Sedari tadi di atas atap Seorang pria tampan menatap tajam ke bawah lebih tepatnya ke arah luar gerbang. Walaupun jaraknya lumayan jauh dan tidak mungkin terdengar ucapan dua gadis itu tapi pria tampan itu menyeringai iblis saat melihat slah satu gadis itu mulai menegang dan berkeringat dingin.
"Bos, kita cari cari ternyata lo disini,"celetuk seorang pria menghampiri bosnya itu lalu duduk di bangku panjang. Dia ALDO GUPTA PRATAMA.
Pria tampan itu pun membalikkan badannya dan menatap teman temanya datar.
"Pfft, hahaha kasian Lo Do do di kacangin sama pak bos,"ejek slah satu pria berambut pirang, dia DAFFA PUTRA ERLANGGA.
"Ar gimna?"Tanya singkat bosnya sedang menatap tajam salah satu temanya. Sedangkan daffa dan aldo hanya terbengong tidak paham ucapan dua kulkas tersebut.
"Beres"balas dingin seorang pria cukup tampan dia mengerti apa yang di maksud dari bosnya itu dan dia adalah ARKAN AFDILAH DEWANTARA pria yang bersifat sebelas dua belas dengan alister.
"astagaaa .... mana paham gue sama omongan dua kulkas ini ya tuhannn,"ucap frustasi aldo.dengan menarik narik rambut pirangnya.
"Emang nasib hidup di tengah dua kutub, hahaha,"celetuk daffa di sela tawa kecilnya.
"Jam 11 malem di bar,"ucap singkat alister lagi lalu berjalan pergi meninggalkan teman temannya.
"Anjir mksudnya afaantuh gue kagak ngerti,"frustasi aldo lagi.
"Jam sebelas males lo berdua harus ada di bar."jelas Arkann yang masih mempertahankan wajah datarnya.
"Ouhh, Ar kayaknya lo cocok banget jadi penerjemah deh "celetuk daffa.
"Pfft, hahaha terus si bos jadi guru Inggris gitu, haha___awss shhh,"suara rintih aldo saat sebuah lemparan pisau kecil mengores pipi kanannya. Tidak terlalu dalam tapi cukup lumayan perih.
Aldo pun menutupi luka dengan tangan lalu melihat ke arah pintu siapa yang sudah berani melempar pisau itu, rasa marah aldo pun lenyap saat melihat seorang pria jangkung berdiri bersandar di tembok pinggir pintu dengan tatapan dingin.
"Hehehe, ampun bos gue becanda elah, lo malah maen lempar tu pisau segala, ke wajah gue lagi jadi berkurang deh ketampanan gue hmm,"cemberut aldo sedikit kesal. Dia juga bingung kenapa bosnya itu balik lagi kesini, huh.
"Pfft,"daffa hanya menutup mulutnya dengan erat agar tidak tertawa di depan bosnya, bisa bisa dia juga di lempar pisau kecil tajam itu.
Aldo yang mendengar suara menahan tawa pun menoleh lalu mendelik kesal ke arah daffa yang sedang mengejeknya.
"Kelas,"ucap singkat arkan lalu beranjak dari duduknya. Sebelumnya arkan melihat tatapan bosnya itu seperti memberi kode lewat tatapan matanya.
Mereka bertiga pun mulai pergi dari sana,tapi tidak dengan pria yang masih berdiri tegap. Dia menatap ke arah langit lalu memejamkan matanya menikmati angin menerpa wajah tampannya.setelah nya telpon dia berdering.
Tut ... Tut ...
"Hemm,"ucap Alister dengan malas.
"Apa ga ada jawaban lain saat trima telpon dari bunda, gak bosen kamu hem doang? bunda aja bosen dengernya kayk nisa sabyan aja ,"celoteh bunda Clarissa, di balik telpon.
Alister hanya memutar mata malas mendengar celoteh bundanya.
"Ada apa, bunda telpon alister? tanya alister tanpa basa basi.
"Nanti malam kamu harus pulang ke mansion ada seseorang yang mau bunda kenalin sama kamu, pokoknya dia itu baik, ramah dan sabar cocoklah buat ngadepin sikap kamu."jelas bunda Clarissa.
