Chapter 9 - Bab 9

Setelah selesai mandi, Kaizen merasakan sangat segar.

Inikah rasanya mandi setelah beberapa bulan tidak mandi?

Kaizen merasakan kenikmatan yang tidak pernah dia rasakan sebelum ini.

Kaizen mengenakan pakaian yang disediakan oleh penginapan.

"Tekstur baju ini bagus."

"Bahannya juga tidak terlalu buruk."

"Ini bagus untuk pakaianku minggu ini." ucap Kaizen.

Setelah selesai mengenakan pakaian yang disediakan oleh penginapan, Kaizen langsung tidur di kasur yang empuk.

*Pagi Selanjutnya

Kaizen bangun di pagi hari selanjutnya. Kaizen bangun dan mandi pagi.

Setelah itu, dia mengenakan pakaian baru dan sarapan di lantai bawah.

"Aku ingin ini dan ini." ucap Kaizen sambil menunjuk ke arah menu makanan.

"Baik tuan. Hidangan tuan akan tiba beberapa waktu lagi." ucap pelayan di depan Kaizen.

Kaizen hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

Pelayan itu kemudian mundur dan melayani pelanggan yang lain.

Tidak butuh waktu yang lama untuk makanan Kaizen untuk tiba.

Kaizen memesan roti bakar dan susu lembu panas sebagai sarapannya.

Kaizen memulai makan roti bakar terlebjh dahulu.

"Enak!" ucap Kaizen.

Kaizen tidak tahu mengapa, roti bakar di dunia ini lebih enak daripada dunia sebelumnya.

Kaizen memakan tiga keping roti bakar hingga habis.

"Habis?"

Kaizen tidak menyadari bahwa dia telah menghabisi roti bakarnya dengan cepat.

Kaizen kemudian mencoba meminum susu lembu panas yang dia pesan.

Kaizen meminum secara perlahan kerana susu ini masih panas.

"Lumayan.. Meskipun tidak terlalu enak ini juga tidak buruk." ucap Kaizen.

Kaizen meminum susu lembu panas itu hingga habis.

"Kenyang sekali." ucap Kaizen sambil menepuk perutnya.

Kaizen melihat pelayan tadi meninggalkan kertas.

Kaizen mengambil dan melihat kertas itu.

Kertas itu merupakan harga dari makanan Kaizen.

Harga dari semua makanan Kaizen ialah 3 koin emas.

Kaizen mengambil 3 koin emas dari kantongnya.

Dia kemudian berjalan keluar dari penginapan.

Kaizen melihat banyak sekali anak-anak yang bermain di sekitar sini.

Kaizen tersenyum melihat anak-anak yang bermain di sekitar sini.

Kaizen berjalan-jalan di Desa Biles. Dia juga singgah di toko perhiasan.

Metode berjalan di desa ini adalah tawar menawar.

Untung Kaizen lumayan bagus dalam tawar menawar. Kaizen membeli perhiasan tetapi tidak ingin memberikan sesiapapun.

Kaizen juga singgah di toko makanan yang lumayan populer di desa ini.

"Makanan apa yang Kakak jual." tanya Kaizen kepada pemuda di depannya.

"Sayap Wyvern."

"Tentu sahaja bukan asli. Ini adalah sayap keluar sahaja." ucap pemuda itu.

Kaizen sempat terkejut mendengar pemuda di depannya ini menjual sayap Wyvern.

Mendengar bahwa ini hanyalah sayap kelawar, Kaizen memolototi pemuda di depannya itu.

"Kalau begitu aku pesan satu." ucap Kaizen.

"Baik!" ucap pemuda itu.

Dia menyerahkan sayap kelawar yang telah matang kepada Kaizen.

"2 koin emas." ucap pemuda itu.

Kaizen memberikan dua koin emas kepada pemuda itu dan mengambil sayap kelawarnya.

Kaizen kemudian memakan sayap kelawar itu.

Sayap kelawar yang Kaizen makan sangat enak!

Kaizen pikir rasanya kurang bagus tetapi rupanya enak!

Kaizen kemudian berkeliling di Desa Biles hingga matahari hampir terbenam.

"Mau terbenam aja ini Matahari." ucap Kaizen.

Kaizen kemudian melakukan perjalanan kembali ke penginapannya.