Chereads / arc valeria / Chapter 10 - bab 10 : pedang jiwa es dan daun es kristal biru

Chapter 10 - bab 10 : pedang jiwa es dan daun es kristal biru

Perang kedua belah pihak berkecamuk, ribuan pasukan berguguran menjadi debu hitam dan salju putih. Burung api melemparkan ribuan bola api. Membakar seluruh kota kerajaan es.

Dua orang perajurit es menghadapi seorang prajurit api bertubuh besar. Prajurit api meraung menuskan tombaknya, kedua pasukan es berkelit dan menyatu menjadi satu tubuh. Sekali tebasan membekukan prajurit api. Prajurit api mengaum memecahkan es di tubuhnya, prajurit es kembali berpecah dan menebas dari dua sisi. Prajurit api kembali membeku dan hancur oleh tebasan terakhir.

Jabbiel dan raja api berhadapan di alun alun kerajaan es. Raja api menyemburkan api dari mulutnya, jabbiel berkelit dan menebaskan pedang es. Raja api menghantam dan meledakan serangan jabbiel. Raja api berputar menyebarkan belenggu api. Jabbiel terbang dan mengangkat tombaknya. Tornado salju menyelimuti raja api. Dia meraung dan meledakan energi. Jabbiel terbanting cukup jauh. Raja api melompat dan menembakan bola api, jabbiel berdiri dan melompat terbang.

DUARRR

Raja api mengaum dan menyebarkan api dari tangannya. Jabbiel terpaksa berubah menjadi singa putih dengan sayap es. Raja api waspada, jabbiel menerkam raja api, namun di tahan oleh tongkatnya. Raja api berputar dan menendang jabbiel. Raja api menciptakan bola api besar dan menembakannya kepada jabbiel. Bola api itu membeku, salju turun dari langit. Angin menerbangkan butiran salju di arena pertarungan. Para prajurit api dan es yang menonton pertarungan antar raja tercengang. Jabbiel kembali kebentuk manusia dengan darah dari mulutnya. Ribuan balik es menyerang raja api, dia berkelit menghindar dan menciptakan belenggu api. Suara Auman serigala terdengar bergema dari langit.

Seluruh prajurit es dan jabbiel berlutut. Raja api dan para pasukannya tercengang. Raungan dari langit membuyarkan mereka. Seekor naga es muncul dan dengan cepat menerkam para prajurit api. Ribuan balok es kembali turun dari langit bersamaan dengan tornado salju. Raja api mengaum dan meledakan energinya.

DUARRR

Serangan beruntun itu berhenti, aura dingin menyebar keseluruh penjuru kerajaan es. Dari langit muncul seroang gadis cantik dengan rambut hitam berflat biru muda dengan tatapan sedingin es. Dibelakngnya serigala putih berekor sembilan dengan Yury duduk di punggungnya.

"Hormat pada putri es!". Ucap prajurit es.

Raja api dan para pasukannya terdiam. "Jadi dia yang membunuh Ghoul". Batin raja api.

"Jadi kau yang membunuh putraku, hanya seorang putri-".

DUARRR

Raja api terbanting dan mengancurkan tembok dengan keras. Sinka menghilang dan muncul di depannya. Seluruh pasukan tertegun. Kecepatan Sinka luar biasa, bahkan tidak bisa di lihat oleh siapapun.

"Kau!". Rantai es tiba tiba muncul dan mengikat raja api.

"Jadi hanya begini saja, kekuatan dari raja api". Ucap Sinka merendahkan. Pasukan api menyerbu Sinka, tapi dengan sekali gerakan Sinka membekukan sebagian dari mereka.

"Dengan kekuatan kecil ini, kalian berani menyerang kerjaan ku? Lucu sekali". Sinka terbang dan menciptakan dua ekor naga es. Dua naga es menyemburkan sinar es dan membekukan Seluruh pasukan api menjadi kristal. Dalam satu tebasan Sinka membunuh mereka semua. Kini hanya tersisa raja api yang masih terikat.

Raja api mengaum dan meledakan rantai es Sinka. Raja api berputar membentuk kobaran api dan menghilang, menyisakan debu hitam.

"Pengecut". Gumam Sinka. Dia mendekati jabbiel yang terluka.

"Kau baik baik saja?".

"Saya baik baik saja, yang mulia. Terima kasih atas pertolongan anda".

"Hidup putri es!"

"Hidup putri es!".

" Hidup putri es!". Seru para prajurit.

Sinka tersenyum kecil.

"Segera obati yang terluka". Ujar Sinka.

