Chapter 2 - Bab 1

Plak!

Wajah seorang wanita muda dan cantik bernama Katlyn Rosewood baru saja menerima sebuah tamparan. Pipi Katlyn terasa sakit dan telinga nya berdengung. Bisa dibayangkan betapa keras tamparan yang baru saja dia terima.

Katlyn terhuyung beberapa langkah ke belakang. Satu tangan nya secara naluriah melindungi perutnya yang membuncit sementara tangan nya yang lain memegang pipinya yang mulai membengkak.

"Katlyn! Dasar kamu wanita yang tidak berperasaan! Tega sekali kamu melakukan perbuatan yang kejam seperti ini terhadap Martha? Sejak kamu masuk ke keluarga kami, kamu selalu saja mencari-cari kesalahan kami! Sekarang kamu malah melukai Martha dengan pisau dapur?! Jika terjadi sesuatu yang berbahaya terhadap Martha, aku tidak akan pernah memafkan dirimu dan membiarkan kamu hidup dengan tenang!

Setelah berteriak histeris Lucy Hart bergegas pergi ke ruang tamu untuk memeriksa keadaan putri kandung nya Martha Rosewood.

Wanita paruh baya itu terlihat berjongkok ke lantai dan menggendong putri nya yang bersimbah darah.

"Ini bukan salahku! Aku tidak melakukan apapun terhadap Martha!" Katlyn mencengkram erat lengan baju James Langharn seolah dia adalah penyelamat terakhir bagi nya. "James tolong percaya padaku, aku benar-benar tidak menyakiti Martha!"

"Bukan perbuatanmu?" tanya James. Pria itu melepaskan cengkraman Katlyn dari lengan nya dan menatap nya dengan tatapan tajam. "Tidak ada orang lain di ruangan ini selain kalian berdua. Apakah kamu juga ingin mengatakan bahwa Martha sengaja menyakiti dirinya sendiri dengan pisau buah?"

"Tapi memang Martha pelakunya! Dia sengaja melukai dirinya sendiri"

"Kamu wanita murahan! Enyahlah dari dunia ini. Aku benar-benar tidak ingin melihat wajahmu lagi!"

James benar-benar murka. Dia tidak habis pikir bagaimana mungkin Katlyn tega melukai adik nya sendiri.

James mengangkat satu kakinya dan menendang perut Katlyn dengan sekuat tenaga. Tendangan itu membuat wanita hamil tersebut tersungkur ke belakang dan membentur sudut meja. Mengirimkan rasa sakit yang luar biasa ke sekujur tubuhnya.

"Ah!"

Katlyn menjerit kesakitan dan jatuh ke lantai, tangannya memeluk perutnya berusaha melindungi bayi yang ada di dalam kandungannya. Dia bisa merasakan sesuatu yang panas dan basah mengalir di kakinya.

Katlyn merasa ketakutan dan putus asa.

"James....."

"Selama ini aku telah buta menolak adikmu yang baik hati dan memilih untuk bersama dengan wanita kejam seperti dirimu, Katlyn Rosewood!"

Hati Katlyn langsung membeku. Kata-kata James sangat menusuk hatinya. Seluruh dunia terasa gelap dan hancur seketika.

Empat puluh menit yang lalu dia sedang menunggu kedatangan James yang akan mengantarnya ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin kehamilan. Namun Martha tiba-tiba saja datang dan menunjukan foto-foto mesra dirinya dengan James.

"Aku dan James sudah lama sailing mencintai" aku Martha dengan nada sinis. "Dia sudah tidak mencintai dirimu lagi."

Apakah kamu tahu mengapa dia belum memutuskan hubungan kalian? Apakah kamu pikir kamu sedang mengandung bayinya? Ha ha ha! Jangan bermimpi! Bayi yang ada di dalam kandunganmu bukanlah darah daging James!

Aku adalah satu-satu nya orang yang paling mencintai James di dunia ini! Dan aku rela melakukan apa saja agar dapat berada di sisi pria yang kucintai! Martha tersenyum licik.

