Iman adalah salah satu konsep sentral dalam agama Kristen. Meskipun tak terlihat oleh mata, iman memiliki kekuatan yang luar biasa. Iman adalah sebuah panggilan untuk mempercayai dan menaruh kepercayaan pada Allah, Sang Pencipta alam semesta dan sumber segala sesuatu yang ada. Iman adalah jalan menuju keselamatan dan kedekatan dengan Tuhan. Mari kita mengenali hakikat iman, memahami esensinya, dan menggali ayat-ayat pendukung yang mengajarkan tentang kekuatan iman ini.
Hakikat iman adalah percaya tanpa melihat. Iman mengajarkan bahwa kita tidak selalu dapat melihat secara fisik atau mengerti sepenuhnya maksud Tuhan di balik segala hal. Iman adalah panggilan untuk mempercayai bahwa Allah baik, penuh kasih, dan selalu bekerja untuk kebaikan orang-orang yang mencintai-Nya. Dalam Surat Ibrani 11:1 dikatakan, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari hal-hal yang tidak kita lihat." Dengan iman, kita menganggap sesuatu yang belum terwujud sebagai sesuatu yang pasti.
Perjuangan dalam iman sering kali menjadi ujian untuk menyempurnakan karakter kita. Dalam Surat Yakobus 1:3-4, terdapat firman, "Sebab kamu tahu, bahwa ujian atas imanmu menghasilkan ketekunan. Tetapi biarkanlah ketekunan itu bekerja sampai tuntas, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh, tidak kurang di dalam sesuatu pun." Tidak selalu mudah untuk mempercayai Tuhan dalam segala keadaan, namun ketekunan dan kepercayaan pada-Nya akan menyempurnakan karakter kita.
Hakikat iman mengandung keyakinan bahwa Allah selalu ada, meskipun terkadang kita merasa jauh dari-Nya. Dalam Surat Roma 8:38-39, Paulus menuliskan, "Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun penguasa-penguasa, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." Ayat ini menyatakan bahwa iman adalah keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita dan kasih-Nya selalu menyertai dalam setiap langkah hidup.
Iman juga membawa pengharapan yang tulus. Dalam Surat Ibrani 11:6, tertulis, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah, sebab barangsiapa hendak mendekati Allah, harus percaya bahwa Allah ada dan menjadi pembalas bagi orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." Pengharapan ini bukanlah sekadar harapan kosong, tetapi keyakinan bahwa Allah akan menuntun dan memenuhi janji-janji-Nya bagi kita.
Dalam hakikatnya, iman adalah panggilan untuk hidup bergantung pada Allah dan mengandalkan-Nya sepenuhnya. Iman memungkinkan kita untuk menemukan kedamaian dalam ketidakpastian dan menghadapi tantangan hidup dengan penuh keberanian. Selama perjalanan hidup kita, kita mungkin mengalami kegagalan, kekecewaan, dan kesulitan, tetapi iman mengingatkan kita bahwa Allah selalu ada dan akan membimbing langkah-langkah kita.
Kesimpulannya, iman adalah dasar yang kokoh untuk menghadapi kehidupan dengan segala liku dan tantangannya. Dengan iman, kita dapat memandang masa depan dengan penuh pengharapan dan mempercayai bahwa Allah selalu bersama kita. Iman adalah panggilan untuk hidup dalam ketekunan dan kepercayaan pada Tuhan, karena Ia adalah Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta. Sementara kita tidak selalu dapat melihat-Nya secara fisik, iman mengajarkan bahwa Dia ada dan kasih-Nya senantiasa menyertai. Kiranya setiap langkah hidup kita dipenuhi dengan iman yang kuat, sehingga kita dapat hidup dengan penuh keberanian dan ketenangan dalam kasih Allah.