Lautan Kesadaran, perwujudan cermin hati bukanlah sesuatu yang mudah diubah.
"Keasadaranku sebagai Wu Tiankai seharusnya lebih mendominasi, jadi hampir tidak mungkin bagi kesadaran Wu Yuntian untuk mempengaruhiku."
Kesadaran Wu Yuntian saat ini adalah kesadaran milik [Dewa Dunia Bela Diri]. Saat tersadar di tubuh ini, ingatan yang tertanam di dalam memori otak adalah ingatan kehidupan singkat Wu Yuntian yang asli.
Dan sebagai [Dewa Dunia Bela Diri], ingatan itu bukanlah sesuatu yang bisa mempengaruhi kondisi hati dan pikirannya.
"Tunggu!" Mata kesadaran Wu Yuntian di dalam Lautan Kesadaran berbinar dengan kesadaran.
Atmosfer dan perwujudan Lautan Kesadaran itu membawa ketenangan hati bagi siapapun.
"Mungkinkah ini karena aku mengolah Kitab Suci Ketenangan Jiwa?" Kesimpulan itu datang dalam pikirannya. Jika dipikir baik-baik, mungkin itulah masalahnya.
Nah, apapun itu, mari kita kesampingkan terlebih dahulu.
Sejauh mata memandang, Wu Yuntian menyaksikan hamparan laut ketenangan yang memantulkan langit biru dan awannya.
Sejumlah besar Energi Jiwa dikonsumsi untuk membentuk pemandangan ini!
Sebelum bisa menikmati pemandangan lebih jauh, kesadarannya memudar untuk sesaat.
Di dunia nyata, inti jiwa, hati, yang terletak di tengah-tengah tubuh, menyemburkan kekuatan aneh yang memadatkan bentuk jiwa Wu Yuntian.
Jiwa yang melekat pada seseorang, biasanya hanya menampilkan siluet humanoid, tidak ada wujud detail dan fitur yang tajam.
Bentuk jiwa ini melekat pada tubuh melalui Akar Spiritual seseorang, seperti pohon yang berakar di tanah.
Nah, pada Tahap Pembentukan Jiwa ini, barulah seseorang akan membentuk, atau lebih tepatnya memadatkan bentuk jiwa yang berupa siluet humanoid menjadi bentuk sejati yang mencerminkan bentuk fisik.
Pada saat ini, siluet jiwa yang seperti gumpalan perlahan dipadatkan oleh kekuatan misterius oleh hati. Bentuk jiwa dengan cepat meresap ke dalam tubuh lebih jauh, hingga benar-benar menyerap bentuk tubuh dan bertransformasi seolah-olah menirunya.
Setelah proses pembentukan ini selesai, kesadaran Wu Yuntian kembali pada tubuhnya.
"Woah, luar biasa!" Wu Yuntian berseru kagum.
Ketika dia sadar kembali, perasaan tubuh dan jiwanya tampak tersinkronisasi dengan sempurna! Perasaan, sensasi, indera, dan gerakannya; semuanya, terasa lebih nyaman, selaras dan sinkron.
Wu Yuntian bisa merasakan bahwa kendalinya atas tubuhnya telah meningkat drastis. Pada titik ini, dia hampir bisa menggerakkan dan mengendalikan hampir semua otot di tubuhnya.
Bahkan, semua organ internal yang berfungsi secara otomatis atau mekanis dapat dia kendalikan!
Dia bisa mengendalikan detak jantung, peredaran darah dengan manipulasi pembuluh darah, otot dengan setiap serat otot, pernapasan, pita suara, dan bahkan sistem pencernaan!
Ini bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia biasa! Bahkan kultivator fana!
'Pertama-tama, mari kita konsolidasikan kultivasi dan jelajahi kemampuan kita!'
Dengan menarik napas dalam-dalam, lapisan pertama Kitab Suci Ketenangan Jiwa berjalan, kemudian dia menghembuskan napas ketenangan.
"Oke. Sekarang mari kita lihat, apa yang kumiliki di sini." Dengan senyum tipis, Wu Yuntian menyelam ke dalam jiwanya.
Ada manfaat lain dari pembentukan, atau pemadatan jiwa. Melalui sinkronisasi jiwa dan tubuh, peningkatan salah satunya akan meningkatkan yang lain juga.
Jika dia melatih tubuh, jiwa juga akan menguat. Hal yang sama terjadi untuk sebaliknya. Peningkatan ini akan bergantung pada rasio sinkronisasi. Tapi meskipun bukan seratus persen, peningkatan dua jalur kultivasi ini sama saja dengan melampar satu batu untuk mendapatkan dua burung.
Memikirkan ini, Wu Yuntian diam-diam merasa senang di dalam hatinya.
...
Jiwa. Seperti tubuh, jiwa terdiri dari beberapa bagian.