"Alister sibuk,"ucap Alister singkat lalu mematikan telepon nya. Dia tau siapa yang akan di kenalkan oleh bundanya itu.
****
"Anak ini, main matiin matiin telpon aja, gak tau apa bundanya masih pengen ngobrol sama dia, huh"gerutu bunda Clarissa. Disela melihat teleponnya mati.
"Udahlah, kita bikin lagi anak, kalau bisa sifatnya mirip kayak kamu sayang."celetuk datar pria kepala tiga masih terlihat muda dan gagah.
"Enak aja, emangnya ngelahirin itu gampang asal ngomong aja kamu,"pungkas bunda Clarissa.mendelik kesal ke arah suaminya itu.
Tuan Razka hanya tertawa kecil saat melihat raut wajah kesal istri tercintanya.
"Sayang anak kita sudah besar dan mungkin jika dia sudah menikah dia pasti akan lebih sibuk, dan mungkin tidak ada waktu untuk mengangkat telponmu."jelas Tuan Razka. Bunda Clarissa pun terdiam sejenak mencermati perkataan suaminya itu.
"Jadi, ayo kita ke kamar buat adik untuk alister, alister juga dia minta dua adik kembar," celetuk Tuan Razka tanpa melihat ekspresi istrinya seperti banteng ngamuk.
Bug ...
"Makan tuh adik, alister tidak mungkin minta adik lagi karna dia ga mau liat bundanya kesakitan,"sarkas bunda Clarissa setelah memukul suaminya pakai bantal sofa di sampingnya.
Pria kepala tiga itu hanya meringis sedikit saat menerima lemparan bantal tiba-tiba dari istrinya.
"Hehe, ayah bercanda bund"maaf tuan razka mendekati istrinya yang sedang marah.
"Hei,maafin ayah yahh" ucap lagi tuan Razka.
Bunda Clarissa tidak menyahut dia hanya diam membiarkan suaminya itu berbicara sendiri. Jika sudah bersama istrinya Tuan razka tidak pernah bersikap dingin kecuali pada anaknya dan orang lain.
****
Di depan toilet dua gadis itu sedang mengepel bagian luar toilet, Gadis manis itu melihat toilet nya sudah bersih dia pun menghela nafas panjang.
"Huh, cape sekali bestii"ucap alay gadis manis itu. Sambil duduk di lantai koridor.
Alisa yang melihat itu hanya menatap malas,dia juga cape tapi tidak se alay temannya itu.
"Ca, kantin yuk gue haus nihh,"ujar Alisa.di sela membenarkan penampilan nya.
"Yok, gue juga haus, laper lagi perut gue minta di isi nih" ujar gadis manis sambil berdiri.
RAISA SRI OKTAVIA sahabat alisa dari kecil.
Mereka berdua lalu berjalan pergi ke kantin, di tengah perjalanan raisa atau biasa Alisa sebut Caca bertanya tentang masalah ayah alisa.
"Sa, gue gak percaya sama berita tentang bokap lo gue percaya kok bokap lo ga mungkin ngelakuin itu, soalnya gue tau tipe orang orang muna sama yang enggak,"tutur caca di sela berjalan.
"Thanks udah percaya sama bokap gue,"ucap Alisa sambil tersenyum manis.
"Pake makasih segala lo, itu emang menurut pendapat gue sa, gue agak gak yakin bokap lo menggelapkan uang perusahaan secarakan bokap lo sayang banget sama lo, dan bokap lo juga ga mau ngeliat lo sedih dan pastinya bokap lo mikir dua kali sebelum ngelakuin itu." jelas Caca panjang lebar.
"Caca gue jadi terhura deh, sama ucapan elo"celetuk Alisa.
"Terharu nyet,"sarkas caca jengah.
"Ya,ya itu maksud gue,"ujar Alisa.
"Oh jadi itu anak korupsi yang bokapnya di tangkep, ga nyangka yah, di sekolah kita masih nerima anak korupsi "celetuk salah satu siswi berbaju ketat. Sambil bersilang dada.
