menatap senyum yang tiba tiba muncul di wajah Izumi,hati Iori langsung bergetar dan wajahnya tersipu.
jika di hari normal,dia akan langsung memukul kepala Izumi,tapi hari ini,setelah melihat perubahan Izumi.
Iori merasa tidak bisa menatap Izumi secara normal kembali,bahkan dia tidak berani terlalu dekat dengannya,dia merasa jika dia terlalu dekat dengan Izumi,seperti yang dia lakukan tadi(memeluk Izumi ke oppai nya) sesuatu yang buruk akan di alaminya.
(A/N: hehe boy🗿🗿)
"sa.sama sama,kau juga,jangan macam macam dengan tubuh anak ku!"
setelah mengatakan itu,Iori berlari dengan langkah kecil ke dapur untuk meredakan rasa malunya.
di dapur,dia menatap Izumi yang sedang memainkan smartphone dengan tatapan rumit.
di hatinya,seribu harapan dan pertanyaan lahir,berharap putranya yang asli bisa kembali.
bisakah Izumi kembali normal?
sebenarnya siapa sebenarnya dia?
hantu?
atau reingkarnasi yang legendaris?
memikirkan itu,dia menundukkan kepalanya dan memasak dalam diam.
"oh ya,aku akan mulai berolahraga nanti, bisakah aku merepotkan mu untuk memasak lebih banyak protein?"
saat Iori sedang linglung,suara Izumi tiba tiba terdengar lagi,dia mendongak dan menatap Izumi tapi menunduk lagi saat menemukan Izumi sedang menatap nya.
"apa kau memerintah ku?"
lori mengerucut kan bibirnya dan membalas dengan suara rendah,jelas saat ini mood Iori sedang tidak stabil dan mudah menyalah pahami sesuatu.
"eh,tidak...jika kau tidak mau,tidak masalah juga sih"
mendengar kata katanya,Izumi terdiam sebentar, sebenarnya dia hanya bertanya dengan santai.
dengan adanya sistem,dia benar benar tidak membutuhkan lebih banyak asupan makanan,hanya saja dia ingin memberikan kesan spritual pada dirinya sendir.
bagaimanapun,orang lain akan makan banyak jika berolah raga,masa dia tidak?,dia hanya tidak ingin terlihat seperti mengandalkan sistem saja,meskipun dia hanya mengandalkan sistem sih.
dia juga ingin terlihat berkontribusi dengan peningkatan kekuatan nya,tidak ingin terlihat terlalu mengandalkan sistem!
"ba.baiklah,aku akan masak lebih banyak"
saat Izumi terdiam,suara Iori terdengar lagi dengan sedikit rasa takut.
tadi,saat Izumi memikirkan banyak hal di kepalanya, wajah nya secara tidak sadar berubah menjadi dingin dan acuh.
hal ini membuat Iori kaget dan sedikit takut.
"eh?, terimakasih kalau begitu"
Izumi menatap Iori dengan aneh,ada apa dengan wanita ini,merubah wajahnya begitu cepat.
Izumi tidak terus memperhatikan keanehan Iori dan melanjutkan penyelidikan nya di smartphone.
melihat Izumi kembali sibuk,Iori menghela nafas lega,dia benar benar takut tadi dengan tatapan dingin yang muncul di wajah Izumi.
meski tubuh Izumi saat ini berusia 15 tahun,tapi mungkin karena di pengaruhi oleh kepribadian dan kekuatan,Iori melupakan hal itu ,Iori hanya merasa seperti sedang di tatap oleh preman yang ingin melecehkan nya.
30 menit kemudian...
"makanan sudah siap,karena kamu meminta menambah porsi makannya mendadak,jadi kali ini aku hanya memasak porsi normal saja"
"ti.tidak masalah kan?"
di meja makan,Iori menyiapkan makanan dan bertanya dengan hati hati,matanya melirik Izumi dengan harapan.
"tidak masalah,dan kenapa kau begitu sopan begitu,aku lah yang merepotkan mu"
Izumi menatap wanita di depan nya dengan sedikit kasihan, sepertinya keberadaanya benar benar menakuti wanita ini.
Tapi itu normal juga,siapapun itu jika menemukan putranya tiba tiba berubah drastis pasti akan takut dan sedih,jadi Izumi tidak mempermasalahkan sikap berhati hati yang di tunjukan Iori kepadanya.
membuang semua pikiran nya,Izumi fokus ke makanan yang ada di meja makan.
hidangan yang di buat oleh Iori adalah hidangan biasa yang selalu muncul di Anime,telur gulung,tempura,kare dan nasi.
Izumi mengambil nasi dan mulai makan,satu suapan membuatnya membuka mata.
di kehidupan masa lalu,dia bukan orang Jepang jadi dia mengira jika lidahnya akan terasa aneh atau tidak terbiasa jika tiba tiba memakan makanan Jepang.
tapi ternyata itu tidak seburuk yang dia pikirkan,makanan yang di masak oleh Iori benar benar pas dengan lidahnya.
Iori menatap Izumi yang makan dalam diam dengan gugup,tidak tahu apakah makanan yang dia masak bisa mengembalikan Izumi seperti semula.
"uwaaah,sudah lama aku tidak makan enak seperti ini, terimakasih atas makanan nya"
"kau luar biasa Iori!"
setelah makan,Izumi meletakan sumpit dan melakukan etiket orang Jepang,memyatukan kedua tangan dan berterimakasih atau apapun itu.
sementara Izumi puas,hati Iori langsung jatuh saat ini mendengar pujian Yang sangat asing itu.
dia tahu,Izumi nya saat ini tidak kembali,dia masih orang yang tidak di kenal nya.
"sama sama,bagus jika kamu menyukai makanan ku"
Dengan wajah sedih,Iori merapikan peralatan makanan lalu pergi ke dapur untuk mencucinya langsung.
"mau ku bantu?"
suara Izumi datang dari melakang,Iori terkejut lalu menjauh beberapa langkah dari Izumi.
"ti.tidak perlu,aku bisa melakukan nya sendiri!"
Iori menatap Izumi dengan waspada, seolah olah Izumi akan memakan nya.
"hei,jangan takut,aku tidak akan melakukan apa pun padamu,aku tidak suka memaksa orang"
"baiklah,aku pergi dulu,jika kau perlu bantuan,minta saja aku oke?"
melihat nya seperti itu,izumi merasa tak berdaya,kemudian dia pergi dari ruang makan,berniat pergi untuk memulai tugas harian.
"benar saja,ini Jepang"
menatap lingkungan asing di depan nya,Izumi menghela napas dengan rumit,dia benar benar menyebrang.
"udara di Jepang dingin jadi aku harus pemanasan terlebih dahulu"
mengatakan itu,Izumi kemudian melakukan serangkaian gerakan pemanasan.
setelah merasa cukup, Izumi menaikan Hoodie nya dan mulai berlari.
tugas pertama nya itu adalah berlari sejauh 3 kilometer.