Chereads / Penguasa magis / Chapter 5 - Misi baru

Chapter 5 - Misi baru

Aula luas berjalan sesosok anak memegang sepotong daging di tangganya,melalui koridor menyaksikan seorang ksatria yang memotong pohon bagaikan tahu membuat nya tercengang "bagaimana bisa seorang memotong pohon begitu mudah, sekali tebasan"teriak nya dengan mengunyah daging di mulutnya.

grey yang sedang fokus berlatih pedang,

menoleh ke arah teriakan. tampak sosok tuan muda yang memegang sepotong daging dengan wajah semangatnya. "tuan muda mari berlatih bersama" teriak grey

sai menyadari bahwa pria tersebut bernama grey dari kepingan ingatan.memandangnya dari kejauhan, sai hanya bertanya tanya apa yang akan dia lakukan tanpa tahu jawaban pria di kejauhan memanggilnya.berjalan melewati koridor, menuju halaman yang luas berpasir sambil mengucapkan "aku tak sabar untuk mengalahkanmu"kata nya seraya menghabiskan daging terakhir.

"hahahaha, masih terlalu dini untuk bisa mengalahkan ku tuan" jawab grey dengan senyum kepuasan senang dengan tuan muda yang semangat ingin mengalahkannya, berbalik untuk mengambil pedang kecil di meja dekatnya. "baiklah, mari kita berduel" kata grey sembari memberikan pedang di tangannya,dengan wajah kepuasan.

mengambil posisi untuk bertarung segara sai berlari ke arah grey dengan semangat,ketika dia sadar bahwa grey diam saja tanpa bergerak membuatnya resah "ada apa dengan dia, kenapa masih diam"pikir sai dalam kepala.ketika jarak antara kedua makin dekat sai tanpa memikirkan menebas sekuat tenaga ke arah grey namun anehnya dia menangkis serangan itu begitu mudaah.mengambil langkah mundur "sial,aku baru sadar bahwa dia monster tapi aku takaan menyerah" memikirkan ide untuk mengalahkan terbesit ide mengalirkan api ke dalam pedangnya "apakah bisa, mengalirkan sihir kepada pedang" seraya senang.fokus untuk merasakan sihir di sekitar terlihat seperti kabut segera mefokuskan sihir yang ada ke dalam pedang perlahan menyala dengan kobaran api.

grey tidak mempercayai, bahwa tuan muda akan mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu.megambil posisi diam untuk melihat bagaimana serangan akan di layangkan setelah cukup dekat dia menganyukan pedang membuatnya menangkis membuatnya kagum dengan semangat membaranya, tapi anehnya setelah dia mundur malah berdiam diri sambil memejamkan mata.sesaat setelah memandang grey merasakan energi di pedang tuan muda meningkat tak lama kobaran api muncul "bagaimana mungkin terjadi, bukanlah tuan muda tidak bisa berlatih sihir" kaget dengan keterkejutannya."tuan muda kita akhiri" kaya grey.

sai yang mendengarnya segara setuju karena energi sihirnya begitu terkuras begitu cepat.perlahan kobaran api padam menyisakan pedang mengkilapnya.grey yang menyaksikan kobaran api padam segera bertanya "tuan muda mengapa bisa melakukan mantra di level penyihir pemula, bukanlah tuan tidak bisa berlatih sihir?" dengan wajah penuh rasa ingin tahu. "aku tidak tahu setelah terbangun dari koma aku merasakan energi hangat di sekitar masuk dan mengalir di tubuhku" dengan wajah polosnya bermain main bersama pedang di tangan.

mendengar tuan muda tidak tahu grey hanya berpikir "bagaimana ini bisa terjadi atau mungkin tuan mendapat mukjizat" pikir grey dengan wajah tegang yang hanya menambah penasaran. menyaksikan tuan muda telah pergi, dia melaporkan Paul bahwa tuan muda dapat berlatih sihir.

'Ding misi baru telah di rilis harap di selesaikan'suara sistem yang tiba tiba hanya menambah semangat sai. "sistem, misi apa yang akan kau rilis kali ini akan ku selesaikan dengan mudah." 'Ding tuan rumah jangan meremehkan sistem' "baiklah" jawabnya.

'Ding misi buatlah toko makanan, hadiah dapat sihir elemen, hukuman jiwa tuan rumah terkikis,batas waktu sepuluh hari' mendengar hal tersebut membuat sai menggigil.sepertinya misi ini tidak akan sulit untungnya aku mempunyai pengetahuan di kehidupan sebelumnya.

berjalan ke dapur menyaksikan angela yang sedang mengaduk tepung.mendekati segera bertanya "apa yang kamu buat?" tanya sai. "tuan muda Angela sedang membuat roti" jawab Angela dengan wajah penuh keringat,beserta tangannya yang mengaduk.sai yang mendapati adanya tepung menjadikannya peluang mungkin bisa membuat sesuatu yang luar biasa. "mie" ide terbesit di pikirannya. "baiklah, Angela apakah kamu memiliki tepung yang tersisa" tanya sai. "tuan Angela segara mengambilnya" jawab angela.menunggu Angela mengambil tepung sai menyiapkan bahan bahan lainya untuk membuat mie.

sesaat Angela kembali dengan wadah penuh tepung dan meletakan di atas meja, sai mengambil tepung di meja dan mencampurkan bahan bahannya sambil mengaduk menjadi adonan, menggulung nya menjadi panjang memotong menjadi beberapa bagian. Angela yang menyaksikan tuan muda dengan terampil mengaduk adonan dan merentangkan nya menjadi panjang bertanya tanya "apa yang sedang di buat tuan muda?" melihat Angela yang tampak kebingungan sai menjawabnya "tunggu dan lihat tuan tampan ini selesai" jawab sai sembari tersenyum.

beberapa saat setelah membentuk mie, lalu memasukan ke dalam panci yang berisi air mendidih mencampurkannya dengan potongan daging dan irisan daun bawang menjadikan bau yang lezat. "baunya harum, sepertinya sudah matang tuan."menuangkan ke dalam mangkuk sembari mencicipinya rasanya "bagaimana rasanya tuan" kata Angela akan penasaran." Angela mengapa kamu tidak mencoba" kataku. Angela mengambil sendok tanpa keraguan dia mengambil mie serta kaldu yang mengunggah selera meniupnya, memasukan ke dalam mulutnya dan terdiam. menyaksikan Angela yang tak bisa berkata kata, sepertinya resep mie ini berhasil.