Setelah mengingat kembali apa yang dilakukan selama 20 hari, Tuan Beom mengangkat wajahnya dan menatap ke pandangan Shou, ia masih memangku Shou yang juga menatap nya.
"Ahjussi.....?"
". . . Maafkan aku.... Lain kali aku tidak akan melakukan hal yang sama," kata Tuan Beom, ia memeluk Shou dan Shou terdiam, ia lalu mengangkat lengan nya dan memeluk leher Tuan Beom.
Tiba tiba saja, Tuan Beom meletakan Shou di ranjang dan mereka menatap.
"Shou..... Aku ingin melakukan nya," tatap Tuan Beom.
"Apa?!... Lagi? Ahjussi, kita tak bisa melakukan nya, Anda terluka dan aku sudah cukup menerima ini," Shou menatap, ia mendorong pelan Tuan Beom.
"Yeah, kau benar, aku terluka dan tidak berhati hati karena aku memikirkan dengan siapa kau melakukan hal ini bersama orang lain selama aku tidak ada," tatap Tuan Beom. Seketika Shou terkejut.
"Apa yang anda katakan, aku tak melakukan apapun bersama orang lain, kenapa Anda jadi mengatakan hal itu, bukankah Anda bilang sendiri bahwa tidak memikirkan ku sedang bersama orang lain."
"Oh, aku salah, kalau begitu kau yang berpikir, bahwa aku bersama orang lain, padahal tidak," kata Tuan Beom, ia tersenyum kecil dan Shou hanya bisa menahan wajah merah dan malu nya.
--
"Ah..... Ah... Ahjussi, hentikan...." Shou mendorong Tuan Beom yang terus mencumbu Shou. Beberapa kali mencium, menggigit dan memakan leher dan telinga Shou.
"Ayo Shou, kita lakukan," kata Tuan Beom sambil terus melakukan yang dilakukan mulut dan tangan nya.
"Ah.... Hng.... Tidak!! Aku tidak akan mau!!"
"Shou tidak mengizinkan ku untuk melakukan nya, aku hanya akan melakukan hal ini kalau begitu," kata Tuan Beom.
Ia lalu mengeluarkan penis nya dan meletakan nya di perut Shou, perut yang terbuka.
Ia menekan nya dan melakukan masturbasi sendiri.
"Ahjussi, bagaimana dengan perutmu, Anda terluka... Aku sudah bilang kita tak boleh melakukan nya, Anda masih terluka," Shou menatap khawatir.
Tapi seketika Tuan Beom cum dan cairan itu melompat ke perut dan ke pipi dan wajah Shou yang terdiam.
Tuan Beom bernapas panas lalu memegang pipi Shou dengan ibu jarinya mengusap cairan itu untuk menyingkir dari wajah Shou.
"Pretty, Shou," tatap nya membuat Shou benar benar memerah mendengar itu.
--
Shou masuk ke kamar mandi, ia melepas bajunya dan sekarang hanya terlihat memakai celana dan bra dalam.
Sebelumnya ia menatap ke jendela kamar mandi, ia terkejut ketika melihat seluruh badan nya, dari cermin kamar mandi.
Banyak sekali bekas cupang, gigitan dan memar merah di banyak bagian tubuh dan lehernya.
Shou terdiam, ia lalu membuka bra nya dan seketika satu puting nya ada bekas gigitan yang sangat jelas, satu lagi lebih banyak cupang.
"(Awh.... Kenapa rasanya sakit sekali, Ahjussi benar benar tidak memikirkan dada ku... Tapi, apakah ini cara dia melampiaskan nya selama 20 hari? Tubuhku benar benar lebih parah dari dulu pertama kali bertemu Ahjussi, bahkan punggung ku juga,)" ia menatap banyak bagian tubuhnya yang ter cupang.
Lalu melepas celana dalam nya dan sekarang dia benar benar telanjang bulat.
Kedua pahanya juga memerah. "(Hng.... Semua tubuhku rasanya hancur,)" ia menyalakan shower dan membiarkan tubuhnya terkena air shower.
Sebelumnya ia mengingat ketika Tuan Beom mengatakan sesuatu di dalam seks mereka.
