"wah sekolahnya gede banget"
Perempuan berkepang dua dengan kacamata bulat itu memperhatikan sekolah barunya dengan takjub
Maklum saja, ia ini tinggal di pedesaan dan sekarang ia bisa bersekolah di kota karna mendapat beasiswa
"apa bener ini sekolahnya tapi kan ini sekolah elit, masa aku dapet beasiswa di sekolah elit gini"
Seorang perempuan paruh baya berparas cantik menghampiri si anak yang hanya terdiam di depan pagar
"nak Farisa"
Yang di panggil menoleh
"maaf ibu siapa dan darimana ibu tau nama saya"ucap si anak yang bernama Farisa
Si ibu terkekeh sebentar lalu menjawab
"Farisa Amalia, nama mu sudah ditulis di data siswa sekolah ini"ucap guru bernama Elina
"oh jadi bener saya diterima di sekolah ini"ucap Farisa
"iya nak, saya yang akan jadi wali kelas mu"ucap bu Elina
~~
Farisa berjalan di koridor, ia terpaksa mencari kelasnya sendiri karna bu Elina ada urusan
Di pertigaan ia menimang jalan yang akan ia pilih
"kanan atau kiri ya"ucapnya sambil celingukan
"duh kenapa si sekolah ini gede banget"
Dugh
Sebuah bola basket memantul ke lenganya membuat Farisa sedikit oleng
Seorang lelaki dengan wajah songong datang lalu mengambil bola di dekat Farisa
"napa loe"tanya saat melihat Farisa yang diam sambil memegangi lenganya
"e-enggak, cuma gak sengaja kena aja"ucap Farisa sembari menunduk, jujur ia sedikit takut dengan orang ini
"makanya lain kali hati2, ada bola malah diem bukan ngehindar"
Ingin sekali Farisa membalas perkataan si anak songong tapi ia menyadari posisi nya yang masih anak baru disini
Seorang lelaki lainya datang lalu mendorong pelan bahu si anak songong
"heh dia mana sempet lah ngehindar, jaga juga ya omongan loe kalo sama cewek"
"gue gak peduli"
"ini ni yang ngebuat loe jomblo mulu"
"gak tuh, yang mau sama gue udah ngantri"
"mana buktinya, loe masih jomblo"
"gue aja yang males nerima"
"males atau emang gak ada yang ngantri"
"dahlah gue cabut, gak beres kalo debat sama loe"
Si songong pun pergi
"loe gak apa2, mau gue anter ke uks"
Farisa bisa melihat bila cowok itu khawatir, sangat berbeda dengan si songong
"aku gak apa2 tapi kayanya aku mau tanya sesuatu"ucap Farisa
"tanya aja, gratis kok"ucap si cowok
"kelas 10-3 dimana ya"ucap Farisa
"oh loe anak baru ya, pantesan gue baru liat"ucap si cowok
Ia lalu menunjukan arah
"darisini loe lurus aja sampe mentok terus belok kiri, disana ada jajaran kelas loe liat aja angkanya"
"oh iya makasih"ucap Farisa
Farisa melangkahkan kakinya tapi saat menoleh ternyata si cowok masih mengikutinya
"kamu mau ke kelas itu juga ya"ucap Farisa
"bukan, gue ngikutin loe aja takut nyasar"ucap si cowok
"j-jangan, aku gaenak sama kamu"ucap Farisa
"biarin, anggap aja ini permintaan maaf dari si Gheo tuh, gak ada adab emang tu anak bukanya minta maaf malah cabut"ucap si cowok
Farisa hanya diam sembari menunduk karna ia merasa canggung
Tak terasa sudah sampai di depan kelas
"ini kelas loe"
Ucapan si cowok membuat Farisa mendongak, melihat papan kelasnya
"Rean sini"si cowok melambaikan tanganya untuk memanggil seseorang
"kenapa kak"ucap cowok yang tadi dipanggil
"ni, anak baru di kelas loe"ucap si cowok
"oh iya kak"
Si cowok pun pergi
"siapa nama loe"
"Farisa"ucap Farisa
"gue Rean, ketua kelas ini"ucap Rean
Rean mengajak Farisa masuk lalu menyuruhnya untuk duduk di bangku kosong
Farisa memilih bangku di jajaran belakang karna memang terlihat tak ada tas, bangku disusun untuk dua orang dan Farisa memutuskan untuk sendiri dulu sebelum punya teman
Baru saja menaruh tasnya di samping meja
"pstt hey"
Farisa menoleh, ada seorang perempuan mengisyaratkan nya untuk mendekati, tapi Farisa bingung lalu menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan
