Chereads / Alphabet Spectrum / Chapter 21 - Ch. 022 - Kota Pengelana, Oseana yang makmur

Chapter 21 - Ch. 022 - Kota Pengelana, Oseana yang makmur

"Pedang, Sihir dan manusia!"

Eins terlihat menatap keberadaan pria yang mempunyai tawa yang membuatnya kesal karena ekspresi dari ucapannya.

"Semuanya sudah terhubung, Greed-chan!" bisiknya disamping Eins dan menghilang layaknya bunga yang mengelupas satu persatu.

Eins teriak karena kemunculan pria itu, pria yang menyandang Kesombongan era ini.

Eins menatap buku Alphabet Spectrum yang sudah tersebar isinya kepada perwakilan masing-masing.

"Aku harap kau adalah kunci dari ini semua!" tuturnya kecil memandang bulan yang sedang purnama malam itu dan tangannya mencoba meraihnya.

"Gilbert, sang pengadil!"

****

"Gideon, lindungi Vivi yang mengobati para petualang lain, aku mohon!" ucap Gilbert yang membawa pedang begitu besar maju ke lokasi penaklukan minotaur besar yang merupakan misi bagi petualang kelas C.

"Alpha, Zetha! Sihir Crystal Barrier!" teriak Gideon yang menghentikan kakinya dan dari lingkaran sihir yang muncul di hentakan tersebut, area pelindung barrier yang membentuk warna kristal ungu muncul mengcover orang-orang yang terluka karena serangan dari Mino tersebut.

Gilbert tersenyum melihat Gideon yang terbang di atas Barrier yang dia ciptakan, lalu dirinya melakukan Manauver dan mengcounter serangan kapak Mino yang hampir membelah salah satu petualang yang terkena efek berhenti.

"Semuanya, yang tidak fit, tolong keluar dari area dan segera masuk ke barrier, yang masih kuat, bantu aku melawan dia!" ucap Gilbert yang membuat semuanya patuh akan ucapan bocah tersebut.

"Aku tidak tau kau siapa anak muda, tapi aku akan membantu dirimu!" ucap pria menggunakan tombaknya dan mulai merapalkan sebuah sihir.

"Bantu aku anak muda, aku akan menghancurkan pertahanannya, lindungi aku 2 menit!" lanjutnya lalu dia merapal.

"Akan kami-" ucap Gil namun ucapannya terpotong dengan jeritan minotaur yang membuat semua orang merasa ketakutan, semua orang seperti sesuatu yang sedang di tekan, layaknya sebuah gravitasi menekan mereka.

"Sialan, dia mengeluarkan Fear!" ucap pria tombak tersebut yang tersungkur karena status tersebut.

Gil yang melihat semuanya hanya bisa bersiaga menatap Minotaur tersebut akan menyerang ke siapa.

Minotaur tersebut mengincar beberapa orang yang sedang dilanda efek [Fear], Gil bertindak dengan cepat dan menghantam pedangnya ke tanah.

Pedang itu dia pantulkan dengan cepat dan memukul mundur Minotaur yang sekarang hanya melihat kearahnya.

"Gideon! Bantu aku!" teriak Gilbert yang menancapkan pedang besarnya ketanah dan memejamkan matanya.

"Dari tadi dong Gil!" teriak Gideon yang mengangkat tongkatnya dan mengarahkannya ke Gil.

"Sinkronisasi!" ucap keduanya dan sekarang di tubuh Gilbert, aura api muncul yang membuat Gil terbakar karena api tersebut.

"Fire Breath!"

Gil tersenyum mendapatkan buff tersebut, buff yang menaikan efek kekuatan itu membuat gerakannya lebih cepat dan membuat Minotaur kewalahan menghadapinya.

(Kau harus tahu nak Gilbert, kekuatan utama bukanlah menggunakan kedua pedang seperti itu, sangat sayang sekali kalau kau menyia-nyiakan bakatmu!)

Gilbert membuat salah satu tangan Minotaur putus dengan tebasan yang hampir menghantam setengah badan Minotaur tersebut dan karena serangan itu, Kampak miliknya terbang hampir mengenai petualang lain.

Namun Gideon yang menatap pertarungan secara keseluruhan ddengn cepat membuat barrier besar yang membuat Kampak itu terpental dan menyelamatkan petualang tersebut.

"Vivi, apa kau sudah selesai menyembuhkan orang-orang itu?" tanya Gideon menggunakan telepati yang dia peroleh dari latihan oleh para naga Barakuda.

"Sudah Gideon, apa diluar harus ada yang aku tolong?"

"Ya, Vivi harus menghilangkan sesuatu!" seru Gideon yang membuka salah satu jalan di barriernya dan Vivi melihat semua orang sedang terjatuh mengalami depresi yang berkepanjangan.

Vivi menghela nafas panjang sembari menghitung orang yang terkena, lebih tepatnya mengira-ngira harus berapa besar lingkaran sihir yang dia gunakan untuk menghilangkan debuff dari monster ini.

"Aku akan bantu lingkarannya, Vivi. Tak perlu khawatir!" ucap Gideon yang mendarat di depannya dan membuat Vivi tersenyum melihat pria gembul yang perlahan mulai berubah.

