𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖...
"Seandainya aku lebih kuat dan mempunyai bakat, pasti kalian tidak akan mati seperti ini. Hiks, hiks... Sialan" Ucap Katsu Hajime sambil menangis.
Beberapa waktu telah berlalu setelah insiden itu, Katsu Hajime terlihat sedang memanjatkan do'a di hadapan keempat batu nisan yang bertuliskan 𝗚𝗼𝗿𝗴𝗼𝗻, 𝗔𝗹𝗲𝘅, 𝗝𝗲𝗿𝗿𝘆 dan 𝗥𝗮𝗳𝗮𝗲𝗹.
Dari kejauhan tampak beberapa makam lainnya, beberapa makam tersebut merupakan milik para korban pembantaian penduduk Desa Flores.
"Terima kasih Pak tua, Hiks.." Ucapnya sambil menangis tersedu-sedu.
"Aku akan bertekad untuk mencari mereka, dan membalaskan dendam kalian ini" Ucapnya sambil menahan amarah.
"Rebel chan, mulai sekarang kita akan meninggalkan mereka semua" Ucap Katsu Hajime dalam hati.
"-_-" Mereka yang telah mati melihat Hajime yang masih berbicara dengan keyboardnya itu.
Sebelum pergi berpetualang di luar sana, Katsu Hajime juga tak lupa melihat rumah-rumah yang sudah hangus dan hancur untuk terakhir kalinya. Tampakknya ia masih menahan amarah dengan mengepalkan salah satu tangannya tersebut, dari tampilannya sekarang ini dia menunjukkan kepribadian yang introvert, dan memakai tudung kepala.
Di suatu tempat yang bernama 𝗞𝗲𝗿𝗮𝗷𝗮𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗻𝘀, istananya terlihat megah. Seorang pria tampan seperti panglima sedang berjalan melewati lorong istana yang panjang, salah satu prajurit memanggil pria tersebut.
"Kapten, para prajurit sudah melakukan latihan sesuai intruksi anda" Ucap sang prajurit.
"Bagus" Ucap Kapten.
Kapten pun melanjutkan perjalanannya untuk menemui sang raja. Pintu yang teramat besar itu di jaga oleh kedua prajurit yang senantiasa setia kepada raja. Kapten itu masuk ke ruangan sang raja berada sekarang, lalu ia tidak lupa juga untuk menundukkan kepalanya, sebagai salam penghormatan dan sopan santun kepada orang nomer satu di Kerajaan Lans. Sang Raja itu tampak sudah berumur tua dan berjanggut, ia juga sedang duduk di singgasananya.
"Salam hormat rajaku" Ucap 𝗭𝘂𝗰𝗸 sang Kapten.
"Bagaimana dengan kemajuan dari prajurit-prajurit kita untuk saat ini Zuck?" Ucap 𝗥𝗮𝗷𝗮 𝗥𝗼𝗻𝗮𝗹𝗱 𝗖𝗲𝗹𝘃𝗶𝗰 𝗩.
"Saya izin menjawab yang mulia, untuk prajurit-prajurit kita saat ini berkembang dengan baik" Ucap Zuck.
Terlihat seorang pria paruh baya sambil membawa sebuah gulungan kertas itu sedang terburu-buru di lorong istana kerajaan, untuk menuju ke kediaman sang Raja Ronald. Tubuh pria paruh baya itu snagat gemuk, dan larinya tampak ngos-ngosan.
"Huuf.. hufff.. huuff.." Suara menghela nafas.
"Yang mulia.. yang mulia" Teriak pria gemuk itu.
"Ada apa 𝗙𝗲𝘁, kenapa engkau begitu terburu-buru" Ucap sang Raja.
"Maaf yang mulia, saya baru saja mendapat sebuah informasi dari orang kepercayaan kami. Bahwa para bandit yang berjumlah 20 telah membakar sebuah desa di timur." Ucap Fet seorang informan istana kerajaan.
"Apa, bandit?" Tanya sang Raja.
"Yang mulia, aku akan menebas mereka semua." Ucap Zuck.
"Tunggu Zuck!" Ucap Raja.
"Maaf atas perilaku saya yang mulia" Ucap Zuck.
"Saya akan melanjutkan penjelasannya yang mulia. Dari desas-desus yang beredar, bahwa para bandit itu membantai para penduduk di sana" Ucap yang informan.
Raja Ronald terlihat geram dengan informasi yang di berikan Fet, Zuck juga tampaknya menahan amarah sambil mengepalkan salah satu tangannya, Informan kepercayaan sang Raja sedang melirik kedua orang itu. Tak lama kemudian, Raja Ronald memerintahkan Zuck untuk membawa beberapa prajuritnya untuk mengusut masalah tersebut.
"Zuck, ku perintahkan kamu dengan beberapa prajurit untuk melakukan investigasi ke desa tersebut" Ucap Raja Ronald.
"Baik yang mulia, perintah anda akan saya lakukan" Ucap Zuck.
Setelah dua hari berjalan lamanya, akhirnya Katsu Hajime tiba di Kerajaan Lans. Beberapa orang terlihat mengantri, agar bisa masuk ke pintu gerbang utama wilayah tersebut.
Dua perajurit penjaga itu tidak lupa juga, untuk menanyakan identitas setiap orang yang mengantri. Katsu Hajime tampaknya sedang ketakutan dengan persyaratan tersebut.
