"Klanggg... "
"Ctanggg... "
Suara pedang kami yang saling beradu terus menerus berdentang menjadi pengisi tambang yang sepi ini. Aku terus melancarkan serangan kepada naga itu, tapi selalu dapat ditahan dengan mudah. Sebaliknya aku yang sedari tadi menahan semua serangan nya, mengalami luka yang cukup parah.
"Sepertinya.. ini... akan segera berakhir, "kataku dengan nafas yang terengah-engah. Sepertinya stamina hampir mencapai batasnya, sebaliknya naga itu sama sekali tidak terlihat kelelahan. Pertarungan yang sudah berjalan sekitar 1 jam tapi aku masih belum menemukan cara untuk mengalahkan nya.
" Sial.. kenapa dia kuat sekali.. "
Naga itu kembali melancarkan serangan nya, kali ini dia melemparkan bilah es yang runcing kearah ku. Dengan sisa tenaga aku pun menangkis serangannya, tapi karena kelelahan salah satu bilah es tidak sempat ku tangkis dan berakhir menancap di pundak kiri ku.
"AGhh.... " tamat sudah, karena menahan serangan tadi stamina ku pun habis, aku pun terduduk lemas.
Naga itu bersiap untuk melakukan serangan terkahir, dia mengangkat tombaknya lalu melemparkan nya kearah ku.
Kerana luka yang kuterima sudah cukup parah, dan juga sudah tidak memiliki stamina untuk bergerak. Aku yang sudah pasrah dengan nasib ini hanya bisa menutup mata, sambil menunggu ajal menjemput.
".... "
".... "
Aku tidak tau apa yang terjadi tapi sepertinya aku belum mati tertancap tombak itu. Saat membuka mata, aku terkejut karena waktu disekeliling ku telah terhenti, terlihat juga sang naga yang membeku bersamaan dengan tombak yang berhenti dihadapan ku.
"Yah..wa... walaupun waktu terhenti seperti ini, aku sudah tidak punya tenaga untuk melarikan diri. " kataku pesimis
"Drabb.. "
"Drabb.... "
Terdengar sebuah langkah kaki dari pintu masuk tambang.
"Drabb.. "
"Drabb... "
Suara itu semakin dekat, saat aku melihat ke sumber suara itu. Dihadapanku telah berdiri seseorang wanita dengan menggunakan zirah dan jubah. dia memiliki rambut panjang dengan setengah warna putih dan hitam, zirah dan jubah nya juga memiliki motif yang sama. Dia juga terlihat memiliki ekor dan tanduk yang sama seperti ras naga, tapi yang membedakan dia hanya memiliki satu sayap kanan dipunggung nya.
"Kenapa orang belum matang sepertimu berani menantang naga, sungguh bodoh. " Katanya dengan tatapan dingin.
"Ughh... seperti karena keegoisan sendiri, setelah mendengar sedikit cerita dari seorang teman. Aku jadi ingin mengungkap kebenaran di dunia ini. " Kataku sambil menahan rasa sakit.
"Begitu ya... seorang pencari kebenaran. Tapi kau tau kan, tekad saja tidak cukup untuk menyelesaikan masalah. "
"Aku tau... tapi jika hanya dengan tekad aku bisa menyelamatkan banyak orang, aku tidak akan segan untuk mengorbankan nyawaku."
"Jawaban yang menarik, " Kata wanita itu sambil mengarahkan tangan nya kearah ku, dari tangan nya keluar sebuah cahaya yang menyembuhkan sedikit luka luka di tubuhku . Sepertinya dia menggunakan sihir penyembuhan, sekarang aku memiliki stamina lagi untuk bertarung.
"Aku akan melihat sejauh mana tekad seperti itu akan bertahan di dunia ini... lalu.." dia menunjuk ke arah pedang ku.
"Aku akan memberikan sedikit kekuatan ku kepada mu. " Setelah mengatakan itu, sebuah bola cahaya terbentuk di telapak tangan nya. Dia lalu melemparkan bola cahaya itu kearah ku, ketika bola cahaya itu masuk kedalam tubuhku, aku bisa merasakan kekuatan meluap dari tubuhku.
"Buatlah aku lebih terkesan padamu, dan aku akan memberikan semua kekuatan ku padamu. "
Kata wanita itu sambil berjalan pergi lalu menghilang. Aku yang sudah mendapatkan sedikit stamina ku kembali, segera berdiri dan berjalan menghindari tombak itu.
Tak lama setelah merubah posisi, waktu pun kembali berjalan. Tombak yang tadi berhenti di hadapan ku kini kembali melesat dan mengenai dinding tambang, membuat nya berlubang cukup besar.
"Tak kukira kau masih bisa hidup, " kata sang naga itu dengan wajah sedikit terkejut.
"Tentu saja, aku tidak akan kalah disini, " kata ku sambil memasang kuda-kuda bersiap untuk ronde ke dua.