Pertama, pusat jiwa, yaitu hati. Ini seperti otak manusia. Hati terletak di tepat pusat tubuh.
Akar Spiritual, akar yang menghubungkan jiwa dan tubuh fisik. Ini biasanya memiliki keunikan tertentu, yang memberikan pemiliknya kemampuan.
Akar Spiritual, uniknya, membentang dari hati ke Dantian.
Meridian, lanjutan Akar Spiritual, seperti cabang Akar Spiritual. Ini bersifat semi-fisik dan jiwa. Benda ini berada di antara perbatasan jiwa dan tubuh fisik.
Misalnya, benda fisik di dunia nyata, misal Qi atau energi tertentu, bisa mempengaruhi dan merusaknya, tapi tidak untuk Akar Spiritual, kecuali dengan teknik khusus atau keberadaan energi yang unik.
Oleh karena itu, meridian bisa dirusak dan disegel oleh orang lain.
Meridian menyebar di sepanjang tubuh fisik dan jiwa, bermuara di Dantian.
Ngomong-ngomong, banyak orang salah paham bahwa meridian dan pembuluh darah itu sama. Yah, meski fungsi dan karakteristiknya sama, mereka adalah dua hal yang berbeda.
Dantian, organ misterius yang mampu menyimpan energi, termasuk benda spiritual yang bersifat fisik. Ini juga organ semi-jiwa dan semi-fisik. Letaknya berada di bawah pusar.
Sebagai tambahan, Dantian memiliki fungsi seperti jantung yang memompa darah, tapi Dantian memompa energi, menyebarkannya ke seluruh tubuh melalui meridian, yang berfungsi sama seperti pembuluh darah.
Hanya saja, meridian dan Dantian biasanya tersegel. Saluran mereka tertutup. Dibutuhkan cara, yaitu metode kultivasi untuk membukanya.
Berikutnya cukup unik.
Indera Jiwa. Mari kita sebut begitu.
Uniknya, ada organ jiwa yang terhubung dengan indera tubuh fisik. Hanya saja, umumnya organ jiwa jenis ini tersegel atau lebih tepatnya, dalam keadaan tidak aktif.
Contoh sederhana adalah Mata Batin. Mata Batin ini memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang biasanya tidak bisa dilihat dengan mata normal.
Yah, ini adalah masalah untuk nanti, di tahap selanjutnya setelah Tahap Pembentukan Jiwa.
Sebenarnya, masih ada banyak lagi bagian-bagian jiwa yang belum dibahas. Tapi, mari kita lewati terlebih dahulu.
Sinkronisasi jiwa dan tubuh.
Sinkronisasi jiwa dan tubuh. Banyak dari kalian mungkin pernah mendengar analogi fisik adalah wadah yang menampung jiwa.
Ini tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak salah. Pernyataannya agak ambigu, karena pada tahap tertentu, jiwa bisa eksis di dunia fisik tanpa wadah, yaitu tubuh fisik.
Banyak orang tidak menyadari, tetapi setiap benda di dunia ini, baik itu benda hidup maupun benda mati memiliki jiwa. Entah itu benda terkecil, terbesar, terburuk, terbaik, atau apapun itu, setiap benda yang eksis di dunia ini memiliki jiwa.
Hanya saja, pertanyaannya adalah jiwa itu sempurna atau tidak.
Yang kumaksud adalah jiwa itu memiliki kehendak bebas atau tidak. Itulah yang membedakan jiwa yang sempurna dan yang tidak. Ingat, ini bukan pembeda antara benda hidup dan benda mati.
Kembali ke topik.
Sinkronisasi jiwa dan tubuh, umumnya, setiap orang di dunia ini memiliki rasio sinkronisasi sekitar 10%. Meski begitu, setiap orang memang memiliki rasio yang berbeda-beda.
Sejak dimulainya kultivasi jiwa, Wu Yuntian belajar berbagai hal.
Pertama, jiwa itu tak memiliki bentuk tetap. Wu Yuntian menyadari bahas bentuk jiwa bersifat dinamis, selalu berubah-ubah.
Jika divisualisasikan, jiwa akan terlihat seperti nyala api yang berkobar.
Kedua, bentuk jiwa dipengaruhi oleh emosi pemiliknya. Semakin beremosi seseorang, hatinya berfluktuasi lalu semakin bergejolak pula bentuk jiwanya. Sebaliknya, jika pikiran tetap tenang, maka jiwa dapat memiliki bentuk yang stabil seperti api lilin yang tidak terpengaruh oleh angin.
Setelah kultivator jiwa 'membentuk jiwanya', sinkronisasi jiwa dan tubuh mereka akan meningkat hingga mencapai 50%. Ini membuat seseorang mampu mengendalikan tubuh mereka dengan lebih bebas.