Tidak lama kemudian Katlyn melihat dengan mata kepala sendiri maksud dari kata-kata Martha. Dia bahkan tidak sempat beraksi untuk mencegah. Saat bel pintu berbunyi, Martha berlari ke dapur dan menusukkan sebuah pisau ke perutnya sendiri.

Peristiwa itu terjadi begitu cepat. Lucy segera berlari ke tempat kejadian dan berteriak dengan keras. Teriakan Lucy menarik perhatian James yang langsung menendang pintu depan untuk masuk ke ruang tamu.

Dan disinilah mereka sekarang, tiga orang berhati kejam melawan Katlyn yang tengah mengandung dan tidak berdaya.

Katlyn membalikan badan melihat keadaan Martha.

Wanita bermuka dua itu sedang terbaring lemah dipelukan sang ibu. Terlihat lemah Dan tidak berdosa. Saat James dan ibunya tidak melihat, Martha memberikan senyuman kemenangan kepada Katlyn.

Katlyn sungguh tidak percaya kejadian yang baru saja menimpa Martha dan dirinya. Bagaimana mungkin Martha sangat nekat seperti ini demi mencapai tujuan nya?

Sementara itu, darah terus mengalir dari antara kaki Katlyn! Wajahnya terlihat pucat karena kehilangan banyak darah. Katlyn mengulurkan tangan ke arah James dan memohon dengan putus asa. "James, bayi kita.... Tolong bayi kita....."

"Bayi itu bukan milik kita berdua! Anak dalam kandunganmu itu hanya milikmu seorang diri!"

"Apa? Kamu bilang apa?"

"Mungkin sudah saatnya aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi." Pria itu berjalan ke arah Martha dan memeluknya dengan lembut. Raut wajahnya dipenuhi rasa khawatir. "Bukan aku yang bersama denganmu di malam pernikahan sepupumu delapan bulan yang lalu."

Katlyn melebarkan matanya dengan ngeri. Perkataan James seperti petir di siang bolong.

"Tidak mungkin! Kamu pasti sedang berbohong!" Katlyn benar-benar tidak dapat percaya apa yang baru saja dia dengar.

"Aku menghabiskan sepanjang malam bersama Martha. Saat itu dia masih sangat muda dan impulsif. Dia mencampur obat ke dalam gelas anggur yang kamu pegang dan mencari seorang pendamping untuk menemanimu. Apa kamu ingat? Saat itu kamu memutuskan untuk tinggal di vila dekat gunung setelah pesta pernikahan selesai? Martha menceritakan semuanya saat aku tiba keesokan harinya. Aku takut kamu akan melaporkan pada polisi saat mengetahui perbuatan Martha. Bagaimana mungkin aku membiarkan wanita yang aku cintai memiliki catatan kejahatan? Itu sebabnya aku membiarkan kamu percaya bahwa kita telah tidur bersama malam itu. Tapi semua itu adalah sebuah kebohongan!"

"Martha masih sangat muda dan impulsif...?" Katlyn bergumam tak percaya, suaranya nyaris tidak terdengar. "Kemudian bagaimana dengan nasibku? Kalian telah membuatku kehilangan kesucian yang telah kujaga selama bertahun-tahun. Kalian juga yang membuatku mengandung anak dari pria asing yang tidak kukenal. Mengapa kalian tega menjebakku seperti ini?!" teriak Katlyn separuh histeris.

Sambil memeluk Martha dengan erat, James memberikan tatapan yang meremehkan Katlyn. "Aku ingin segera putus denganmu setelah kejadian malam itu!" Tapi aku sedikit ragu karena kita telah menjalin hubungan selama tiga tahun. Selama ini aku berpikir bahwa kamu adalah gadis lugu yang baik hati.

Jadi aku tidak tega menyakiti hatimu saat itu. Namun hari ini aku telah melihat sifat aslimu. Ternyata selama ini aku telah tertipu! Kamu bahkan tega melukai Martha!