"Rebel chan, kita harus bagaimana ini?" Ucapnya sambil berbisik.
"-_-, apa dia gila?" ekspresi Salah satu orang yang mengantri tidak sengaja mendengar Hajime.
"Tolong tunjukkan identitasmu" Ucap sang penjaga.
"A.. aku seorang pengembara, jadi aku datang ke sini untuk mencari sebuah pekerjaan" Ucap Katsu Hajime yang sedang tegang.
".." Kedua penjaga saling menatap satu sama lain.
"Baiklah, suksksksksks" Ucap sang penjaga sambil berbisik kepada Katsu Hajime.
"Terima kasih" Ucapnya.
"Ternyata dunia ini masih ada sistem sogok-menyogok" Ucapnya dalam hati.
Apa yang di bisikinya tadi oleh penjaga ialah, dia harus membayar sekantung uang setelah mendapat pekerjaan nantinya kepada mereka berdua.
"Hihik.. hihik, ketplak.. ketplak" Suara beberapa kuda yang sedang lewat.
Katsu Hajime secara kebetulan berpapasan dengan Kapten Zuck, dan segrombolan bawahannya tersebut sambil mengendarai kuda untuk pergi ke bagian timur, yang dimana desa tersebut merupakan tempat tinggalnya waktu lalu.
"Ternyata kota ini sangat ramai sekali" Ucapnya dalam hati.
"Tidak, tidak. Tujuanku datang kesini adalah untuk mencari informasi sebanyak mungkin." Ucapnya dalam hati yang seketika akan lupa tujuan utamanya itu untuk datang ke sini.
"Aku harus mencari Guild petualang terlebih dahulu" Ucapnya dalam hati.
𝗕𝗮𝗿𝗯𝗮𝘁𝗼𝘀, itulah tulisan papan nama dari guild petualang yang ada di wilayah ini. Bangunannya yang terlihat agak modern, dan banyak juga orang berlalu-lalang keluar masuk guild tersebut. Dia mulai memasuki pintu guild tersebut, ternyata banyak sekali aktifitas para petualang di sana seperti melihat quest, mendaftar, dan ada juga yang cuma duduk-duduk santai.
"Mungkin itu tempat resepsionisnya" Ucapnya dalam hati.
"Selamat pagi tuan, apakah anda ingin mendaftar untuk menjadi seorang petualang?" Ucap resepsionis yang bernama 𝗖𝗹𝗮𝗿𝗮.
"Dia dari ras kelinci ya? Aku kira di dunia ini hanya ras manusia saja yang memimpin, ternyata..." Ucap Katsu Hajime dalam hati sambi memikirkan hal tersebut.
"Tuan.. tuan" Ucap Clara.
"Oh, maafkan aku. Aku ingin mendaftarkan diri untuk menjadi seorang petualang" Ucap Katsu Hajime.
"Baiklah, tolong isikan data diri anda di formulir ini tuan." Ucap Clara.
Dari formulir tersebut bisa kita lihat, bahwa kertas itu berisikan form nama, kelas yang akan di pilih, dan syarat-syarat lainnya. Kelas untuk petualang dalam dunia ini di bagi menjadi lima yaitu 𝗦𝘄𝗼𝗿𝗱, 𝗠𝗮𝗴𝗲, 𝗔𝘀𝘀𝗮𝘀𝗶𝗻, 𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁, 𝗦𝗵𝗶𝗲𝗹𝗱. Masing-masing dari lima kelas itu terdapat kemampuan khusus yang berbeda-beda.
"Tuan, untuk biaya pendaftarannya memerlukan 1 koin perak lans" Ucap Clara.
"Eh, aku belum mempunyai uang sama sekali" Ucapnya.
"Tidak mengapa tuan, jika dalam 3 hari tidak melunasi administrasi, maka pendaftaran akan di anggap gugur" Ucap Clara.
"Baiklah, terima kasih" Ucap Katsu Hajime.
[𝙋𝙚𝙣𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣]
Koin Lans merupakan mata uang Kerajaan Lans, koin tersebut juga mempunyai beberapa tingkatan seperti koin 𝘁𝗲𝗺𝗯𝗮𝗴𝗮, 𝗽𝗲𝗿𝗮𝗸, dan 𝗲𝗺𝗮𝘀. Untuk 1 koin perak setara dengan ¥ 100, 1 koin perak setara dengan ¥ 1000, 1 koin emas setara dengan ¥ 10000.
"Sekarang, aku harus mencari sebuah pekerjaan. Mungkin saja aku akan menyelesaikan beberapa quest yang mudah" Ucapnya dalam hati.
"Ternyata quest yang ada di sini memiliki beberapa tingkatan ya? Benar saja, dunia ini memang mirip video game" Ucapnya dalam hati.
[𝙋𝙚𝙣𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣]
Quest memiliki beberapa tingkatan sperti 𝗦, 𝗔, 𝗕, 𝗖, 𝗗. Dari Masing-masing tingkatan itu terdapat fungsinya yang berbeda-beda, contohnya Rank S membunuh naga, Rank A membunuh bandit atau menangkap bandit, Rank B bodyguard pedagang, Rank C membunuh monster kecil, Rank D mengumpulkan tanaman herbal.
"Mungkin aku akan mengambil quest ini saja" Ucapnya dalam hati.