Chereads / Circe clan / Chapter 1 - Berbicara dengan Ular

Circe clan

Ailee_C
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 909
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Berbicara dengan Ular

"Ailee!" Terdengar suara teriakan seorang wanita dari arah dapur rumah itu.

Kemudian datanglah seorang anak perempuan berusia 17 tahun yang memakai pakaian lusuh.

"Maaf ibu , saya baru saja mengambil barang untuk kakak kedua" ucap gadis itu, tatapan nya mengisyaratkan bahwa ia lelah.

"DENGAR INI! Aku tak peduli kau baru saja melakukan hal apa!!! Lihatlah rumah berdebu ini!!" Bentak nya pada gadis itu.

Gadis itu segera mengambil sapu dan mulai membersihkan rumah. Setelah ia membersihkan seluruh isi rumah ia pun beranjak untuk membersihkan diri.

"Ailee" ucap lembut seorang anak lelaki berusia 22 tahun

"Apakah kakak ingin pergi ke kamar? Baiklah aku akan mengambilkan kakak kursi roda dahulu" Ailee pun segera pergi mengambil kursi roda dan membantu lelaki itu untuk pergi ke kamarnya.

Clek~

Ailee mendorong kakaknya yang berada di kursi roda untuk berbaring di tempat tidurnya. Ia meletakkan kakak nya dengan sangat hati hati.

"Kak jika kakak butuh sesuatu dan aku tidak mendengarnya berteriak lah kak" ucap Ailee sambil menyelimuti tubuh kakak nya itu.

"Mengapa?" Tanya anak lelaki itu

"Aku merasa pendengaran ku akhir akhir ini berkurang kak"  lelaki itu memasang raut wajah sedih, ia tahu bahwa Ailee bukan adik kandungnya.

Tetapi bagaimana Ailee merawatnya lebih dari ibu kandungnya dan saudara lelaki yang lain, ia merasa sangat sedih.

Ailee beranjak dari tempat tidur kakaknya dan berjalan keluar.

Kali ini Ailee sedang membantu kakak pertamanya untuk membawa dus dus yang bersikan barang barang kakaknya.

"JANGAN SAMPAI KAU MENGHILANGKAN SATU PAKU SAJA YANG ADA DISANA!" Bentak lelaki yang berusia 28 tahun itu.

Ailee menganggukan kepala nya dan mulai mengangkat dus dus itu.

***

Hari sudah mulai cukup malam sampai terdengar suara pekikan seorang wanita dari arah luar rumah.

Ailee yang mendengarnya sangat terkejut, ia pun bergegas melihat kearah luar rumah.

"ULAR!!! ADA ULAR!!" teriak wanita yang kita ketahui menjadi ibu itu.

"Ailee cepat tangkap ular itu!!" Suruh seorang pria yang kita ketahui sebagai ayah kandung Ailee.

"Tapi ayah aku takut ular.." ucap Ailee dengan suara mengecil.

Plakk~

Pria itu menampar Ailee dengan keras. "JIKA AKU MENYURUHMU!!! MAKA LAKUKANLAH!! JANGAN BERALASAN!" katanya.

Ailee menatap ayah nya takut takut dan segera mencari ular tersebut ia menemukan ular tersebut berada di dalam pot bunga milik 'ibunya' itu.

Ia segera mengambil sapu dan berusaha memasuka ular itu kedalam karung. Setelah ular itu masuk, karung itu pun langsung ia ikat.

"Buang yang jauh dari rumah!!" Teriak 'ibunya' lagi

Ailee berlari keluar rumah dan melepaskan ular itu dekat dengan sungai. Ia membuka karung itu dan ular itu pun keluar.

"Maaf tadi aku memukul kepala mu ular kecil" ucap Ailee memandang kepergian ular itu.

Dan tanpa disangka ular itu kembali mendekati Ailee, ia mendesis perlahan dan memandang wajah Ailee.

'Terimakasih Ailee, aku sudah terjebak dirumah mu sekitar beberapa Minggu dan tak bisa kembali kehabitatku'

Ailee berjalan mundur sambil menutup mulutnya dengan tangan nya. "Kau bisa berbicara?"

