Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

LONELY SPIRIT

Izanagi_Kagura
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
Synopsis
Bagaimana segala sesuatu itu menjadi seperti saat ini adalah hal yang tak dapat ku mengerti hingga sekarang. Dari berbagai hal yang ingin kulakukan, Aku telah habiskan seluruh waktuku hanya untuk bekerja, belajar, dan berbakti kepada orang tuaku. Saat akhirnya Aku akan menuai segala jerih payahku selama ini, semesta tiba-tiba merampas segalanya dariku. Apa kesalahanku hingga, semesta tak memberiku kesempatan menyentuh semua hasil kerja kerasku? Salahkah Aku jika menyelamatkan seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya? Yang kulakukan hanya membantunya sadar untuk tidak mengambil keputusan bodoh tergesa-gesa dengan mengakhiri hidupnya sendiri. Kenapa jadi Aku yang terkena imbasnya?

Table of contents

Latest Update1
001 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - 00

Bagaimana segala sesuatu itu menjadi seperti saat ini adalah hal yang tak dapat ku mengerti hingga sekarang.

Dari berbagai hal yang ingin kulakukan, Aku telah habiskan seluruh waktuku hanya untuk bekerja, belajar, dan berbakti kepada orang tuaku. Saat akhirnya Aku akan menuai segala jerih payahku selama ini, semesta tiba-tiba merampas segalanya dariku.

Apa kesalahanku hingga, semesta tak memberiku kesempatan menyentuh semua hasil kerja kerasku? Salahkah Aku jika menyelamatkan seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya?

Yang kulakukan hanya membantunya sadar untuk tidak mengambil keputusan bodoh tergesa-gesa dengan mengakhiri hidupnya sendiri. Kenapa jadi Aku yang terkena imbasnya?

*****

Langit menguning, awan-awan terus bergerak, berpindah, dan beberapa menghilang. Hanya dengan menatap langit, semua orang segera tahu bahwa, hari ini akan segera berakhir. Berganti malam dengan gelap yang memikat pesona bulan.

Meski tahu hari akan segera berakhir, langkahku masih enggan menemukan tempat istirahat. Kuakui Aku sudah merasa lelah setelah seharian berjalan dan menyusuri sudut-sudut kota. Akan tetapi, segala tentang kota ini dan keindahannya telah membuatku jatuh hati.

Aku akan segera meninggalkan tempat ini entah untuk berapa lama. Yah, tidak peduli seindah apa tempat yang ku kunjungi, ini adalah tanah orang. Tanah airku bukan di tempat ini. Selama apapun Aku tinggal di tanah orang maka, kelak Aku juga harus tahu caranya pulang.

Langkah kakiku akhirnya menapaki sebuah jembatan besar yang melintasi sungai paling ikonik di negara ini. Momen itu semakin berkesan saat aliran air sungai yang tenang memantulkan cahaya keemasan matahari. Rona senja antara langit dan sungai membentuk kilauan indah memesona.

Tidak peduli seindah apa, kesibukan kota tak membuat orang-orang bergeming dari tempatnya bekerja. Mungkin mereka sudah lelah setelah sibuk seharian menghabiskan waktu untuk bekerja atau memang terbiasa membuat mereka abai pada pesonanya. Aku tidak terlalu peduli.

Untuk sementara waktu, ku sibukkan diriku dengan kameraku. Mengambil beberapa potret sebagai bukti bahwa Aku pernah ada di tempat ini.

Pandanganku tiba-tiba terpaku melihat seorang wanita dengan sweater hitam, rok selutut, menenteng tas ransel berusaha menaiki pagar pembatas jembatan. Hal selanjutnya yang Aku ingat adalah, Aku berlari sekuat tenaga menghampirinya. Ku tangkap tubuh mungil itu tepat sebelum ia melompat.

Anehnya, dalam tempo sesaat itu aku merasakan deja vu. Kurasakan tubuhku terpeleset tanpa dapat ku cegah. Sekarang Aku sepenuhnya melihat betapa indahnya langit sore itu. Tubuhku terasa ringan. Beginikah rasanya mengambang di udara?

Ingatanku, secara ajaib mendadak bermunculan. saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya. Hal-hal yang sempat ku lupakan mendadak datang lagi.

Tadi Aku di jembatan itu, sekarang jembatan itu diatasku. Kutatap langit yang kian memancarkan cahaya menyilaukan. Sesaat kudengar dentuman keras kemudian menyusul tekanan yang menekan seluruh tubuhku. Napasku sesak. Tubuhku terasa akan hancur. Sakit sekali. Tidak peduli sekuat apa Aku meronta, Aku tidak dapat menemukan udara.

Ah, saat begini Aku teringat lagi, kenapa dulu Aku menyerah belajar berenang ya? jika dulu Aku belajar berenang, dan sekarang Aku bisa berenang apakah Akhirku akan begini? sudahlah. Aku menyerah. Akhirnya sakitnya mulai berkurang bersamaan dengan kesadaranku yang berakhir. Mati itu ternyata menyakitkan.

*****

Uhukkuhukk..uhukkuhukk..

"Hah, hah, hah, uhukk, hah, uhukk,"

"Bernapaslah dengan benar. Tarik perlahan lepaskan pelan-pelan!"

Hah? Apa yang terjadi padaku? Di mana sekarang?

"Sudah lebih baik? syukurlah. Kukira Aku akan melihat orang mati hari ini." Seseorang? wanita? siapa dia? kenapa tampilannya seperti sedang cosplay?

"Hei, Kamu tidak apa-apa? ada yang sakit? tunggulah sebentar, akan ku bawa kamu kepada dokter istana sekarang."

"Dia mengatakan apa? bahasa apa yang digunakannnya? dia dari negara mana?"

"Kamu mengerti ucapanku tidak? hei, jangan memandangku begitu terus."

"Kamu, siapa?"

Wanita itu memiringkan kepalanya, dia kebingungan? "Kamu bicara apa?"

"Sudahlah, yang penting sekarang kamu harus selamat dulu. Aku akan menginterogasimu nanti."

Oh tidak, apa yang Dia lakukan? Dia menggendongku dengan kasar. Akan dibawa kemana Aku?

Tidak, tubuhku terlalu lemah untuk melawan. pandanganku kembali berat. kumohon jangan pingsan sekarang.

"Bersabarlah sedikit lagi. Aku tidak mau berhutang budi dengan orang asing sepertimu."

Apa yang dikatakannya? suaranya semakin kabur begitu pula pandanganku. Apakah Aku akan mati lagi?