"Katlyn, mulai hari ini kita sudah tidak memiliki hubungan satu sama lain lagi!"

Setelah selesai berbicara James bergegas pergi sambil menggendong Martha yang bersimbah darah tanpa menoleh ke arah Katlyn sedikit pun.

Rasa sakit di perutnya terasa semakin kuat dari menit ke menit. Darah masih mengalir dan kepalanya mulai terasa pusing.

Dia berbaring di lantai keras yang dingin dan mengusap perutnya yang buncit. Air mata tidak berhenti mengalir di wajahnya. Kebencian yang dia rasakan dihatinya saat itu sangat besar. Katlyn sangat membenci mereka!

Saat mendengar berita kehamilan, Katlyn sangat bahagia karena mengira dirinya dapat mengandung buah hati dari pria yang ditakdirkan untuk dirinya. Dia sangat menantikan waktu persalinan dan bahkan membayangkan wajah malaikat kecil yang dikandungnya akan terlihat seperti James ataukah dirinya?

Tapi sekarang pria yang sangat dicintainya mengatakan bahwa semua ini hanyalah suatu kebohongan belaka. Orang-orang tidak punya hati itu.... Mengapa sangat tega menipu dirinya seperti ini!

Brakk!

Terdengar suara pintu yang sedang dibanting. Katlyn menutup matanya dengan putus asa. Kemudian ada sosok wanita yang berdiri di depannya.

Katlyn segera membuka mata dan melihat tatapan kebencian dari mata Lucy. "Apakah saat ini kamu merasa kesakitan? Ini baru permulaan!"

"Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu belum cukup menyakiti diriku?"

Lucy menyeringai "Tentu saja aku akan melenyapkan apa yang menjadi rintangan bagi kebahagiaan putriku!"

Katlyn dipenuhi oleh rasa takut. Dia mulai menjauh dari wanita paruh baya tersebut. "Apakah kamu akan mengambil nyawaku? Kamu akan menjadi seorang penjahat!"

"Apa kamu bilang? Ha ha ! Kamu jatuh menabrak sudut meja dan mengalami pendarahan hebat sehingga kamu keguguran. Dan itu tidak ada hubungan nya denganku!"

Lucy kemudian berjalan mendekat dan mengerahkan segala kekuatan pada tumitnya, dia menginjak perut Katlyn!

"Ah! Berhenti! Kumohon berhentilah!"

"Jangan salahkan aku Katlyn. Kamu adalah putri dari Emily West. Kalian adalah orang-orang yang menjadi halangan bagi kepentingan ku dan Martha! Emily menghalangi kepentingan ku, maka aku telah menyingkirkan nya! Kamu telah menjadi halangan bagi kebahagiaan Martha, maka aku akan menyingkirkan kamu juga!"

Terlepas dari rasa panik yang melanda dirinya. Katlyn masih terkejut dengan informasi yang diberikan oleh Lucy.

"Kamu yang telah menyebabkan kematian ibuku?" Kamu telah membunuh ibuku?"

"Memang nya kenapa?" Lucy terus menendang perut Katlyn. Dia merasa sangat puas melihat wajah Katlyn yg kesakitan.

"Aku melemparkan ibumu ke lautan untuk menjadi makanan ikan Hiu! Bukankah kalian sailing mencintai? Aku akan membantu kalian agar dapat segera bertemu!"

Lucy menendang perut Katlyn lagi dan lagi. Setelah itu Katlyn mulai kehilangan kesadaran dan dia tidak merasakan rasa sakit lagi di perutnya.

Bau darah menyeruak di udara. Gaun berwarna putih gading yang dikenakan Katlyn berubah menjadi merah darah. Mata Katlyn mulai terlihat kosong namun hati nya dipenuhi oleh kebencian yang sangat dalam.

Tidak lama kemudian semua nya berubah menjadi gelap.