"Lalu?"
"Ah, bagaimana kalau tuan putri duduk dulu? Tidak baik membicarakan bisnis sambil berdiri." Katanya sambil mengisyaratkan tangannya ke arah meja Arina. Walaupun tentu saja Arina tetap diam memandanginya.
"Mm, Aku tahu tuan putri hanya tidak ingin kerajaan mengalami kerugian apapun di gudang penyimpanan itu kan? Kalau begitu Aku punya solusi mudah." Katanya kemudian.
"Pertama, Aku akan menjamin kalau sirkusku tidak akan mendekati gudang penyimpanan sedikit pun. Agar tuan putri merasa aman, para anggota sirkusku akan melakukan persiapan panggungnya di luar wilayah itu dan hanya masuk ke sana saat pertunjukkan."
Penjelasan itu sejujurnya terdengar agak tidak masuk akal. Menyiapkan panggungnya di luar, tapi melakukan pertunjukkannya di dalam?
"Bagaimana caranya?"
"Pokoknya ada. Tuan putri hanya perlu mengawasiku. Mungkin tidak kelihatan, tapi Aku pandai menggunakan sihir."
Arina terdiam sejenak. "Tapi pada saat pertunjukkan akan ada banyak orang. Akan sulit mengawasi semuanya saat itu."
"Kalau begitu anda bisa memasang garis pembatas sihir tepat di luar gudang penyimpanan. Penyihir jenius seperti anda pasti bisa melakukannya. Dan kalau terlalu merepotkan, Aku juga bisa bantu."
"...Kalian segitunya ingin mengadakan pertunjukkan di sana? Harus banget?"
"Aku tahu! Aku sudah bilang pada mereka untuk di dekat kolam air mancur pusat kota saja, tapi mereka sangat ingin melakukan pertunjukkan di sana karena airnya lebih banyak." Balasnya riang.
"Dan sepertinya mereka juga dengar kalau tuan putri di sini adalah tuan putri yang sangat baik hati, jadi mereka berpikir kalau mereka akan dapat izinnya dengan mudah." Bujuknya terus.
"Pfft." Tapi anehnya Arina malah terkekeh datar saat mendengarnya. "Tidak ada rumor seperti itu tentangku."
Sejujurnya tawa Arina lebih ke arah sarkastik, tapi Miki tetap saja merasa agak senang melihat kata-katanya sedikit membuahkan hasil. "Apa yang tuan putri bicarakan? Tentu saja rumornya ada di mana-mana." Balasnya.
"Semua orang tahu kalau kerajaan ini makmur karena para anggota keluarga kerajaannya sangat bijak dan baik pada masyarakat. Terutama berita tentang tuan putrinya juga sudah terkenal di mana-mana." Tambahnya menggebu-gebu.
"Hm…" Menunjukkan sedikit ketertarikan dengan komentar itu, Arina kembali mengulum senyum tipisnya. "Kalau tentang adikku, apa kau dengar rumor tentangnya juga?" Tanyanya tiba-tiba.
"..." Seakan ditanya pertanyaan sejuta dolar, Miki langsung terdiam.
Dilihat dari senyum tipisnya, Miki tahu ada yang tidak beres. Jadi mungkin pilihannya hanya dua. Apakah Arina punya hubungan yang buruk dengan adiknya sehingga dia harus memberikan jawaban yang menjelek-jelekkannya? Atau justru sebaliknya.
"...Kurasa Aku juga mendengar kalau tuan putri kedua sama baiknya seperti anda."
Arina tidak kelihatan puas dengan jawaban itu, tapi akhirnya dia tetap mendesah pelan. "...Lupakan. Tapi, yah, kurasa Aku akan memikirkannya." Katanya. "Tapi Aku tetap ingin melihat seluruh anggota sirkus kalian dulu."
"Oh! Tentu saja!"
================================
Tuan putri Arina akan berkunjung! Dengan senyum santai yang tidak bersemangat namun dipenuhi rasa bangga, Miki pun menyampaikan berita itu pada seluruh anggota sirkusnya.
"Bagaimana kau bisa membujuknya?" Tanya Fin tidak percaya. Semua orang tahu kalau Miki pandai bicara. Tapi setelah pembicaraan tadi, seharusnya tidak mudah untuk membujuk tuan putri tadi.
Tapi Miki hanya mengangkat bahunya. "Entahlah, mungkin karena Aku tampan." Katanya, meski hanya keheningan yang menyambutnya. "Pokoknya, jangan macam-macam saat dia berkunjung nanti."