Alisa yang mendengar pun mengepalkan tangannya disamping dengan mata menatap sinis gadis sok cantik dihadapan nya.
"Iya, seharusnya tu anak korupsi itu di keluarin aja dari sekolah, karna udah ngejelekin nama sekolah,"celetuk salah satu gadis lagi.
Dug ...
"Bangsat!, Akhh... jidat gueee!!"pekik salah'satu gadis, menahan sakit di keningnya saat tiba-tiba di lempar kaleng bekas minuman.
Alisa yang sudah melempar kaleng tersebut tidak merasa bersalah hanya menatap datar dua gadis itu. Beda halnya dengan Caca yang kaget saat Alisa tiba tiba melempar kaleng minuman ke kening salah satu gadis itu, dia bingung kapan Alisa mengambil,dan dari mana kaleng tersebut.
Alisa melangkah maju lalu menjambak rambut dua gadis yang mengolok-oloknya.
"Kalau gue anak korupsi, terus lo anak apa, anak lonte? Anak lonte aja belagu lo,"sarkas Alisa di sela menarik rambut dua gadis itu. Murid-murid lain yang mendengar pun tertawa mendengar sarkas gadis bar bar.
"Jaga omongan lo bangsat,"pekik salah satu gadis lagi yang di jambaknya.
"Kenapa lo marah, lo ngerasa anak lonte?,"celetuk Alisa tanpa beban. murid murid lain pun tertawa lagi saat alisa celetuk lagi.
Caca yang melihat kegilaan Alisa pun buru-buru mengehentikannya takutnya ni anak kelepasan bisa bahaya..
"Sa, udahh ayo, gue udah laper nih nanti ke buru rame di kantinnya,"ujar Caca di sela menarik tangan alisa yang masih menjambak dua gadis tersebut.
Alisa pun mengangguk dia juga lapar, lalu melepaskan jambaknya pada dua gadis itu, setelah itu dia mendorong dua gadis itu ke lantai. Tapi tiba-tiba tangan Alisa di tarik oleh seseorang dan pelakunya si cunguk caca.
"Lo apa-apaan sih maen tarik tarik aja, kalau gue jatuh gimana,"kesel Alisa. Melihat Caca yang menyengir bersamaan jari tangan yang dia angkat dua jari.
"Sorry, abisnya elo sihh lama, gue kan udah laperr,"cemberut caca.
Alisa hanya diam tidak menyahut lagi dia ingin cepat sampai kantin dia juga haus sedari tadi. Mereka pun tiba di pintu kantin saat Alisa masuk ke dalam kantin orang orang yang bergosip pun berhenti saat melihat objek yang di gosipkan.
Alisa melihat ada beberapa murid yang meliriknya, dia hanya acuh tidak peduli, niat dia ke kantin untuk makan bukan untuk marah marah. Alisa juga sebenarnya sedikit kesal saat melihat banyak nya murid yang mengantri pesan makanan dan juga berdesak desakan dia tidak suka berbau keramaian.
"Sa, lo duduk aja gue yang bakal pesenin makanan,"celetuk Caca saat sudah dapet meja kantin.
"Ya,udah sono gue males ngantri,"bales Alisa, dan caca hanya mengangguk mengerti lalu pergi meninggalkan alisa sendiri disana.
****
Mereka berempat sedang berjalan di koridor sekolah tujuannya kantin, murid murid SMA PRAJA yang melihat mereka pun langsung menyingkir karna tidak mau berurusan dengan orang yang paling di segani . Dan banyak pula siswi yang diam diam melirik sedikit ke arah mereka, bagaimana tidak mereka ber empat mempunyai tampang tampan apalagi orang yang sedang berjalan di depan itu raja tampan sekolah.
Akhirnya mereka ber empat pun tiba di kantin, Kantin yang tadinya ramai pun tiba tiba hening saat kedatangan empat orang yang paling di segani dan di takuti. dan orang orang yang dikantin langsung fokus pada makanan nya masing-masing.dan adapula yang ingin cepat cepat pergi dari kantin.
Alisa yang sedari tadi fokus makan somay pun berhenti saat dia tidak mendengar suara bising lagi, karena penasaran dia pun mengangkat kepalanya yang tadinya menunduk. Pas sekali matanya menuju arah pintu masuk kantin.
