Chereads / The Devil Tears : Lord of The Night / Chapter 11 - Arc 1 Chapter 11 : Hewan Buas

Chapter 11 - Arc 1 Chapter 11 : Hewan Buas

10 menit setelah Liz diculik, Liz sekarang diikat disebuah kandang. Goblin – goblin itu membawa Liz ke salah satu Camp mereka. Para goblin seperti sedang berpesta dan beberapa dari mereka sedang memperkosa gadis – gadis yang kemungkinan mereka culik sebelumnya.

' ini terjadi lagi ' Liz berpikir mengapa bisa berakhir sepeti ini. Liz merasa setelah dia bertarung dengan goblin – goblin sebelumnya, dia sudah menjadi lebih kuat. Liz berpikir kali ini dia bisa melakukan sesuatu kali ini. ' aku masih lemah, dan aku dengan naifnya berpikir dengan membunuh beberapa goblin akan langsung mengubah itu '. Liz kembali lagi disadarkan realita.

"Tolong kumohon, siapa saja tolong aku!!" Liz melihat para gadis yang dipermainkan oleh para goblin. Setelah mereka selesai mempermainkan gadis itu, para goblin lalu memakannya hidup – hidup. 'Apakah akhir hidupku akan seperti itu?' lalu salah satu goblin mendatangi Liz dan mencekik leher Liz. Goblin itu menarik wajah Liz dan menjilati pipinya.

"Ggurububuraha " goblin itu menyeringai seakan – akan memberitahukannya ' kami juga akan bermain denganmu ' air mata pun mulai membasahi pipi Liz yang membuat goblin itu tertawa.

'Siapa saja, tolong aku ' ditengah dinginnya malam Liz mulai merasa putus asa.

**********

Luciel berjalan menyusuri hutan dengan hanya 2 cahaya rembulan yang menyinari hutan. Dia mengikuti jejak para goblin yang membawa Liz. Setelah masuk lebih dalam ke hutan Luciel melihat sebuah api unggun yang ada disebuah camp. ' kurasa ini tempatnya ' Luciel lalu menaruh karungnya didekat pohon. Setelah itu dia mengintai lebih dekat kearah camp. Setelah lebih dekat Luciel dapat melihat seekor hobgoblin dan 10 goblin berarmor dan 4 goblin biasa.

Dan Luciel pun melihat Liz yang sedang diikat didalam sebuah kandang serta beberapa gadis yang diculik oleh para goblin. Luciel pun lalu kembali dan membuka karung berisi beruang yang dibawanya. Dia lalu menusukkan pisau itu ke kedua kakinya yang membuat beruang itu bangun dan menjerit.

"Aauuu,,, auuuuu!!! " Luciel pun lalu bersembunyi dan memantau kondisi camp goblin tersebut.

Tak lama kemudian datanglah 4 armor goblin menghampiri beruang tersebut.

"Agubughra agubhgra "

"Auuuu,,auuuuu!!!!! " melihat kedatangan goblin – goblin itu, sang beruang berteriak lebih kencang. Tidak lama kemudian sebuah raungan terdengar dengan keras.

"ROOOOOARRRRRRRR!!!!!!

**********

Sudah setengah jam Caravan Guard bertarung dengan goblin – goblin yang menyerang mereka. Korban berjatuhan dan sampai saat ini tersisa belasan saja dari mereka yang masih berdiri

"Lightning Strike!" Kilatan petir muncul dimata tombak Roland. Lalu diapun meluncur dengan tombaknya dan melubangi Hobgoblin terakhir yang dia lawan.

"Gubughra? " hobgoblin itupun tumbang berlumuran darah.

"Hosh hosh hosh... Ernest... Ludwig dia belum kembali, dan goblin – goblin bermunculan dari arah mereka pergi mengintai," ucap Roland.

Ludwig adalah anak yang cukup berbakat dan Roland akan sangat menyesal jika anak itu mati tanpa mencapai potensi terbesarnya.

"Sial mereka berdatangan lagi," ujar Roland.

Gerombolan goblin kembali datang.

"Aku akan pergi mencarinya, Kapten apa kau akan baik – baik saja? " tanya Ernest.

"Pertanyaan bodoh, pergilah!" ucap Roland.

"ROOOAARRRRRR!!!!!! " Mereka tiba – tiba mendengar sebuah teriakan hewan buas

"ROARRRRRRRRR!!!!!!

"Kapten, itu adalah…"

"Ya sepertinya ada seseorang yang sengaja memancing Beruang tanduk merah besar, pertempuran akan sangat kacau jika beruang itu kemari " Roland pun tersenyum terhadap ide gila orang tersebut.

"Jika beruang itu kemari kita akan memanfaatkan kekacauannya untuk lari."

**********

"Aaauuu,, auuuuuu " Para goblin itu saling memandang satu sama lain, lalu mengangguk menyiapkan tombak mereka dan akan menusuk anak beruang tersebut.

" gggrrrrrrrrr ROAAAARRRRR!!!!! " akan tetapi tepat dihadapan mereka muncul sesosok hewan berukuran 3 meter lebih dengan cakar – cakar tajam, taring yang keluar dari mulutnya serta bulu berwarna merah darah.

