"Mba nisa?"
"Ada hubungan apa antara mas Rama dengan mba nisa? Mengapa mereka pergi ke tempat sepi seperti ini?"tanyaku heran.
Mas Rama melakukan adegan cium bibir dengan mba nisa.yang membuat aku terkejut dan menutup mulutku.aku menahan air mataku supaya tidak jatuh ke pipi.
"Mereka ngapain melakukan hal seperti itu bukannya mas rama mau mengajakku untuk jalan-jalan Minggu besok?" Mataku sudah berkaca-kaca melihat kejadian itu
"Tega kamu mas seperti ini,aku salah menilaimu ku kira kamu orang baik-baik tapi ternyata apa" tak terasa air mataku menetes dengan perlahan.
Aku menghapus air mataku dan dengan tergesa-gesa aku menghampiri merek berdua.
"MAS RAMA MBA NISA" teriakku yang membuat mereka melepaskan ciumannya.
"Re-resa" jawab mas rama terbata-bata
"Dek aku bisa jelaskan semua ini dek"
"Apa yang perlu mas jelaskan semua sudah terlihat sangat jelas" teriakku dengan menangis.
Mba nisa hanya mematung di sebelah mas Rama.
Aku hendak pergi meninggalkan mereka namun mas Rama berhasil menarik tanganku.
"Dek dengerin penjelasan mas dulu dek,yang kamu lihat ini hanya salah paham dek" ucap mas Rama memohon
"Lepaskan aku mas lepaskann" teriakku memberontak
Aku berhasil melarikan diri namun ketika aku menyebrang di jalan, ada sebuah mobil truk yang melakukan mobilnya dengan cepat aku yang melihatnya hanya bisa berpasrah,karena kakiku seperti kaku dan sulit untuk aku gerakkan.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
"aaaaaaaaaaaaaa" aku langsung terbangun dari tidurku.Aku duduk dengan nafas yang tersengal-sengal
Aku memegang jantungku yang berdetak kencang dari biasanya ternyata itu semua hanya mimpi
"Astaghfirullah cuma mimpi" ucapku mengelus dada
Aku melihat ke arah jendela,matahari sudah muncul dan menerangi kamarku.jam juga sudah menunjukan pukul 07.30
"Ibuuuuuuuuuuuuuuuu aku telatttttttt"teriakku yang langsung berdiri dan mengambil handuk
Aku melakukan dengan buru-buru karena kalau telat masuk bisa-bisa nenek lampir itu ngoceh-ngoceh ga jelas.aku tak sempat sarapan,aku pun tak sempat berpamitan dengan orang rumah.tak tau lah aku tidak melihat Sarah apa dia sudah berangkat atau belum.
Ibu dan sarah memang tega mereka tidak membangunkan ku padahal mereka tau jam masuk kerjaku.apa mereka sengaja ya.
Aku menaiki motorku dengan kecepatan yang tinggi.lampu merah pun ku terabas mumpung tidak ada polisi jadi aku gas.
Jangan di tiru ya gaes itu tidak baik.
Sampainya aku di kantor,mba nisa atau sebut saja nenek lampir itu sudah menunggu aku di meja kerjaku
"Bagusss berangkat telat seperti ini,lihat yang lain sudah pada bekerja dan kamu seenaknya barusan dateng.ulangin aja begitu tiap hari" ucap mba nisa melipat tangannya ke dada
"Apasi baru juga sekali telat udah di ocehin"ucapku menaruh tas di kursi
"Oh oh oh sudah berani ya melawan saya lagi ya" mba nisa melotot ke arahku.tak ku hiraukan
"Sekarang kamu bersihin WC yang ada di kantor ini sekarang juga" teriak mba nisa menggebrak meja kerjaku
Sebenarnya aku sangat malas sekali menuruti perintah mba nisa tapi dia selalu mengancamku.
Akhirnya aku nurut untuk membersihkan Wc ini juga salahku kenapa telat.
"Sa kamu ko bisa telat si berangkatnya ga kaya biasanya" tanya bunga bisik-bisik
"Aku bangun kesiangan bung,Sarah sama ibuku lupa kali bangunin aku"jawabku kesal
Aku pergi ke Wc dan membersihkannya
"is bauuu bangettt ini udah berapa tahun si ga di bersihkan.pasti nenek lampir itu kalo ke kamar mandi ga pernah di siram" aku masuk ke wc memegangi hidungku
Akhirnya selesai juga hukumanku aku kembali ke meja kerjaku.
