Chereads / Obsesif / Chapter 27 - Tutup Mulutmu Atau Kalau Tidak

Chapter 27 - Tutup Mulutmu Atau Kalau Tidak

Sewaktu pulang sekolah aku sempat singgah di restoran untuk beli makan, karena di rumah sudah tidak ada Bu Tutik. Wanita Picik itu telah memecat asisten rumah tangga.

Dan aku berharap bisa melakukan Videocall dengan Papa saat di rumah nanti.

**

Namun setibanya dihalaman rumah, mobil si wanita jalang sudah terparkir dihalaman...padahal seingat ku dia gak ada pegang kunci rumah. Dan karna aku gak mau terlalu memikirkannya maka aku langsung masuk saja kedalam rumah.

Dan alangkah terkejutnya diri ini...saat meletakkan bungkusan makanan di atas meja makan, di sana aku menemukan dua batang sisa puntung rokok. Setahuku di rumah ini tak ada yang merokok. Rasa curiga ku menunjuk pada si wanita jalang

Dan samar-samar aku mendengar tawa manja cekikikan si wanita jalang itu dari dalam kamar Papa. Karena rasa curiga aku pun bergegas mendekat kearah pintu kamarnya...

"Uuughh jangan digigit toh mas...sakiiit

dijilat aja deh mas, jangan digigit uuuuhhhh..."

rintihan si wanita jalang, yang kadang merintih dan terkadang ketawa cekikikan.

Benar-benar wanita pelacur...dia telah mengkhianati Papa. Setelah rumah ini berhasil menjadi miliknya kini dia sudah mulai berani bawa laki-laki sembarangan kedalam kamar Papa.

Firasat ku kurang nyaman. Aku sangat penasaran ingin tau, kira-kira siapa pria perokok yang sedang berduaan dengan si wanita pelacur didalam kamar Papa.

Tiba-tiba saja rasa takut itu muncul di benak ku. Aku malah berpikir...bisa saja si wanita jahat ini akan menyakiti atau membahayakan ku...apa lagi dia tengah bersama seorang pria yang gak jelas dari mana asalnya, dan apa hubungan pria itu dengan si wanita jalang.

Akhirnya aku meraih ponsel ku dan menelepon Papa... Papa harus tau kelakuan busuk istri mudanya yang dia bela-belain selama ini...

"Ayo angkat dong Pa...kenapa belum diangkat telpon Winda,,,?"

Ucapku merasa sedikit panik sambil berjalan keluar rumah, tapi Papa tidak juga mengangkat ponselnya.

"Ayo angkat dong Pa... angkat telpon Winda dong Pa..."

Ucapku berharap papa segera mengangkat telepon.

Tapi sayangnya Papa tidak mengangkat telpon ku. Atau mungkin lagi sibuk sesuatu di sana.

Akhirnya selang beberapa menit tak ada jawaban dari nomor ponsel Papa, maka aku memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah, tapi suara mereka sudah tak terdengar lagi dari dalam kamar. Setelah berganti pakaian dalam kamarku, aku menuju meja makan.

Ternyata di sana telah ada si wanita jalang dan pria yang kukenal duduk di sebelahnya sambil merokok. Pria itu...aku masih ingat kalo namanya adalah Bayu, yang pernah merampas ponselku...juga pernah bersikap kurang ajar meremas-remas bagian tubuh ku, di rumah mewah milik Om Felix beberapa bulan lalu.

"Oooh...Putri semata wayang sudah puulaaang.. hahahaha hahahaha"

Ucap si wanita jalang lalu tertawa. Dan tiba-tiba dia bangkit berdiri dengan sorot mata yang sangat sinis dan sadis, berjalan ke arahku...Lalu menjambak rambutku dan menyeret ku hingga terduduk di meja makan

"Aduuuuh...lepaskan...aaaaggh lepaskan"

Rintih ku menahan sakit karna dijambak.

"Plakk plakk..."

"Diam!! Tutup mulutmu!!"

"Awwwhhh " jeritku karena wanita itu menampar wajah ku beberapa kali, dan aku tak tahu mengapa dia sungguh tega melakukan itu. Lalu pria yang kukenal bernama Bayu itu menarik tanganku sekuat-kuatnya dan menyeret ku kearah kamar belakang.

"Lepaskaaaaan...lepaskan akuuuuuu

Papaaaaa tolooong"

Teriakku merasa panik...tapi pria itu langsung membekap mulutku dengan tangannya.

Dan masih kudengar suara wanita itu tertawa, saat aku sudah dimasukkan kedalam kamar belakang oleh pria itu.

Sepertinya pria itu akan mencoba melakukan sesuatu diluar nalarku...dia menyumpal mulutku dengan kain dan mengikat kedua tanganku kebelakang. Lalu wanita jalang itu menendang ku dengan kejam di bagian punggung ku....

"Tutup mulutmu atau kalo tidak, ku sayat-sayat mulutmu..."

Ucap wanita itu sambil mencekik leherku.

"Mas...ikat kedua tangan dan kakinya, kali ini dia harus benar-benar kuberi pelajaran"

Ucapnya pada pria bernama Bayu sambil bergegas berjalan ke arah luar kamar.

Dan pria itu mengikat kakiku dan semakin mengeratkan ikatan tali di tanganku. Kebelakang.

"Uummmmhh...ummmmhh"

Aku sudah tak dapat bersuara ataupun berteriak minta tolong.

Lalu sekejap kemudian, wanita jalang itu datang kembali dengan membawa gunting ditangan kanannya.

"Baringkan tubuhnya mas...kali ini aku tidak main-main"

Ucap wanita itu sadis yang membuatku sangat ketakutan, karena dia sedang memegang gunting. Aku tak tahu apa yang bakal dilakukan nya padaku.

Saat tubuh ini sudah tak berdaya karena ikatan tali pada kedua tangan dan kakiku, lalu wanita itu mulai menggunting pakaian yang ku kenakan. Pertama dia menggunting jeans ku dari bawah hingga ke atas. Dia melakukannya sangat kasar tanpa bisa ku cegah.

Bahkan dia menggunting seluruh pakaian yang kupakai hingga tersisa bra dan penutup bawahku. Betapa hancurnya hatiku saat itu...dia juga menggunting seluruhnya hingga tubuh polos ini terpampang dihadapan pria bernama Bayu itu.