Chereads / PAK GURU JOKO / Chapter 7 - 7. Kegelisahan

Chapter 7 - 7. Kegelisahan

KEGELISAHAN

Seandainya waktu berlalu sedang hari dapat dipertahankan

Mungkinkah kenangan tetap dijalani?

Seandainya waktu berlalu selaras dengan kenangan

Waktu berganti dan kenangan juga berganti

Niscaya tidak ada yang sulit pada perasaan dan ingatan

Sembuhkanlah luka di dadaku wahai Robb ku

Sembuhkanlah

Ini dada terdiri dari tulang dan daging

Berdarah

Sembuhkanlah lukaku wahai Robb ku

Cintaku pada makhlukmu jangan melebihi cintaku padaMu.

"Kusadari cintaku padamu, namun kusadari takdirku denganmu. Jodoh tidak berpihak kepada kita. Namun jika kamu bertanya tentang cinta, ada aku yang pernah mencintaimu."

Joko sudah membujang sekian tahun ini. Beberapa teman lelakinya semasa kuliah sebagian besar sudah menikah. Apalagi teman peremuan sudah menggendong anak semua. Namun dia masih Nampak muda bila dibandingkan teman sekolah yang seumuran dengannya di desa ini.

"Ibu tidak akan memaksamu untuk menikah, karena menikah adalah ibadah yang pastinya dilakuna dengan dengan sepenuh hati." Kata ibunya mencoba menghiburnya.

Hati seorang ibu pasti tau, raut muka sang anak tanpa harus berbicara.

"Bagaimanalah saya dapat jodoh bu?" Tanya Joko dengan polos.

Ibu selalu tersenyum.

"Sabar, bentuknya dan sifatnya mungkin akan sesuai dengan yang kamu inginkan. Makanya bermunajadlah!"

"Ah…. Ibu, setiap hari sudah sholat dan berdo'a. Tapi belum juga dating! Aku pasrah saja lah bu!" kata Joko melapangkan hatinya seendiri.

Bu Rita memang cantik cerdas dan pengertian. Dia guru sejarah. Senyumnya sungguh menawan. Sejauh ini nampaknya sudah menunjukkan perhatiannya pada Joko. Mulanya Joko juga merasa tertarik namun seiring berjalannya waktu dan mereka sering bertemu, perasaan itu mulai surut. Saling tau kebiasaan satu sama lain. Bu Rita adalah wanita perfecsionis, dari penampilannya yang selalu rapi dan wangi, serta tak mudah bertindak, tak mudah kepo apalagi ikut-ikutan orang lain. Selalu menjaga sikap dan penampilan luar termasuk make up, seperti umumnya guru perempuan. Menurut hematnya Pak Joko dia adalah wanita tipe penuntut. Artinya dia akan menuntut selalu rapi, bersih, terjaga penampilan dan sebagainya uyang menurut dia .

"Nah….bagaimana menghidupinya kalau dia sendiri masih honor. Sementara dia hanya 2 bersaudara. Oh tidak. Rasanya tidak sedemikian yang dipikirkan." Mendesis dia menahan rasa.

Bu Rita adalah anak Pak Husen seorang pemilik penimbangan karet di daerah ini. Tempat timbunannya saja hampir seluas satu hektar. Disitu didirikan masjid keluarga dan deretan ruko. Sementara keluarga Pak Joko hanya memiliki kebun keluarga 2 hektar dan sawah satu hektar. Pekerjaan orang tua serabutan. Tidak standar. Begitu agaknya pertimbangannya. Kehidupan yang jauh berbeda akan rawan masalah. Kebiasaan hidup yang mungkin akan bisa dikatakan bertentangan.

Keluarga itu berada dan sudah dikenal di seluruh desa bahkan tersiar di daerah lain sampai pelosok juga. Karena usaha karet ini merupakan pengepul di 2 kecamatan. Mengenai pribadi keluarga juga banyak orang tau. Pak Husen dikenal mantan preman. Sebelum sesukses ini beliau mendapat tanah dari masyarakat yang dibantu keamanannya.

