". Aku setuju !". Suara Elin bergemang di ruang itu.
Penglihatannya kembali terang mata terbuka luas tertatap dinding atas suara penghawa dingin kedengaran di ruang itu perlahan matanya melirik kiri kanan pakaian di tubuhnya saat ia gunakan semasa minum bersama Manajer Sely mengimbas waktu sedang merayakan buku terbarunya sehingga mabuk langsung tertidur.
" Apa ini lah akhirnya ?" Kini Elin kembali ke dunia asal berbaring di atas ranjang dirinya tahu ini akan terjadi kerana sudah mengingati pemilik hatinya.
". Sam maafkan aku...". Gumamnya keras Elin menangis memiringkan tubuh menutup wajah dengan kedua telapak tangannya teresak-esak suara tangisan di biliknya.
Waktu berganti hari bertukar gelap bilik sangat sunyi hening gadis itu kelelahan menangis sehingga tertidur pelan-pelan membuka mata menguatkan kaki tangan juga badannya turun dari ranjang menuju ruang tamu menghidupkan lampu.
" Ah..". Menghela nafas pelan merebahkan badannya duduk di sofa meragut botol wine lalu berdiri menuju branda .
Wajah menatap kota yang bersiaran lampu jalan sangat indah kelihatan tetapi di hatinya tersangat sakit Elin menangis lagi berulang kali meneguk wine sehingga badan tidak stabil berdiri tangan satu berpaut di pagar brand.
Sudah seminggu lamanya Elin bersedih hati tidak keluar rumah hanya minum bermabukkan lalu tidur setelah itu minum lagi Manajer Sely juga tidak mengunjungi rumahnya kerana sibuk menguruskan penerbitan.
Pagi hari Elin duduk di sofa tergerak hatinya menatap telefon melihat kedudukan buku terbarunya masih hangat kekal di tempat tertinggi semakin ramai yang menggemari komentar dari para peminatnya Elin tersenyum sebentar.
". Em.... lorong ini pun tidak ada komen si kucing ". Menggores skrin telefonnya membaca komentar penggemarnya tercari-cari akaun bergambar kucing waktu itu.
". Yeah udahlah...". Pasrah gadis itu lalu menekankan keluar masuk ke akaun facebooknya menggores skrin melihat suapan berita .
". CEO penerbitan sedar dari koma ". Gumam Elin menyebut judul berita itu beberapa gambar dikaburkan tidak terlihat jelas gadis itu mengabaikan saja tidak menganggap penting ia melewatinya melihat berita yang lain.
". Ting! Ting!".
Sesaat kemudian
". Tit..tit.". Kata kunci pintu rumah Elin , kelihatan Manajer Sely melalui pintu itu masuk sampai ke ruang tamu .
". Elin ! Elin ! Bangun udah pagi ni". Teriak Manajer itu sampai masuk ke bilik Elin.
". Aw ! Ini apa Elin ? bau alochol ". Seluruh ruang bilik gadis itu berbau alochol sampaikan Manajer Sely memicit hidungnya terlalu menusuk di rongga hidung.
". Astaga. !". Terkejut matanya melihat keadaan Elin.
". He!..Elin bangun ". Teriaknya lagi memukul pelan sisi bahu gadis itu yang terpuruk baring di atas ranjang.
" Hujung minggu acara tandatangan..hari ini temani aku belanja untuk gift untuk para penggemar nanti ". Panjang lebar Manajer Sely berbicara tetapi Elin belum sedar dari bangun.
". Hey! Bangun! Aduh perempuan ini ..." Manajer Sely meletakkan handbag nya melipat lengan panjang sampai ke siku .
". Anak gadis yang baik .... bangun !". Tangan Manajer Sely meragut kedua bahu Elin membangunkan tubuh gadis itu sampai membuka mata Elin.
". Em ..em?". Suara malas Elin mengenalpasti wajah Manajer Sely.
". Udah ..pergi mandi !". Kali ini suara tegas Manajer Sely sambil menarik lengan Elin menolaknya sampai ke bilik mandi.
". Mandi cepat...kita udah lewat ni!". Membebel Manajer Sely di depan pintu bilik mandi.
Beberapa minit kemudian Elin di iring Manajer Sely berjalan menuju kereta milik Manajernya setelah keluar dari rumah gadis itu memakai t-shirt kosong dengan elastik skirt gelap.
". Sampai ...". Kereta itu berhenti di depan kedai kafe
". Sini ?". Tanya Elin kepalanya mendongak memandang nama kedai itu.
