Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Antara cinta dan iman

Suci_Anggraeni_05
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.5k
Views
Synopsis
keadaan yang membawa mereka kedalam pertemuan yang tak di sengaja hingga membuat mereka diabang dilema, mereka memiliki perbedaan yang begitu besar membuat Devan dan Diara terpaksa berpisah. Sungguh sebuah perpisahan yang menyakitkan mereka seamin namun tak seiman dengan derap langkah yang membawa mereka ke arah yang berbeda di antara lantangnya suara adzan yang berkumandang dan nyanyian rohani yang merdu. "tapi maaf, aku lebih mencintai tuhanku" kalimat yang terucap telah menjadi jawaban yang amat jelas dan menyiksa! sungguh perih bagaikan tertusuk ratusan duri dengan ribuan luka yang mendalam. Biarkan...biarkan waktu yang menentukan sampai kapan semuanya akan berlalu, akankah kembali menjadi satu padu atau bahkan menghilang bagaikan di telan bumi. Ini bukan hanya sekedar cerita cinta namun juga tentang pengorbanannya apa saja yang telah mereka lalui hingga di titik ini. Di antara masjid dan gereja yang saling berdampingan,Antara adzan yang berkumandang atau lonceng yang berdentang, antara kiblat yang tentukan arah pulang atau salib yang membuat tenang, antara hitungan tasbih atau kalungan rosario,Antara nyayian Al-kitab atau lantunan ayat suci Al-Qur'an dan antara kamu atau tuhanku. Bisahkah mereka bersatu kembali? Semua akan terjadi sesuai garis takdir yang telah di tentukan! apapun resikonya itu akan menjadi pertanggung jawabannya, semuanya mengalir bagaikan air.
VIEW MORE

Chapter 1 - Ibu kost Jelmaan Ibu Tiri

Pagi yang cerah ditemani dengan pemandangan embun pagi yang menyejukkan diiringi dengan kicauan burung yang merdu seakan membuat irama. Di sebuah kota asing yang baru ia kunjungi.

Diara :"duh stok makanan udah habis, mana uang aku juga ga cukup buat beli makanan di luar." (gumannya sembari menatap lirih ke dalam kulkasnya) Ya Allah cobaan apa lagi ini? Uang ga ada kerjaan belum dapet."(sambungnya)

"Tokkk..tokk...." terdengar suara ketukan di balik pintu kostnya.

Diara:"iya, sebentar."( ucapnya dengan melangkah menuju pintu).

Ternyata terdapat wanita paruh baya di balik pintu itu, siapa lagi jika bukan ibu pemilik kost yang sedang Diara tempati.

Diara:"ehh, ibu ada apa bu? Kok pagi-pagi udah datang aja."(tanyanya dengan senyum kecil)

Ibu kost:" ada apa, ada apa. Saya kesini mau nagih janji kamu! Mana katanya hari ini kamu mau bayar!".(sembari menyodorkan telapak tangannya ke arah Diara)

Diara:"ohh, itu buk anu a..."

"Anu, anu.., gimana sih kamu ni janji**mulu tapi gak bayar-bayar!" (celah ibu kost yang membuat Diara terdiam)

Diara:"ya maaf buk, mau gimana lagi? saya belum ada uang nyari kerjaan pun belum dapet -dapet sampai sekarang. saya juga kan orang baru di sini bu, jadi belum terlalu hapal daerah di sini buk."(jawabnya dengan raut wajah memelas)

Ibu kost:"alahh kamu banyak banget alasanya, ya udah kalau gitu saya kasih kamu waktu Satu minggu dan kamu harus ngelunasin semuanya, kalau gak kamu keluar dari Kost san ini!"(ancamya dengan menunjuk ke arah luar)

Diara:"hah, jagan, jangan dong buk, ya udah kali ini saya janji insyaallah saya bakalan secepatnya melunasi"(jawabnya berusaha meyakinkan).

Ibu kost:"oke saya pegang janji kamu!"(ucapnya sembari menunjuk ke arah Diara Dengan tatapan tajam).

Sementara Diara ia hanya diam terpaku deangan menelan ludah, setelah kepergian ibu kost Diarapun dengan cepat menutup pintu kostnya kembali.

Diara:"ya ampun. Nasib, nasib punya ibu kost galak bener dah"(gumannya sembari memperhatikan sekeliling).

Namun, dengan berdiam diri tak dapat menyelesaikan masalah, Diara harus segera mencari pekerjaan agar dapat menyelesaikan semua permasalahan yang tengah ia hadapi. Dengan langkah kaki yang penuh semangat Diarapun menghampiri setiap tokoh dan rumah makan untuk melamar kerja, namun sayang dari sekian banyaknya tempat yang ia kunjunggi tak satupun yang bersedia memberikan lowongan pekerjaan untuknya.

Diara:"ya Allah, udah banyak banget tempat yang sudah aku datangi, tapi sampai sekarang aku masih belum dapat pekerjaan"(lirih diara dengan mengusap Keringat di dahinya) Tapi... Semangat Diara, kamu harus tetap semngat cari kerjanya! Ga boleh nyerah,pasti ada kok orang yang mau kasih kamu pekekerjaan." (Ucapnya Diara dengan senyum lebar yang berusaha menyemangati dirinya).