Tak pernah terkintas dibenakku,menikah dengan seorang prajurit.seorang abdinegara dan mungkin sama sekali bukan impianku,tapi itulah jodoh manusia,tak ada yang mengerti dengan rencana sang ilahi.jodoh,maut dan umur manusia semua urusan sang khalik.seperti apa yang aku alami,perkenalan singkat ternyata meninggalkan sejuta kenangan dihati kami.dan kami sempat bertukar no hp...hendry meminta izin untuk menemui orang tua ku dan meminta izin untuk menjadikan aku sebagai persitnya.
sebagai seorang prajurit negara yang bertugas dibatalyon,tentunya banyak sekali tuntutan dan kegiatan persit yang harus diikuti dan lingkungan kehidupan dari berbagai masyarakat yang pastinya berbeda dengan lingkungan masyarakat luar.
Menjadi istri seorang prajurit tidaklah mudah,harus siap dengan segala resikonya,siap untuk ditinggal bertugas kapanpun.wanita tidak boleh lemah ,wanita harus kuat,harua mengikuti semua aturan aturan yang ada dalam lingkungan asrama .walau sebenarnya rindu terus menggunung,entah sampai kapan menantikan suami kembali dari tempat tugas dengan selamat.
Aku masih tertegun mendengar celoteh mas hendry,antara kaget,senang dan tidak percaya kedatangannya tiba tiba tidak seperti biasanya,kalau ditugaskan diluar kota,sebelum pulang hendry pasti meneleponku terlebih dahulu. tapi ini hendrg kedatangannya tiba tiba saja mengetuk pintu dan
ada didepanku.
"eh,kok malah diam,?
"nggak rinduya,sama mas,....atau mas pergi lagi ya...!
Langsung saja ku peluk mas hendry,tak terasa buliran air mata membasahi pipiku.mengapa aku masih ragu dengan cinta dan kasih sayangnya,mengapa selalu ada rasa cemburu,rasa tidak percaya akan kesetiaan cinta mas hendry.