Pagi hari tidak seperti biasanya, terlihat cuaca yang sangat mendung matahari bahkan tidak menampakkan dirinya dari balik awan mendung.
"hari ini terjadi lagi serangan wabah demam besar-besaran didaerah sekitaran ibukota, diperkirakan korban jiwa mencapai seribu....."
terdengar sebuah berita dari saluran tv mengabarkan berita terbaru mengenai penyebaran penyakit berbahaya yang sedang menyebar di ibukota.
"di himbau juga kepada warga ibukota dan sekitar nya tetap berada di rumah dan tetap menjaga kebersihan ...".
"aih pemberitaan cuman ngabarin hal-hal nyeremin terus ish" seseorang mematikan tv, lalu berjalan ke arah meja makan.
"apa ga ada pemberitaan yang lebih bagus gitu, selalu aja ngebahas soal penyakit, lama-lama cape juga" dia duduk di kursi makan sambil ngedumel.
"heh Indra ga boleh ngomel didepan makanan" jawab seorang wanita sambil membawa nampan berisi makanan buatannya.
"iya ma maaf" Indra memutar matanya saat dirinya di ingatkan mama nya soal jangan pernah nge dumel didepan makanan.
"kamu siap-siap gih, kamu kan siang ini mau berangkat buat kerja kan"
"iya ma, bentar lagi Indra siap-siap abis makan"
"yaudah, mama mau bangunin adek kamu dulu"
mama berjalan ke arah kamar.
Membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu, dia tau anak bungsunya tidak pernah mengunci kamar saat tidur.
"Bima sayang bangun" mama mengelus halus tangan anak bungsunya.
"Bim kamu ga mau telat sekolah kan hari ini"
"Bim Bima sayang bangun, hallo".
mama ga habis akal untuk membangun kan Bima, mama mendekati telinga Bima lalu.
"BIMA ADA CINDY DIDEPAN RUMAH"
mama berteriak lumayan kencang ditelinga Bima.
Bima yang mendengar itu langsung bangun dari tidur nya.
"hah mana-mana, mana Cindy"
Bima bangun dari tidur nya dengan kondisi tidak beraturan muka penuh air liur dan rambut yang berantakan.
"ahahahahaha haduh, ayok Bima bangun kamu hari ini harus sekolah sayang" mama beranjak dari tempatnya