Tempatnya gelap, hitam, kosong, sunyi. Tempat yang mungkin tidak ada yang mau merasakan tempat seperti itu.
Ditempat gelap itu, terdapat seorang pemuda yang terjebak disitu, dengan rambut poninya, kaos merahnya, celana pendek, dan sendal jepit.
Terlihat pemuda itu sedang tertidur melayang di tempat gelap tersebut. Sampai akhirnya, dia membuka matanya. Dialah, Adyan Syurakas.
"Dimana ini?, kenapa tempatnya gelap sekali? " Tanya Adyan pada diri sendiri dengan heran
Seketika itu, ditempat tersebut, muncul sesosok makhluk mengerikan yang hanya menampakan wajahnya dan tanduknya. Tidak ada yang ingin melihat makhluk seperti itu.
"Hahaha, jadi kau orangnya" Tawa makhluk itu
"Si, siapa kau? " Tanya Adyan dengan rasa takut menyelimuti seluruh tubuhnya
"Hahahahaha" Tawa makhluk itu lagi
Seketika makhluk itu menghilang dari pandangannya.
"Di, dia hilang!? " Kata Adyan dengan takut
Seketika itu, tempat tersebut tidak gelap lagi, dan membuat Adyan jatuh kebawah yang berada di ketinggian langit.
"Aaaaaaa!! " Teriaknya
Lalu ia terjatuh masuk kedalam sungai yang deras. ia keluar dari permukaan air dengan terkejut.
"Hah, hah, hah, makhluk apa tadi itu? " Tanya nya pada diri sendiri
"Mmm.... " Adyan melihat sesuatu yang ada diujung sungai itu
Ternyata, sungai itu mengarah ke sebuah jurang yang sangat curam, dalam dan gelap. Apalagi, didalam jurang itu, terdapat batu batu runcing yang dapat membunuh manusia.
"Juraaaang! " Teriak Adyan dengan takut sambil berenang menjauh dari jurang itu. Saat ia sedang sibuk berenang menjauh dari jurang, sebuah batu kecil terlempar mengenai Adyan, sehingga membuat Adyan berhenti berenang dan diam sejenak diatas permukaan sungai.
"Tadi apa yang mengenai ku? " Tanya Adyan
"Apa ini? "Sambil menyentuh luka bekas terkena lemparan batu tadi
" Eh... Darah? "Heran Adyan
Karena penasaran dengan luka tersebut, ia sampai lupa kalau dia sedang terancam bahaya. Tanpa disadari, ternyata dia sudah jatuh ke dalam jurang itu.
" Aaaaaaaa! "Teriak Adyan keras
Sebelum mengenai batu runcing yang ada diatas permukaan jurang, dia melayang dan sekitarnya kembali gelap seperti awal.
"Ehh.. Kenapa lagi ini?" Tanya Adyan heran
Seketika wajah sesosok api muncul dari tempat gelap itu dengan wajah mengerikannya. Mulutnya membara api, mata, telinga, rambut dan wajahnya, seperti diselimuti oleh api.
"Aku akan menolongmu, tapi, izinkan aku bersemayam didalam tubuhmu." Kata Makhluk api itu
Tanpa pikir panjang, karena sedang khawatir ia akan terbunuh oleh batu itu, ia menjawab.
"Terserah kamu, yang penting selamatkan aku dari bahaya batu itu! " Kata Adyan dengan takut terbunuh
"Hahaha, baiklah" Kata makhluk api itu
Seketika itu, makhluk api itu membuka mulutnya dengan lebar, sampai membuat Adyan tergeret menuju mulutnya makhluk api itu.
"Eehhh.. Kenapa ini" Tanya Adyan
"Saatnya pergi" Jawab makhluk api itu
Setelah Adyan sampai didalam mulut makhluk itu, seketika makhluk itu memakan Adyan.
"Hmm.. Enak.. " Kata makhluk api itu
"Hah, hah, hah" Panik Adyan yang merasa terkejut
Ternyata ia belum dimakan oleh makhluk itu.
"Makhluk apa itu? " Tanya Adyan dengan takut sambil melihat makhluk itu
"Hey kau" Panggil makhluk api itu
"Apa kau mau bermain didunia baru? " Tanya makhluk api itu
"Dunia baru..?" Pikir Adyan
"Yaa.. Bagaimana? " Tanya makhluk api itu lagi
"Tidak! Aku tidak mau" Jawab Adyan dengan keras
"Haha, baiklah, Adyan" Kata makhluk api itu sambil hilang dari pandangannya
"Bagaimana dia bisa tau namaku" Tanyanya dengan takut
Setelah makhluk api itu pergi, Adyan hanya diam saja di kegelapan itu. Adyan hanya bersantai - santai saja, karena dia merasa kalau makhluk api itu akan merasa kasihan kepadanya yang terjebak didalam kegelapan sendirian.
