Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Main Mission : Save The Villain !

🇮🇩Eczersr12
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.4k
Views
Synopsis
Archie terbangun di sebuah ruang batu—tampaknya sebuah kastil—yang minim cahaya setelah dia membenturkan kepalanya atas stress tugas yang menumpuk menjelang ujian—setidaknya itu ingatan terakhir yang ia ingat sebelum muncul. Tapi dia tidak sendiri di sana. Archie, 'Sial, apa itu orang? ... Atau mayat?' Siapa yang tahu adegan horor kebangkitan mayat terjadi dan membuat jantungnya hampir berhenti, Archie kembali pingsan. Itu adalah pengalaman pertamanya melakukan adegan horor secara nyata. Saat bangun, Archie muncul kembali di ruang batu yang berbeda, di atas ranjang yang nyaman dan empuk dengan baju yang sudah diganti... Eh? Dan juga seorang pria berambut putih, "Mulai hari ini atas perintah penyihir agung Orion, saya, Oliver, akan merawat Anda." Senyumnya menyilaukan Archie, 'Sungguh karakter yang tampan, apa ini malaikat?' Tepat ketika pria itu muncul pula, layar transparan biru muncul sekali untuknya. 【 Misi Utama : Selamatkan Karakter Penjahat ! 】 Archie memproses kabar, '....' HAH?! SAYA DI DUNIA NOVEL?! NOVEL 'Menciptakan Bidak Pahlawan di Tengah Kekacauan' ITU?!
VIEW MORE

Chapter 1 - Pengalaman Menghadapi Adegan Horor : 1+

"Apa kau sudah mengerjakan tugasmu, Archie?"

"Ah? Tugas apa bukankah itu sudah selesai?"

Ekspresi sang lawan bicara berubah dan membanting meja dengan tumpukan kertas yang entah apa isinya, mengejutkan Archie, "Belum! Masih ada tugas lagi!"

Jantung Archie hampir mencelos dan matanya langsung terbuka dengan panik. "AHHHH!"

Lelaki berambut hijau itu terbangun dalam keadangan terengah-engah. Bangun dengan cara tidak mengenakkan seperti itu, Archie bahkan tidak sempat mengeluh. Di pikirannya, menari-nari tulisan-tulisan dari daftar tugas yang biasa dia catat di ponsel pintarnya. Tanda-tanda centang menandakan tugas selesai pun ikut berenang mengekori setiap tugas.

Secara perlahan-lahan, napas Archie menjadi tenang seiring dia sudah memastikam semua tugasnya selesai, ah iya, bukankah dia akan lulus sebentar lagi? Jadi bulan-bulan ini harus cukup tenang untuk ujian masuk universitas nanti.

Archie bersiap kembali untuk tidur dan bermalas-malasan sebentar sampi ketika ia meletakkan kepalanya kembali ke bantal untuk tidur, dia menyadari sesuatu. 'Saya pikir, bantal kasur rumah selalu empuk dan dingin...?'

Tapi sepertinya itu lebih dingin dari biasanya dan lebih... keras.

Archie melebarkan matanya dan langsung bangkit terduduk. di atas lantai. batu. yang dingin.

"Huh???!!"

Archie merasa seluruh nyawanya belum terkumpul dengan baik selepas tidur, mungkinkah karena ini dia sedikit berhalusinasi? Atau dia masih bermimpi?

Mimpi tadi cukup horor. Tapi ini... terasa ganjil seolah-olah kengerian perlahan-lahan merayap di hati Archie. Mata magenta-nya menatap ruangan dengan perlahan.

Oke. Ini Ruangan dengan dinding batu. Material batu yang besar bertumpuk di dinding dengam apik–tunggu, tunggu, kita tidak bisa fokus tentang material dinding. Archie kembali pada mode waspada. Ruangan ini remang-remang dengan cahaya yang terbatas dari ventilasi di setiap dinding yang berjarak sangat jauh—tidak memungkinkan untuk bisa memanjat atau mencapainya.

Tapi yang aneh tidak ada banyak perabotan. Itu terlihat seperti ruangan kosong layaknya aula. Archie memutar kepalanya, melihat kesana-kemari tanpa berpindah. Sulit untuk melihat sisi-sisi terjauh dari tempatnya. Archie memutuskan untuk bergerak.

Dia baru akan berdiri, tapi menelan ludah. Ini... tidakkah suasana seperti ini mirip dalam adegan film dan game horor?

Archie ingin membuang pikiran jelek itu, tapi sayangnya sudah terlambat. Matanya menangkap sesuatu di sisi paling gelap yang tak terkena cahaya. Lagi-lagi Archie hanya bisa menelan ludah, mulai ketakutan. Ia ingin mengalihkan pandangan namun tak bisa. Ketika di tempat gelap saat malam hari, contohnya dapur, jika Archie merasakan sesuatu ia akan menatap untuk memastikan.

