Chereads / Transmigrasi Ara / Chapter 2 - Bab 2. Kabar Buruk

Chapter 2 - Bab 2. Kabar Buruk

Disisi lain seorang gadis yang berpenampilan cupu dengan kaca mata hitam tebal melekat di wajahnya tengah dibully di belakang sekolah oleh beberapa siswa yang berpakaian kurang kain, dengan make up tebal (mirip kek ondel ondel sih menurut author)

"Hehhh cupu! Maksud lo apa deketin pacar gue hah, udah berasa cantik lo" ujar salah satu siswa itu

"Tampang pas pasan aja bangga" ujar temannya

"Udah lah sell hajar aja dia jangan kasih ampun biar mampus dia,gue juga enek liat mukanya iywhh jijik" Ujar salah satu temannya

"Ja...jangan sell hikss" ujar gadis cupu itu sambil menangis

"Halahh bacot Lo" ucap sella marah kemudian ia mengambil balok kayu dan memukul kepala gadis itu hingga mengalir darah segar. Tak cukup hanya itu saja sella juga memukul tangan dan kaki gadis itu.

"Udah sell nanti kalau beneran mati kita nggak punya mangsa lagi buat kita bully" ujar salah satu antek antek sella

"Bener tuh kata alin"

"Hmm cabut!!" Ujar sella kemudian meninggalkan gadis itu

"To...long..." Ujar gadis itu sebelum kesadarannya hilang

Disisi lain

"Halo, selamat malam, apakah anda orang tua dari Arabella Ryder"

"Iya siapa ya" ujar mommy Rania

"Kami dari pihak kepolisian mengabarkan bahwa anak anda mengalami kecelakaan mobil dan sudah dibawa ke rumah sakit Xxxx" mendengar suara diseberang sana mommy Rania pun terkejut dan menjatuhkan ponselnya

"A..apa hikss nggak mungkin Ara ninggalin mommy hikss" ujar mommy Rania. Aledro yang ingin ke dapur justru berhenti kala ia mendengar suara sang mommy menangis dan menyebutkan nama Ara

"Mommy ada apa, kenapa menangis" tanya Aledro

"Ara al hikss" ujar mommy Rania sesegukan

"Ara kenapa mom" tanya Aledro

"Ara kecelakaan al hikss, ayo kita ke rumah sakit Xxxx" ujar sang mommy

"Ayo mom" jawab Aledro. Mereka pun segera pergi menuju rumah sakit xxxx.tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah sakit dan segera memasuki rumah sakit tersebut.

"Sus pasien yang kecelakaan mobil tadi di ruangan mana?'' tanya mommy Rania cepat

"Di lantai 2 kamar nomor 112" jawab suster tersebut. Mereka pun segera pergi ke kamar tempat ara berada. Tak lama kemudian mereka pun sampai didepan kamar tersebut.

"Hikss kenapa Ara bisa kecelakaan mom"tanya Aledro

"mommy juga nggak tau al tadi pihak kepolisian yang menelpon mommy" ujar sang mommy. Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki membuat atensi ibu dan anak itu beralih menatap ke arah nya

Tapp

Tapp

Tapp

Tapp

"Gimana keadaan Ara" ujar Daddy Marven

"Belum tau dad, dokternya belum keluar" ujar Aledro

"Hikss mas... Ara mas.. hikss" ujar mommy Rania menangis di pelukan sang suami

"Ara pasti baik baik saja te.." belum selesai berbicara pintu kamar tersebut terbuka dan keluarlah seorang dokter.

"Dengan keluarga pasien" ujar dokter itu

"Saya dok, bagaimana keadaan putri saya" tanya Daddy Marven khawatir. Dokter pun menghela nafas pelan

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun tuhan lebih sayang kepada anak bapak" ujar dokter itu membuat mereka terkejut

"Nggak mungkin Ara hikss" ujar mommy Rania kemudian mereka pun segera masuk kedalam kamar itu, terlihat seorang gadis cantik diatas brankar dengan wajahnya yang sudah pucat.