"Aahhh... Nanti juga dia bakal bantu aku karena kasihan padaku, santai aja.. " Kata Adyan dengan santai
Setelah bicara seperti itu, tidak ada sesuatu yang terjadi. Tiga hari telah berlalu, tapi tidak seperti yang Adyan harapkan sebelumnya. Akhirnya Adyan menyerah dengan berkata
"Yaudah, aku main di dunia Baru itu" Kata Adyan jengkel
"Hahaha, sudah kuduga kau akan menyerah" Kata makhluk itu sambil kembali menampakan wajahnya
"Silahkan menikmati dunia barumu" Katanya lagi
Seketika itu, kegelapan itu hilang dan membuat Adyan terjatuh lagi di dalam jurang tersebut. Sebelum mengenai baru runcing itu, Adyan mengapung keatas dan seketika rambut poninya berubah menjadi bergelombang, sendalnya menjadi sepatu merah, dan kaosnya berubah menjadi hoodie merah. Dan setelah mendarat ke pinggir sungai, ia terkejut melihat penampilannya.
"Kenapa jadi begini? " Tanya Adyan
"Hmm...? "
Dia melihat ada beruang coklat di depannya.
"Aaaaaa!!! Beruang!!" Teriak Adyan
Kemudian Adyan memanjat pohon tinggi supaya beruang itu tidak menyerangnya.
"Ahh.... Paling juga beruang itu 15 menit kemudian juga udah pergi" Kata Adyan
Setelah menunggu 1 jam, beruang itu belum pergi dari tempat itu.
"Lah? Kok gak pergi - pergi?, ah... Tunggu lagi aja"katanya lagi
2 jam kemudian
"Kenapa kamu masih disini? Kalau kamu disitu terus, aku bisa mati kelaparan" Tanya Adyan pada beruang itu
Seketika itu, dihadapan Adyan, muncul pedang besar dilapisi oleh api.
"Ehh? Pedang? Tapi kok, berapi - api? " Herannya
Setelah sibuk melihat pedang itu, ia melihat ke arah beruang yang sekarang beruang itu terbang dengan kedua sayap.
"Ma.. Makhluk apa itu? " Herannya lagi
"Tak ada pilihan lain" Katanya sambil meraih pedang api itu
Kemudian ia melompat ke arah beruang yang terbang mengarah padanya, Adyan pun menebas dengan pedangnya
"Aaaaaaa!!!! " Teriaknya sambil menebas beruang itu
Sringg!!!
Setelah menebas beruang itu, Adyan melihat kondisi beruang yang telah mati.
"Lah? Kok matang? " Tanyanya ketika melihat beruang itu matang
"Ehh... Ini kok? Pedangnya gak panas? " Herannya ketika melihat pedang yang membara ditangannya tidak melukainya sama sekali
Setelah berpikir di depan beruang itu
"Ahh... Lapar, jangan sia sia kan beruang yang sudah matang" Katanya
Akhirnya, dia memakan daging beruang itu dengan nikmat
"Mmm.... Jadi gini rasanya daging beruang? " Tanyanya
Setelah makan makanan tersebut, tanpa sadar ia tertidur.
Pagi pun tiba, ia melihat sekelilingnya penuh dengan jejak hewan buas, karena ia juga melihat keadaan daging yang sudah habis.
"Sepertinya tempat ini tidak cocok untuk ditinggali" Katanya
"Yaah... Kayaknya aku harus pergi jauh dari tempat ini, aku takut sesuatu yang terjadi disini, mungkin saja bukan hanya beruang terbang, mungkin saja bison seukuran dengan gajah. Bruh... Langsung pergi aja lah" Katanya.
Ia pun pergi menjauh dari tempat tinggal itu, karena khawatir akan ada muncul makhluk yang mengerikan dan gak jelas. Selama perjalanan ia tidak merasakan ada sesuatu yang aneh sama sekali
"Fiuf... Fiuf.. " Siulan nya
Crakk..
"Eh... Sepertinya aku menginjak sesuatu"
"Eh? Apa ini? " Tanyanya
"Eh.. Bulu? "
"Kenapa bulu burung ini berwarna emas yah? " Herannya,sambil mengambil bulu tersebut
"Eeh.. Kenapa ini" Tanyanya karena melihat bulu itu melayang seperti menunjukkan sesuatu
"Ikuti bulu itu" Kata suara misterius
"Si.. Siapa itu? " Tanya Adyan dengan terkejut
"Ini aku, roh api" Kata suara itu
"Roh api? Oh.. Roh api... " Kata Adyan ketika mengetahui bahwa makhluk api itu ternyata adalah roh api
"Cepat ikuti bulu itu" Perintah roh api
"Hmm... Baiklah" Jawab Adyan
Akhirnya dia berjalan mengikuti arah bulu emas itu pergi, berjalan, dan berjalan. Setelah berjalan mengikuti bulu itu selama 6 jam, Seketika Adyan berhenti berjalan karena kelelahan.
"Hey.. Kenapa kau berhenti jalan? " Tanya roh api
"Habisnya jalan doang, bosen" Jawabnya
"Ohh... Bosen yah..?" Tanya roh api
Seketika dihadapannya muncul sosok membara, yang wujudnya bagai manusia, tapi diselimuti oleh api yang membara, dengan mata yang membara, mulut yang membara, dan sayap yang terbentang juga membara.
"Ehh... Ini wujud mu? " Tanya Adyan
"Iya.. Kenapa? " Tanya balik roh api itu
"Eeee... Wujud mu kok kek gitu" Tanya Adyan
"Hmm... Kamu mau kuceritakan sebuah cerita" Kata roh api menawarkan bercerita
"Cerita? Cerita apa? " Tanya Adyan
"Mari aku ceritakan kisahku" Jawab roh api