Ketika aku hendak kembali ke meja terdengar suara ribut-ribut
"Kamu ini bisa gasi kerja dengan becus kalo udah salah semua gini gimana coba.harus bilang apa saya nanti ke atasan"teriak mba nisa ke salah satu karyawan
Karyawan itu hanya bisa menundukkan kepalanya di hadapan mba nisa.emang bener-bener titisan Mak lampir itu mba nisa.
seharusnya mba nisa ngomong dengan baik kasih tau cara kerjanya bukannya malah marah-marah seperti ini.
Telingaku sampe panas mendengar ocehan-ocehan mba nisa.rasanya aku ingin meninggalkan kantor ini tetapi aku belum mendapatkan kerja yang lain.
"Sabar sa sabar nanti juga ada waktunya"ucapku mengelus dada
Selesai sudah drama di kantor.aku dan bunga sudah cape mendengar amarah mba nisa.
bunga waktu itu juga sempat di hukum karena telat juga.bunga tidak berani menjawab ucapan-ucapan mba nisa dia hanya menunduk di hadapannya.
Tidak ada yang menyenangkan hari ini semua terasa rungsep.aku membencinya
Ting Ting Ting
Ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk
[Dek udah makan belum,pasti belum ya.mas tf uang buat beli makanan adek ya] mas Rama mengirim pesan yg membuatku tersenyum
[Mas gausah repot-repot,jadi ga enak] jawabku cepat
[Engga dek gapapa ga ngerepotin mas kok]
[Iya mas makasih ya mas]
Wah mas Rama kenapa si repot-repot begini,kan aku jadi keenakan kalo gini caranya hehe.gapapa deh itung-itung mas Rama sedekah dan aku terima.
"Udah Baik,perhatian,ga pelit,pekerja keras,tampan,keren,cewe mana yang mau nolak Rama wildhani" ucapku senang
Tak terasa senyumku mengembang dan merasa dunia milik sendiri.semakin cinta aku sama mas rama.rasa cinta ke mas Rama ini semakin menggebu-gebu dia adalah laki-laki yang aku inginkan dari dulu.
Dulu ada yang mendekatiku tetapi dia hanya penasaran saja denganku.setelah dia tahu semua tentangku baru deh dia pergi mengghostingku.
Semua cowo emang begitu,tapi insyaallah mas Rama tidak semurah itu.
Ting
Ponselku yang memberitahukan bahwa mas Rama sudah berhasil mentransfer uang kepadaku.aku melihat ada satu juta mas Rama mengirimiku uang
"Ah ini kebanyakan mas gimana nanti aku balikinnya" aku melihat ponselku
Aku gunakan uang itu untuk aku makan tak lupa pula aku mentraktir bunga.itung-itung sebagai tanda terimakasih karena sudah mengenalkan mas Rama kepadaku.
"Bung cari makan yok aku traktir deh" ajakku
"Wah beneran tumben amat kamu traktir aku biasanya pas gajian doang itu pun jarang2.tapi ini kan belum gajian."
"Ya masih ada rezeki bung.kalo ga mau aku traktir yaudah"
"Iya iya yuk keluar"
Aku dan bunga langsung meluncur mencari makan yang enak.gapapa lah sesekali di transfer cowo gini.mas rama juga ga perhitungan.
"Abis berapa semuanya mba" tanyaku ke kasir
"Totalnya jadi 500 ribu mba"
"Oh aku scan aja ya mba"
"Baik mba "
Aku dan bunga keluar untuk kembali ke kantor.
"Wih kayanya lagi banyak duit ni,bisa scan scan gitu,dapet dari mana si mau juga dong" tanya bunga
"Dapet dari om om 70 tahun"
"is yang bener aja" bunga kesel mendengar jawabanku
"Diem aja ya bung,aku tadi abis di TF duit sama rama" ucapku lirih
"Wattttt belum juga jadian udah maen TF tf aja ni" bunga kaget
Aku hanya berjalan menuju parkiran tanpa menjawab omongan bunga.