Deg ...
Mata alisa bertubrukan dengan mata tajam milik pria tampan disana yang sedang berdiri. Alisa pun gugup dan gelagapan dia pun mengalihkan pandangannya pada caca. Alisa tidak sadar jika pria yang bertatapan dengannya tengah tersenyum miring.
"Ca," panggil Alisa panik.
"Hem"nyahut caca disela mengunyahnya tanpa melihat alisa yang di landa panik.
"Cacaa,"panggil lagi alisa gereget.
"Apaa sih?"nyahut caca lagi sambil melihat ke arah alisa.caca melihat temanya itu seperti sedang gelisah.
"Gue mau ke kelas lo ikut ga?"tanya Alisa.
"Ya elah nanya gitu aja toh kirain gue ada apa."balas caca sedikit kesal.
"Caca orang yang pernah lo cerita ke gue sekarang ada di kantin,"pungkas Alisa.
"SERIUS," teriak caca tanpa sadar. Semua murid melirik ke arah meja Alisa. Termaduk empat pria tampan pun ikut melirik, Alisa yang melihat itu pun langsung menunduk menutupi wajahnya.
"Hhe, sorry "cengengesan caca pada murid kantin.
"Sa ayo gue juga udah selesai nih."ucap caca. Alisa pun hanya mengangguk mengikuti caca yang menarik tangannya.
Bruk ... prang...
Suara tubrukan dan pecah gelas, alisa tidak tau salah siapa di sini tapi yang jelas seperti nya Caca yang slah karna berjalan terlalu cepat.
"Sorry, sory, gue gak sengaja gue buru buru soalnya, ntar gue ganti kok."ucap caca minta maaf tidak sadar smua pasang mata sudah melihat ke arah caca dan gadis yang di tabrakannya.
"Enak aja lo, gue gak mau tau lo harus ganti minuman gue,"teriak gadis ber makeup tebal.
Alisa yang mendengar teriakkan gadis itu pun memutar mata malas, dia pun maju mendekati gadis yang meneriaki temannya.
"Lo budeg apa gimana, temen gue udah bilang kalau dia mau ganti, terus lo ngapain pake acara teriak segala mau pansos lo," sarkas Alisa tanpa jeda, murid murid lain hanya menahan tawa mendengar ucapan Alisa.
"Lo siapa anjir, ga usah ikut campur urusan gue, kalau lo gak mau nyesel," teriak lagi gadis ber makeup tebal itu.
Alisa menatap datar lalu menutup telinganya saat mendengar teriakkan gadis di depannya itu.
"Bisa ga sih tuh mulut toa lo itu jangan di keluarin sekarang bikin rusak gendang telinga gue aja," celetuk Alisa kesal, murid lain tidak bisa menahan tawa pun tertawa terbahak bahak sekarang. Sama halnya dengan caca dia juga ikut tertawa saat temannya itu asal ngomong.
"Lo ga tau gue siapa anjir jadi jangan sok berani sama gue ,"ucap gadis itu.
"Emang lo siapa?,"tanya Alisa dengan alis di tukik ke atas dan tangan di silang di depan dada.
Para murid laki-laki yang melihat aksi gaya Alisa pun bersorak menggoda, beda halnya dengan murid perempuan mereka merasa kagum pada Alisa yang sangat berani sama anak kepsek yang sombong itu.
"Gue anak kepala sekolah, dan lo salah cari masalah sama gue, karna bokap gue bisa ngeluarin elo dari sini."teriak sombong gadis itu.
Alisa yang mendengar pun terdiam sejenak, banyak pasang mata yang berfokus pada alisa yang terdiam. Apa alisa akan kalah dengan anak kepala sekolah yang sombong ini ucap di benak mereka.
Tidak lama alisa pun menurut kan tanganya lalu tertawa mengejek.
"Cuma anak kepsek aja udah belagu lo, gimana kalau gue bilang kalau gue anak dari pemilik sekolah ini,"celoteh Alisa dengan mengejek gadis di hadapannya.
Deg ...