"Apa yang kau katakan, sampai aku mencapai rahim mu, aku tidak akan berhenti, lihat... Ini terlihat setiap kali aku memasukkan nya setengah."
Seketika Shou berwajah sangat merah. "(Ahjussi ingin apa dengan kalimat itu, apa dia ingin menghamili ku? Selama ini kita hanya menggunakan kondom karena dia selalu memakainya dulu, lagipula.... Apakah Ahjussi menginginkan bayi dari ku? kita bisa melakukan nya kan... Tapi pastinya sesuatu menghalangi kita melakukan nya, itu karena aku belum percaya seutuhnya pada Ahjussi soal hanya aku gadis untuk nya.) Ah, apa yang kupikir kan?!" ia menggeleng mencoba tidak mengingat itu.
Lalu mencari sabun, tapi ia tak menemukan sabun cair hanya ada sabun batangan yang masih terlihat utuh. Ia mengambilnya dan merasakan tekstur nya. "(Sabun ini seperti sudah lama tidak digunakan dan hanya di biarkan dingin di sini, itu memang benar, Ahjussi tidak pernah ke apartemen ini,)" ia memakainya lalu mencium aroma sabun nya.
"(Aroma yang umum, bahkan aku tidak bisa mencium aroma tangan Ahjussi yang berbau rokok itu, entah aku ini berpikir apa tapi dia memanglah pergi selama 20 hari dan aku yakin dia sibuk mengurus semuanya tanpa melakukan nya bersama orang lain,)" pikirnya dengan wajah yang khawatir.
Lalu memakai sabun nya tapi di saat itu juga ia baru sadar bahwa bra nya terkena cum Tuan Beom.
"(Hah aku baru ingat!! Ahjussi cum di setiap bajuku karena dia mengocok di luar,)" Shou memegang perutnya.
"(Aku masih bisa merasakan penis Ahjussi menyentuh perutku, hangat dan keras... Aku tak tahu terbuat dari apa itu sebenarnya, benar benar sangat keras dan ketika itu masuk ke perutku, rasanya agak dingin tapi dia bilang di dalam ku hangat... Haiz....)"
Ia terdiam dan menemukan baju Tuan Beom tergantung di dalam kamar mandi. Baju itu merupakan kaus hitam yang berukuran sangat besar.
"(Haruskah aku memakai itu, tapi tak ada cara lain lagi.... Tapi aku tidak memakai bra dong, bra ku harus di cuci.... Mmm... Tak apalah.)"
Shou mengusap lehernya dengan tangan yang terkena sabun.
Tapi tiba tiba ia terkejut kesakitan, ia menatap tangan nya dan rupanya tangan nya terkena sedikit darah dan juga sabun yang berubah menjadi merah.
Shou terdiam bingung lalu mematikan shower dan berjalan ke cermin kaca kamar mandi itu.
Rupanya leher belakang nya ada bekas gigitan dalam yang pastinya di buat oleh Tuan Beom, hanya luka kecil membuat nya berwajah merah.
"(Ini hal ke tiga kalinya Ahjussi menggigit ku, aku benar benar sangat senang dia terus menandai ku dengan cara seperti ini, tapi meskipun rasanya menyakitkan, tapi ini cukup untuk mencurahkan apa yang dia katakan padaku,)" pikir Shou dengan tersenyum sendiri.
Setelah selesai, Dia hanya memakai celana levis pendek dan ketat nya dan juga memakai kaus yang sangat besar untuk ukuran tubuhnya. Kaus berwarna hitam milik Tuan Beom tadi yang ia lihat.
"(Aku tidak memakai pakaian dalam, mereka basah dan agak terkena cum milik Ahjussi, sementara aku memakai baju Ahjussi yang besar ini dulu, tapi...)" Shou menatap buah dadanya, kelihatan lebih besar ketika tidak memakai bra. Ia lalu menghela napas pasrah dan menjadi mendengar suatu dengkuran.
Ia menoleh ke ranjang dan melihat bahwa Tuan Beom tertidur dengan dengkuran atraktif nya.
