Keesokan Harinya Nenek Meninggal
Dan Kami Pun Mendoakannya, Menyolatkanya, Dan Menguburkannya
Aku Masih Bingung Dengan Kedatangan Nenek Yang Misterius, Tapi Sebelum Nenek Meninggal Beliau Sempat Menulis Surat Yang Berisi
"Terae Neng Kene Enek Setan Seng Iso Terok Raine Menungso, Setan Seng Menyerupai Menungso Kui Wes Tak Kon Lungo, Tapi Enek Neh Setan Seng Ijek Mider Neng Kene, Aku Raiso Ngusir Setan Kui, Cah Wedok Ayu. Nek Cah Wedok Ayu Kui Njalok Opo Toh Opo Ojo Dituruti, Nek Sampek Dituruti Kabeh Iki Bakal Kejadian Neh, Koyok Film Seng Di Baleni"
(Memang Disini Ada Setan Yang Mampu Menyerupai Manusia, Setan Yang Menyerupai Manusia Tersebut Sudah Nenek Suruh Pergi.
Tapi Ada Lagi Setan Yang Masih Berkeliaran Di Sini Yang Tidak Mampu Nenek Usir Yaitu Seorang Wanita Cantik Jikalau Wanita Tersebut Meminta Permintaan Jangan Pernah Kalian Turuti Karena Kalau Sampai Kalian Turuti Semua Akan Menjadi Seperti Semula Seperti Film Yang Diulang)
Setelah Membaca Itu Aku Kaget Dan Menyesali Perbuatanku Yang Menuruti Kemauan Setan Wanita Cantik Itu
Aku Masih Belum Berani Bilang Ke Ibukku Soal Ini Biarlah Ku Simpan Sendiri
Setelah Selesai Menguburkan Jenazah Nenek. Kami Pun Pulang