Chereads / Hidupku, sakitku dan Imanku / Chapter 2 - Hidupku

Chapter 2 - Hidupku

hello semuanya, kenalin namaku angelina aku berumur 30 tahun. ini lah hidupku di mulai dari aku beranjak kuliah, saya memiliki orang tua yang mungkin bisa di bilang "katrok" atau pemikiran jaman old. saya selalu di overprotektif tidak boleh begini dan begitu harus mengikuti semua kemauan ortu. disitulah saya merasa seperti di perlakukan anak kecil, tapi saya sadar untuk sekarang ini bahwa mereka melakukan itu semua demi kebaikan saya.

di over protectif membuat saya menjadi anak yang pemberontak, melakukan banyak hal yang mungkin mengecewakan dan pada akhirnya saya menikah muda. di awal pernikahan tahun 2017 semua masih baik2 saja. setelah punya anak kehidupan saya mulai berubah 180 derajat. waktu itu suami saya masih merintis dan anak saya lahir prematur. kondisi ini yang membuat kami sering bertengkar karena keadaan ekonomi. dan pada akhirnya suatu saat suami saya pindah keluar kota dan membuka usaha di ntt yang membuat kami harus LDR.

dan dari sinilah semuanya itu terjadi semakin parah.

tidak adanya komunikasi, saling curiga, dan adanya perselingkuhan terjadi.

tapi aku tidak tahu harus sedih atau bahagia. karena di satu sisi saya hidup dengan dia tidak bahagia dan sedihnya adanya orang ketiga dalam hubungan rumah tangga. itu lah penyebab sayaa sampai sekarang benci sekali dengan mantan suami saya. bukan benci dalam arti cerai atau dia sudah menikah dan punya istri baru , tidak. melainkan kebencian saya setelah bertahun tahun seorang papa atau ayahnya yang tidak pernah mencari anaknya sama sekali. apa semudah itu melupakan anak??? mungkin ada orang bilang, ada mantan istri atau mantan suami. tapi tidak dengan mantan anak. saya masih ingat setelah bercerai anak kedua saya sakit masuk rumah sakit, mencari papanya dalam kondisi kita memang sudah bercerai. saya telepon dia bahwa anaknya sakit, dan dia cuman berkata urus aja anak kamu saya lagi sibuk kamu mamanya. what??? bagaimana perasaan seorang mama melihat anaknya sakit dan anaknya mencari papanya dan jawabannya seperti itu. itu lah kebencianku sampai sekarang yang tidak pernah akan saya lupakan. karena begitu tega dengan anaknya sendiri, apakah pantas dia masih bisa di katakan seorang ayah?? dan sampai anak saya besar ini tidak pernah dia mencari anaknya, tanya kabar atau apa. tidak sama sekali. mungkin saya pikir dia sudah melupakan anaknya karena sudah mempunyai keluarga yang baru. its okey saya paham kok. tapi saya sadar anak saya lebih bahagia tidak adanya sosok figur ayahnya. karena lebih baik tidak perlu bertemu sama sekali daripada bertemu hanya menaruh luka pada anak.

tapi saya bersyukur mempunya keluarga yang mencintai saya dan anak saya. khususnya keluarga dari mantan suami, yang tidak pernah melupakan cucu dan ponakannya. karena saya tau kehidupan tidak sesuai apa yang kita mau tapi percayalah semua itu pasti ada jalan keluarnya.

Penyakit...

