setelah menaruh senjata di koridor, dikejar monster lagi dan saatnya rencana kedua kembali buat di lakukan, yaitu menembak secara langsung tanpa harus menyusun secara ribet. Robert menggabungkan kabel ke tombol agar gampang buat nembak dan untuk targetnya sudah pasti mengarah ke tiga monster, senjata itu hanya memiliki 7 peluru jadi harus tepat sasaran kalau tidak tepat, monster itu bakalan merusak bunker nya.
Robert memastikan semuanya aman terkendali sehingga dapat memberikan tembakan secara perlahan tapi mematikan.
semuanya sudah bersiap, Lena menggerakkan kamera pantau ke monster itu, Anya memulai melacak sistem tembakan itu dan Robert bersiap untuk menekan tombol nya. "gimana Anya?" ucap Robert. "masih proses.....eh ini udah" ucap Anya. "oke kita mulai dalam hitungan 3.....2.....1...tekan shift" ucap Robert. 1 peluru sudah menembak dan monster itu mati secara perlahan, tembakan kedua juga tepat sasaran, dan tembakan ketiga terkena sasaran lagi, 3 monster sudah mati, semuanya gembira dan senang karena monster itu sudah habis di kisaran bunker. tetapi 1 monster besar datang melihat kearah bunker, lalu tangan monster itu memanjang dan masuk ke lorong bunker. "Bert gimana ini?, monster itu mau masuk ke bunker" ucap Lena. "tenang semuanya, kalian tetap disini biarkan saya nyalakan uap panas di ruangan luar" ucap Robert. " hati hati Robert" ucap Anya. Robert menuju ke pintu lorong dan menyalakan uap panas, monster itu kepanasan, tangannya juga mengecil, seketika monster itu mati terkena uap panas.
"haaahh, dah selesai semua" ucap Robert.
BERSAMBUNG...