"Hikss sayang kenapa kamu tinggalin mommy hikss" ujar sang mommy memeluk sang putri

"Dekk bangun katanya kamu mau jalan jalan, ayo kita jalan jalan tapi kamu bangun ya" ujar Aledro

"Princesnya Abang bangun, abang janji nggak akan jahilin princess lagi hikss bangun princess" ujar Regan

"Princess nya Daddy maafin Daddy nggak bisa jagain princess " ujar Daddy Marven

Brukkkk

"Mommy" teriak al dan Regan barengan kala ia melihat sang mommy pingsan. Daddy Marven pun segera menggendong sang istri dan pergi menuju kamar sebelah yang masih kosong

"Ikhlaskan ara bang, kalau kita gini terus ara nggak bakalan tenang disana" ujar Regan. Aledro pun hanya menganggukkan kepalanya

Tak lama kemudian mereka pun segera pulang Untuk mengurus pemakaman sang adik.

"Hikss sayang maafin mommy, mommy nggak bisa jagain kamu hikss" ujar sang mommy memeluk batu nisan sang anak

"Mom jangan nangis terus kasian ara nggak tenang kalau liat mommy nangis terus" ujar Aledro

Benar kata al,kita ikhlaskan ara" ujar Daddy Marven

"Ayo kita pulang" ujar Daddy Marven. Mereka pun segera pergi meninggalkan makam sang putri menuju mansion megah milik keluarganya. Tak lama kemudian mereka pun sampai di kediaman Keluarga Ryder.

~~~**~~~

Di alam bawah sadar

"Hai kak" sapa seorang gadis membuat ara tersentak kaget

"Lo siapa?" Tanya ara

"Aku Farea" ujarnya sambil tersenyum kecil

"Ohh " jawab ara Cuek

"Aku mau minta tolong sama kakak" ujar Farea membuat ara mengernyitkan dahi heran

"Apa,kanapa harus gue" tanya Ara

"Tolong bikin mereka nggak benci sama aku kak, aku minta tolong sama kakak karena kakak adalah orang yang tepat aku udah nggak sanggup lagi hikss" ujar Farea

"But, kenawhy lo bisa dibenci masalah apa yang pernah lo buat?'' tanya ara penasaran. Farea pun manatap ara sekilas kemudian menceritakan tentang awal mula dia dibenci oleh keluarganya dan siswa di sekolah nya

Flashback on 13 tahun lalu

"Rea ayo kita main" ujar seorang gadis kecil yang tak lain adalah Aleana Qeyra Argantara 

"Hiss cebental kak" ujar Farea kecil 

"Ayo cepat" ujar Alea kemudian menarik lengan sang adik. Mereka pun pergi ke taman belakang mansion 

"Hu'um kita main apa ya" ujar alea berfikir 

"Ahaa, Rea punya ide, ayo main petak umpet " ujar rea kecil 

"Ayokk, kakak yang nyari adek yang sembunyi ya kakak hitung sampai 10" ujar alea kecil . Kemudian ia pun mulai menghitung sedangkan Rea mencari tempat untuk bersembunyi. Tak lama kemudian alea pun menemukan Rea 

"Yaa Rea ketemu hihi" ujar alea kecil sambil cekikikan 

"iih kakak kok cepet banget cih " ujar Rea 

"Kakak Rea capek, haus juga ayo kita beli es krim" ujar Rea

"Wahh, ayokk dek" ujar alea kecil. Mereka pun pergi menuju gerbang utama, terlihat beberapa bodyguard berjaga di depan gerbang 

"Nona kecil mau kemana?" Tanya salah satu bodyguard 

"Kita mau beli es klim di depan" ujar Rea 

"Iya paman, tolong bukakan pintu gerbangnya" ujar alea 

"Biar paman yang belikan nona kecil " ujar salah seorang BG 

"Noo, kami sendiri yang akan beli" ujar alea. Bodyguard pun hanya pasrah kemudian membuka kan pintu gerbang. Terlihat pedagang es krim di seberang jalan membuat Rea berbinar senang tanpa berfikir panjang rea pun berlari menuju pedagang es krim meninggalkan sang kakak yang masih terdiam 