Setelah bercerai, tahun 2022 akhir bulan desember. saya di diagnosis terkena penyakit cancer. waktu tau saya di vonis terkena cancer hidup saya seketika langsung hancur membayangkan bahwa saya terkena sakit yang begitu mematikan yang mungkin kebanyakan orang bakalan meninggal. apalagi saya didiagnosis penyakit cancer leher rahim stadium 2B.

hancue, sedih, kecewa. kenapa harus saya yang terkena penyakit mematikan itu? saya masih muda, saya masih ada anak anak yang kecil yang masih perlu saya mamanya.

setelah di diagnosis cancer saya mulai menjalani pengobatan seperti kemoterapi, radiasi, setiap bulan cek darah, tranfusi darah semua dilakukan, biaya juga tidak sedikit. saya bersyukur banyak yang support saya dari keluarga, kalau tidak ada mereka mungkin hidup saya udah hancur lebur.

saya menjalani pengobatan itu semua kurang lebih 3 bulan di surabaya.

hari terakhir setelah selesai pengobatan saya cek lagi "petscan" ini adalah cek penyebaran cancer sudah sampai menjalar dimana saja. setelah pengobatan dan saya cek ternyata hasilnya tidak sesuai harapan yang tadinya stadium 2B bukannya turun semakin naik menjadi 3B dan sudah menjalar di organ2 lain, seperti ginjal, lever kandung kemih. oh tuhaann begitu hancurnya saya seakan akan apa yang saya jalani tidak ada hasilnya. dan mulai dari sana saya tidak mau berobat sama sekali karena menurut saya tidak ada gunanya dan itu hanya cuman buang duit saja kan pada ujungnya stadium 3B tidaak akan bisa sembuh. dan dokter saya juga sudah angkat tangan dengan penyakit saya.

sampai saya kontrol di gratisin, karena dokternya sudah bener2 menyerah sudah tidak ada yang bisa di lakukan lagi.

saya berpikir hidup saya sudah benar2 hancur, dipikiran saya cuman ada "meninggal" udah sia2 berjuang. saya masih mudah dan harus meninggalkan anak2 yang masih kecil.

disini iman saya benar2 di uji sama tuhan, di suatu titik saya bener2 menyerah, orang tua saya tidak pernah menyeraah buat saya mamaku bilang, jangan menyerah "kamu masih punya tuhan" kamu masih punya anak yang butuh mamanya. tapi saya cuman bisa jawab, saya sudah tidak mau lagi, saya capek, saya tidak mau melanjutkan berobat. dan di tahun itu juga lagi ramai banget covid19. udah kayak bener2 hidupku udah menunggu saja tidak banyak yang bisa di lakukan, saya didoakan setiap hari sampai saya tinggal tidur, karena menurut saya itu percuma saya. berdoa? saya sebelumnya berdoa tapi kenapa semakin buruk. disinilah iman saya benar2 di uji....

Imanku...

disaat saya menyerah, saya melihat mama, papa setiap hari sedih. siapa sih yang tidak sedih anaknya sakit. semua orang tua seperti itu. mereka bilang tetap berobat, berusaha, dan berdoa nak. jangan menyerah. tuhan itu tidak akan meninggalkan anaknya tidak akan memberikan cobaan yang anaknya sendiri itu tidak bisa.

bergumul dengan penyakitku yang semakin parah dan lebih dekat lagi pada tuhan.

disaat covid19 entah bagaimana caranya saya bisa berobat di luar negeri padahal posisi saat itu lagi lockdown semua negara, mungkin ini campur tangan dari tuhan, sehingga saya bisa berobat di malaysia waktu itu dengan 7 hari tidak boleh keluar kamar sama sekali even cuman beli makan tidak bisa. saya disana bersama cc ipar, selama proses 7 hari karantina di malaysia disana saya tetap di lakukan pemeriksaan semuanya termasuk cek pet scan, periksa darah , swab dll.

setelah hari selesai karantina hasil2 pemeriksaan keluar dan saya bisa langsung bertemu dokter onkologi disana.

dari hasil pemeriksaan semua disana dokter kaget, apalagi saya..

dokter bilang bahwa di dalam tubuh saya cancernya sudah tidak adaa atau tidak ada penyebaran. free...

bayangkan??? dari stadium 3B. bisa jadi tidak ada penyebaran? dan benjolannya sudah benar2 kecil banget dri yang sekitar 8,4cm.

dokter, saya dan cc ipar semua kaget.

ini benar2 mukjizat dari tuhan yang saya alami nyata dalam kehidupan saya.