'bukan aku tetapi kau Ailee. Aku akan sering mengunjungi mu, dan apakah aku bisa membunuh wanita jelek itu?'

"Tolong ular kecil, kamu tidak bisa membunuh nya. Jika kamu membunuhnya maka kakak akan sangat sedih"

'kau?? Setelah apa yang mereka lakukan padamu? Kau masih membela mereka' ular itu berdesis lagi

"Aku sangat sayang pada kakak terakhir ku, ular. Dia satu satunya yang mengerti keadaan ku"

'baiklah Ailee, aku harus pergi. Kamu tolong jaga dirimu dengan baik!'

"Hati hati ular kecil!" Setelah itu Ailee kembali kerumah nya dan memasuki kamarnya.

..

Seperti biasanya sebelum matahari terbit Ailee sudah berada di dapur untuk memasak sarapan keluarga nya. Ia sangat suka ketenangan pagi hari.

Saat ia sedang meletakan Sarapan itu di meja makan, ia mendengar ada yang memanggil nya. Ia menoleh dan menemukan kakak favoritnya sedang melihatnya sambil duduk di kursi rodanya.

"Hai kak! Bagaimana pagi ini?? Kakak butuh sesuatu?" Ailee berjalan kearah kakak nya itu, sang kakak yang melihat itu segera merentangkan tangan nya. Ailee memeluk kakak nya itu, ia sangat suka berada di pelukan sang kakak.

Beban yang ia tanggung seolah hilang begitu saja ketika memeluk sang kakak. Tanpa mereka sadari seorang lelaki berusia 26 tahun melihat kearah mereka dengan pandangan jijiknya.

Mereka sarapan pagi hari itu secara bersama.

"Saya dan ibu akan pergi keluar kota selama 7 hari. Jadi saya harap kalian tidak berbuat kecerobohan!"

"Terlebih itu adalah kalian berdua!" Tunjuk pemimpin keluarga itu pada Ailee dan juga kakak favoritnya.

"Dad! Aku sudah ada janji akan menginap dirumah teman selama 3" ucap kakak kedua nya.

"Baiklah hanya Aarav kan?" Tanya nya

"Dad aku juga sebenarnya" ucap kakak pertamanya.

"Abian kamu juga? Baiklah" kepala keluarga itu tersenyum kepada Aarav dan Abian.

"uang untuk kamu sekolah!" Wanita paruh baya itu melempar duit itu tepat di depan Ailee.

"Terimakasih ibu" Ucap Ailee dengan muka bahagia

"Ya ya dan cepatlah bereskan rumah ini! Dan pergi kesekolah!" Ucapnya dengan nada memerintah.

Setelah keberangkatan ayah dan ibu nya pergi dengan mengendarai mobil.

Ailee sudah siap dengan seragam sekolah nya pun menghampiri kakak nya.

"Kak aku pergi kesekolah ya! " Ailee mencium pipi sang kakak dan berjalan kaki sampai sekolah nya.

Setelah pulang dari sekolahnya, ia langsung bergegas untuk segera pulang kerumahnya.

Kini Ailee dan juga kakak terakhirnya yang bernama albiru. Ia mengajak kakaknya ke kebun belakang rumah dan mulai memetik beberapa tomat.

"Jangan yang itu Ai, itu sudah mau busuk" ucap Albiru di kursi rodanya

"Ah baiklah kak" Ailee pun mencari tomat yang masih segar dan menyerahkannya kepada kakak nya itu.

"Kita jual ke kota? Atau kita titipkan kepada paman Sam?" Tanya Ailee sambil mendorong kursi roda Albiru

"Titipkan saja" Albiru tersenyum kepada Ailee

"Baiklah nanti biarkan Ailee saja yang pergi kerumah paman Sam"

"Tolong ya" Setelah membawa Albiru masuk kedalam rumah, Ailee bergegas kerumah paman Sam untuk menitipkan hasil kebun mereka.

