Pada akhirnya dia terbangun, Samuel yurik sangat terkejut yang mendapati dirinya berada di sebuah kursi tamu. Terlihat pula seseorang yang duduk berhadapan denganya dengan tatapan sangat melekat sambil tersenyum dan berkata " kau sudah bangun ya "
Di meja tersebut telah di sediakan sepiring makaroni schotel, dan sepiring cookies dengan segelas susu.
"Aku tahu kamu terlihat sangat lapar aku menyediakan semua ini untukmu. makanlah jangan sungkan sungkan anggap saja seperti rumah sendiri"
Samuel yurik yang mendengar perkataan barusan tiba tiba menunduk dan mulai menangis dengan kesedihan yang mendalam dan emosional yang tidak bisa di ucapkan lagi, sambil berkata dalam hati yang kecil nya
" Aku telah kehilangan segalanya saat di usia seperti ini, aku telah kehilangan orang tua, tidak ada keluarga yang peduli dengan ku. Aku sangat ketakutan dan kesepian "
Kemudian pria tua itu menghela nafas sambil memejamkan mata sesaat, dia pun tersenyum dengan penuh kasih kepada nya pria tersebut mulai memperkenalkan namanya.
" Nak.... Aku tahu apa yang kamu rasakan pada kenyataanya dunia memang begitu menyakitkan ya. di jauhi banyak orang, tidak tau harus bagaimana dan kehilangan arah. Tapi semua penderitaan dan keterpurukan yang sering di alami berkali kali semuanya itu bisa di rubah dengan cara belajar banyak hal dan terus mengembangkan diri "
"My name is Franklin I own this bookstore and I'm 40 years old, You can come here and study whenever you want It's nice to meet you" (nama ku Franklin aku pemilik toko buku ini dan umurku 40 tahun, kamu bisa kemari dan belajar kapan pun yang kamu mau) jawabnya sambil menetralkan suasana.
Samuel yurik akhirnya berusaha untuk menahan tangisnya tersebut dan setelah itu dia memakan sedikit hidangan yang telah di sediakannya karena merasa tidak enak dengan pemilik toko tersebut yang sudah menolong nya.
Franklin : " bagaimana menurut mu apakah rasanya enak? Makanan itu aku sendiri yang membuat, apa kamu menyukainya? " Jawabnya dengan sedikit tertawa.
Samuel yurik memakan semua makanan tersebut dengan rasa lapar dia begitu menikmati semua makanan tersebut untuk menghilangkan rasa laparnya tersebut. Sambil menoleh ke arah rak buku yang ada di sekitarnya.
Setelah dia selesai makan dia pun beranjak dari tempat duduknya lalu melihat lihat buku buku yang ada di sekitar rak tersebut sambil menoleh kesana kemari dengan wajahnya sedikit bingung, saat itu Franklin sedang mengambil sesuatu di belakang. Samuel yurik melirik sebuah buku agak tebal dan besar, buku tersebut berjudul martial art UFC lalu dia pun mengambil buku tersebut dan dan menyembunyikanya di dalam baju bagian belakang punggungnya yang di tutupi oleh jaketnya tersebut. Kemudian terdengarlah suara langkah kaki dari arah belakang lalu kemudian dia cepat cepat kembali duduk.
Tak lama Franklin pun datang dengan penampilannya berambut cokelat, dengan kumis dan jenggot yang sedikit lebat, bermata berwarna biru cerah, memakai sebuah kaca mata optik, memakai celana coklat dan memakai kemeja berompi coklat syerif.
Franklin : " maaf jika aku pergi agak lama aku memberikan sesuatu untukmu " sambil menuju ke tempat ia duduk.
Samuel yurik : " thanks for the food sir " jawabnya dengan penuh rasa berterima kasih dan syukur.
Lalu kemudian Samuel yurik beranjak kembali dari kursinya lalu berdiri dan hendaknya meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke pekerjaannya semula.