Si perempuan itu mengangguk
"iya loe anak baru"
Farisa menghampiri perempuan tersebut
"a-ada apa ya"ucap Farisa
"sini loe duduk sama gue aja, gue juga baru bulan lalu kok sekolah disini"ucap si perempuan
Farisa mengangguk paham
"gue Alyn"ucapnya sembari mengulurkan tangan pada Farisa
"aku Farisa"ia membalas uluran tangan Alyn
Tak lama kemudian ada seorang murid cowok yang menghampiri mereka
"wih murid baru ni, kenalan dong"
Alyn langsung memukul lengan si cowok, ia menyadari ekspresi Farisa yang seketika canggung
"sorry Far, cowok gue ini emang anaknya so asik banget"ucap Alyn
"gue Xion"
"aku Farisa"
Xion memang tidak mengajak Farisa bersalaman karna ingin menjaga hati si ayang
Bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai
~~
Di kantin
Farisa menikmati jam istirahatnya bersama Alyn dan Xion
Mereka sedang asik berbincang mengenai jam pelajaran yang sebelumnya berlangsung tapi tiba2 ada yang menari rambut Farisa dari belakang
"ketemu juga ni sama si culun yang mau ngerusak hubungan orang"
Seseorang datang melepaskan rambut Farisa yang ditarik
"loe apaan sih"ucap orang yang ternyata Rean
"mendingan loe gak usah ikut campur, dia mau ngerusak hubungan gue sama Varen"ucap si cewek
"atas bukti apa loe nuduh dia kaya gitu"ucap Rean
"gue liat mereka berdua mesra tadi pas di koridor bahkan anak culun ini sampe di anterin ke kelas sama tunangan gue"ucap si cewek
Rean beralih melirik Farisa
"enggak, aku tadi cuma nanya kelas aja tapi dia inisiatif mau nganterin aku"ucap Farisa
"gak usah so polos deh loe"ucap Si cewek
Ia akan menampar Farisa namun di tahan oleh Alyn yang lalu mendorongnya sampai jatuh
"oh kayanya ada yang mau jadi pahlawan kesiangan ya"ucap si cewek terkekeh
Xion menarik tangan pacarnya agar mundur tapi Alyn tetap diam pertanda ia tak ingin mundur
Bukanya Xion tidak berani menghadapi perempuan itu namun masalahnya bisa dibilang orang tau si perempuan itu punya kedudukan cukup tinggi di sekolah ini dan si perempuan pun merupakan tunangan dari anak pemilik sekolah, jadi bila mereka melukan kesalahan akibatnya akan cukup fatal
"kak Lave, kakak nyadar gak sih kalo Kak Varen gak suka sama kakak, dia cuma terpaksa nerima pertunangan kalian"ucap Alyn
"jaga omongan loe ya, loe masih anak baru disini jangan belagu"ucap Lave
Puk, sebuah kaleng soda terlempar mengenai kepala Lave
"ck, siapa yang lempar kepala gue tadi"ucap Lave kesal
Segerombolan anak tim basket datang
"ups sorry, gue sengaja"
Gheo menghampiri Lave dengan wajah songongnya
"kenpa muka loe merah gitu, mau marah"ucap Gheo
"awas aja ya, kalo gue udah nikah sama Varen, gue pasti loe bakal lenyap dan gak akan muncul lagi dihadapan gue"
Lave lalu pergi bersama kedua temanya
"loe gak apa2 kan"ucap Alyn
"bukanya aku ya yang nanya gitu sama kamu"ucap Farisa
"iya sih tapi seperti yang loe liat kan"ucap Alyn sambil tersenyum
"kalian masih aman sekarang, gak tau ntar"ucap Gheo lalu pergi begitu saja yang membuat Alyn menatapnya dengan datar
Karna semua nya sudah selesai, Rean juga akan kembali ke meja nya namun di tarik Xion untuk duduk bersama mereka
"sendirian mulu bro, mendingan sama kita"ucap Xion
Mereka memesan makanan yang ada si daftar menu, maklum saja kantin sekolah ini memang konsep nya seperti restoran
Sambil menunggu mereka pun kembali berbincang
"perempuan yang tadi itu siapa?"ucap Farisa
"ketua genk Flower Girls, namanya Lavender dan dua anggota lagi Edelwiss sama Lily"ucap Alyn
"tadi Lavender marah karna aku deketin tunangan nya tapi aku sendiri gak tau siapa"ucap Farisa
"Varen, dia ketos dan orang yang tadi nganterin loe ke kelas"ucap Rean
Farisa mengangguk paham
Tak lama kemudian pesanan makanan mereka datang