mengajak istri dan anak anda?"

"Dia bukan anak dan istriku, hanya saja aku di sisinya karena masalah pribadi..."

Akau menjawab sambil melihat wanita tua itu. Aku bisa merasakan tatapannya yang tajam menusukku, dan itu sudah membuatku menggigil dan berpaling.

"Sudahlah-sudahlah, ayo nyalakan apinya!"

"Maaf... tapi disini, bukankah terlalu berbahaya..."

"Nyalakan apinya..."

Aku menatap tajam kepada gadis yang entah kenapa mirip dengan Loe kecil.

Ya, mungkin aku salah, juga mana mungkin anak itu ada di sini?

Setelah menekan yang lainnya beberapa kali, akhirnya kami mulai membakar daging di atas bara yang menyala. Sementara pria pemanah dengan atribut angin akan mengipasinya.

Aroma harum membuatku ngiler, sebelum beberapa menit, itu selsai.

"Baiklah, mari kita menikmati ini bersama~"

Aku mengumumkan, namun di saat itu juga,

Ding!

[Pasangan Anda Sangat Mencurigai Anda, Dan Kecewa!!]

"Tidak!!"

Aku berkata saat berbalik, dan seperti sebelumnya wanita itu melompat dan terbang melesat kearahku. Bukan hanya itu, dia lebih cepat dari sebelumnya, dan mendarat 10 meter di depanku, sebelum berlari dengan satu tangan terangkat untuk memukulku.

"Aku harus mengangkat senjataku..."

Aku berkata dengan panik, namun ketika melihat daging yang di tusuk di tanganku, aku menangis... karena aku tidak bisa membuangnya begitu saja.

"Sialan! Aku kira kau benar-benar berdiskusi dengan mereka, tapi melihatmu membodohiku, aku sangat kecewa!"

Dia sudah berada di depanku, sementara aku menatap pukulannya yang terasa melambat di depanku.

Ah, sensasi ini...

Fenomena ini sangat familiar, dan aku mulai berdoa dan berharap bahwa pukulannya tidak mengenaiku yang hanya memiliki kesehatan di bawah 50%.

Tunggu, tapi jika aku terbunuh tanpa sengaja olehnya...

"Sialan! Jika aku mati kau juga akan mati!"

Aku dengan marah mengatakan itu, namun karena reflek, aku menjadikan tusuk daging sebagai pedang, dan menusuk wajahnya...

Berhenti!

Tiba-tiba pukulan berhenti di udara. Aku bisa merasakan keringat  membasahi seluruh tubuhku, dan mengintip,

"Ah?!"

Aku menatap terkejut ketika daging BBQ yang seharusnya kumakan, malah masuk kemulut wanita tua itu.

"Hum...?"

Merebut!

"Itu payaku!"

Aku berkata saat wanita itu meregutnya dari tanganku, dan memakannya seolah-olah kesurupan.

"Ayah... milikku..."

Putrinya yang menatap dan mencium apa yang ibunya makan, meneteskan air liur yang begitu deras.

"O...oh..."

Aku dengan berat mengangkat tangan kiriku yang bergetar, sementara aku memegang erat tusuk logam itu, sebelum,

Merebut!

"Eek..."

Aku menggigil melihatnya dengan mudah merebutnya dariku. Mereka benar-benar monster, apa lagi ibunya itu...

Lupakan yang terpenting adalah... dagingku...

Aku dengan sedih duduk kembali dalam posisiku, dan menatap yang lainnya tercengang.

"Ah, lanjutkan, masih ada banyak, kan?"

Aku bekata sambil melihat dua kotak yang penuh dengan daging.

Saat mereka makan dengan gembira, aku membakar milikku, juga milik yang lainnya, tapi aku sangat bersyukur melihat beberapa orang yang membantuku, dan ingin menikmatinya bersama-sama.

Hingga semuanya matang, aku akhirnya bisa memakan ini, tapi sebelum itu...

Apa yang terjadi dengan mereka? Aku menatap mereka berbinar menatapku, sementara di sisi lain wanita tua dan putrinya sedang memakan jatahnya yang sudah matang.

Lupakan, ayo kita makan...

Benturan ringan!

Saat aku membuka mulut, aku hanya menemukan makananku yang bertemu dengan logam.

"Ah, aku hampir lupa soal ini..."

Melepaskan helemku, aku meletakannya di pangkuanku, sementara rambut panjang yang tergerai, membuatku mengingakatnya sejenak dengan tali hitam yang kubawa, sebelum aku meraih jatahku.

"Selamat makan..."

Aku mengatakan itu dengan kegembiraan yang luar biasa setelah kejadian tiga tahun yang lalu, namun,

"Tuan?!"

"Kakak keempat?!"

"Sepupu ketiga?!"

"Tuan muda?!"

"Tuan muda ketiga?!"

Suara itu bercampur, membuat paduan suara yang tidak bisa di mengerti dan kacau.

"Apaan?! Kenapa kalian mengganguku?!"

Aku membentak, ketika hampir saja menjatuhkan daging di tanganku.

Namun apa yang aku lihat hanyalah ekspresi terkejut, dan bingung, sekaligus airmata yang mulai jatuh.

"Tunggu... apakah kalian memanggilku tuan muda ketiga tadi?"

Tidak ada reaksi, namun yang jelas aku adalah tuan muda ketiga itu.

Seorang tuan muda ketiga yang lemah dan tidak berguna, dan namaku adalah...

"Ferdnan... aku akhirnya menemukanmu..."

"Apa? suara lembut ini... sensasi ini...?!"

Secara naluri aku melepaskan daging di tanganku sambil meraih helemku, dan melompat mundur karena merasa terancam. Tidak sampai disitu, aku mengenakan helemku kembali, dan mengangkat pedangku.

"Bukankah kamu terlalu waspada?"

Suara itu membuatku cemas, sebelumaku medongak keatasku.

Seorang wanita memiliki ekspresi dingin menatapku. Terbang dengan empat pasang sayap malaikat, dan memegang palu perak seperti biasanya.

Salah satu anggota keluarga, dan wanita yang membuatku menjalani hidup seperti neraka ketika aku pertama kali bereinkarnasi di tubuh ini, adalah dia...

Cecilia Einhard...

Namun itu tiga tahun yang lalu, sebelum aku bisa menemukan neraka baru di tempat ini.

Sebuah tempat yang seharusnya bisa masuk dan keluar, kini aku hanya bisa masuk dan terjebak disini.

Dan itu adalah, sebuah tower yang berada di dunia monarik, yang bernama...

Tower Fantasy!

*****

Ah... Em... Batuk...!

Halo semuanya, ini Sami78, Author yang membuat cerita ini.

Saya tidak tahu apakah cerita ini akan menarik atau tidak, namun saya berusaha sekeras mungkin untuk membuat episode pembukaan untuk cerita ini, yang berujung dengan kesimpulan bahwa saya haru menceritakan setengah dari perjalanan Ferdnan setelah tiga tahun reinkarnasinya.

Dan lanjutan cerita yang satu ini akan di lanjutkan di episode yang akan datang, namun itu masih jauh, karena kita baru saja mulai.

Ya, saya memiliki sedikit keluhan, dan itu adalah, saya tidak bisa update dengan cepat, namun saya akan berusaha dengan keras.

ya.... meskipun akan sedikit amatiran dalam prosesnya, sih...

Tapi langsung saja ke intinya, dan dengan ini, cerita ini resmi dimulai.

Dan sabutlah...

Tower Fantasy!