Chereads / Wrong face wrong life / Chapter 28 - 27

Chapter 28 - 27

27. "Kedepannya mungkin kita akan menjadi keluarga."

Kei dan Vien berjalan bersama di daerah tepian alam Iblis. Kei takut membiarkan Vien terlalu lama di daerah inti dunia Iblis menyebabkannya terluka lagi. Lagi pula ia juga ingin melihat pemandangan baru dari alam Iblis yang baru saja di renovasi.

Dunia Iblis yang baru terasa lebih hidup menurut Kei. Namun lebih menakutkan dan menyeramkan bagi Vien. Tapi Vien menenangkan dirinya dan tetap untuk mencoba tidak takut. "Aku merasa tempat ini menjadi lebih menarik setelah di rombak."

Vien mendengar kalimat Kei. Kei menunjuk sebuah bunga berkelopak ungu gelap yang kebetulan tumbuh di sisi kakinya. "Lihatlah yang ini, bukankah ini cantik?"

Vien melihat bunga di tangan Kei. Yah, itu cantik dan mempesona. Selain itu ada sesuatu yang membuat Vien merasa ingin mendekat ke bunga itu. Kei menahan Vien. "Ini cantik, tapi bukan bunga biasa."

Vien menatap Kei dengan mata yang di penuhi kebingungan. Vien melihat Kei menyentil kelopak bunga, lalu bunga itu berubah menjadi burung ungu kecil yang terbang mengitari Kei. "Ini adalah spesies Iblis terbaru. Tidak hanya ini, ada beberapa jenis yang lain juga. Aku bisa menunjukkannya kepada Vien jika Vien ingin. Mereka tidak memiliki kecerdasan yang di miliki oleh Monster, manusia, atau Iblis tingkat tinggi. Mereka ini seperti binatang biasa yang biasanya berkeliaran di alam manusia atau Monster."

Vien senang mendengar Kei bercerita. Ia dapat merasakan rasa senang dari Kei. Sepertinya Kei menyukai alam Iblis yang baru. Malam dan siang di alam Iblis hampir tidak ada bedanya. Jika siang ada matahari hitam di langit, maka malam ada bintang ungu di langit merah. Bintang itu tidak berbeda dari bintang biasa, itu bersinar juga indah. Hanya saja sinar itu seakan-akan sedang mengawasi gerak-gerik setiap orang.

"Aku menggunakan Bintang ungu dan matahari hitamnya untuk mengawasi alam Iblis. Aku bahkan bisa mengawasi mahluk terkecil di alam Iblis." Ujar Kei. Kei benar-benar menikmati perannya sebagai Raja Iblis.

"Pantas saja aku selalu merasa di awasi." Ujar Vien pelan.

Kei hanya menunjukkan seringainya, ia tidak ingin menonaktifkan fitur pengawasan yang dia ciptakan. "Kei, itu apa? Putih-putih begitu...."

Vien menunjuk sesuatu di kejauhan. Di belakang kabut hitam yang mengelilingi alam Iblis. Ada sekitar empat benda putih yang samar di kejauhan. Yang terpikir oleh Vien hanya satu kalimat. 'Mungkinkah itu adalah Hantu?'

"Kita bisa melihatnya lebih dekat." Ujar Kei.

Dua pria berambut hitam itu mendekati tepian terluar alam Iblis. Kei menyentuh asap hitam yang menghalangi alam Iblis dan dunia luar. Lalu seluruh kabut hitam menyebar. Empat monster putih segera melihat ke sosok yang menghilangkan kabur hitam.

"Vien!?" Sherina segera berujar. Melihat Iblis berambut hitam berada di sisi Vien, ia berpikir Vien dalam bahaya. Sherina mengeluarkan pedangnya.

"Vien, kamu mengenal betina ini? Apakah kalian teman lama?"

Mendengar suara Iblis Pria di sisi Vien, Sherina agak bingung. Ia mengenali suara Pria Iblis. Suaranya terdengar persis seperti suara Kei. Tapi sejak kapan Kei menjadi Iblis? Lagi pula Rambut Kei perak, dan ia menyukai pakaian yang di buatkan Vien. Apalagi Pria itu hanya mengenakan pakaian khas raja-raja. Tidak memakai pakaian buatan Vien sudah menghilangkan dugaan Sherina.

"Tenangkan dirimu. Dia Kei. Dan, Kei jangan menyerang ya? Mereka ini keluargaku. Bisakah aku berbicara dengan mereka sebentar?"

Kei mengangguk. Ia meninggalkan ruang untuk orang yang ia anggap sebagai kekasihnya, bersama orang yang katanya adalah keluarga kekasihnya. Namun tentu saja ia tidak pergi terlalu jauh. Ia berubah menjadi Serigala besar dan bersembunyi di belakang sebuah pohon. Ia berpikir kalau persembunyiannya tidak di ketahui. Kepalanya memang tertutup oleh rimbunnya dedaunan, tapi batang pohon yang ramping telah mengekspos cakar depan dan belakangnya yang sedang duduk.