bahwa selama saya percaya, pasrah dan berdoa itu semua tidak ada yang mustahil bagi tuhan. mungkin sebagai manusia itu mustahil tapi bagi tuhan tidak ada yang mustahil.

saya bener bener langsung damai sejahtera sukacita dalam hidup.

tapi tetap kita disana menjalankan kemo terapi daan imunoterapi.

setelah di lakukan kemoterapi beberaapa kali. saya menjadi drop..

saya tidak bisa berjalan, kaki saya tidak kuat, berat badan saya naik drastis sehingga kaki saya tidak kuat menopang, kaki semakin lemas, cepat capek lama2 saya duduk dikursi roda, even cuman jala kaki 5 menit itu udah ga kuat banget.

waktu melakukan mRI pembuluh darah hidung saya pecah. sehinggal mengeluarkan banyak darah yang banyak sekali. belum selesai di MRi di stop dulu.

benar2 saat itu saya takut banget ga bisa jalan, takut ada penyakit lain yang saya alami.

ternyata semua itu karena emang kondisi tubuh saya semakin melemah karna proses pengobatan yang di jalanin.

perjumpaan dengan tuhan..

padaa saat kemoterapi terakhir, saya tidak sadarkan diri. mungkin bagi saya itu hanyalah mimpi, tapi disinilah saya mengalami perjumpaan dengan tuhan.

saya menaiki tangga menuju istana yang besar sekali, kanan kiri saya saat menaiki aanak tangga disitu banyak malaikat yang membawa terompet.

saya naik terus sampai saya menemukan pintu tinggi sekaliiii, saya masuk dan semakin masuk ke dalam di sekeliling kanan kiri saya itu banyak terdapat rumah2 dan orang bernyanyi damai sekali sampai saya saat itu bener2 tidak mau pulang balik..

saya masuk semakin dalam, saya bertemu dengan sosok orang tinggi sekali memakai jubah putih bersih tangannya mengangkat kearahku dan berkata "anaku kembalilah belum waktunya kamu disini" sayang melihat ke arah wajahnya tapi tidak bisa, begitu terang bersinar sekali sampai saaya melihat silau tidak keliatan sama sekali. terus saya bingung di suruh kembali? gimana caranya?? saya tidak tau caranya kembali. sedangkan saya bahagia disini kenapa harus kembali.

dan sosok itu bilang "pulanglah" dan saya baru sadar bahwa itu tuhan yesus. dan seketika itu saya balik ke tubuh saya seperti mimpi yang begitu nyata, dengan setengah sadar sambil lemas bahwa saya berpikir, tuhan suruh saya pulang karna rumah saya di surga belum selesai, dan tugas saya di bumi belum selesai, mungkin tuhan masih kasih kesempatan saya hidup kembali untuk bisa bersama dengan anak2 saya.

setelah 6 bulan berobat di malaysia, saya semakin sadar bahwa tuhan itu ada dalam diri kita, dia tidak pernah meninggalkan kita, dia tau apa yang kita butuhkan meskipun melalui proses yang sangat sulit tapi percayalah semua indah pada waktunya.

mungkin setelah semua yang terjadi tuhan itu ingin kita kembali kepadanya dari yang aku dulunya hidup sepeerti itu sekarang telah di perbaharui semuanya.

setelah selesai berobat dan kembali ke surabaya. disaat itulah kehidupan dan penyakitku semua berangsur pulih dan menjadi lebih baik.

dari yang rambutku botak sekarang di tahun 2023 ini rambut saya sudah mulai panjang.

terimakasih tuhann...

"sungguh indah bila kita berharap kepada tuhan, apa yang tidak mungkin menjadi nyata baginya, asalkan kita percaya, pasrah dan berdoa tuhan tidak akan meninggalkan kita, meskipun melalui proses yang begitu sulit panjang, ingatlah semuanyang terjadi akan ada masa indahnya. tidaak selalu gelap tapi akan ada terang"