di suatu tempat hidup seorang anak, yang bernama rully agustian.
umur rully pun cukup di bilang masih di tinggl seorang tanpa kabr.
rully hidup bersama ibu dan adik nya,
hari demi hari tahun pun berganti, begitu lah rully yang semakin bertambah usia melewati hidup tanpa kasih sayang ayah.
pada hari itu rully pun sudah cukup umur untuk beranjak duduk di bangku sekolahan.
pendaftran sekolah pun di awali dengan seorang ibu.
hari demi hari sekolah masuk kelas 6 sd rully pun mendapat kan bantuan beasiswa miskin.,itu pun yang mewakili dan menghadiri beasiswa itu rully sendiri.
baju kotor tak layak baju sekolah. badan pun tak terawat tetapi tuhan pun maha pengasih dan penyayang, seluruh pedagang di sekolah rully ikut membantu merawat dan merapi kan penampilan rully dan berbisik jadi anak yg pintar walau pun kau tak punya ayah.
usia rully pun bertambah sesampai tamat sd dan mulai pendaftaran smp rully ikut dan mendaftar kan diri nya sendiri tanpa dampingan orang tua.
tetapi tekat kuat dan keberanian rully pun akhir nya rully masuk smp.
tetapi di saat masuk smp ini lah mulai perjalanan hidup rully penuh drama.
rully pun sekolah dan kerja sesudah sekolah.
apa pun di laku kan dagang. semir sepatu, dan jadi kuli pasar.
anak seusia rully tidak ad yang bekerja tetapi rully harus kerja karena untuk mengurangi beban ibu nya,
tiba sampai dia naik kelas 2 dan 3 ,
rully pun lulus sekolah menengah pertama dan tidamkmelanjut sekolah menengah atas. karena biaya tidak terjangkau dan adik nya juga mulai masuk sekolah dan akhir rully berpikir ,untuk tetap melanjut kan sekolah adk nya dan rully bekerja di pasar.
rully pun merasa semua penat di pundak nya.
hasil dari uang kerja untuk membeli buku dan uang makan.
tak seorang pun tau penat nya rully.
masuk tiba adik nya lulus dan rully pun bekerja tak henti supaya adik nya lanjut lagi sekolah.
hari pun berlalu datang nya hari raya bagi umat islam rully pun ikut meraya kan.
sebelum hari raya tersebut rully pun sedih tidak ada apa pun mau baju. kue. atau pun makanan.
tetapi tekat dia masih tetap berjuang.
sore pun tiba.
rully pun di ajak ngobrol oleh seorang bos es campur tempat dia kerja.,
bantuan satu persatu pun datang.
ada yg kasih uang.
ada pun kasih parcel kue untuk hari raya.
uang di guna kan untuk membeli 1 stel pakaian adik dan ibu dia pun tidak ikut beli alasan adik dan ibu nya yang terdahulu.
hari demi hari di lewati.
masuk lah kelulusan adik nya di sekolah menangh atas dan tidak ada biaya buat bayar ujian dan pengambilan ijazah.
mulai di pikir kn rully dan akhir nya mendekat seorang guru dan meminta untuk meringan atau di cicil akhrir nya ibu guru itu pun setuju,
sesudah itu pun adik nya sudah mulai ujian dan mendapat kan ijazah.
dan kehidpan ekonomi rully membaik dan bangga sebagai abng sudah berhasil membuat adik nya lulusa dri sekolah menangah atas.
tiba lah rully masuk dan beranjak menikah.
rully pun menikah dengan wanita perjodohan.
pernikahan pun di jalani dengan pilu.
sesudah akad nikah pun rully bertengkar hebat karna istri rully melarang rully pulang kerumah ibu nya untuk menghantar keluarga nya pulang.
2 tahun di lewati rully di karunia 1 anak perempuan. suatu hari mulai hancur rumah tangga rully karna fitnah seseorang yang membuat rumah tangga nya hancur.
setlah itu rully pun cerai tetapi percerai rully pun begitu dramatis., karena tidak bisa melihat dan memeluk anak nya.
rully di pisah kan dengan anak nya sendiri.
itu pun di lewati rully dengan semangat karena di yakin suatu saat nanti anak nya mengenal dia tetapi aneh nya anak nya cuma tau ayah sudah tiada berkat didik tak bermoral dri seorang ibu ,rully pun ikhlas menerima.
sudaj lewt 1 tahu percerai rully pun bangkit kan masa depan lagi dengan seorang gadis dan di karunia i seorang anak perempuan yang begitu imut dan cantik.
hari2 di lewati dengan ke adaan tidak menguntung kan.
keadaan rully pun sulit makan seada nya, anak nya pun tambah hari tambah besar sedang ekonomi rully hancur.
adik nya pun mendapat kan musibah dan harus damai mengeluar kan banyak uang itu pun ad di pundak rully semua. setiba masalah selesai semua tetapi belum dengan kebutuhan mereka.