Sekarang, dengan keadaan yang hampir mirip, dia menatap tanpa bisa menoleh. Sekali melihat, tak bisa berpaling. Itu sepertinya menakutkan, tapi juga cukup membuat penasaran. Itulah yang dirasakan Archie.

Sial.

Apa itu jari tangan seseorang?

**********

Film horor, novel horor, gameplay horor di metube...

Archie—atau mungkin semua orang—setidaknya pernah menonton dan membacanya. Mengalami sensasi pengalaman horor secara fiksi sejujurnya cukup seru terutama menonton gameplay horor. Archie lebih menyukai menonton gameplay dari para gamers itu. Setidaknya di beberapa detik, ia bisa menertawakan penderitaan orang lain yang sedang menghadapi jumpscares.

Film horor.... Setidaknya Archie merasa puas jika itu ditonton bersama teman-teman sekelas. Membayang adegan jumpscare dan kejar-kejar tiba lalu mendengar temanmu berkomentar 'Kenapa hantu itu jelek sekali sih.' , 'Sial, aku melihatnya! Tangan zombie itu terjepit pintu kereta! Ulang! Ulang lagi adegan itu!' , 'Teriakan aneh, apa dia sudah gila? Nggak jelas banget.'

Apa-apaan?

Film horor itu akhirnya berubah jadi komedi dan jumpscare nya menjadi lelucon bagi satu kelas.

Archie pikir para hantu, monster, iblis, atau apa lah itu mungkin akan tertekan jika tahu wajah mengerikan mereka jadi badut lucu bagi teman-teman sekelas. Oke, kecualikan badut penipu anak itu.

Jadi pada akhirnya bagi sebagian orang—termasuk Archie—sebanyak apapun merasakan sensasi horor dari hiburan fiksi tetap saja itu tidak nyata. Kenyataannya lebih banyak orang tidak bisa dan tidak pernah melihat hal mengerikan seperti di film horor.

Tapi khusus di waktu saat ini, akhirnya Archie mendapat kesempatan bagus untuk merasakan nyatanya adegan horor.

Archie dengan kaku mencoba menenangkan dirinya. 'Tenang, tenang, kita masih belum melihat dengan jelas apa itu.'

Tubuh lelaki yang terlihat lemah lunglai bagai bunga itu bangkit berdiri. Archie merasa seluruh kakinya lemas sebelum memulai. Dia melangkahkan kaki dengan pelan seolah memasrahkan diri menuju peti kematian.

Semakin dekat dan keadaan semakin gelap, cahaya semakin jauh. Tapi Archie bisa melihat dengan jelas. Dia merasa menginjak suatu cairan dingin dan kental. Kakinya kini tepat di sebelah benda itu. Mata Archie melebar ketakutan. Kakinya lemas tapi ia tam bisa menjatuhkan dirinya begitu saja—ia tahu betul cairan apa yang ia injak.

Sekali melihat, tak bisa berpaling. Kita harus memastikannya.

DAN. ITU. TERNYATA.TUBUH. MANUSIA?!

Jika bertanya apakah Archie terkejut menemukan tubuh manusia terkapar dalam keadaan terbalik. Darah itu... pastinya dari orang tersebut. Entah dari luka mana darah itu berasal, tapi seperti itu masih segar. Beberapa saat yang lalu pasti terjadi sesuatu.

Pertikaian? Penyekapan? Pembunuhan?

Tunggu... Kita baru saja membahas hal horor, kan? Jadi pertanyaan terpenting selain pertanyaam normal seperti 'apa dia masih hidup?' harusnya 'apa dia manusia?'!

Archie hanya bisa tetap melihat. Iris magentanya bersinar sedikit dalam remang-remang.

Jadi... anu... apa yang harus kita lakukan sekarang AHHHHH????!!!

Jari-jari dari salah satu tangan itu bergerak sedikit. Archie baru saja akan bertingkah konyol sambil mengacak-acak rambutnya seperti orang gila dan berteriak dalam hati untuk mencairkan suasana mencekam, namun tubuhnya lagi-lagi kembali kaku.

Archie masih belum memastikannya.

Tubuh yang tadinya mati dengan pakaian sedikit kotor karena darah secara pelan-pelan bangkit. Sebagai catatan, tubuh itu memiliki rambut hitam yang panjang dan... mata merah menyala yang menelisik di antara celah helai rambutnya yang berantakan.... Oh Ya Tuhan, Archie merasa sudah cukup mendeskripsikannya.

Ketika kemampuan terakhirnya sudah di ambang batas, di saat itu lah Archie merasakan nyeri pada dadanya, rasanya seolah jantungnya berhenti berdetak sedetik. Lalu Archie pun jatuh pingsan...

Ini akan jadi memori pengalaman horor yang bagus. Dia pasti akan paranoid sebulam penuh.