Aku pun melanjutkan latihan bersama aurora, dia memberikan sedikit penjelasan tentang sihir yang akan dia ajarkan padaku.
"Karena ini adalah latihan pertamamu, aku akan mengajarkan sihir yang cukup mudah untuk dikuasai. Pertama aku akan mengajarkan sihir penyembuh tingkat rendah padamu, sihir ini digunakan untuk mengobati diri dari luka tingkat kecil seperti lecet dan sebagainya. "
"Boleh pinjamkan tangan mu? ".
Aku pun mengulurkan tangan ku, lalu Aurora membuat luka sayat kecil. Setelahnya dia merapalkan mantra sembari memegang tangan ku yang terluka.
Luka ditangan ku berangsur-angsur pulih dan sembuh.
"Itu adalah contoh sihir pemulihan, sekarang kau coba, " kata Aurora sambil mengulurkan tangan dan pisau padaku.
Aku mengikuti cara Aurora dengan menyayat luka kecil ditangan nya dan merapal mantra untuk mengaktifkan sihir penyembuhan.
Aku pun berhasil, luka ditangan Aurora berangsur sembuh.
"Bagus, kau sudah lulus pelajaran pertama, Selanjutnya aku akan mengajarkan sihir bertahan.tapi sebelum itu, aku ingin kamu mempelajari sihir es terlebih dahulu. "
"Pertama, ulurkan tangan mu, lalu bayang kan sebuah es yang menjulang tinggi. Ketika kamu sudah membayangkan kan nya, hentak kan tangan mu ke tanah. "
Aurora menjulurkan tangannya, lalu menghentakkan nya ketanah, seketika keluar dinding es yang menjulang tinggi dan kokoh.
Mengikuti instruksi Aurora, aku mengulurkan tanganku dan mulai membayang es yang besar dan tebal, disaat aku mulai bisa membayangkan nya, Kuhentakkan tanganku dan keluarlah sebuah dinding es, walaupun tidak setinggi milik Aurora, tapi kurasa ini cukup.
"Waw... aku tidak menyangka kau beneran bisa melakukan nya, padahal umumnya ras manusia hanya pandai 1 element saja. " kata Aurora dengan sedikit terkejut.
Anastasia menepuk pundak Aurora lalu berkata.
"Jangan kaget, dia bahkan bisa imbang dengan ibu disaat pertarungan pertamanya," setelah mengatakan itu Anastasia berjalan menghampiri ku.
"Sepertinya latihan hari ini cukup sampai disini, waktu juga sudah menunjukan sore hari, sebaiknya kita pulang. "
Aku menyetujui nya, kami bertiga berjalan pulang menuju kota. karena jarak gunung dan kota yang lumayan jauh, kami sampai pada malam hari.
Sesampainya di kota, aku menyuruh Anastasia dan Aurora untuk pergi ke penginapan duluan. Sedangkan aku masih ada urusan dengan seseorang, mereka pun mengerti dan meninggalkan ku.
Aku pun bergegas menuju pasar, aku sudah membuat janji kepada Yukka untuk mengajaknya jalan jalan sebagai tanda Terima kasih karena sudah merawat ku.
Saat aku sampai, terlihat Yukka yang mengenakan pakaian seperti yang indah membuatnya menjadi sangat cantik. Aku tersipu malu saat Yukka tersenyum dan melambaikan tanganya padaku.
Aku pun pergi menghampirinya, dan mulai berjalan jalan di pasar malam itu. Situasi pasar yang lumayan ramai membuat ku berinisiatif untuk memegang tangan Yukka, agar kami tidak terpisah.
Saat aku memegang tangannya, aku bisa merasakan kulit Yukka yang lembut, karena aksi ku yang tiba-tiba, Yukka hanya tersipu dan membiarkan ku memegang tangannya.
Kami berdua berjalan dan bersenang senang disana, Kami berdua bermain game dan membeli makan sembari menikmati suasana pasar yang ramai.
Tak terasa sudah 2 jam kami jalan jalan di pasar malam ini, karena tak mau membuat Aurora dan Anastasia menunggu, kami memutuskan untuk pulang kembali ke penginapan tentu saja masih berpegang tangan. Tak lupa aku membawa beberapa makanan dan oleh oleh untuk mereka.