Untuk hitungan orang normal rasanya tidak mungkin kalau melihat sosoknya Bu Rita dan backgroundnya tidak tertarik?

Namun bagi Joko butuh pertimbangan. Bertele-tele.

Selalu menimbang dan menimbang. Bukankaah yang timbangannya harus akurat adalah getah karer?

Jangan sampai dibodohi petani. Terlihat dari luar sebongkah getah karet dan berat sekali. Namun jika tidak teliti isi didalamnya bisa bermacam-macam. Bukan getah karet murni.

Jika petani curang demi mendapat timbangan getah yang banyak dan uangnya juga banyak, maka di dalam getah karet diisi batu, bangkai binatang hingga kain lalu ditumpuk dan di rendam agar menyatu. Dan pada waktunya penimbangan nilai timbangnnya berat dan dapat pembayaran yang jauh lebih besar dari umumnya.

Memang, tanah ini seperti tanah tak bertuan. Hokum rimba masih berkembang. Namun untung kehidupan sudah mulai membaik. Ekonomi juga membaik. Sehingga angka kejahatan menurun.

**

"Biarkan waktu berlalu dan meninggalkan kenangan. Biarkan rasa menemukan selera." Dikibaskannya pikiran yang menyelimuti otaknya itu.

"Tetap jalan dan bertahan. Hingga terbuka cinta dan cinta baru yang sesuai mau. Semoga tersemogakan!" do'anya lirih.

Ditatapnya foto Rantri yang disimpan pada halaman buku yang disukainya. Buku yang selalu dibaca jika hatinya terasa perlu soul. Chicken Soup For The Soul. Buku yang pernah terkenal pada masanya.

Diusapnya foto itu, lalu ditatap lekat-lekat.

Tentunya dia sangat menyadari dia masih sangat mencintai Rantri diam-diam. Namun sebagai orang terdekat keluarga teman dan yang memahami ceritanya pasti sudah menduga akan hal itu. Bagaimana mungfkin dia kesulitan menemukan jodoh jika bukan karena masih mencintai Rantri.

"Kusadari cintaku padamu, namun kusadari takdirku denganmu. Jodoh tidak berpihak kepada kita. Namun jika kamu bertanya tentang cinta, ada aku yang pernah mencintaimu."

***

Beberapa kawan menyarankan untuk mencoba jalan dulu dengan Bu Rita. Karena kasihan melihat raut muka Bu Rita yang sepertinya mengharap namun pupus. Perasaan gadis yang cintanya diabaikan. Padahal dilihat mata kurang apa lagi, cantik paras ada, kepandaian tak dipungkiri dan harta dia juga punya. Lalu kenapa ditolak?

"Mengenai keluarga, sepertinya keluarga Bu Rita itu orang-orangnya welcome!" kata salah satu temannya.

"Kamu masih belum move on dari rantri ya?"

Joko terbelalak, dia sangat gugup. Tak menyangka ada yang bertanya seperti itu. Ini adalah pertanyaan yang sangat kritis. Terlalu masuk ranah yang sangat privat.

Dia Nampak bingung menyembunyikan kegugupannya. Teman yang melihatnya menyadari kegugupan Joko. Dia balik bertanya.

"Benar kan? Kamu tidak perlu berbohong pada kami. Malah justru dengan kamu berbohong kamu akan kesulitan move on!"

"Hahahaha…. Betul Rofik kayaknya pakar jatuh cinta!" ucap rekannya yang lain.

"Enak aja, kalau aku tidak setia tak mungkin aku memutuskan menikah. Bahkan aku menikah lebih dulu sebelum kamu!" jawab Rofik kesal dikatai playboy.

Untung saja instrinya tidak mendengarnya. Memang dari belia dulu Rofik anaknya mudah bergaul dan mudah menjalin persahabatan, sehingga juga mudah mendapatkan pacar. Dia juga mudah jatuh cinta. Namun yang paling lama adalah pacaran dengan wanita yang sekarang menjadi istrinya.

*****

Joko seolah-lah brada di dunia yang lain sehingga tidak memperhatikan rekannya yang berdebat lebih tepatnya bertengkar. Entah apa yang dipikirkan. Rantri ?