"Wahh, om Rea mau dua es klim lasa stobely" ujar rea kecil membuat sang penjual terkekeh kecil kemudian mengambil dua es krim rasa strawberry yang Rea mau.

"Terimakasih om" ujar Rea.

"Rea kok kakak ditinggalin sih" ujar alea kesal 

"Maaf kak hihi" ujar Rea cekikikan 

"Nih buat kakak" ujar Rea kemudian memberikan es krim rasa strawberry kepada alea dengan semangat alea mengambilnya.

"Ayo kita pulang nanti mommy nyariin" ajak alea diangguki Rea 

"Om es krimnya berapa" tanya alea 

"Tidak usah nona ini gratis untuk kalian" ujar sang penjual 

"Wahh terimakasih om" ujar alea semangat 

"Ayok dekk" ajak alea.mereka pun segera pergi meninggalkan penjual es itu. Rea pun menyebrang jalan tanpa dia sadari sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi menuju ke arahnya, alea yang melihat mobil itu semakin mendekat pun mendorong tubuh sang adik.

Brukkkk

Tubuh alea terpental jauh, darah segar mengalir dari kepalanya, mobil yang menabraknya pun segera pergi meninggalkan mereka 

"Kakak hikss bangunn" ujar Rea menangis ia pun pergi meninggalkan alea dan memanggil bodyguard yang berjaga di pintu gerbang

"Paman tolongin kak ale hikss" ujar rea kecil 

"Ada apa nona kecil,kenapa anda menangis,dimana nona alea" tanya paman bodyguard 

"Hikss kak ale hikss berdarahh.." ujar Rea. Mereka pun segera pergi menghampiri alea yang tergeletak di penuhi darah segar yang terus mengalir. 

"Ayo paman bawa kak ale hikss" ujar Rea kecil. Mereka pun segera pergi menuju rumah sakit. Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah sakit. Dengan cepat bodyguard itu menggendong alea 

"Dokterr tolong" teriak salah satu bodyguard itu. Dengan cepat dokter pun menghampiri dan bodyguard itu pun meletakkan tubuh alea di atas brankar 

"Hikss kak ale baik baik aja kan paman" tanya Rea.

"I....'' 

"Bagaimana keadaan alea,kenapa bisa seperti ini" tanya mommy Rea

"Hikss maafin Rea mom, tadi kak ale di tabrak mobil karena mau nyelamatin rea hikss"  ujar rea membuat sang mommy menatapnya marah 

"Dasar anak tidak tau diri gara gara kamu anak saya seperti ini" ujar sang mommy 

"Maa..."suara pintu terbuka memotong ucapan Rea dan keluarlah seorang dokter dengan raut wajah yang sedih

"Bagaimana keadaan putri saya dok" tanya sang Daddy 

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin,namum tuhan berkehendak lain" ujar dokter itu 

"Nggak mungkin alea pergi hikss" ujar sang mommy 

"Gara gara kamu anak saya meninggal dasar pembunuh, pergi kamu saya tidak sudi melihat kamu ada disini" usir sang mommy. Dengan segera bodyguard itu pun membawa pergi Rea.

Flashback off 

"Hmm sejak saat itu mereka membenci ku,bahkan mereka sering menyiksa ku,tolong bantu aku cari tau siapa orang yang udah menabrak kakak ku" ujar Farea

"Oke lo tenang aja gue bakalan bantu lo" ujar ara semangat

"Terimakasih kak" ujar Farea

"Terus sekarang gimana caranya?" Tanya ara bingung

"Kakak masuk ke cahaya putih itu kak" tunjuk Farea dengan segera ara pun berlari dan masuk kedalam cahaya itu.