Sang naga memanggil kembali tombak yang tadi dia lempar dan bersiap untuk kembali menyerang.
Naga itu kembali mengeluarkan serangan bilah es ke arah ku, tapi dengan kekuatan baruku aku bisa dengan mudah menghindari nya. Sang naga kemudian melanjutkan serangan nya, dia mengangkat tangannya dan muncul bilah bilah es dari lantai dan atap tambang menuju kearah ku.
"Sepertinya ini ada lah saat yang cocok untuk menguji kekuatan itu, "
Aku pun menggunakan kekuatan yang diberikan wanita itu.
"Time Freeze." Seketika waktu di sekitar ku terhenti kembali, aku pun segera bergerak maju sembari menghindari serangan bilah es naga itu.
3..2..1..
Setelah tiga detik, waktu pun kembali normal, bilah es itu saling bertabrakan satu sama lain.
"ini saatnya... " Kataku sambil mengayunkan pedang ku bersiap untuk melakukan serangan kepada sang naga. Sang naga pun bersiap untuk menyerang balik menggunakan tombaknya.
Kami berdua pun melesat maju, kami mengayunkan senjata secara bersamaan. Saat senjata kami hampir beradu, aku menggunakan time freeze sekali lagi untuk mengubah arah serangan ku. Rencanaku berhasil, sang naga tidak menduga aku akan mengubah arah serangan, aku pun melancarkan serangan dari arah belakang.
"Rasakan ini!!!!.."
"Srakkk.. "
Serangan ku telak mengenai naga itu tepat dipunggung nya, naga itu pun terjatuh lemas. Setelah selesai mengalahkan naga itu, aku ingin bergegas kembali ke kota untuk melaporkannya, tapi... .
"Uhuk.. hukk.. " tiba tiba dari mulutku keluar darah yang cukup banyak. sepertinya ini efek samping penggunaan kekuatan itu,karena luka yang aku terima tadi dan efek samping kekuatan baruku, akupun menjadi lemas dan terjatuh tak sadarkan diri.
"Bag-.... ini-- keadaan--.. "
"Tolo-- bantu--di... "
Samar sama aku mendengar suara Yukka dan Anastasia. Tapi aku masih belum memiliki kekuatan untuk bangun.
...
Saat aku terbangun, aku sudah berada disebuah kamar dengan Yukka yang tertidur disamping kasurku. Sepertinya mereka menemukan ku dan membawa ku kembali.
Tak lama Yukka terbangun dari tidurnya dan melihat ku yang sudah siuman, dia terlihat sedikit menangis lalu memeluk ku.
"Nian!!!!.... aku pi-kir kau ak-an mati.... " kata Yukka sambil menangis.
Karena mendengar tangisan Yukka, Anastasia berjaga diluar segera masuk untuk melihat keadaan.
"Bangun juga kau Nian, kami sangat menghawatirkan mu. "
"Ahh.. maaf telah membuat kalian khawatir. "
Aku melihat badanku yang sudah ada banyak sekali perban. Karena penasaran apa yang terjadi setelah pingsan aku pun menanyakan keadaan pada Anastasia.
"Jadi apa yang terjadi setelah aku pingsan?. "
"Itu... karena khawatir kau tak kunjung kembali, Lam dan Yukka pun pergi menyusul. Saat mereka sampai mereka menemukan mu yang tak sadarkan diri. "
"Apa disana ada sang naga itu..? "
"Dari laporan yang kuterima dari Yukka dan Lam, tidak ada orang lain selain dirimu disitu, tapi kami menemukan bagian dalam tambang yang berubah menjadi gua es. "
"Jadi begitu ya... "
"Jadi apakah kau sudah bertemu dengannya?. "
"Maksudmu??. "
"Blue roaring dragon, Aurora... adikku. "
Aku tekejut dengan pernyataan Anastasia, aku tau dia berasal dari ras naga, tapi tak menyangka dja adalah adik dari Anastasia.
"Iya, aku menemui nya.. saat itu aku hampir kalah, tapi tiba-tiba datang seorang wanita dari ras naga yang bisa menghentikan waktu, datang dan memberikan kekuatan padaku, lalu setelah nya aku berhasil mengalahkan Aurora. "
Anastasia memasang wajah terkejut.
"Apakah wanita naga itu memakai pakaian bercorak hitam putih?. "
Aku mengangguk.
"Apakah dia memiliki satu sayap kanan dipunggung nya??. "
Aku mengangguk lagi.
"Tidak salah lagi.., Nian setelah kau sembuh, aku akan mengajarkan ilmu bertarung dan juga sihir. Ini sepertinya akan menjadi masalah yang serius."
Mendengar itu aku hanya mengangguk setuju untuk mengikuti latihan dari Anastasia, tapi aku penasaran kenapa dia seperti begitu mengenal wanita yang aku maksud itu.