Chereads / Aku Bereinkarnasi menjadi Absolute / Chapter 24 - Chapter 22: Ramalan

Chapter 24 - Chapter 22: Ramalan

Hari mulai gelap, matahari mulai tenggelam dan hari menjelang malam dengan langit gelap yang dipenuhi cahaya bintang-bintang.

Para warga desa berdiri didekat jalan utama desa, menunggu kedatangan atau kepulangan Marisa yang menghadang para kawanan serigala untuk menyelamatkan kawan-kawannya.

"Marisa, ayo aku mohon!... kamu harus selamat!..."

"Iya, kami disini berdo'a dan menunggu kepulangan dirimu!.. kami yakin kamu selamat!..."

Arsila yang merupakan teman bangsa kucing Marisa, dia juga salah satu teman yang bermain hingga diselamatkan oleh Marisa sebelumnya. Arsila bersama warga desa berdo'a dan yakin dengan keselamatan Marisa.

Dari kejauhan, ada sesosok bayangan bertubuh seperti perempuan yang berjalan menuju desa.

Terlihat seperti Marisa dengan ada bayangan ekor dan telinga kucing yang tentu saja ciri-ciri fisik Marisa.

"Semuanya!.... aku kembali!..."

Marisa berteriak sambil berlari menuju para warga yang berdiri menunggu ia. berteriak dan melambai-lambaikan tangannya.

Arsila dan para warga desa mendengar teriakkan Marisa. menatap Marisa dari kejauhan yang penuh syukur dan lega karena dia selamat.

"Marisa!.."

Arsila, Robert dan beberapa teman Marisa seperti Camilla, Cecilion dan Hary. mereka berlari menuju Marisa yang juga sedang berlari kepada mereka.

Mereka saling berpelukan, melepaskan rasa khawatir dan lega dengan kehadiran Marisa. senang, bahagia dan bersyukur. itu semua menjadi satu dalam satu suasana.

"Aku senang sekali, kamu selamat dan pulang ke desa!.. aku benar-benar khawatir dengan keadaanmu!..."

Camila mengeluarkan air mata bahagia, dia menangis karena senang melihat Marisa baik-baik saja.

"Iya, apalagi lawan kamu itu ada serigala paling buas di hutan ini!.. tentu kami bersyukur kamu selamat!.."

Hary melepaskan nafas lega, wajah penuh syukur dan melepaskan rasa khawatirnya.

"Terimakasih banyak, terimakasih atas perhatian kalian!.. aku sungguh diberkati memiliki teman seperti kalian semua!..."

Marisa tersenyum lebar, matanya diselimuti air mata bahagia. pipinya merah, hatinya tersentuh dengan penuh kegembiraan.

"Tentu saja!.. kamu mengorbankan diri sendiri untuk menyelamatkan kami dan warga desa!. tentu itu bukan hal sepele!..."

Arsila kesal dengan tindakan Marisa yang mau mengorbankan diri sendiri untuk temannya, apalagi tindakan Marisa beresiko tinggi.

"Iya... iya, maaf tentang itu!... tapi aku baik-baik saja dan aku masih bisa bersama kalian semua!..."

Marisa tersenyum lebar, penuh ketulusan dan syukur kepada mereka yang telah menunggu dan berdo'a atas keselamatan dirinya.

"Sudah... sudah.. yang terpenting sekarang, nak Marisa sudah selamat dan sekarang biarkan dia istirahat!..."

Kata kepala desa yang berjalan mendekati Marisa dengan teman-temannya. memberikan saran yang baik kepada Marisa untuk beristirahat.

"Benar sekali!.. kalau begitu, ayo Marisa!.."

Ajak Arsila. mereka semua berjalan bersama dengan Marisa termasuk warga desa yang saat ini memiliki hati yang sama dengan teman-teman Marisa.

Ada beberapa orang dewasa yang memeriksa keadaan tubuh Marisa dengan secara langsung sampai Marisa terheran-heran tapi dia malahan merasa senang dengan hal itu.

