Ciel yang telah naik ke urutan empat segera naik. Dia menemukan Michael yang masih menyesap kopi sembari membaca koran.
Intuisi spiritual Michael tiba-tiba terpicu. Dia segera mengalihkan pandangannya pada Ciel yang baru saja tiba.
"Kau... naik?"
Saat mendengar itu Ciel hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.
Michael hanya bisa terkekeh dan menambahkan, "Sungguh kecepatan yang luar biasa. Jadi, apa yang selanjutnya akan kau lakukan?"
"Apa lagi? Aku hanya akan mencuri relik gereja lagi. Rasanya sangat bosan tetap di satu urutan dalam waktu lama," jawab Ciel dengan nada menggoda.
Mendengar jawaban Ciel, Michael sedikit tertegun. "Apa kau sedang menyindir aku?"
"Entah, mungkin? Lagi pula kau yang membunuhku dulu." Ciel segera meninggalkan Michael sendiri dan menambahkan. "Aku akan menargetkan gereja Dewi Malam, Katedral Saint Andreas."
"..."
Michael tidak bisa membantu selain diam tanpa suara apa pun.
***
Ciel telah tiba di sebuah bangunan yang hampir runtuh. Sekitarnya lembab dan gelap. Hanya sebuah lentera yang ada di sebuah meja di depannya.
Dia berhadapan dengan pemuda dengan rambut pirang berantakan. Wajahnya biasa dan warna matanya biru laut. Dia adalah Mike, pencuri yang Ciel rekrut untuk aksi ini. Dia masih memakai jas cokelat lusuhnya dan sebuah kartu terselip di saku jasnya.
"Selamat malam, Mr. Strength. Maaf saya memanggilmu saat malam hari seperti ini."
Mike seperti tertekan. Wajahnya terlihat gugup namun juga senang. Kemudian dia melihat setumpuk kartu dengan gambar yang sama seperti miliknya—seseorang yang sedang mengendalikan singa—di depannya.
"Simpan itu. Setiap kau melancarkan aksi pencurian, sebar satu kartu untuk menunjukkan identitasmu yang baru. Lalu aku juga memiliki sebuah aksi terakhir di Kerajaan Falheim, dan ini membutuhkan bantuanmu."
Mike ingin menolak, namun di sisi lain dia ingin melakukan itu.
"Apa yang Anda ingin saya lakukan?"
"Pertama, naiklah ke urutan enam dalam tiga bulan ini. Aku akan memberi relik, dan kau akan menyerap energi sihir dalam relik itu. Aku akan memandu dirimu."
Setelah mengatakan itu, Ciel membuat proyeksi sebuah katedral besar. Jika Ciel ingin membandingkan ukurannya, itu sebesar katedral Saint Maria del Fiore di bumi. Itu memiliki gaya arsitektur gotik yang megah dengan emblem bulan sabit dan bintang di sekelilingnya.
"Gila! Kita tidak mencoba mencuri di katedral Dewi Malam kan?! Itu bunuh diri." Mike memukul meja dengan keras.
Dia tahu tentang seluk beluk dari gereja Dewi Malam, karena dia dahulu adalah seorang imam di gereja itu. Jadi dia tahu sedikit tentang level penjagaan di Katedral Saint Andreas.
Walau mendengar itu, Ciel hanya berdecak dan berdiri menjelaskan rencana. Dia menyesuaikan kacamata berlensa tunggalnya. "Lakukan saja. Rencananya ..."
"Baiklah, Tuan. Aku bahkan tidak bisa berdebat denganmu." Mike tidak bisa membantu, dan hanya bisa mengikuti keinginan Lupin.
Mendengar jawaban Mike yang memuaskan, Ciel mengeluarkan sebuah belati dan sebuah buku.
'Sebenarnya aku sudah menyiapkan banyak cara jika kau tidak menurut. Tapi aku rasa ini lebih mudah.' Ciel mencerca sembari menyodorkan dua benda itu.
Energi sihir yang pekat tapi murni terasa melalui intuisi spiritual Mike. Dia menelan ludahnya, tidak berani membayangkan jika bahkan dia kehilangan kendali saat menyerap energi ini.
Ciel tidak melanjutkan pertemuan itu karena telah mencapai pemahaman yang sama. Dia keluar dari bangunan dan berjalan menuju jalan Ren Cross. Dia menyewa sebuah kereta kuda dengan biaya 10 skotl.
Dalam mata uang Kerajaan Falheim, mata uang dibagi menjadi tiga, yaitu pirch, mass, dan skotl. Satu pirch bernilai 20 mass, dan 20 mass bernilai 240 skotl.
Dia tidak takut akan adanya orang yang mengenalinya. Karena sistem fotografi untuk penjahat di benua ini terlalu rendah karena tidak adanya kamera, dan mereka hanya menggunakan sihir memori dari saksi mata dan membuat sketsa berdasarkan ingatan itu.
Setelah Ciel sampai di jalan Ren Cross, dia menuju sebuah bar bernama "Banana Fish." Tempat ini merupakan sebuah tempat bagi para pemburu hadiah, penjahat, atau bahkan bajak laut untuk mengumpulkan informasi apa pun dari dunia luar dan seluruh kerajaan.
Ciel membuka pintu bar. Suara berderit pintu membuat para pengunjung bar melihat Ciel. Beberapa pengunjung tampak waspada dan merasa aneh. Bagaimana tidak? Melihat seorang Pria dengan pakaian seperti bangsawan di tempat seperti ini sedikit aneh. Bahkan lebih aneh dengan pakaiannya yang jarang dipakai di kerajaan ini, bahkan oleh bangsawan.
Menghadapi tatapan semacam itu, Ciel hanya berjalan dengan cepat ke arah kasir bar. Seorang pria tua botak sedang mengelap gelas. Kumisnya sedikit melengkung ke atas dan tubuhnya sangat berotot. Dia melirik Ciel dan menyapa, "Hei, kau kembali? Seperti uang diharapkan oleh Franchise Lupin."
"Diam lah, Fred." Ciel mengambil kursi dan duduk denan tenang. Sebagian besar pelanggan tetap memandanginya, tatapan itu dipenuhi keserakahan akan uang. Meski kehilangan uang yang cukup besar saat dia "mati" kala itu, namun Ciel dengan cepat mengembalikan sebagian uang miliknya.
Dia mengeluarkan satu nota 1 pirch dan mendorongnya ke arah Fred. "Satu bir seperti biasanya, dan sebuah informasi."
Fred mengambil nota dan menuangkan bir sembari tertawa. "Apa lagi kali ini?"
Sebuah senyum terbentuk pada mulut Ciel. Dia mengambil revolver dan mengelapnya dengan sebuah lap kain hitam. "Informasi tentang Katedral Saint Andreas."
Tawa Fred memudar.