Chereads / Bluemoon / Chapter 4 - tunduk dan patuh

Chapter 4 - tunduk dan patuh

Sebuah ruangan yang tertutup cukup terlihat seperti arena pertarungan, disetiap keliling dindingnya dihiasi oleh tengkorak orang-orang yang sudah menjalani eksekusi ditempat itu. Sedangkan diatasnya terdapat tempat duduk untuk orang-orang yang ingin menyaksikan berlangsungnya hukuman yang dijalankan.

Dinginnya udara malam menusuk ke dalam tubuh, dengan rantai yang terikat dikedua pergelangan kaki seorang wanita yang akan menjalankan eksekusinya. Ishtar, dengan tatapannya yang terlihat tak takut sedikit pun ia terus menatap kedua mata seorang pria yang sedang terduduk diatas kursi raja, ia adalah Ron. Ishtar hanya kebingungan sebenarnya hukuman apa yang akan dia dapatkan, sebelumnya ia berpikir akan kehilangan kepalanya. Namun ia melihat ke sekeliling tempat itu, tak ada satupun alat yang akan membuatnya kehilangan nyawa.

"Kapan ini akan dimulai? Apa kau tega membuatku menunggu sampai sebosan ini?" Senyuman yang muncul dibibir Ishtar terlihat lagi, cukup membuat Ron kesal.

"Lepaskan!" Ron berteriak dengan sangat tegas memerintahkan para pengawal untuk melepaskan sesuatu.

"Sudah kuduga, kau pasti akan melepaskanku karena tak tega melihatku akan dihukum." Dengan percaya diri Ishtar mengucapkannya.

Akan tetapi rasa lega yang ia rasakan tak berlangsung lama setelah para pengawal membuka kan pintu yang sangat besar tak jauh dari hadapannya. Dari balik pintu, muncul lah sesosok harimau putih dengan ukuran yang cukup besar seakan siap untuk menerkam mangsanya saat ini.

"Berterima kasih lah kepadaku, sekarang kau tidak akan merasa bosan lagi." Ron dengan senyumannya yang terlihat sangat puas, melihat pertunjukan didepannya saat ini.

Ishtar yang tak berkutip sedikit pun hanya terus bisa menatap harimau yang mulai berjalan mendekatinya, harimau yang siap akan menerkam dirinya kapan pun. Namun tiba-tiba Ian menerobos masuk mencoba menghentikan yang akan dilakukan oleh kakaknya. Tapi sayangnya para penjaga dengan perintah Ron menghentikan Ian dengan cepat. Ian hanya bisa terus berteriak memohon agar kakaknya mau berubah pikiran untuk menghentikan hukumannya. Apalagi saat ini ia melihat harimau yang ada didepan Ishtar seperti malaikat maut yang siap mengambil nyawa.

Lalu Harimau itu berlari menuju Ishtar dengan cepat, akan tetapi harimau itu malah memperlambat langkahnya saat mulai dekat dengan tubuh Ishtar. Saat ini Ian hanya bisa menangis menutup matanya tidak tega jika harus melihat kematian Ishtar. Namun ekspetasi yang mereka bayangkan membuat yang lain terkejut karena harimau itu malah diam menundukan kepalanya ke arah Ishtar, seakan harimau itu sangat menghormatinya dan tidak berani untuk menyakitinya.

"Tak apa, kau tidak perlu takut. Aku tau kau tidak sama sekali menginginkan hal ini, langsung membunuh dengan tubuhmu sendiri." Ishtar mulai mengelus kepala harimau itu seakan sedang mengelus seekor kucing. "Tenang saja aku akan membawamu pergi dari sini." Diiringi dengan tatapan puas ia berikan kepada Ron dan seakan ucapan yang dikatakan Ishtar sangat dipahami oleh seekor binatang buas.

Dan yang lebih membuat mereka terkejut, kemudian Ishtar mengeluarkan kekuatannya. Sebuah cahaya dengan pola sihir yang diketahui bahwa sihir itu tak dapat bisa dimiliki oleh orang biasa bahkan raja sekaligus. Pola sihir yang rumit itu membuka sebuah portal untuk membawa pergi harimau dari sini.

"Pergilah, pergi ketempat yang seharusnya kau tinggal dengan bebas. Menghirup udara kebebasan yang memang seharusnya setiap mahkluk miliki." Harimau itu seakan mengerti apa yang diucapkan ishtar dan langsung pergi masuk kedalam portal.

Mereka yang berada diatas, tempat dimana berlangsungnya menyaksikan apa yang sedang terjadi seperti melihat seorang malaikat yang sedang menolong hewan itu pergi dan tak ada satu pun orang yang berani mencegah tindakan yang sedang Ishtar lakukan. Karena mereka masih bingung dan terkejut apa yang sedang mereka lihat saat ini. Apalagi Ishtar yang dapat melepas sendiri rantai dipergelangan kakinya yang diketahui rantai yang mengikatnya tak bisa dilepaskan begitu saja, karena rantai itu terkunci oleh sihir yang hanya bisa dibuka oleh sang raja.

Ishtar menatap tajam dengan puas ke arah Ron seakan sedang menunjukan bahwa tidak ada satu pun yang dapat membuatnya terluka. "Apa sudah selesai?" Senyuman licik darinya malah membuat Ron kesal, karena ia merasa dipermainkan oleh seorang wanita.

"Panggil para pelayan untuk mengurusnya dan jika sudah selesai bawa dia ke hadapanku." Perintah Ron kepada pengawal yang ada disampingnya. Dengan langkah kakinya keluar meninggalkan tempat itu, Ron pun tak mengucapkan sepatah kata pun lagi.

Sedangkan Ian terlihat sangat senang, bahwa Ishtar tak terluka sama sekali. Tatapannya dibalas oleh Ishtar yang mulai melihat kearahnya, senyuman yang hangat ia tunjukan kepada Ian. "Terima kasih sudah mendoakan keselamatanku." Hanya kalimat itu ia ucapkan kepada Ian saat ia akan dibawa pergi oleh para pelayan. Namun Ian kaget saat sedikit mendengar ucapan itu dari nya, tebakan Ishtar sangat tepat seakan sudah mengetahui bahwa Ian tak hentinya mendoakan keselamatannya.