[Rumah Khusus Daichi dan Marisa]

Marisa, kepala desa, teman-teman Marisa. saat ini sedang berada di dalam rumah Marisa yang dibangun khusus olehnya termasuk Daichi.

Mereka semua duduk di sofa bersama, membicarakan sesuatu atau Marisa mencoba bertanya tentang sesuatu yang ada di pikirannya.

"Kepala desa!.. aku ingin bertanya kepada dirimu!.."

"Oh, silahkan saja kamu bertanya!.. tidak perlu sungkan!."

Kepala desa yang ramah saat membalas ucapan Marisa yang ingin bertanya kepadanya.

"Terimakasih banyak, kalau begitu!.. aku ingin bertanya-..."

"Mungkin dari kronologi saat aku bertarung dengan serigala terlebih dahulu!.."

Mereka semua mendengarkan cerita Marisa dengan seksama. mendengar setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh Marisa saat bercerita.

"Awalnya aku melawan beberapa serigala yang dipimpin oleh ketua mereka. aku bisa melawan mereka dengan mudah karena tubuh evolusi ini tapi saat aku berhasil membunuh beberapa kawanan serigala!..."

Marisa sedikit ketakutan, nada suara dan kepalanya sedikit menurun saat bercerita dibagian ini.

"Pemimpin serigala melolong dengan membuat para kawanan serigala yang selamat dari skill aku. mereka menjadi agresif, hewan yang sangat buas yang tidak mengenal rasa sakit!..."

"Mata mereka menjadi putih layaknya seperti makhluk mati yang hidup, aku mendapatkan luka berupa lengan kanan yang diputus oleh mereka!.."

Marisa menatap lengan kanannya, kepala desa dan teman-temannya juga demikian.

"Aku tidak tahu apa yang aku lakukan kecuali menghindari serangan mereka tapi..."

"Tapi apa Marisa?"

Robert bertanya karena kata-kata Marisa belum diselesaikan olehnya, membuat dia penasaran.

"Tapi..... ada makhluk spiritual LE!..".

"Makhluk spiritual LE?"

Mereka semua bertanya sambil terkejut dengan ucapan Marisa saat menyebut kata makhluk spiritual LE.

Entah apa yang terjadi, yang pasti itu merupakan hal yang menarik untuk diketahui.

"Iya, seperti yang kalian tahu!.. makhluk spiritual LE adalah kemampuan skill yang dimana kita bisa menciptakan makhluk spiritual dengan LE kita sendiri!..."

"Makhluk itu menolong diriku. memiliki penampilan spritual berwarna emas, mata biru bersinar terang dan tanda x berwarna merah bersinar di dadanya..."

Semua orang terdiam, terkejut dan seperti berpikir. mereka berpikir tentang makhluk spiritual LE itu di dalam pikiran mereka masing-masing.

"Dia hebat, memiliki kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. lolongan pemimpin serigala yang bernama «Howl: Howl Wave» saja bisa ditangkis oleh hanya dengan tangan kanannya saja!..."

Marisa mempraktikkan makhluk spiritual itu lakukan sambil bercerita di sofa. melakukan gerakan tubuh yang sama dengan makhluk spiritual tersebut.

"Ditambah, dia mengalahkan para serigala termasuk pemimpin mereka dengan kecepatan apa namanya... hmm... kalau tidak... apa yang melebihi kecepatan cahaya?"

Marisa bertanya karena dia lupa dengan salah satu nama kecepatan yang tinggi. memiliki nama di dunia ini yang tentu di catatan oleh sebuah buku atau sejarah.

"Oh, Faster Than Light. ini adalah nama dari kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. lebih cepat dari objek alam semesta yang paling cepat pada masanya, yaitu cahaya dan orang yang mencapai kecepatan cahaya di sebut Speed Of Light!.."

Jawab kepala desa yang tepat sekali, dia menjawab dengan rinci dan jelas. mudah di pahami dan sama dengan catatan buku sejarah.

"Nah, itu benar sekali!.. itulah kecepatan dari makhluk itu!. dia benar-benar cepat hingga melebihi kedipan mataku!."

