Malam pun tiba, di sebuah hotel mewah. Tampak sangat ramai, banyak mobil mewah datang terparkir rapi di parkiram depan atau pun di gedung khususnya. Sebuah karpet merah di gelar dari pintu lobby sampai ke arah tangga lantai dua. Para wartawan dan televisi sudah berkumpul di tempat yang sudah di tetapkan oleh panitia, mereka datang umtuk meliput acara yang dihadiri, para pejabat, artis, pengusaha atau pun para sosialita.
Malam ini adalah acara pagelaran perdana dari perusahaan Palm entertaimen divisi fashion dan memang sudah menjadi perbincangan atas gebrakannya dengan membeli perusahan fashion dari Singapura. Selain itu pagelaran perdana Diamond fashion di negara singa pun sukses di gelar, dan kali ini di rumah sendiri.
Karya dari Diamond Fashion pun sebenarnya sudah terkenal di kalangan menengah dan atas, sebagian besar di distribusikan ke departemen store milik Palm co di mall-mall milik mereka di mana pun berada. Kini divisi kelas atas dan eksklusifnya hadir untuk masuk segmen kelas atas dan bersaing dengan brand ternama dunia, dengan mengangkat tema kain trafisional, yang di buat dari mulai gaya tradisional sampai moderen tanpa meninggalkan ciri khasnya.
Walau ada gosip kecil, karena yang merancangnya bukan orang kita tapi luar, pun menyeruak. Bisik-bisiknya, apa tidak ada seseorang dari kita saja yang bisa menjadi perancang terkenal ? tapi semua itu di bantah dengan masuknya Ayu Wulandari gadis berdarah trah biru yang kali ini berkolaborasi dengan Alzam muhamad bin Safri berasal dari Malaysia, membuat semuanya menjadi penasaran.
Setiap tamu yang hadir, diberikan tas gift dari panitia. Di dalamnya ada hadiah dari kosmetik, buku dan lainya, semua berasal dari brand milik Palm.co. Ya, beberapa waktu ke depan Palm co juga akan meluncurkan rangkaian produk kosmetik dan skincare milik mereka sendiri. Produk ini ada hubungannya dengan Ayu Wulandari yang mengetahui seluk beluk bahan rempah tradisional turun temurun dari keluarga keraton. Selain sebagai desainer dia di angkat sebagai direkturnya oleh Dewa, dan dia tak keberatan.
-------
Di antara para tamu yang datang, nampak hadir Andrian, mendampingi mamanya dan juga adiknya Kayla, tanpa istrinya. Sementara itu Paramitha justru datang dengan keluarganya sendiri. Para wartawan heran, tapi justru tidak menanyakan hal itu kepada mereka berdua. Walau begitu, foto mereka sudah cukup bikin heboh di medsos nantinya.
Para tamu undangan, pun memasuki aula hotel. Semua terpana dengan tata panggung, yang besar dan megah. Sama seperti pagelaran busana kelas dunia. Di tambah memang pihak penyelenggara juga mengundang para duta besar manca negara yang di wakili para istri mereka.
Sementara itu di belakang panggung, terjadi kesibukan luar biasa. Para model pun terlihat sibuk begitu pun para kru dari penata rias, busana semuamya terlihat memberikan yang tetbaik, sedang para desainer hanya memantau dan sesekali ikut memakaikan baju.
Para tamu pun sudah duduk di tempatnya masing-masing, termasuk keluarga Wijaya, Dewa sebagai prnyelenggara acara. Akhirnya acara yang dinantikan pun dibuka, oleh penampilan tarian daerah, sebagai ucapan selamat datang. Kemudian seoramg penyanyi papan atas Indonesia bernyanyi di atas panggung dan semua bertepuk tangan.
Dewa sebagai CEO dari acara pagelaran, naik kepanggung untuk memberikan pidato pembukaan acara. Semua perempuan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia masih single yang pasti akan menjadi rebutan atau incaran para gadis, janda ataupun para wanita simpanan yang turut hadir di acara.
"Selamat datang, kepada semua yang hadir... saya sebagai Direktur Palm group Entertaimet, sekaligus pemilik dari Golden fashion, mengucapkan terima kasih atas apresiasinya. Acara ini sekaligus membuka gerai toko eksklusif kami di Palm Plaza Mall, khusus untuk anda yang ingin barang khusus yang bernuansa tradisional, atau pun moderen.
Kami ingin, bisa di sandingkan dengan brand dunia yang mungkin sudah menjadi sesuatu hal biasa untuk dibeli, jangan khawatir brand fashion kami terjangkau bukan berarti murahan tapi memang mempunyai suatu kelebihan. Desainer kami akan membuat baju sesuai pesanan atau membuat satu atau dua baju saja, namun dengan motif yang berbeda.