"Dan, ah! Apa di sini ada yang tahu tentang tuan putri bungsu, adik tuan putri Arina?" Tanyanya kemudian. "Aku sudah tanya sana-sini tapi tidak banyak yang tahu."
Mendengar itu, semua orang hanya saling memandang. "Memangnya kenapa dengan adiknya?"
"Tidak ada sih. Hanya saja tuan putri Arina kelihatannya punya perasaan khusus pada adiknya. Entah benci atau malah sayang. Jadi untuk jaga-jaga, pastikan saja kalian tidak berbicara yang tidak-tidak tentang adiknya." Balasnya.
Tapi karena semua orang malah diam lagi, dia jadi kembali mengoceh. "Ahh, Aku jadi bekerja keras hari ini. Karena Fin yang tidak berguna."
Belum sempat merasa berterima kasih, semua orang langsung jadi kesal lagi. Inilah sebabnya dia bukan pemimpin sirkus ini. Selalu saja begitu! Kalau bukan karena pemilik sebelumnya yang tiba-tiba menunjuknya jadi pemilik baru sebelum dia mati, semua orang mungkin sudah akan mengusirnya.
Bukan cuma suka asal bicara, dia juga jarang melakukan apapun dan selalu merendahkan anggota yang lain. Meskipun dia masih muda, penampilannya juga tidak rapi dan senyumnya selalu membuat kesal orang lain. Pada saatnya nanti, tidak aneh kalau ada orang lain yang akan berusaha melengserkannya.
Sirkus Alegria sendiri adalah sirkus yang lumayan terkenal. Tapi meski begitu anggota mereka sebenarnya tidak banyak. Malah, jumlah anggotanya selalu dibatasi hanya sepuluh orang, paling maksimal tiga belas orang sudah termasuk dengan pemilik.
Dulu, pemilik memiliki bagian yang selalu mengatur semuanya. Tapi semenjak pemiliknya berubah, sekarang yang jadi pemilik justru adalah orang yang tidak melakukan apapun.
Kalau bukan karena negosiasi sulit untuk mendapatkan lahan di dermaga, biasanya mereka hanya perlu meminta izin dari pemilik lahan biasa. Tapi kalau berurusan dengan bangsawan, yang biasanya selalu lebih sulit, baru akhirnya mereka terpaksa mengandalkan Miki.
Dan akhirnya pada sore harinya, selagi para pemain bersiap-siap untuk bertemu dengan tuan putri, Miki pun memutuskan untuk jalan-jalan keliling kota dulu.
Dan seperti gosipnya, kota ini memang terlihat seperti kota yang makmur. Pertama, iya, kotanya sangat besar dan hidup. Hampir semua masyarakatnya juga sangat baik dan ramah senyum. Banyak atraksi, banyak makanan, dan banyak lainnya.
Tapi selain itu semua, hal yang paling terkenal dari kerajaan ini adalah karena kemajuan ilmu sihirnya.
Bukan cuma bangsawan, masyarakat biasa di sini juga lumayan banyak yang bisa menggunakan sihir. Bahkan untuk mendukung kemajuan ilmu sihirnya, katanya buku-buku sihir juga dijual sangat murah di sini. Pasti itu sebabnya sekolah sihir di sini juga disebut sebagai salah satu sekolah terbaik di seantero kekaisaran.
Tapi kalau ada satu hal yang sulit ditiru oleh kerajaan lain dari tempat ini, yah, mungkin tentang para anggota keluarga kerajaan yang katanya selalu… Sempurna.
Para pemimpin kerajaan ini, kononnya sejak dulu kala, selalu diwarisi darah yang membuat mereka begitu bijak, baik, cerdas, tegas, ramah, murah senyum dan pandai menabung. Intinya kerajaan ini sangat sempurna dari luar dan dalam, dan itu sulit ditemukan di kerajaan lain.
Dan sepertinya hal itu akan terus berlanjut kalau memikirkan bahwa tuan putri tadi yang akan meneruskan tahtanya.
Miki keliling mencicipi banyak makanan sana-sini, dan yang dia dengar tentang tuan putri Arina adalah hal-hal yang baik semua. Bahkan sepertinya tuan putri Arina punya banyak penggemar.
Banyak juga yang menceritakan tentang bagaimana dia menyelesaikan masalah di perbatasan, masalah di pertanian, juga di perkebunan. Pokoknya kalau dikumpulkan, rasanya kisah heroik tuan putri Arina sudah bisa dibuat buku.
'Tapi kenapa dia malah bilang kalau tidak ada rumor baik tentangnya…?'