"Hasil hari ini lebih sedikit dari kemarin ya Ailee?" Tanya paman Sam.

"Haha Maaf paman aku tak sempat mengambil lebih banyak"

"Tak apa oh ini ada sedikit buah buah untuk mu. Tolong dimakan ya!"

"Wahhh terimakasih banyak paman!" Muka Ailee berseri seri kembali. Ia pulang dengan perasaan bahagia karena mendapatkan banyak buah buah yang sangat segar

**

Matahari mulai terbenam dan digantikan oleh bulan. Ailee memasak makanan untuk ia santap dengan Albiru. Bagaimana dengan kedua kakak nya yang lain? Oh mereka tidak pulang kerumah

Tiba-tiba saja ada suara mengetuk dari jendela dapur. Ailee sedikit tersentak terkejut, ia menoleh kearah suara itu dan mencoba membuka jendela itu.

"Ular kecil!!" Ucap Ailee setengah berteriak.

'Hai, oh apakah aku boleh masuk kedalam rumah mu? Di luar sangat dingin'

"Tentu ular kecil, silahkan masuk"

Ular itu menggeliat masuk kedalam dapur Ailee. Ailee menutup jendela dapur dan melanjutkan masakannya.

'Hei aku membawakan berita penting! Kalian harus pergi malam ini!!'

"Apa yang terjadi ular kecil?? Pergi kemana?"

'Kalian berdua harus mengikuti ku! Dan bawalah kakak mu itu!'

"Apa yang akan terjadi ketika kami mengikutimu?"

' Malam ini ada seseorang yang akan mencoba membunuh kalian! Dengar kan ini! Sebaiknya kalian bergegas!'

Ailee yang panik pun segera menemui kakak nya.

"Kakak biru! Kita harus pergi kak!!" Ucap Ailee terengah engah

"Sabar Ailee sabar! Tenang dulu coba ceritakan perlahan!"

"Kak kita tak akan sempat!" Ailee pun pergi kekamar kakak nya dan mengambil beberapa baju kakak nya dan mengambil beberapa pakaian yang ia punya.

Ia juga mengambil uang tabungan yang selama ini selalu ia simpan. Ia mendorong kursi roda kakak nya dan bergegas keluar rumah. Ia mengunci pintu rumahnya .

Tak disangka ular kecil itu sudah ada didepan Ailee dan kakak nya.

"Jadi bagaimana ular kecil? Kita akan kemana?" Tanya Ailee pada ular itu

"K-kamu b-berbicara pada ular? Ailee!" Kakak nya sangat terkejut.

Tak lama ular itu berubah menjadi sebesar Ailee dan perubahan itu membuat Ailee dan kakak nya semakin terkejut.

'Cepatlah ikuti aku kids!' Ular itu masuk kedalam hutan dan Ailee mengikutinya sambil mendorong kursi roda kakaknya.

"Ailee tolong jelaskan!!" Ucap Albiru

:Biarkan aku saja yang menjelaskan nya kids!' Ailee menganggukan kepalanya

Ular itu menatap kearah muka Albiru dan memasuki pikiran Albiru. Albiru melihat potong potong rangkaian peristiwa yang akan terjadi.

'Bagaimana kamu percaya?' Ular itu mendesis pada Albiru. Albiru yang tidak mengerti apa yang ular itu katakan pun hanya menganggukan kepalanya.

Ular tesebut kemudian terus berjalan kedepan, Dan Ailee tetap mengikutinya dari belakang.

Sampailah mereka tiba disebuah gua, ular itu berubah kembali ke tubuh kecilnya.

'Masuklah! Aku akan berada didalam lengan baju mu!' Ular itu kemudian menaiki tubuh Ailee dan melingkar pada lengan didalam baju Ailee.

"Kau yakin?" Tanya Albiru menatap mata Ailee. Ailee menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.

Ia pun mendorong kursi roda kakak nya dan masuk kedalam gua gelap itu.

..

bersambung

Saya selaku Author meminta maaf jika ada kesalahan nama dan sebagainya. Tolong tinggalkan vote untuk terus mendukung cerita ini