Kenapa batik? Semua desainer lain pun sudah ada yang seperti itu, tapi satu yang diingat toko yang di sini bukan yang pertama loh, sudah ada di Singapura terlebih dahulu dan itu sangat luar biasa atensinya, dan sekarang hadir disini, kita sebagai pemilik kebudayaan daerah terutama kain batik, tenun dan lain-lain, yang mahal harganya, harusnya juga melakukan hal yang sama. Jadi kita harus membeli produk dalan negeri sendiri ... tanpa panjang kata lagi, mari kita saksikan fashion show kami, silahkan ...!'
Tepuk tangan pun membahana, ruangan menjadi gelap, sampai akhirnya permainan tata lampu pun terlihat menghiasi panggung, alunan musik klasik dan tradisional pun berkumandang, dan satu persatu para model pun bermunculan, Fashion show ini di bagi tiga sesi, pertama kebaya atau pakaian asli tradisional, pakaian dari motif batik atau tenun yang sudah dimodikasi, yang terakhir, semua sudah moderen tapi ada unsur batik dan tenunnya.
---------
Para tamu memandang seluruh para model yang berlenggak lenggok di atas panggung membawakan pakaian yang berbeda-beda. Safira pun kini muncul di panggung, dengan anggun dan cantik berjalan perlahan karena menggunakan kebaya tradisional lengkap. Di antara para tamu terdengar bisik-bisik, tapi tak sedikit yang mengagumi kecantikannya. Mata Andrian pun tak berpaling sedikit pun, mamanya menyadari hal itu, sedang Kayla lebih banyak terdiam dan menyimak pagelaran show. Bagaimana Paramitha ? Tak perlu ditanya, walau ekpresinya terlihat santai tapi hatinya bergejolak. Karena dudukan keduanya berhadapan, hanya di batasi dengan panggung agak lebar.
Safira sebenarnya tahu, dan menyadari ada Andrian di sana, itu karena ada yang mengirim pesan ke ponselnya, siapa lagi itu sahabat karibnya yang juga datang menonton acara pagelaran show. Awalnya tidak perduli, tapi ada tanbahan notip pesan dari seseorang. 'Semoga sukses ya ..' dan dia tahu dari siapa itu, bahkan dua sebelum acara pagelaran. Putranya sangat senang karena ada yang mengirimi mobil mainan yang menjadi hobinya saat ini.
"Kamu dapet dari siapa sayang, hadiah ini ? Dari opa, atau uncle Dewa ?" Tanya Safira melihat anak lelakinya membuka bingkisan besar di hadapannya, putranya hanya menggeleng. Safira melirik ke arah pengasuhnya.
"Nyonya, paket ini datang pagi ini! Setelah tuan dan nyonya keluar ..." ucap baby sister yang di tugaskan untuk mengawasi putranya. Safira memang sedang istirahat sebelum acara pagelaran berlangsung.
"Mami ... ini dari papa !" Teriaknya mengejutkan Safira, putranya memberikan kartu kepada dirinya, dan itu memang ... dari Andrian.
"Wuih ... keren hadiahnya !" Tiba-tiba Dewa muncul dari belakang, yang memang akan berangkat ke kantor.
"Iya dong, uncle !" Ujar anak lelaki berwajah tampan itu berbinar melihat mobil mini porche di hadapannya. Mobil ini bisa di naiki dan jalankab menggunakan baterai.
"Emang dari siapa ?" Tanya Dewa heran.
"Papa dong !" Jawabnya tersenyum senang, Dewa tertegun dan menatap Safira yang masih terdiam, akhirnya Dewa mengerti.
"Buat uncle ya, mobilnya! Uncle kan hendak ke kantor !" Ujarnya jail menggoda keponakannya itu.
"Ini kekecilan kali uncle !" Jawabnya tidak perduli jailan pamannya itu. Dewa hanya tertawa.
"Safira ... " Safira hanya terdiam.
"Safira !" Ucap Dewa agak keras.
"Eh, ada apa Wa ?" Tanyanya sambil menatap saudara tirinya itu. Dewa menghela nafas. Tapi kemudian memberikan sesuatu kepada wanita cantik di hadapannya.
"Apa ini ?" Tanya Safira heran, Dewa menatapnya.
"Keputusannya ada di tanganmu ..." ucapnya dan berlalu pergi, Safira tertegun dan menatap amplop di tangannya.
"Mami ... coba lihat bagus kan ?" Teriak putranya senang , kini dia duduk di dalam mobil dan mengendarainya keliling ruang tengah yang luas, Safira hanya tertawa senang, ada perasaan aneh di dadanya ...
Bersambung ...