Chereads / Wolfie Hunter / Chapter 39 - Eps. 39 Satu Serigala Lolos

Chapter 39 - Eps. 39 Satu Serigala Lolos

Eloise terkejut sekali dan tak menyangka saja salah satu dari dua segala itu beraroma wangi dan yang lebih mengejutkan, wangi itu merupakan wangi dari parfum buatannya.

Ia yakin sekali jika itu adalah parfum buatannya. Aroma apa saja yang dibuatnya tentu saja dia hafal.

"Apakah... salah satu dari mereka adalah pria aneh yang tadi membeli parfumku?" batinnya, setelah mengingat kembali kemudian teringat jika seorang pemuda tampan tadi membelinya.

"Tak salah lagi, jadi pria tampan tadi memanglah seorang werewolf?" decaknya dalam hati.

Eloise semakin terlihat senang saja rupanya parfum itu membantunya menunjukkan buruannya yang selama ini dicarinya.

"Ayo Tuxie, kemari lah," panggilnya, dengan lembut juga senyum tipis di sudut bibirnya.

Tuxie, merupakan panggilan yang ia berikan untuk seorang pria ganteng seperti Erlan. Mungkin nanti jika dia bertemu pria ganteng lainnya akan dipanggilnya dengan sebutan yang sama, Tuxie 2, Tuxie 3 dan seterusnya.

Auum! Dua serigala tadi tampak marah dan juga geram dengan sikap Eloise yang terkesan memandang rendah mereka.

Hmm! Eloise semakin mengembangkan senyum melihat dua pasang mata serigala menatapnya tajam.

"Buru aku jika bisa!" tantang Eloise.

Tentu saja hal itu membuat dua serigala itu semakin marah menjadi-jadi dibuatnya.

"Manusia sombong! Baru bisa memanahku saja sudah sok. Tahu rasa nanti kamu jika sudah menjadi makan siang kami," batin dua serigala tadi.

Eloise memasukkan busur panahnya dan mengeluarkan pisau belatinya.

"Tuxie, ayolah kemari. Aku benar-benar ingin mengelus bulumu yang lembut itu," ujarnya, karena dua serigala tadi tak kunjung menyerangnya dan hanya menatapnya. "Apa kalian takut padaku?"

Merasa diremehkan, dua serigala tadi kemudian segera melompat bersamaan menyerang Eloise.

Satu serigala mengepung dari arah depan dan satu serigala lainnya mengepung dari arah belakang.

Dengan pengalaman yang sebelumnya, sedikit banyak membuat Eloise tahu tak-tik mereka seperti apa.

Crat! Tepat di saat dua serigala tadi kembali melompat dan akan menggigit leher Eloise, ia menyayat perut mereka.

Bugh! Dua serigala tadi jatuh ke tanah dengan bersimbah darah.

Langsung saja Eloise mendekati mereka yang belum bangkit.

Sungguh, ia tak ingin berlama-lama bermain-main dengan serigala menyebalkan itu.

"Kau... apakah kau anggotanya Erlan? Katakan padaku di mana boss kalian berada!" Eloise menikamkan pisau ke salah satu leher serigala.

Serigala itu menatap tajam pada Eloise. Dia tidak tahu pasti bagaimana bisa gadis itu menyebutkan nama Lord-nya yang tinggi juga agung.

Di saat Eloise menikamkan pisau ke leher serigala tersebut, satu serigala lainnya memanfaatkan kesempatan yang ada.

Ia segera kabur dari sana secepat mungkin yang dia bisa agar selamat dari serangan Eloise dan yang terpenting dia bisa menyampaikan informasi itu pada Erlan.

Slash! Karena tak ada reaksi apapun yang berarti untuknya maka Eloise segera menyikat serigala tersebut.

Crat! Darah menyembur saat Eloise berhasil memisahkan leher binatang liar tersebut dari tubuhnya.

"Sial! Serigala tadi berhasil kabur dariku!" umpat Eloise dengan geram.

Sungguh betapa dia menyesal sekali sampai serigala tadi bisa kabur. Seharusnya tadi dia langsung menikam dua serigala itu sekaligus.

Serigala yang berhasil ditumbangkan Eloise kini terbakar dan menjadi abu.

Pria yang diselamatkan oleh Eloise, dari kejauhan hanya mematung dengan gemetar menyaksikan apa yang sudah ia lihat.

Sungguh ia tak menyangka sama sekali bisa melihat seorang wanita mengalahkan serigala tersebut dengan mudahnya. Bahkan mengalahkan dirinya yang notabene adalah seorang pria.

"Terima kasih, Nona. Kau telah menyelamatkan diriku. Tanpa adanya kehadiranmu di sini, aku tidak tahu akan seperti apa nasibku. Mungkin aku sudah menjadi santapan makan

siangnya," ungkapnya, panjang lebar, menghampiri Eloise.

"Tidak apa, Tuan. Itu sudah kewajibanku untuk menolong sesama. Apakah Anda terluka?" Eloise malam mengkhawatirkan kondisi pria itu.

***

Serigala yang berhasil lolos dari tikaman Eloise saat ini sudah tiba di markas tempat werewolf berkumpul.

"Lord, ada berita penting untuk Anda," ucapnya setelah menghadap, lanjut menceritakan apa yang terjadi.

"Ceritakan dengan jelas jangan sepenggal sepenggal seperti itu. Aku bingung!" bentak Erlan tegas.

Dalam wujud yang sudah berubah ke wujud manusia barusan, ia mencoba menyusun kata dengan tepat agar mudah dipahami.

"Boss, tadi saat kami mau mengejar mangsa ada seorang wanita yang menyelamatkan buruan kami. Dia bahkan berhasil membunuh Alex. Anehnya lagi gadis tadi jelas menyebut namamu Lord. Dia mencarimu," paparnya panjang lebar.

"Apa?!" pekiknya terkejut mendengarkan penjelasan dari salah satu anggotanya.

Sudah dua kali ini dia mendapatkan laporan yang sama jika ada seorang wanita yang mencarinya entah siapa itu.

"Apa Lord ingin melihatnya langsung? Aku bisa pertemukan dia denganmu, Lord."

"Tunjukkan saja padaku di mana lokasi tepatnya? Aku akan mencarinya sendiri ke sana dan kau harus beristirahat sampai kondisimu pulih." pinta Erlan.