Chereads / The Majesty Of Sid's / Chapter 6 - The Majesty Of Sid's (Sid's grand attack)

Chapter 6 - The Majesty Of Sid's (Sid's grand attack)

The Majesty Of Sid's Chapter 6

(Dua hari penuh kengerian)

Dimulailah dua hari penuh kengerian ini.

Raja memutuskan untuk mencari The Silent secara terang terangan berdasarkan ciri ciri yang terlihat sebelumnya, seluruh kesatria dan tentara kerajaan dikerahkan. Sementara itu, Sid malah senang karena dia menganggap pencarian ini sebagai latihan dadakan dari kerajaan.

Ayunan pedang dan tebasan dari Sid terlihat sangat mengerikan kalo dilihat dari pandangan para kesatria, mereka seperti membangunkan singa yang tertidur.

"Hahaha, Aku adalah...(eh kalo ku kasih tau namaku ntar malah ketahuan)"

Ehmm

"Kami adalah The Silent, membunuh dalam keheningan, bergerak dalam sepi (tapi kalo yang ini beda sih)" Sid memperkenalkan dirinya sebagai The Silent dengan gaya yang mengerikan diatas gedung, para kesatria yang melihat Sid dengan penuh aura mengerikan pun takut melihatnya.

"Dasar kau The Silent!" Seseorang teriak dari jauh dengan nada yang sangat marah

Tiba-tiba seseorang menyerang Sid secara cepat, yang ternyata itu adalah Jiro.

"Bisa juga serangan pertamamu yah" tanggapan Sid sembari menangkis serangan Jiro

"Diam kau The Silent sialan" Jawab Jiro dengan penuh amarah

Jiro menyerang dengan sangat membabi buta, namun Sid hanya menikmatinya dengan menangkis tiap serangan dari Jiro.

Semakin lama Sid bertarung, beberapa kesatria makin membanyak melawan Sid. Tapi, karena mendengar kerusuhan tersebut. Beberapa anggota The Silent datang membantu, jelas para kesatria sangat kewalahan melawan The Silent, apalgi Jiro yang sudah pegal namun serangan tetap ditangkis oleh Sid, puncak pertarungan ini adalah disaat seluruh kesatria telah berkumpul, disitulah Sid mengeluarkan salah satu kekuatannya.

"Tuan, para kesatria makin membanyak, jika kita sampai terkepung, akan sulit menaklukkan mereka" Tanya Tetra kepada Sid

"Kalian segera mundur aja, biar aku yang mengatasi mereka, jangan khawatirkan aku" Sid membalas sembari mengumpulkan kekuatannya dari kematian para kesatria

Tetra yang melihat itu menyuruh seluruh anggota The Silent untuk mundur karena tau apa yang akan terjadi.

"Kalian tidak habis habis ya, dan juga kau sepertinya dendam sekali denganku" Tanya Sid kepada Jiro yang heran mengapa Jiro dendam padanya

"Tentu saja aku dendam, karena kau telah membunuh orang tuaku" Balas Jiro sembari tetap menyerang Sid

"Baiklah kalo begitu, akan ku selesaikan sekarang"

"Apa maksudmu?" Sid membalas lalu memukul Jiro kebelakang, sehabis memukul Jiro, ia memulai panggungnya kembali diatas gedung, berdiri dengan aura mengerikan menghadap para kesatria

"Kalian semua! Bersiaplah merasakan kekuatan agung dariku, menyesal lah kalian karena telah membuat ku mengeluarkan kekuatan ini, masuklah kalian semua ke neraka bersama" Teriak Sid didepan seluruh musuhnya, lalu dengan satu ayunan pedang kearah atas...

[Mugen...]

Tiba-tiba kegelapan menyelimuti langit, area pertemuan berselimuti sihir kegelapan dengan energi yang sangat kuat, Sid melanjutkan lgi dengan menyebutkan..

[Mugendo]

Jduaarrr...

Seketika area pertempuran menjadi rata dengan tanah, ledakan yang amat sangat dashyat, tidak ada yang bisa bertahan dari kekuatan tersebut, yang tadinya tempat tersebut memiliki banyak rumah, seketika wilayah kerajaan Kashtar hilang seperempat karena dashyat nya kekuatan Sid.

Orang-orang termasuk Raja, Jenderal dan beberapa kesatria yang dari kerajaan melihat ledakan tersebut, seketika hening dibuat Sid,. Mereka hanya bisa melihat sambil berkeringat dingin, melihat wilayah mereka hilang seperempat dalam satu malam. Jenderal yang melihat hal tersebut, menyuruh mundur para kesatria yang masih di area pertempuran karena mengira masih ada yang tersisa, namun saat menghubungi para kesatria lewat kristal, tidak ada satupun yang menjawab. Seketika Jenderal langsung merinding mengetahui hal tersebut.

"Y-yang mulia, sepertinya kita memerlukan kesatria suci dari Gereja Kaspia" Ucap Jenderal dengan sedikit ketakutan kepada Raja

"B-benar, panggil para kesatria suci dari gereja Kaspia, suruh mereka membasmi The Silent besok, sekarang yang perlu kita lakukan adalah menenangkan dan memperbaiki kerusakan yang dibuat The Silent"

"Sial"

Malam itu, menjadi malam yang terhening, dikarenakan orang orang yang melihat kejadian tersebut, menggangap The Silent adalah iblis yang ingin menghancurkan dunia, seketika seluruh masyarakat berlindung dirumah dan tidak ada satupun yang diluar selain Jenderal dengan beberapa kesatria yang tersisa dari Kerajaan untuk mengecheck kerusakan. Namun dari jauh, mereka melihat Sid yang berdiri sambil mengatakan..

"Kami adalah The Silent, membunuh dalam keheningan, bergerak dalam sepi" Teriak Sid sembari ketawa mengerikan

"Kalian semua para kesatria lemah, jangan harap bisa menandingi kekuatanku, lebih baik kalian kembali daripada mati sia sia"

Seketika para kesatria berlarian karena ketakutan melihat Sid.

Sedangkan Jenderal yang disana memutuskan melawan Sid, namun tentu bukan tandingan sama sekali oleh Sid. Jenderal yang memutuskan melawan Sid untuk berlagak jadi pahlawan, malah membuat kerajaan Kashtar kehilangan jalanan sejauh 5km akibat satu ayunan pedang Moon Slay dari Sid.

Pada akhirnya, karena serangan yang mengerikan dari Sid, tidak ada satupun orang yang berani keluar pada malam hari itu, dan memutuskan untuk menunggu bala bantuan dari kesatria suci di gereja Kaspia.

"Wah Tuan kita sangat keren" Ucap Viola melihat Sid yang seperti iblis tersebut

"Tentu saja, mereka sangat bodoh berani melawan Tuan Sid, malah membuat wilayahnya hilang seperempat" Jawab Lif sambil ingin menggapai Sid

"Ayo semua, kembali ke markas untuk membuat rencana besok, karena sepertinya mereka akan memanggil bantuan dari Gereja"

"Baik!"

Saat melepas pakaian yang dipake untuk menjadi The Silent, Sid berputar putar mencari restoran yang buka karena lapar, namun restoran yang ia temui tutup semua.

"Haduh, nyesal aku membuat serangan tadi, harus menahan lapar semalaman jadinya..." Ucap Sid sembari kembali ke penginapan dengan perut keroncongan.