Chereads / Perjalanan Si Tuan Putri / Chapter 1 - Perpisahan dan kepergian

Perjalanan Si Tuan Putri

🇮🇩janwar_dp
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Perpisahan dan kepergian

"aku di mana" kata wanita yang baru terbangun dari tidurnya yang terasa lama,

"Kau sudah bangun, bagaimana apakah tidurmu nyenyak" kata wanita paruh baya yang baru saja masuk keruangan yang gelap itu "Aku di mana" kata sih wanita yang baru saja bangun tanpa menjawab pertanyaan sih wanita paruh baya

"kau beneran lupa?" kata wanita paruh baya itu sambil menopang dagunya, "sekarang kau berada di kota Fallon" katanya sambil berjalan menuju jendela dan membuka gordennya.

sinar matahari pagi membuat si wanita yang baru saja bangun itu sedikit kesulitan untuk melihat

dia berjalan menuju jendela dan dia terkejut karena yang dia lihat adalah bahwa dia berada di atas pemukiman yang padat, tidak dia bukan berada di atas pemukiman tapi bangunan tempat dia berada itu tinggi, sehingga dia dapat melihat luasnya kota itu.

"Sekarang kau berada di kerajaan Fallin dan aku adalah pembantu yang akan membantu pekerjaan sehari-hari mu" kata wanita paruh baya itu sambil sedikit hormat bak pembantu di anime-anime.

"Aku?, Memangnya aku ini siapa?, Kenapa kau mau membantuku?" kata wanita muda itu sambil melirik ke sih pembantu.

"jadi kau benar-benar lupa ingatan ya" kata pembantu itu sambil kembali tegak. "tenang saja tuan putri aku akan membantumu untuk kembali mengingat masa lalu mu" kata pembantu itu dengan mata yang berbinar penuh semangat. "Tapi lebih baik kau memulai hidup baru saja tuan putri" kata sih pembantu dengan lemah lesu, bahkan suaranya hampir tak terdengar

Tapi si wanita muda itu mendengarnya dan bertanya "mengapa aku tak boleh mengingat masa laluku?, Apakah masa lalu ku terlalu kelam?"

Sih pembantu tak mengatakan apapun dia hanya mengangguk-angguk dengan perlahan. "Lebih baik kau cepat berkemas dan pergi jauh dari kota ini" sih pembantu mulai bicara lagi.

"Kenapa aku harus pergi?" Sih putri bertanya.

"Itu Karena banyak orang di kerajaan ini yang tidak suka dengan mu tuan putri" katanya dengan mata yang terlihat sedih. "Bahkan dulu aku bagian dari mereka" dia menambahkan dengan amat pelan hingga sih putri hanya mendengarnya bergumam.

"Baik aku akan pergi, sebelum itu beri tahu aku siapa namaku?" Kata sih putri tersenyum dan menghapus air mata sih pembantu.

"Namamu?, tidak untuk apa?, lebih baik kau memulai dengan nama yang baru" kata pembantu sambil tersenyum untuk menutupi kesedihannya

"Nama baru?, Baik kalau gitu, aku beri kau tugas untuk yang terakhir kalinya, beri aku sebuah nama!!!" Desak sih putri menggunakan jabatannya

"Haahhh.....Kenapa aku, putri?" Sih pembantu menolak.

"Karna kau mencemaskan aku" jawab sih putri yang tidak masuk akal.

"Tidak, lebih baik kau cepat pergi dari sini putri, sebelum yang mulia raja kembali !!!" Perintah sih pembantu kepada sih putri.

(anehkan masa pembantu malah memerintah tuannya, udah gitu ngusir tuannya dari rumahnya sendiri lagi) "untuk namamu lebih baik kau buat sendiri."sih pembantu menambahkan.

"Aku sudah mengemas semua keperluan di tas mu, pakai jubah ini dan kau tidak akan terlihat oleh orang lain"

"Baik kalau begitu aku pergi" kata sih putri setelah menggunakan jubah yang di beri sih pembantu dia pergi lewat pintu dan menghilang begitu saja.

__________________________________________________

Setelah menyusup ke luar kerajaan, tuan putri pergi melalui jalur yang ramai untuk berbaur dengan harap supaya tidak diketahui penjaga, dia melewati pasar dan membeli beberapa makanan.

Di luar batas kerajaan, lebih tepatnya di dekat perbatasan kerajaan dan hutan, ada seorang wanita dengan jubah berwarna hitam hampir pudar, dia adalah tuan putri yang telah melewati perbatasan dan akan berjalan melewati hutan.

Di luar hutan tuan putri melihat pemburu "permisi boleh aku bertanya?" kata tuan putri sambil mendekati pemburu,

"tidak" kata pemburu dengan dingin,

"tapi hanya sebentar aja kok" kata tuan putri sedikit memaksa,

"Berapa banyak kau bisa membayar ku untuk pertanyaan mu?" kata sih pemburu sambil menunjukan senyum liciknya,

"hah....ta...tapi aku gak punya banyak uang, uang ini aku gunakan untuk bekal ku selama perjalanan ku" kata tuan putri dengan sedikit desahan pasrah,

"kalau begitu pergilah dan jangan ganggu aku" kata pemburu yang terdengar lebih dingin,

"hah....baiklah aku pergi, makasih atas sikap mu yang dingin" kata tuan putri dengan sedikit ejekannya,

"Sama-sama, terima kasih atas gangguan dan pujianmu" kata sih pemburu yang gak mau kalah dalam mengejek.