"Mengalahkan pemimpin serigala dengan skillnya yang seperti menembakkan energi kuat hingga menghancurkan gunung dan melewati atmosfer planet kita!..."

Mereka terkejut, terkesan dengan kehebatan makhluk itu saat Marisa menceritakannya. mereka berpikir kalau ini berada di level dan peringkat yang berbeda dari makhluk biasa.

"Tapi sebelum melancarkan serangannya, pemimpin serigala berkata kepada makhluk itu kalau dia adalah di ramalan kuno. memiliki nama kalau tidak salah Abso... Abso saja dan aku menduga itu ada kelanjutannya!.."

Marisa bingung dan berpikir dengan kata-kata pemimpin serigala itu. ia yakin kalau masih ada kelanjutannya tapi tidak sempat karena keburu dilenyapkan oleh makhluk spiritual LE tersebut.

"Iyah itu saja, jadi aku ingin bertanya kepada kepala desa!.. apa yang dimaksud oleh pemimpin serigala dan siapa Abso itu?"

Kepala desa berpikir sejenak, dia memastikan jawaban yang tepat sambil menggaruk-garuk dagunya.

"Sepertinya, ini ramalan kuno yang disebut The Future is Dark and Illuminated by Light!. ini ramalan tentang masa depan dunia kita yang bakal di selimuti oleh kegelapan dan akhirnya diterangi oleh cahaya."

"Apa maksudnya itu?"

Hary bertanya karena dia kurang paham apa yang maksud oleh kepala desa. bahkan dia tidak tahu dengan ramalan itu.

"Ramalan ini dibuat oleh Queen of Demons!. dia melihat masa depan bakal hancur takdirnya oleh Dewa Iblis atau Demon God. dunia benar-benar kacau, di kuasai olehnya. memiliki kekuatan melebihi dewa, dan King of Demon!."

"Kekuatan yang luar biasa yang bahkan merusak atau membengkokkan ruang waktu di alam semesta ini!. dia tidak terkalahkan kecuali oleh suami dari Queen of Demon, yaitu Absolute X."

Marisa dan kawan-kawan sedikit bingung apalagi dengan Absolute X. karena menurut dia Absolute hanya ada di tuan Daichi yang merupakan Absolute asli yang mereka temui.

"Absolute X? bukannya ras Absolute cuman satu dan itu adalah tuan Daichi sendiri!."

Tanya Marisa yang ingin tahu lebih lanjut dan memahaminya.

"Iya itu benar, tapi Absolute X hanya gelar yang dimiliki oleh Absolute atau suami dari Queen of Demon!. nama aslinya belum diketahui dan mungkin saja namanya tuan kita, yaitu Daichi-sama!.."

Mereka semua berpikir, mencoba mencerna kata-kata dari kepala desa dan tidak butuh waktu lama. mereka sedikit paham dan mengerti.

"Aku paham, dan itu berarti tuan Daichi adalah suami dari Queen of Demon, bukan begitu?"

"Iya, itu benar Marisa. tapi entah mengapa tuan Daichi tidak tahu kebenaran itu dan sepertinya dia kayak orang baru datang ke dunia ini!.."

Pendapat kepala desa. dia bisa seperti itu karena memang aku (Daichi) orang yang baru lahir dan memang tidak tahu tentang ramalan tersebut.

"Begitu. aku paham dan apakah tuan Daichi harus tahu tentang ini?"

"Hmm, aku kira. tidak perlu... karena tuan Daichi saat ini seperti memiliki perasaan dengan wanita yang dia sukai, bukan Marisa?"

Marisa menatap kamar Daichi yang tertidur, Marisa mengangguk karena memang Daichi menyukai seseorang yang dia kenal sendiri itu siapa.

"Aku kira... ada benarnya juga dan itu lebih baik dirahasiakan sampai tuan Daichi tahu sendiri!.."

Marisa tersenyum kecil, dia yakin dengan apa yang dia katakan dan menurutnya ini adalah hal yang paling baik untuk tuannya sendiri.