Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Apa Aku Bisa

🇮🇩indo_saranghae
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
Synopsis
Namanya Ceisya anak perempuan dari bu Ariana IRT yang berasal dari keluarga miskin. Entah sebuah kutukan ataukah sebuah dosa masalalu yang membuatnya harus mengalami semua itu. Saat Orangtuanya tiba tiba berpisah, Ceisya serta dua saudaranya Imel dan Mira Hanya bisa Menangis mendapati surat yang ditinggalkan oleh ibunya kala itu. Ceisya yang saat itu masih seorang Siswi kelas 2 SD, tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sampai hari dimana dia mendengar seorang tetangga yang sedang menceritakan apa yang menimpa keluarganya kepada orang lain. Ceisya gadis kecil yang berharap akan merayakan ulang tahun ke-8 nya bersama orangtua dan saudaranya itu hanya terdiam kaku, darahnya terasa mengalir dengan cepat dan kakinya yang kecil mulai gemetar. Entah kenapa sejak saat itu Ceisya membenci hari ulang tahunnya. Andai Saja Bu Ariana dan pak Zam memikirkan hal buruk apa yang bisa menimpa putra putri mereka saat mereka memutusakn untuk berpisah, mungkin Ceisya tidak akan membenci orangtua serta saudaranya hingga kini. Rasa Takut, Hancur, Sedih, Putus Asa serta rasa Trauma yang berusaha untuk dia lenyapkan itu Terus Mengambang dalam ingatanya bagaikan Buih Ditengah Lautan. #Kisah ini diangkat dari Kisah Nyata By : indo_saranghae

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - # Prolog

srrrhhhh....(hujan turun lebat)

"Hei,,,,Tunggu aku!" teriaknya ditengah hujan siang itu.

Ceisya berlari ditengah hujan lebat sendirian, sebagian teman kelasnya sudah dijemput oleh orangtua mereka. Hanya beberapa murid saja yang masih menunggu di didepan kelas mereka berharap hujan sedikit reda.

"Ces, aku mau hujan hujanan saja, sepertinya orangtuaku tidak bisa datang menjemputku" ujar ririn teman sekelasnya yang sama menungggu saat itu.

"Tapi hujan masih sangat lebat, nanti kita bisa deman dan malah besok tidak bisa sekolah" ujar ceisya.

"Tidak masalah kita kan masih anak SD, pasti buguru tidak akan mmarah kalau kita izin kalau beneran sakit! dah ceisya aku peri dulu ya!!" sambil berlari keluar sekolah.

Akhirnya Ceisya memutuskan untuk segera pulang kerumah yang kebetulan jarak sekolah dan rumahnya saat itu tidak terlalu jauh. Ceisya berlari kegirangan ditengah derasnya hujan yang turun saat itu. Tiba tiba saat dia hendak berlari kakinya tidak sengaja masuk sebuah lobang kecil, Ceisya terjatuh dan lututnya terluka.

"Aduh sakit ma,,,,,,!" Teriaknya dengan kencang.

Ceisya segera berdiri dan menggotong lutunya yang terluka itu.

"Tega sekali bu Ariana meninggalkan anak-anknya yang masih kecil itu,,!

" Benar, aku tidak menyangka mereka menelantarkan anak-anak mereka dan pergi entah kemana!"

"Tapi menurut gosip yang beredar suaminya itu loh pak Zam,, dia itu suka main judi bahkan sampai mencuri uang yang disimpan bu Ariana untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Kalau kita jadi bu Ariana mungkin juga tidak akan tahan dengan suami seperti itu!"

"Benar sekali,,Tapi, kenapa bu Ariana cuma membawa 4 orang anaknya,? padahal kan anaknya banyak. Kasihan sekali ya mereka!"

"Eh,,,eh,,, sebelum bu Ariana pergi aku sempat mendengar mereka bertengkar. Bahkan bu Ariana bilang dia itu sebenarnya terpaksa menikah dengan pak Zam, dia sebenarnya tidak pernah mengharapkan memiliki keturunan dengan suamimnya itu. Aneh sekali, kalau dia terpaksa kenapa bisa memiliki anak begitu banyak, itu namanya bikin susah diri sendiri,, iya kan!?"

Ceisya mendengar semuanya. Anak yang baru menginjak usia 8 tahun itu tidak terima keluarganya dijelek-jelekan seperti itu. Hati dan sikapnya yang masih polos tidak percaya dengan apa yang dikatakan tetanga-tetangganya itu.

"Tidak, orangtuaku tidak seperti yang kalian katakan,,! ibu dan ayahku sedang bekerja untuk membiayai sekolahku dan kakak-kakakku,, mereka tidak mungkin meninggalkan kami, jangan menghina orangtuaku lagi,,!! Ujarnya dengan suara yang lantang.

Ceisya berlari dan menuju rumahnya yang jaraknya hanya hanya 2 buah rumah dari warung yang dia singgahi tadi. Dalam keadaan basah kuyup dia masuk kedalam rumahnya. Kedua kakanya kaget saat melihat adiknya masuk rumah dengan pakaian basah dan raut wajah yang tampak ingin menangis.

"Eh,,Ceisya udah pulang,,kok hujan hujanan sih dek,? kan bisa tunggu kakak jemput.!" ujar Imel kakaknya.

Ceisya langsung berlari dan memeluk kakaknya.

"Kak, apa benar ayah dan ibu pergi jauh, apa benar ayah dan ibu tidak menyayangi kita, apa benar ayah dan ibu sebenarnya tidak ingin mengurus kita lagi.... apa benar,,,hikss,,,hikss,,,!?" ujarnya sambil menangis tersedu-sedu.

Imel dan Mira sangat terkejut saat adiknya itu bertanya hal yang selama ini mereka berusaha untuk menutupinya. Air mata mereka berlinangan dan langsung memeluk erat adiknya itu.

"Maafkan kaka adikku,, tidak seharusnya kamu mengetahui semua ini sekarang, kami sangat menyeyangimu jadi jangan bicara seperti itu lagi,,ya!?" ujar mira memeluk erat adiknya.

"Bukankah besok adik cantik kakak ini ulang tahun,? sudah jangna menangis lagi,,! Besok kakak akan memberikan kejutan untuk Ceisya" bujuk Imel sembari meghapus air mata dipipi sang adik.

"Ceisya gak mau,, Ceisya cuma mau ayah dan ibu ada dihari ulang tahun Ceisya kak,, Ceisya gak mau yang lain.!

Semenjak hari itu kebahagian mereka benar benar terasa lenyap seiring berjalannya waktu. Inilah awal penderitaan mereka. Didewasan oleh keadaan membuat mereka menjadi orang yang berbeda.

by: Sandra_ssi