Sekali lagi perut Elin berbunyi menghentikan kan kesedihan hatinya Elin menoleh ke arah makannan itu .
" Lebih baik makanan dulu " kata hati Elin lentas bangun dari ranjang melangkah mendekati makannan tu ia pun menikmati nya tanpa ragu ragu.
Selesai makan Elin merasa sangat kenyang sambil duduk di sofa sejenak ia pun mula menguap menguap perlahan lahan menaikan kaki di sedut ranjang merangka atasnya sampai berada di tengah ranjang Elin merebahkan tubuhnya dalam sekejap matanya sudah terlelap.
Langkah kaki Elin berganti ganti melangkah sambil menoleh noleh belakangnya dengan cepat masuk bilik rehat pekerja hotel melihat sekeliling ruang ternampak pakaian tersusun digantungkan kelihatannya sudah bersih .
" Kemungkinan pakaian penginap yang lain ".kata hatinya.
Ia pun mengambil t shirt dan skinny gelap menggantikan pakaian pelayan hotel yang saat ini Elin gunakan.
Elin berpura pura menjadi pelayan hotel semasa keluar dari bilik nya ia bertukar pakaian dengan pelayan hotel yang datang menghantar sarapannya . Elin berhasil keluar melewati pengawal yang berdiri di luar pintu biliknya juga berusaha melindungi wajah agar tidak ketahuan .
Setelah mengganti pakaian Elin keluar dari ruangan itu terus berlari menuju tangga khas pekerja hotel ia tidak menaiki lift kerana risau jikalau pengawal sedang menunggu di sana .
Akhirnya Elin berhasil keluar melalui pintu belakang hotel . Elin pun mencari taxi kerana tata letak kota sama seperti di ingatan ia tidak perlu mencari orang untuk bertanya . Taxi berhenti di tempat Elin tunjukkan lalu ia membayar menggunakan kad suami nya setelah itu keluar dari pintu taxi.
Kerana tidak ingin diketahui keberadaanya ,Elin meminta taxi itu berhenti di tempat umum. Lalu Elin berjalan kaki menuju ke tujuannya .
" Tet..Tet..Tet ". Elin menekan nekan kata kunci pintu rumah sekali lagi ia menekan .
" Tet..Tet.." tiba tiba pintu terbuka .membuat ia terkejut terbeliak mata Elin melihat.
" Kamu siapa?" Suara perempuan yang sedang menolak pintu dari dalam.
" Maaf maaf ..eh! Ini rumah aku kamu siapa?." Tukas Elin sejenak ia berfikir rumah ada orang .
" Er .. mungkin kamu salah rumah ..saya pemilik rumah ini sudah lama , tolong jangan menganggu " ucap perempuan langsung menarik pintu menutup. Elin memaku dirinya di luar pintu mata nya memandang nombor di dinding pintu .
" Ini nombor rumah aku..kenapa? " Kata kata Elin bermain di hatinya sambil berjalan pergi dari situ ia memikirkan kota dan juga rumahnya semua sama seperti ingatannya tetapi ia merasa bukan dari dunia ini .
Elin pun berjalan menuju tempat kerjanya yang di ingatnya tidak jauh dari rumahnya . Situasi yang berbeza dengan tempat kerjanya malahan orang orang yang berada di sana tidak mengenali Elin.
Kini Elin berjalan jalan di sekitar kota terhenti di depan kafe tempat ia mengadakan acara tandatangan. Elin memandang kad yang di pegang dari tadi ia menhembus nafas.
" Isi perut dulu ,nanti fikirkan lagi " ucap Elin ia pun menolak pintu memasuki kafe itu. Gadis itu berdiri di kaunter memerhati menu di LCD menu tengah melihat lihat .
" Selamat datang nona..ingin pesan apa ?" Suara pelayan kaunter. Elin mendongak sejurus mendengar suara itu .
" Manajer Sely..?" teriak Elin terkejut . Mengerut kening pelayan kaunter itu seketika.
" Nona ingin pesan apa ? " Sekali lagi pelayan itu bertanya mengabaikan pertanyaan Elin.
" Sely ini aku Elin!." Berusaha Elin mengingatkan pelayan itu .
" Maaf nona ..saya bukan manajer cuma pelayan dan jika nona tidak ingin memesan makanan sila keluar ." Ucap pelayan itu
" Ah..tapi nama kamu Sely ? Betul kan ini Sely .." tukas Elin setelah melihat nametag pelayan itu. Pelayan itu mengekori arah mata Elin memandang nametag di saku bajunya itu .