"(Dia sedang tidur... Hari ini pasti menyakitkan bagi dia... Aku yakin dia pasti merasa lemah dengan luka itu,)" pikir Shou dengan berlutut di bawah ranjang menatap Tuan Beom tertidur.
Shou menatap lengan Tuan Beom. Ia perlahan menyentuhnya dengan lembut. "(Ahjussi, punya lengan yang besar juga, tapi di sini banyak bekas luka... Ketika pertama kali melihat bekas luka sayatan ini, aku belum pernah melihat nya kecuali di leher karena Ahjussi memang selalu memakai setelan hitam panjang.... Ahjussi...)" diam Shou, jari telunjuk nya perlahan memegang hidung Tuan Beom.
"(Hehe.. Imut-imut... Mungkin karena wajahnya berbeda dari yang aku suka, dan aku pikir dia terlihat menakutkan... Seperti yang kupikirkan, semakin aku melihat dia, semakin tampan dia. Dia juga lucu, memiliki tubuh lebih besar... Tubuh yang bagus... Dan dia besar di sana... Hehe,)" Shou terbunga bunga menatap Tuan Beom dengan jarinya yang masih menyentuh hidung Tuan Beom.
". . . ?... Apa yang kau lakukan?" tak di sangka sangka Tuan Beom menoleh dengan mata sedikit sayu karena bangun dari tidurnya.
Seketika Shou terkejut. "Ah.... Apa aku membangunkan mu?!"
"Kemarilah," kata Tuan Beom.
Lalu Shou terdiam sebentar dan merangkak ke sana, ia berbaring di samping Tuan Beom dan lengan Tuan Beom menjadi bantal nya.
"Seperti ini?"
"M... M," Tuan Beom memeluknya. Tapi Tuan Beom terdiam membuka matanya itu, ia meraba punggung Shou.
". . . (Dia tak memakai bra?)" pikirnya, lalu ia ingat bahwa ia cum di baju atas Shou. Hal itu membuat nya menghela napas panjang memegang kening nya membuat Shou menatap bingung.
"Ahjussi ada apa, Anda pusing?" Shou langsung bangun menatap dan di saat itu juga, puting nya muncul tersamar di baju Tuan Beom itu membuat Tuan Beom menatap itu terlalu lama.
Ia lalu kembali memeluk Shou dan tak mempedulikan itu.
"Tak apa, kembali berbaringlah," kata Tuan Beom.
Tapi Shou terdiam sebentar. "... Ahjussi, aku pikir lebih baik kita harus ke rumah sakit," tatap Shou dengan wajah khawatir.
"Aku akan..."
". . . Ahjussi apa Anda lelah?" tanya Shou.
"Kenapa?"
".... Bisakah aku mengobrol dengan Ahjussi sedikit lebih lama....? Aku hanya berpikir sangat sayang untuk tidur seperti ini..." kata Shou menatap nya.
Lalu Tuan Beom tersenyum kecil dengan mata yang tertutup dari tadi. "Kenapa buru buru... Kita punya banyak waktu. . ." balasnya.
"Ah iya, Anda benar," tambah Shou. "(Ketika aku berpikir tentang berbohong di sebelah Ahjussi seperti ini, terasa benar-benar baru berbeda di hari-hari lainnya, dan itu hanya membuat aku bahagia. Saat aku menatap wajah tidur Ahjussi untuk waktu lama, aku akan ikut tertidur dan dengkuran nya, aku tidak pernah mendengar lelaki berdengkur, ini mungkin karena aku selalu langsung tidur duluan dan melewatkan mendengar dengkuran Ahjussi dan sekarang aku benar benar menganggap itu seperti nada penghantar tidur,)" pikir Shou menatap wajah Tuan Beom yang sudah tertidur. Ia menatap sangat lama dan hal itu membuat nya memegang leher Tuan Beom, lalu menarik nya membuat tubuhnya tertarik dan memeluk Tuan Beom.
"(Ahjussi, aku mohon baik baik sajalah.... Aku tak mau Anda terluka... Dan aku ingin melihat mu sehat dan Vit di pagi hari,)" Shou lalu juga menutup mata dan tertidur pulas.