¥¥¥

Raja api menghempaskan dirinya. Dia bersila membentuk segel tangan. Memulihkan energinya kembali. Dia muntah darah dan meledakan energinya. "Gadis itu, akan ku bunuh dia". Geram raja api.

¥¥¥

Sinka dan para petinggi kerjaan sedang berkumpul di ruang singgasana. " Yang mulia, selanjutnya apa yang harus kita lakukan kepada bangsa api. Sudah banyak korban berjatuhan karena mereka". Ucap salah satu prajurit.

"Benar yang mulia, kita tidak bisa menundanya lagi. Sekarang giliran kita yang menyerang". Timpal yang lainnya.

Sinka duduk dengan tenang. Gadis itu sangat santai ketika suasana sedang panas.

"Dia akan menjadi urusanku nanti. Sekarang kita harus memperkuat pertahanan di kerajaan".

"Maaf yang mulia, saya lupa memberitahu tentang makam tebing  es". Ucap jabbiel.

"Makam tebing  es?".

"Benar yang mulia, makam tebing es adalah harta berharga bangsa es. Makam tersebut juga merupakan sumber kekuatan utama dari bangsa es. Raja api menyuruh seseorang untuk menanamkan api suci di dalamnya. Itulah sebabnya, kekuatan bangsa es melemah". Ucap jabbiel.

"Siapa yang membangun makam tebing es?".

"Makam itu dibangun oleh sang Valeria terdahulu, raja pertama bangsa es. Hanya daun es kristal biru yang bisa memperbaiki makam tebing es. Tapi, raja pertama membagi daun es menjadi enam bagian. Salah satunya ada di sini, dan lima lainnya diberikan kepada bangsa lainnya. Guna menjalin persahabatan jangka panjang".

" Beritahu aku tentang kelima suku itu".

"Yang pertama, ada suku duyung yang pernah kesini ketika pangeran Ghoul datang. Suku binatang buas yang tinggal jauh di pulau sebelah barat. Yang ketiga, ada suku peri yang memiliki kekuatan penyembuh paling hebat. Kebanyakan dari bangsa peri adalah tabib. Yang keempat ada suku kerajaan mimpi, mereka adalah bangsa hebat yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan mimpi. Dan yang terakhir adalah suku manusia".

"Manusia?". Sinka sedikit terkejut, dia pikir semua yang ada di dunia ini adalah para penyihir dan iblis.

"Benar yang mulia, suku manusia berbeda dengan suku lainnya. Tidak semua manusia memiliki sihir. Kebanyakan dari mereka adalah orang biasa. Tapi darah dari suku manusia bisa membuat para penyihir kehilanga kekuatannya. Bangsa api sering menggunakan manusia sebagai tameng untuk menyerang bangsa lain".

"Licik". Gumam Sinka.

"Apa ada solusi lain?" Tanya Sinka.

"Ada yang mulia, tapi ini mungkin solusi yang mustahil. Bahkan untuk raja pertama sekalipun".

"Solusi apa?".

" Menggunakan pedang jiwa es". Sinka sedikit tertegun.

" Tidak ada yang pernah mendapatkan pedang legendaris itu, bahkan raja pertama sekalipun pernah gagal mendapatkan pedang itu".

"Kenapa bisa begitu?".

"Pedang jiwa es, adalah pedang yang tercipta dari kebencian manusia dan para dewa. Seluruh energi negatif menyatu dan berevolusi membentuk sebuah pedang dingin dengan aura yang bahkan bisa mengalahkan para Dewa. Selain itu, pedang jiwa es memiliki kepintaran sendiri".

"Ada yang tau dimana pedang itu?".

"Tidak yang mulia, pedang itu sering berpindah tempat".

"Lalu bagaimana, raja pertama menemukannya?".

"Raja pertama meminta bantuan kepada bangsa mimpi. Bangsa mimpi memiliki kemampuan untuk menerawang pedang itu".

" Begitu".

¥¥¥

Sinka berdiri menatap bulan purnama dari jendela kamarnya. Dia tidak tau sudah berapa lama dia berada di dunia ini. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka.

"Ka-kakak". Sinka menoleh kebelakang.

"Kenapa yury?".

"A-aku boleh tidur dengan kakak?". Ucapnya takut. Sinka tersenyum lembut.

"Kemarilah". Sinka berlari dan langsung memeluk Sinka.

-------------------

~ perasaan ini, sangat hangat. Seperti dirinya. Semakin dekat langkahku kepadanya. Malaikat pelindungku. Tunggulah, aku akan datang menemuimu, dimanapun kau berbada. Kita akan kembali menjadi satu lagi. Cahaya bulan purnama, kuharap kau melihatnya juga~