Setelah luka yang ku alami telah sembuh, aku berinisiasi untuk mencari beberapa informasi tentang naga es itu. Disaat aku dibawa kembali dia mengatakan jika itu adalah adiknya, tapi aku belum sempat bertanya tentang keadaanya naga itu sekarang.
Karena luka yang ku alami cukup parah, aku memerlukan waktu seminggu untuk benar benar pulih. Aku juga harus memikirkan cara membalas kebaikan Yukka yang sudah merawat ku dengan baik selama seminggu.
Aku pun pergi ke guild untuk menanyakan hal ini pada Ron, sepertinya dia tau sesuatu. Ketika aku berjalan menuju guild, aku merasakan ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang. Aku terus melanjutkan perjalanan ke guild mengabaikan orang yang sedang mengikuti ku.
Saat aku sampai, guild terlihat cukup sepi hari ini, tidak ada petualangan maupun pelayan didalam. Aku pun pergi ke ruangan Ron, memastikan jika dia ada disini atau tidak. Saat aku sampai di depan pintu Ron, aku mendengar suara dari dalam.
Aku pun mengetuk pintu.
"Tok.. tok..
" Masuk.."
Aku pun masuk ke ruangan Ron, didalam ternyata ada Anastasia dan Ron yang sedang berbincang mengenai sesuatu.
"Apakah aku mengganggu percakapan kalian?. "
"Ah.. tidak, malahan kami sudah menunggu mu dari tadi, sini duduk, " kata Anastasia, Setelah menutup pintu aku segera duduk.
"Jadi apa yang ingin kalian bicarakan? "
"Ini tentang tambang itu, aku ingin membicarakan tentang adik ku. " kata Anastasia dengan nada cukup serius.
"benar, kami berdua ingin mendiskusikan tentang itu, " sahut Ron.
"Sebelum itu aku ingin menceritakan tentang kenapa adikku ada disana, dan kenapa ras naga tidak diperbolehkan mengusiknya. "
"Jadi sebelum tambang itu ditempati oleh adik ku, tambang itu diserang oleh kawan monster yang cukup kuat dan memaksa penduduk untuk meninggalkan tambang itu, kerajaan naga yang mendengar ini lalu mengirimkan prajuritnya kesana tapi saat tiba adikku sudah berada disana dan menghabisi seluruh monster. "
"Bukankah itu bagus, dia mengalah semua monster itu, " kataku menyela.
"Kami memang awalnya senang, tapi tak lama dia berkata jika ingin menginginkan tambang ini, kalian harus mengirimkan seseorang untuk mengalahkan dan juga ras naga tidak boleh memasuki tambang ini. Setelah mengatakan itu dia pun masuk kedalam dan memasang penghalang sihir yang cukup kuat. "
"Kenapa kau tidak melawanya?. "
"Aku juga tidak bisa mengalahkan nya, karena kekuatan ku lebih kearah fisik dan lemah dalam sihir, jadi aku tidak bisa menembus penghalang itu. "
"Kenapa Reedz diam saja tentang masalah ini?. "
"Itu karena ibu menyayangi kami berdua, jadi dia memperbolehkan tindakan apapun asal tidak melakukan perbuatan yang melewati batas. Jadi setelah lama menunggu akhirnya kau datang untuk bertarung dan berhasil mengalahkan nya, walaupun dengan luka yang cukup serius. "
"Jadi sekarang dimana adikmu sekarang?. "
Anastasia menunjuk kearah pintu, tak lama pintu terbuka. Terlihat adik dari Anastasia yang sedang berdiri dibaliknya, dia melangkah kearah ku secara perlahan lalu menundukkan kepalanya kearahku.
"Master, Aurora akan selalu setia padamu.. "
"Ehhhhh..... , " aku terkejut dengan apa yang dia katakan, aku menengok kearah Anastasia untuk meminta penjelasan. Anastasia hanya menggeleng kan kepalanya tanda tidak tau.
Karena melihat ku yang kebingungan, Aurora lalu menjelaskan apa yang dia maksud.
"Karena kau sudah mengalahkan ku, kau akan mengikuti mu sampai kau mati. "
"Tapi kenapa?,"
"Ini karena ibu menyuruhku untuk mengetes kekuatan penerus pemegang pedang pahlawan, tapi sepertinya aku terlalu kelewatan sampai hampir membunuh mu, maafkan aku. " Kata Aurora sambil kembali menundukkan kepalanya.