"Ghbhbughraha " goblin – goblin gemetaran dan berjalan mundur perlahan

"ROOOARRRR!" Srakkk! Slasshhhh! Induk beruang itupun mencabik – cabik para goblin itu dengan cakarnya, goblin itu berlari ke arah kamp dan beruang itu mengejar mereka.

"ghburhgra gbhurhbgra" Hobgoblin yang melihat beruang raksasa dari kejauhan lalu berdiri dan memerintahkan goblin – goblin untuk menyerang induk beruang yang menyerang mereka.

"Grooarrrrrr!" Induk beruang itu menyerang mereka membabi buta, senjata – senjata mereka bahkan patah ketika menusukkannya ke tubuhnya.

Liz yang melihat keadaan ini lalu menendang – nendang kandangnya, namun 3 goblin menyadari dan lalu memukul kepalanya dengan sebuah gada hingga dia kehilangan kesadaran.

**********

Luciel yang mengintai dari semak – semak melihat bagaimana para goblin itu dicabik – cabik oleh cakar beruang besar tersebut. ' bahkan 5 ksatria terlatih pun akan kewalahan melawan hewan buas tersebut '. Lalu Luciel pun berjalan perlahan kearah kandang yang menahan Liz dan melihat goblin memukul Liz hingga pingsan.

' 3 goblin berarmor dan memiliki senjata, aku memiliki peluang menang yang cukup jika aku menyerbu mereka tanpa mereka sadari ' Luciel pun lalu menggenggam pisaunya dan melakukan kuda – kuda melempar. PLOPP

"Agubugrha? " pisau itu menancap dileher goblin yang memukul Liz.

"Agughrhahraa! " 2 goblin sisanya lalu berbalik dan mulai mengejar Luciel.

Luciel pun masuk kedalam hutan memegang belati ditangannya dengan pegangan Reverse Grip.

" ghrabuguraaaa! " mereka berdua lalu mencari Luciel disekitar pohon – pohon

Luciel lalu berlari sekencangnya dan melakukan Backstab ke salah satu goblin. Tubuh goblin itu bergetar, tusukan Luciel mengarah tepat ke ulu hati goblin tersebut.

" ghbuhubraara! " goblin yang tersisa lalu segera menyerang Luciel.

Luciel lalu berlari dan goblin itu pun mulai mengejarnya. Goblin itu mencoba untuk melemparkan tombaknya ke arah Luciel, namun Luciel menyadarinya dan berbalik arah lalu melompat kearahnya lalu mengarahkan belatinya ke mukanya yang membuat goblin itu terkejut, namun goblin itu berhasil menahan belati Luciel dengan tangannya. Luciel lalu menendang biji goblin itu dengan keras.

"uuhugugrrra" goblin itu terjatuh dan melepaskan tombaknya. Luciel lalu meninju wajahnya berkali – kali dan melepaskan belatinya yang tertancap ditangan goblin, lalu menancapkan belatinya dileher goblin itu.

Luciel lalu menghampiri kandang yang menahan Liz. Dan menendang kandangnya dengan keras

" gurubhbrhaa " namun 2 goblin menyadari tindakan Luciel dan berlari ke arahnya.

"Sial" Umpat Luciel.

Luciel lalu menghindari tusukan tombak dan tebasan pedang yang diarahkan padanya dan salah satu serangan goblin itu menggores tubuhnya.

" Hei! itu pedang Milikku bangsat!" Pedang yang dibawa goblin itu adalah pedang yang dipakai Liz.

Goblin – goblin itu mulai kembali menyerang Luciel, namun ketika mereka tepat didepannya, Luciel menunjukkan dua jari dan merapal sebuah mantra.

" Flash Light " sebuah kilatan cahaya muncul dan membutakan sementara mata goblin – goblin itu. Luciel lalu tidak menyia – nyiakan kesempatan tersebut dan menusukkan belatinya ke jantung goblin pedang. Sementara goblin satunya sudah pulih dari keadaan buta.

" ghbuhrabara " goblin itu lalu mulai menyerang Luciel dengan tusukkan membabi buta

Dengan perbedaan jarak senjata yang jauh, Luciel dalam keadaan tidak diuntungkan ' aku harus cepat atau akan ada goblin yang datang lagi ' Luciel lalu mencoba menangkap tombaknya namun tidak berhasil bahkan serangan tombak itu berkali – kali menggores Luciel.

Luciel lalu mencoba sebuah pertaruhan. Goblin itu mulai menyerangnya lagi dan Luciel pun mencoba sebuah sihir dan memusatkan mana ke kakinya. Lalu setelah menghindari tombak goblin itu Luciel melepaskan mana yang dikumpulkan dikakinya dan melesat kearah goblin dan menancapkan pisaunya di leher goblin.

"Phew sihir yang baru kubaca itu tenyata berhasil. "Luciel lalu bergegas menggendong Liz dan mengambil pedangnya lalu mulai pergi meninggalkan kamp tersebut.

"ROOOOARRRRRR! "

' Para goblin itu masih kesusahan melawan induk beruang itu, benar – benar hewan yang mengerikan ' Luciel sangat lega rencananya berhasil.