Beep Beep Beep
Suara dari jam alarmku berdering sangat keras, aku pun membuka mata perlahan. Menit pun berlalu dan aku bangun perlahan dari tempat tidur untuk mempersiapkan diri ke sekolah.Â
"Ultia-chan. Apa kamu sudah bangun?"
Ibuku menatap dari depan pintu, aku menjawabnya dengan suara lemas, ya.. Seperti yang kamu lihat aku masih sangat mengantuk dan lemas untuk bergerak.Â
Ngomong-ngomong perkenalkan, aku adalah Ultia Weirnerle Silva, 14 tahun seorang gadis remaja SMA yang bersekolah di daerah Osaka, 'Miyuki High School', sekolah yang berfokus pada pelajaran seni dan aku mengambil kelas seni tari sebagai pilihan kelas inti dan aku mengambil Fotografer untuk kelas pilihanku.Â
Aspirasiku saat memasuki kelas seni tari untuk menjadikan diriku sebagai seorang 'Putri' Idol terkenal, seorang model, dan aktris cilik tapi sekarang aku ingin mencoba memulai yang baru.
"Selamat pagi ayah.."
"Pagi, bagaimana dengan sekolahmu?"Â
"Begitulah ayah jauh lebih baik dari menjadi aktris cilik."
"kenapa kau menginginkan menjadi idol terkenal?"
"Oh ayah, tidak masalah bagiku memasuki idol kapan saja karena kamu seorang manager produksi Wernersilver Pro. Aku sangat leluasa dan tidak perlu memperhatikan umurku."Â
"Sebentar, usia? Itu sangat mempengaruhi faktor sebagai idol, penggemar tak akan menerima fakta bahwa idola mereka adalah orang lanjut usia. Kamu pasti terbayang akan resikonya."Â
"Hanya bercanda, aku dengan Yuria akan memasuki dunia idol setelah sekolah kita selesai dan untuk sekarang—"
"Bagaimanapun untuk menggapainya, seorang idola perlu melatih kedisiplinan dan kekuatan fisik."Â
Saat percakapan berlangsung dengan ayah, sarapan disajikan tampak lezat.
"Kalian cepat makan? Nanti terlambat."
Selamat makan.Â
"Ayah apa berniat memberikan pelatihan khusus padaku?"
Aku memandang ayahku dengan ketidakpercayaan. Beliau memiliki hubungan dengan sejumlah orang terkenal yang mendidik para idola, dan sekarang dia ingin menjadikanku bagian dari mereka.
"Jika itu benar, ajaklah temanku juga. Kami berdua mengejar hal yang sama. Yuri-chan juga berbakat."
"Ayah akan mengatur pertemuan dengan para pelatih idola terkenal, dan dialah yang akan membantumu dalam menjadi seorang Idol."
"Baiklah, aku mencintai ibu dan ayah. Aku berangkat dulu."
Aku mengambil tas sekolahku dan keluar dari rumah. Saat aku melewati jalan, aku bertemu dengan Yuri-chan di halaman depan rumahnya.
"Selamat pagi," sapaku.
Dia adalah Yuri Lainie, temanku yang berkilau. Wajahnya cantik seperti cahaya putih, dan rambut coklat panjangnya m
engalir seperti air terjun yang lurus ke bawah.