"Sudah.. sudah, angkat kepalamu aku memaafkan mu kok. "
Setelah mengangkat kepalanya, Aurora lalu duduk disebelahku.
"Kenapa dia malah menyuruhmu bukannya aku Aurora?. "
"Itu karena kakak orangnya tidak tegaan, jadi ibu menyuruhku. "
"Benar juga... dengan sifatmu yang dingin itu, siapapun yang bertarung dengan mu demi nyawanya. "
Aku menoleh kearah Ron.
"Jadi apa yang ingin kau katakan padaku Ron? "
"Ah.. soal itu.. " Ron mengeluarkan sebuah kantong dari bawah mejanya.
"Ini adalah upah untuk pembebasan tambang, total jumlahnya adalah 30 koin emas... terimalah."
"Apa benar ini, apakah tidak kemahalan?. "
"Tenang ini diambil dari guild dan juga kerajaan naga jadi tidak masalah. "
Anastasia tertawa kecil padaku.
"Terimakasih.... "
"Oke pembahasan selanjutnya, Nian... mulai sekarang aku akan melatihmu semua ilmu bertarung yang ku tahu. "
"Aku juga akan membantu untuk mengajarkan sihir padamu, " Kata Aurora.
"Apakah pelatihan ini berguna untuk menghadapi orang yang kau maksud itu?. "
"Iya.. karena kami berdua tidak pernah bertarung dengan nya, tapi kami tau jika dia sangat kuat. dan juga ini bukan untuk menghadapi, tapi untuk mendapatkan kekuatan darinya. "
"Kekuatan... apakah yang dia maksud kekuatan untuk menghentikan waktu. " kataku dalam hati.
Aku berdiri dari duduk ku, lalu menunjukan kekuatan yang aku peroleh darinya.
"Time freeze. " Aku pun menghentikan waktu selama tiga detik,orang orang diruangan itu berhenti kecuali aku. Disaat aku menghentikan waktu, aku berjalan depan pintu dan berdiri disitu.
3....
2....
1....
Waktu kembali normal kembali, mereka terlihat terkejut dengan apa yang barusan kulakukan.
"Kekuatan apa it-.. " belum sempat Anastasia menyelesaikan kalimat nya, karena efek samping dari kekuatan itu, aku pun mengeluarkan darah dari mulutku.
"Seper... ti yang kau lihat... aku diberikan sedikit kekuatan olehnya.. ta.. tapi efek samping nya masih terlalu kuat untuk ku.. " Setelah mengatakan itu, aku terduduk lemas di lantai, Anastasia yang melihat itu langsung membawaku duduk kembali di kursi.
"Jadi kekuatan ini lah yang kau gunakan untuk mengalahkan ku.. sungguh kekuatan yang dasyat.."
"Jadi kau sudah benar-benar bertemu dia, jadi ini bukan saatnya bersantai. "
"Siapa sebenarnya wanita itu?. "
"Dia adalah Kayoko, leluhur kami atau bisa dibilang adalah naga pertama yang hadir di dunia ini. "
"Tapi kenapa dia membantu ku?. "
"Sepertinya dia tertarik dengan dirimu. "
"Tapi saat ayah menjadi pahlawan, dia tidak pernah didatangi oleh Kayoko sebelum nya. " Kata Aurora kepada Anastasia.
"Benar juga, sepertinya kau orang yang sangat menarik bagi dia. "
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang ?. "
"Kita berdua akan melatihmu, Nian. "
"Melatih?. "
Mereka berdua mengangguk secara bersamaan.
"Kalau begitu kapan kita mulai?. "
"Besok, aku tidak tega jika memulai nya hari ini, melihat keadaan mu yang sekarang. "
"Jadi benar ya kau orang nya tidak tegaan. " Kata ku sedikit menggoda Anastasia, dia hanya tersenyum kecil lalu menjitak kepalaku.
"Du... sakit tau... "
"Makanya jangan menggoda ku.. "
Setelah selesai berbincang di guild aku, Aurora, dan Anastasia memutuskan untuk kembali ke penginapan mengingat hari sudah mulai gelap pertanda makan malam. Saat sampai kembali ke penginapan Yukka menyambut kami dengan banyak makanan di meja makan. Aku sedikit heran karena Yukka tidak terkejut melihat kehadiran Aurora.
Seperti mereka sudah kenal cukup lama. Setelah makan aku pun pergi untuk beristirahat, karena besok aku akan pergi berlatih.