". Yup... Kamu itu udah kurusan sarapan dulu baru ada tenaganya" . Pedas kata kata Manajer Sely tetapi sebenarnya sangat perhatian ia sudah menganggap Elin sebagai adiknya.
". Hum!". Rungut Elin wajahnya cemberut.
". Ayo... turun ". Ajakkan Manajer Sely yang sudah melepasi pintu keretanya mereka pun menuju kafe itu.
". Selamat datang...mahu pesan apa ?". Sapa penjaga kaunter itu.
". Sebentar... Elin, kamu mahu apa ?". Mata Manajernya menatap Elin yang berdiri di sisi.
". Coklat panas sama waffle aja". Tukas Elin terus berbalik menuju meja kosong di hujung ruang dekat dengan kaca tingkap.
". Aik..?..anak itu ..". Gumam Manajer Sely menggeleng pelan.
". Baiklah seperti pesanannya tadi sama kopi itu kuihnya juga ". Jari telunjuk Manajer Sely menunjuk kek di dalam peti penyejuk .
". Ini bil nya ". Setelah beberapa saat menekan jumlah bayaran pesanan lalu Manajer Sely pun membayarnya setelah itu menuju ke meja tempat Elin duduk.
". Elin..aku mahu tanya ". Setelah duduk berhadapan dengan Elin malahan reaksi wajah Elin tidak tertarik mata memandang orang-orang yang berlalu di jalan .
". Elin?". Mengerut kening Manajer Sely.
". Em..". Tukas gadis itu melirik sebentar ke wajah Manajernya.
" Baiklah .. kamu ada masalah ?". Tanya Manajer Sely.
". Humm ...". Elin hanya menggeleng malas seperti berat kepalanya di geleng.
". Habis itu...kanapa sering termenung..kalau ada masalah bagitahu aku". Ucap Manajernya.
". Penyakit hati". Gumam Elin kedengaran Manajernya kata kata Elin sehingga ternganga terkejut.
". Hati !..kamu sakit, ayuk pergi hospital". Semakin cemas Manajer Sely di benaknya penyakit Elin kemungkinan sudah parah.
". Ah!...tidak perlu aku tidak sakit. ". Jawab Elin ia melihat raut wajah Manajernya sudah ketakutan.
". Itu ..sakit apa. ..tidak , tidak kita harus ke hospital". Tukas managernya bangun dari kerusi ingin menarik lengan Elin tetapi dihindari oleh Elin.
". Kecewa lagi sedih". Cemberut mulut gadis itu di sisi lain setelah menyebut kata itu terduduk kembali Manajer Sely sekali lagi ia ternganga menatap tanda tanya.
". Siapa laki laki itu ...?"
". Aku tunjuk matanya...biar tahu rasa , adik aku yang mungil manis ini di sakiti ..!". Amukan Manajer Sely menatap geram di sisi lain membayangi melihat lelaki itu.
Manakala Elin mengerut kening merasa lucu juga pelik reaksi Manajernya yang sudah jauh di bayangan.
". Udah..udah .. makanan tu mahu sampai bilang tadi aku kurus ..makan dulu". Rungut Elin setelah melirik pelayan menghampiri di meja mereka.
". Eya..Eya.. maaf over". Tukas Manajernya.
Selesai menikmati makanan sambil menghirup minuman Manajer Sely menerangkan aturcara tandatangan hampir sama di acara sebelum cuma kali ini di perbanyakkan gift percuma.
". Bagaimana setuju rencananya?". Tanya Manajer Sely.
". Aku ikut saja..". Tukas Elin walaupun sangat malas menjawab pertanyaan itu.
". Ini beberapa kedai kek yang menerima tempahan..Elin pilih salah satu aja.". Manajer Sely memperlihatkan gambar kedai-kedai di iPadnya.
". Ini aja..". Lansung Elin menunjuk salah satu.
". Baiklah....sama ini contoh giftnya buku nota juga pen ". Sekali lagi di tunjukkan di skrin iPad terpaku mata Elin menatap pen itu keningnya berkerut.
". Cantikkan .. terus ada tulisan isteri parallel sesuai dengan novelnya. ". Tersenyum senyum senang di wajah Manajer Sely sementara Elin menahan emosinya ingin menagis ia memejam mata menghela nafas bersenyum paksa.
". Mana saja". Gumam gadis itu wajahnya menatap tingkap di kafe itu.
**************