" Nona pesanan nya!? " Ucap pelayan yang bernama Sely memotong pandangan Elin sejak tadi menatap nametag nya .
" Ah..ya..baik " cepat cepat Elin memesan makanan setelah di kejutkan yang sedang memikirkan Sely tetapi bukan Manajer Sely.
Menunggu pesanan sampai Elin duduk di meja seorangan terkenang kembali semasa acara tanda tangan di saat otot jari jari nya penat ,para pengemarnya yang berbaris sampai luar kafe juga mengingat Manajer Sely yang sentiasa senyum cemas nya . Tersenyum Elin sendiri .
" Oh! ..Pandangan tajam mata lelaki itu ...!" Keluar suara pelan Elin teringat sesuatu .
" Rupanya dia lelaki itu...suami yang pergi selepas berkahwin ha..ha.." tertawa kecil Elin mengingat lelaki itu ia membaling pandangan ke luar tingkap kaca melihat orang berlalu di jalan.
Sesudah makan Elin pun ingin keluar dari kafe sebelum melangkah Elin melihat sebentar Sely dari arah jauh lalu berjalan membelakangi Sely yang sedang berdiri di kaunter langsung keluar dari kafe itu .
Hari masih panjang ketika ini Elin masih berjalan jalan mencari kedai cyber niatnya ingin menggunakan komputer banyak cyber di masuknya tetapi perlu membayar dengan tunai ia pun mencari lagi yang boleh membayar menggunakan kad.
Elin memasuki kedai cyber setelah 30 nminit berjalan ia pun membayar masa untuk menggunakan komputer dan duduk di salah satu tempat yang kosong.
" Tiada! ..nama aku tiada ?! ".
Terpaku mata Elin melihat skrin komputer tiada satu pun nama nya di media sosial bahkan facebook nya juga grup pengemar nya tidak ada .
Elin meragut rambutnya dengan pandangan bingung lalu mata nya berpindah ke skrin ia ternampak satu news sambil membaca tajuk itu.
" Tuan muda homo berkahwin "
Elin menyebutnya terus menekan link news itu ia mula membaca sampailah terlihat gambar paparan Tuan muda itu berkahwin dengan seorang gadis yang wajah nya di kaburkan.
" Tuan muda itu.. macam pernah lihat.. " ucap Elin sambil mengingat ,sekali lagi Elin di kejutkan Tuan muda itu rupanya suaminya dan gadis itu adalah dirinya Elin mengelengkan kepalanya sangat ia tidak menyangka.
" Rupanya suamiku homo ..Hu..! " Elin bersuara dengan senyum sombong . Gadis itu pun keluar dari tempat itu.
Elin pergi di sebuah mall memasuki kedai kedai buku mencari penjualan novel akhirnya menjumpai satu kedai yang menjual bermacam novel Elin pun masuk ke kedai itu ia pun mula mencari cari novel ciptaan hampir seluruh ruang kedai itu Elin geledah tetapi tidak menjumpai Kayra nya. Kekiri ke kanan kepala Elin melihat semua tajuk tajuk novel di kedai itu bahkan majalah juga poster yang terpamer di seluruh ruang kedai itu .
" Semua judul mengenai homo apa dunia ini tidak mengecam dengan judul judul seperti ini " .Rungut Elin merasa hairan membandinkan karyanya sering di kencam dengan tajuk novelnya apalagi jalan ceritanya banyak ugutan yang Elin terima . Waktu berlalu Elin pun bergerak melangkah ke kaunter ia membeli dua buku novel selesai pembayaran ia keluar dari situ.
Sementara masih di mall Elin berminat membeli pakaian juga beberapa kelengkapan untuk dirinya setelah itu mengisi perut di salah satu kedai makan. Hati Elin sedikit senang berbelanja walaupun masih merasa asing dunia ini ,memang hati perempuan.
Ia pun berencana mencari hotel yang dekat dekat kerana tidak ingin kembali ke hotel itu walaupun dirinya akan di jumpai tetapi Elin ingin bebas dahulu.
Sampailah di sebuah hotel Elin masuk menyewa bilik membayar dengan kad itu entah sudah berapa kali ia gunakan berbelanja setelah itu Elin menuju pintu lift terhenti langkah kaki Elin sekilas pandang ia melihat suaminya keluar dari lift cepat-cepat Elin berbalik ke kaunter dengan kepala di tundukkan .
***********