Mata caca melotot hampir keluar dari sarangnya dia terkejut saat mendengar celotehan temannya itu, caca hanya bisa menundukkan kepalanya apa yang akan terjadi setelah ini.Caca takut jika ada yang tau kebohongan temanya itu.
Semua murid yang ada di kantin pun terkejut terutama gadis ber makeup tebal itu dia tidak lagi berkata kata dan tidak menyangka bahwa Alisa anak dari pemilik sekolah ini.
"Hahahaha, gimana masih berani mau sombong lo heh,"ejek alisa di sela tawanya.
Alisa pun langsung pergi dari sana tidak lupa menarik tangan caca yang terkejut dengan perkataan nya.
"A li sa lo tuh apa apaan sih pake ngaku ngaku jadi anak pemilik sekolah."gereget caca menatap alisa jengkel.
"Kalau sampai orang tau lo bohong gimana, lo pasti bakal di olok olok mereka Saa Astagaa..." Frustasi caca.
"Hahaha, salah mereka aja pada bodoh, merekakan udah tau berita gue anak korupsi dan tadi itu gue cuman pengalihan aja,"jelas alisa.
Caca yang mendengar hanya menatap geram dengan temanya.
"Iihhhh kalau anak yang punya sekolah tau gimana? bisa di keluarin lo, dari sekolah"sarkas caca. Saat mereka sudah sampai di depan kelas.
Alisa tidak menyahut dia lalu masuk ke dalam kelas dan duduk sambil melipat tangannya di atas meja lalu kepala di taro di atas tangannya setelah itu dia memejamkan matanya.
****
"Anjirr, tuh cewek cakep bener, tapi eh tapi kok gue baru liat yah,"celetuk aldo.
"Bege lo, kita kan jarang ke sekolah,"sarkas daffa, di sela memakan kacang.
"Iya, kalau gue dapet tu cewe gue janji deh ga bakal playboy lagi satu bidadari aja cukup dahh."celetuk aldo lagi.
Dug ...
"Anjir sakit begoo,"desis aldo saat kepalanya di tempeleng daffa tiba tiba.
"Makanya jangan halu lo,"sarkas daffa menatap aldo jengah.
"Gue bukanya ngehalu bege,gue cuman bilang kalau SE MI SAL NYA gue jadian sama tuh cewe gue bakal tobat."maki, aldo kesal.
"Btw, nama tu cewe siapa?"tanya aldo? Sambil Menatap tiga temannya.
"Gue ga tau tapi, kalau lo mau gue bakal cari nama tau tu cewe,"balas daffa. Aldo yang mendengar pun menatap binar ke arah daffa.
"Serius lo, ?"senang aldo menatap tak percaya pada temannya jarang sekali kan tu anak baik begini.
"Hem, tapi ga gratis semua pasti ada bayarnya."balas daffa tersenyum miring.
"Yey, bege lo sama temen aja itungan,"sinis aldo kesal.
"Lah kapan gue nganggap lo temen, hahaha,"celetuk daffa di sela tawa kecil.
Arkan hanya menatap malas 2 temannya itu yang selalu tidak akur, sedangkan alister dia hanya fokus pada game online tapi, bukan berarti dia tidak mendengar ucapan dua teman cunguknya. Alister mendengar dia juga tau nama gadis itu tapi menurut nya itu tidak penting untuk beri tahu pada temannya.
"Cabut,"ucap dingin alister setelah selesai bermain game online nya.
Setelah mendengar instruksi dari bosnya Mereka bertiga pun berdiri mulai pergi dari kantin, saat mereka ber empat melewati beberapa murid, murid itu langsung menunduk tidak berani menatap ketua GELPER.
GELPER nama geng yang di ketuai oleh alister tapi tidak banyak orang tau yang mereka tau bahwa alister adalah calon pewaris mafia. Gelper sendiri memiliki anggota sebanyak 990 di berbagai wilayah dan dari sekolah lain.
Geng Gelper juga bukan geng ketemu bacok, tapi geng yang tidak akan mengusik jika tidak ada yang mengusik.itu prinsip nya mereka tidak akan menyerang jika tidak ada sebab.