Vivi merapalkan sihirnya begitu panjang, tangan kanannya dipegang oleh Gideon dan anak gendut itu hanya merapalkan 3 kata saja dan perlahan lingkaran sihir milik Vivi yang sedang berkembang luas membesar secara drastis.

"Sihir pemulihan Instant!" ucap Vivi dan diatas tubuh manusia yang terkena FEAR tadi muncul bulu merpati dengan cahaya hijau dan membuat semuanya perlahan pulih.

Vivi seketika mulai terjatuh namun Gideon menahannya agar tidak ambruk ke tanah.

"Kerja bagus Vivi, istirahatlah, aku akan membantu Gil!" ucap Gideon yang menurunkan tubuh Vivi dan mulai jalan perlahan sembari memberikan barrier ke orang-orang yang sudah kelelahan akibat efek Fear dari monster itu.

Petualang dengan tombak terlihat bangkit dan melihat kearah bocah gembul yang melewati dirinya.

"Om, istirahatlah!" ucap Gideon yang menatap tajam pria itu, tembok tinggi paman itu lihat saat Gideon berkata seperti itu, dirinya seperti melihat sesuatu yang tidak masuk akal selintas saat Gideon berkata seperti itu.

Gilbert terlihat menikmati pertarungan satu lawan satu dengan monster banteng besar tersebut, tidak Minotaur lebih pantas disebut kerbau jantan yang kekar.

Minotaur itu perlahan mengambil kuda-kuda layaknya akan melakukan tebasan yang amat jauh jangkauannya.

Dia terpancing dengan keberadaan Gideon yange mendekati dirinya.

"Hooo monster sepertimu ternyata monster berakal ya?" gumam kecil Gilbert yang mundur beberapa langkah sembari menancapkan pedangnya kembali ke tanah.

"Gil!" teriak Gideon yang langkah demi langkahnya disusul oleh lingkaran sihir yang amat banyak saat dia merapalkannya.

"Oiii Gideon! Jangan kau lakukan itu!" ucap Gilbert yang panik melihat Gideon saat ini.

Jeritan hewan-hewan tersebar di seluruh penjuru, energi kegelapan yang sangat mengganggu jiwa siapapun yang tak ingin merasakan kepedihan yang mendalam menyebar, kekuatan dari Roh Mulia elemental kegelapan; {Fins} semakin menjadi-jadi.

Minotaur itu mengucapkan sesuatu yang tak bisa di mengerti Gilbert, namun karena itu dia segera berteriak kepada Gideon.

"Hati-hati Gide-" ucapnya namun Minotaur itu lebih cepat dari ucapannya dan berada di udara siap membelah tubuh Gideon dengan pedang besar yang dia genggam.

"Letusan bintang jatuh!" teriak Gideon yang menjentikan jarinya dan seluruh lingkaran yang berada disekitar tubuhnya melesat kearah Minotaur dan menembakinya secara terus menerus.

Minotaur dengan tenaganya yang kuat melakukan serangannya secara vertikal dibantu gravitasi yang menekan serangannya ke bawah.

Namun Gideon benar-benar tak sedikitpun memberi celah kepada monster besar itu, auto cast miliknya aktif dan pelindung yang begitu keras membuat pedang dan dirinya terpental dengan tubuh yang sudah banyak luka karena tembakan bintang jatuh milik Gideon tadi.

Gilbert terlihat tersenyum melihat hal itu karena bagi orang yang melihat dari jarak jauh, tembakan kegelapan itu seperti kembang api di malam hari, dengan warna hitamnya membuat bunga-bunga api bermekaran di langit.

"Gil! Habisi dia!" teriak Gideon kepada Gilbert dan pedang besarnya dalam satu tarikan, dia genggam dan melakukan tebasan membentuk sebuah sabit besar, sabitan tersebut menyabit leher Minotaur yang sudah terluka parah dan perlahan hilang keseimbangannya akibat perbuatan Gideon tadi.

"Tebasan Sabit Kirana!" ucap Gil diakhir gerakan tersebut dan seketika darah minotaur menghujani area tersebut.

Pembasmian akhirnya berakhir, kondisi pertempuran kacau balau dengan banyak petualang yang sedang terkulai lemah akibat serangan ailment mental yang diberikan monster tersebut.

Gilbert mendekati Gideon yang memperhatikan daerah sekitar dan memeluknya.

"Sudah tak apa, kau harus membiasakan diri, partnerku!" ucap Gil yang menenangkan Gideon.

Bagi Gideon, suasana setelah pertarungan adalah hal yang belum membuatnya terbiasa, terlalu banyak hal negatif yang dia lihat dan membuat jiwanya terganggu sebagai penyandang gangguan mental.

Pertarungan yang sudah usai itu mendapat perhatian besar di negeri tersebut, Party Gilbert yang sangat banyak bertindak saat itu menerima penghargaan dari kerajaan dan guild karena Minotaur yang mereka lawan bukanlah monster biasa saja di zaman itu.

Gideon terlihat tertawa menyantap banyak daging diiringi dengan Gil yang sedang menikmati minumannya menemani Vivi yang tertunduk melihat sekitar.

"Akhirnya aku bertemu denganmu, nona muda!" bisik seseorang disamping Vivi yang semakin ketakutan mengetahui keberadaan seseorang disana.