"Pagi May, kamu udah ngerjain pr matematika belum? kalau udah aku minta jawabanmu boleh ya"
Aku menoleh ke arah Desi, teman sekelasku yaitu kelas 10 MIPA 1 sambil tersenyum "boleh boleh, tapi aku lihat pr kimia mu dong, soalnya ku mau ngecek jawabanku benar atau enggak"
"Jangan ah, jawabanku pasti salah, terus punyamu yang benar jadinya aku malu nanti. Lagian kan nilai mu selalu bagus" Desi menjawab sambil ketawa, tetapi aku merasa sakit hati karena aku berfikir emang kenapa kalau kamu salah, kamu kira kalau nilai ku bagus berarti jawabanku selalu benar, tetapi aku hanya ketawa bareng Desi.
Saat yang bersamaan bel berbunyi menandakan bahwa jam pertama akan segera dimulai, semua siswa pun bergegas kembali ke kursi masing masing. Jam pertama adalah pelajaran matematika dan Desi yang bekum mengerjakan prnya karena tidak sempat untuk menyontek jawabanku dimarahi oleh guru dan dihukum dengan tugas yang dua kali lipat.
Akhirnya pelajaran keempat yaitu bahasa inggris selesai dan bel yang menandakan waktu istirahat berbunyi. Akupun mengeluarka kotak bekal ku dan segera makan, ini sudah 2 bulan sejak hari pertamaku di sekolah ini, sekolah X, yang terkenal dengan siswanya yang nakal dan kejam, aku adalah siswa yang bisa dibilang normal, nilai akademikku bagus, dan aku bukan anak orang kaya maupun miskin, orang tua kum mampu. Mungkin orang lain bertanya tanya kenapa aku masuk sekolah ini, tetapi aku tidak pernah menjawab pertanyaan mereka karena satu satunya hal yang kuinginkan hanyalah membunuh orang.