Di tambah lagi sepasang matanya yang menyala terlalu mencolok di antara dedaunan berwarna kelabu. "Apa yang terjadi kepadanya?"

Sherina mewakili keingintahuan semua orang dengan bertanya. "Aku kurang tau persis apa yang mengubah warna bulu Kei menjadi hitam. Semuanya terlalu panjang untuk di ceritakan. Dan perlu kalian semua ketahui, sekarang Kei sama sekali tidak memiliki ingatan tentang kalian."

"Memangnya apa yang terjadi? Katakan Vien, apa yang terjadi kepada Kei?" Sherina menguncang-guncangkan bahu Vien.

Itu membuat serigala hitam yang mengintai menggeram marah. "Seorang Iblis Humanoid yang sebelumnya adalah Raja Iblis, memindahkan gelarnya kepada Kei melalui sebuah ritual. Lalu dengan alasan tertentu, ia menghapus ingatan Kei tentang dunia Monster dengan mantra sihir."

"Tidak bisakah kalian kembali ke perguruan?" Licaon segera berbicara.

"Tidak Kakek, Kei sekarang adalah Raja Iblis, ia tidak bisa pergi meninggalkan alam Iblis terlalu lama." Vien menggeleng pelan.

"Bolehkah aku melihat Putra bungsuku lebih dekat?" Licaress akhirnya membuka mulut.

"Anda adalah...?" Vien belum pernah melihat pria berambut perak itu. Tapi melihat wajahnya yang menyerupai Kei, ia segera mengenalinya sebagai Guru Licaress yang legendaris.

"Aku Ayahnya, kamu pasti kekasih Putraku. Kamu harus menggantikanku dan Shena untuk merawatnya sekarang. Kutukannya sudah lepas. Dan ia menempatkan mu di atas segalanya. Kamu adalah permata terindah baginya. Tolong jangan tinggalkan dia, mungkin dia akan menderita jika itu terjadi." Licaress tersenyum saat melihat calon menantunya.

"Jangan lupa undang kami jika kalian akan menikah." Licaon berujar.

Kalimat-kalimat keluarga Fenrir membuat Vien tersipu. Ekor serigala hitam yang mengawasi di kejauhan telah di hentak-hentakkan ke tanah. Sepertinya Iblis besar itu sudah hampir kehilangan kesabarannya. "Kei, kemarilah. Keluargaku ingin melihatmu."

Saat Kei berjalan mendekat, Vien segera berbisik. "Kei tidak mengingat kalian sebagai keluarganya, maka jadilah keluargaku untuk sesaat."

Para monster berambut perak menggerakkan tangannya ke bentuk 👌. "Halo, aku Kei, Raja Iblis yang baru. Kedepannya mungkin kita akan menjadi keluarga."

Serigala hitam besar itu berujar, suaranya menggema di alam Iblis. Bulunya yang gelap tampak seolah menyatu dengan kegelapan. Tanduk dan sayap khas milik Iblis yang ada pada tubuh Serigalanya menambah pesona bentuk Fenrir Kei. "Fenrir Hitam?!"

"Halo Kei, aku adalah Ayah Vien, bisakah kamu mendekat? Aku ingin lihat seperti apa calon menantuku." Ujar Licaress sembari tertawa canggung. Keilah yang menjadi Anaknya, namun karna masalah ingatan, semuanya harus berakting seolah Vienlah yang menjadi keluarga mereka.

Kei menurut. Ia berubah bentuk ke bentuk Humanoid lalu mendekati Licaress. Licaress melihat Putranya dengan mata haru. Putranya telah tumbuh tanpanya. Dan kini bayi dalam kandungan istrinya telah berubah menjadi Pria dewasa yang wajahnya mirip dengannya. Licaress merasa bahagia sekaligus sedih.

"Bolehkah aku bertanya satu hal?" Kei membuka mulutnya di sela suasana haru.

"Tanyakan saja Nak, katakan apa yang ingin kamu ketahui?" Licaress dengan lembut berujar.

"Vien-ku adalah kelinci, mengapa Ayahnya adalah serigala?! Jangan bilang kalau kalian berpura-pura?! Apakah kalian orang jahat? Kalian ingin membawa Vien pergi?!" Kei bertanya dengan nada dingin. Selain itu netra hijau Kei berubah ke warna merah. Lalu ada asap-asap hitam yang samar mengelilinginya. Tanda ia sedang waspada penuh.

Licaress bingung dan tak tau ingin menjawab apa. Sherina segera berujar. "Vien adalah Adik tiri ku. Ibunya menikahi Ayah saat kami masih kecil."

"Benarkah?!" Kei bukan Pria yang mudah mempercayai hal mencurigakan.

Vien segera memeluk lengan Kei. "Kei, mereka adalah keluargaku."

Hanya dengan satu kalimat bernada manja dari Vien, asap hitam di sekeliling Kei menghilang dan netranya kembali ke warna hijau terang. "Karna kalian adalah keluarga Vien, mampirlah kapan-kapan. Mungkin kita bisa bicarakan pernikahan di lain waktu."

Kei yang berujar dengan senyuman membuat orang-orang yakin kalau kutukannya telah 100% terlepas.